Thursday 30 October 2008

Sang Pemimpi

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Andrea Hirata
Akhirnya selesai juga membaca buku ke 2 dari Tetraloginya Andrea Hirata, Sang Pemimpi. Setelah membaca novel Laskar Pelangi yang isinya agak berat, meenurut gw, untuk melanjutkan membaca novel selanjutnya sempet nanya-nanya ke temen-temen yang sudah membaca. Dan ternyata jawabannya, jauh lebih ringan buku ke 2 dan ke 3, Edensor.

Agak telat nggak sih, baru baca sekarang, tapi gimana dong, untuk baca novel kadang waktunya nggak ada, jadi kalau ada novel yang terlihat ‘booming’ baru deh sibuk heboh sana sini nyari pinjaman. Hehe..

Begitu melihat novelnya, wah, memang jauh lebih tipis dan tulisannya lebih besar. Lebih nyaman di baca. Dan sebenernya, untuk buku setebal sekitar 200an halaman ini, bisa selesai dalam waktu 1 hari, tapi seperti biasa, karena banyak selingan, baru selesai dalam 3 hari.
Novel ini merupakan lanjutan kisah Ikal setelah tamat dari SD Muhammadiyah. Cerita mengenai Ikal dan sepupu jauhnya, Arai, yang menjadi yatim piatu sejak kematian seluruh keluarganya dan diangkat anak oleh orang tua Ikal. Bersama satu orang teman lagi, Jimbron, mereka melalui hari-hari masa remaja di SMA Negeri Belitong.

Kisah-kisah yang lucu dan sedih bergantian mewarnai novel ini, yang dituturkan dengan lebih lancar dan mengalir. Tetapi sayang, cerita mengenai masa-masa perkuliahan Ikal tidak diceritakan secara mendetail dan novel ini diakhiri dengan keberhasilan Ikal dan Arai meraih beasiswa melanjutkan studi S2 ke Perancis.
Hari ini, gw bakal mulai melanjutkan membaca seri ke 3nya – Edensor.

1 comment:

  1. Kalau di buku pertama seolah-olah seperti kisah nyata (sebagian memang), di buku kedua nyata-nyata kelihatan banyak fiktifnya. Tokoh Arai muncul begitu saja, gak nyambung sama buku pertama. Dari sisi isi, buku kedua yang terjelek diantara 3 buku lainnya.

    ReplyDelete