Wednesday 16 September 2020

Acara SASA Berbagi Kebahagiaan di Pasar Lama, Tangerang

 


Selain di Jakarta, tim CSR Sasa yang diwakili oleh Ibu Rida Atmiyanti, Corporate Communication Manager PT Sasa Inti, melakukan acara pembagian masker dan face shield di daerah Pasar Lama Tangerang. Pembagian masker ini selain di Pasar Lama juga dilakukan di Klenteng Boen Tek Bio yang masih berada dalam satu area dengan Pasar Lama Tangerang.





Pembagian goodie bag berlangsung dengan lancar. Para pedagang antusias menerima bingkisan goodie bag yang berisi bumbu SASA, masker dan face shield. Yang tidak kebagian goodie bag juga masih bisa mendapat masker dan face shield. Setelah acara pembagian goodie bag selesai, mbak Ira Lathief melakukan wawancara dengan para pedagang di Pasar. Selama pandemi mereka pasti ikut terdampak tetapi seiring adanya kelonggaran pasar mulai kembali hidup.

Selama pembatasan karena pandemi, Pasar Lama memang tidak seramai biasanya, tetapi kita masih bisa menikmati aneka jajanan yang dijual disana. Seperti pagi itu Nasi Uduk, bubur ayam, somay, Laksa Tangerang, mie ayam dan aneka jajanan lain, seperti kue basah dan kue bulan siap dipilih oleh pengunjung.

Jangan lupa mampir ke Kelenteng Boen Tek Bio, kelenteng yang berdiri tahun 1684 ini masih tampak megah walaupun usianya sudah dua abad lamanya. Awal berdirinya kelenteng ini memang untuk tempat sembahyang masyarakat Tionghoa yang bermukim di Tangerang. Pada tahun 1844 ketika kelenteng direnovasi besar-besaran ketika berusia 100 tahun.



Selain kelenteng Boen Tek Bio, masih ada tempat wisata lain kalau kita berkunjung ke Tangerang. Di sebelah kelenteng ada museum Benteng Heritage dan 100 meter dari Kelenteng ada mesjid dengan desain menara bernuansa Tionghoa, yaitu Mesjid Jami Kali Pasir.

 

 

 

 

Monday 14 September 2020

Kagiatan Tim CSR SASA Melezatkan di Pasar Baru

 



Di Sabtu sore yang cerah, tanggal 12 September 2020, Tim CSR SASA sudah merapat di Pasar Baru untuk lanjutan kegiatan CSR Sasa tahun ini. Tim CSR Sasa yang diwakili oleh Ibu Rida Atmiyanti, Corporate Communication Manager PT Sasa Inti, melakukan pembagian masker dan face shield di beberapa pasar di Jakarta yang juga menjadi tujuan wisata masyarakat.

Lokasi Pasar Baru dipih karena merupakan salah satu pasar tertua di Jakarta, yang sudah berdiri sejak tahun 1820. Merupakan pasar yang sudah disiapkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan ekonomi warga keturunan Belanda yang bermukim di Jl Veteran.




foto dulu 
 
bagi bagi goodie bag





 




Acaranya sendiri berlangsung lancar dan mendapat sambutan yang antusias dari pedagang kaki lima yang berada di seputar Pasar Baru. Goodie bag yang berisi beberapa produk dari SASA serta masker dan face shield langsung habis. Sebelumnya mereka mendapat pengarahan supaya selalu memakai masker dan rajin membersihkan tangan memakai air dan sabun atau memakai hand sanitizer serta menjaga jarak. Masker juga supaya dipakai dengan benar supaya fungsinya maksimal. Saya lihat semua pedagang dan pengunjung di Pasar Baru sudah memakai masker.  Setelah goodie bag dibagikan, acara dilanjutkan dengan pembagian masker dan face shield untuk para pedagang yang lain. Kami pindah tempat ke bagian depan pasar.

Di masa PSBB transisi seperti saat acara berlangsung, kawasan Pasar Baru termasuk masih ramai dengan pengunjung.  Jaman dulu kendaraan umum yang sempat dilarang masuk, saat ini sudah diperbolehkan lagi. Sehingga kita harus lebih hati-hati. Berjalan-jalan disini memang menyenangkan, banyak toko-toko dengan arsitektur jaman dulu yang masih dipertahankan keasliannya. Selain itu banyak toko kain yang menjual pakaian khas India yang berwarna warni. Pasar Baru memang terkenal sebagai tempat tinggal bagi penduduk Jakarta keturunan India, berdampingan dengan pedagang keturunan Tionghoa.



Setelah lelah belanja, jangan lupakan kuliner Pasar Baru yang sudah terkenal sejak dulu, Bakmi gang Kelinci, sudah berdiri sejak tahun 1957. Selain itu ada Es Krim Tropik, es krim denga resep keluarga yang sudah ada sejak tahun 1950an. Es Krimnya lembut dan ada pilihan rasa khas yang menurut saya paling enak, Rasa Frambozen. Es Krim disajikan di mangkuk dan mendapat free satu gelas air putih dingin. Selain es krim tersedia juga aneka makanan berat, diantaranya mie ayam dan lontong cap gomeh yang jadi andalan.  Untuk cemilannya jangan lupa mampir ke Cakwe Koh Atek ya, sudah ada sejak tahun 1970an.

 

 

suasana jadul di es krim tropic


 

Friday 4 September 2020

Kegiatan SASA Melezatkan Berbagi Masker dan Face Shield di Pasar Kue Subuh Senen




Setelah sukses dengan acara pembagian masker dan face shield di Kota Tua Jakarta, ( Sasa di Kota Tua Jakarta ), kali ini tim CSR SASA Melezatkan di bawah pimpinan Bu Rida Atmiyanti, Corporate Communication Manager PT Sasa Inti, melakukan kunjungan ke Pasar Kue Subuh Senen. Untuk pembagian masker dan face shield di sini dimulai pukul 19, karena pada saat itu kesibukan di Pasar Kue Subuh baru dimulai. Saya yang datang sejak pukul 18.30 sudah menyaksikan kesibukan para pedagang yang mulai menata kue-kue dagangannya di atas meja. Sebelum jam 18 lokasi ini menjadi tempat parkir motor di Lobby Timur, Blok IV Pusat Grosir Senen. Persis di seberang Stasiun Senen dan di sebelah terminal Senen.  Saya sendiri baru kali ini ke pasar kue subuh Senen, sebelumnya saya sudah pernah ke pasar kue subuh yang di Blok M. Tapi itu sudah lama sekali.

Acara dimulai dengan penyuluhan kepada para pedagang di pasar mengenai pentingnya 3M : memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Dengan memakai masker dan ditambah dengan memakai face shield untuk dobel protection dari penularan virus, para pedagang lebih tenang melayani pembeli.  Pembeli juga merasa aman berbelanja di pasar.  Jangan lupa untuk tetap menjaga jarak dan menghindari kerumunan.






Setelah acara pembagian masker, Ira Latief @creative_traveler dan tim SASA Melezatkan melakukan sesi wawancara dengan beberapa pedagang di pasar. Ada tiga lokasi penjualan kue yang kami datangi. Pedagang kue bolu yang juga menjual roti buaya khas Betawi, pedagang aneka bacang dan pedagang aneka dimsum.




Menurut bapak pedagang kue, sejak dimulainya pandemi, omset penjualan mereka turun drastis sekitar 70% dan baru mulai naik kembali sejak Idul Adha yang lalu. Yang awalnya tidak semua pedagang berjualan, saat ini sudah semua pedagang kembali berjualan. Dari pada bingung di rumah tidak ada yang dikerjakan mereka lebih memilih untuk mencoba berjualan kembali walau kue-kue yang disediakan belum sebanyak biasanya.











Aneka macam kue, roti dan kue basah beraneka ragam tersedia di sini. Yang senang belanja harus bisa menahan diri karena kalau tidak pasti ingin membeli semua. Yang paling menarik perhatian saya adalah roti dengan topping boba kekinian dan cake pelangi yang sungguh menarik hati. Selain itu aneka macam dimsum dan coi pan dengan harga Rp 5000,- per bungkus juga sangat menggoda iman. Kalau bacang ketan isi ayam harganya Rp. 7000,-  Belum lagi aneka kue basah seperti lemper, pastel, cantik manis, putu mayang dan masih banyak yang lainnya berderet siap dibeli. Untuk acara ulang tahun ada kue tart mini dengan hiasan krim aneka warna juga tersedia.  Untuk acara kantor, arisan, lebih baik langsung beli di sini, harganya lebih murah dan lengkap. Pasar ini buka dari pukul 19 sampai pukul 7 pagi keesokan harinya. Dijamin puas deh. Saya aja mau balik lagi, masih penasaran sama kue yang kemarin belum dibeli 😊