Monday 23 October 2023

Traveling to Japan (Part 2)

 




Pagi-pagi dingin banget ternyata, saya jalan-jalan ke kuil dekat penginapan, namanya Naritasan Sensoji dan ke taman disebelahnya Narita Park. Foto-foto di temple dan sempet masuk sebentar di taman yang karena musim dingin suasanya jadi muram dan semua serba kecoklatan. Puas menikmati suasana area Narita, saya segera kembali ke hostel dan duduk sebentar menghangatkan diri.

Saya kembali berjalan kaki menyusuri jalan kecil menuju stasiun untuk naik MRT menuju Asakusa.  Ternyata saya salah stasiun.  Banyaknya operator MRT di Jepang kadang bikin bingung. Setelah bertanya ke pegawai stasiun, saya diarahkan menuju stasiun yang benar. Di jalan saya juga bertanya ke ibu-ibu yang berjalan kaki bersama saya dan dengan senang hati beliau berjalan bersama saya ke stasiun. Setelah berganti kereta 2x akhirnya tiba juga saya di Asakusa.









Senang sekali akhirnya bisa tiba disini, di Asakusa, menikmati keramaian sambil makan onigiri yang saya beli di Family Mart. Banyak sekali orang-orang di jalan dan banyak sekali jajajan yang bertebaran di sepanjang jalan. Saya tidak berlama-lama berdiam diri  jadi saya melanjutkan perjalanan mencari Sakura Hostel Asakusa dengan panduan Google Map.

Tulisan Sakura Hostel pada bangunan berwarna merah tosca menyambut saya. Rasanya senang sekali waktu masuk ke dalam hostel karena langsung disambut dengan udara hangat. Saya diterima oleh resepsionis Perempuan ramah yang menanyakan bookingan saya dan setelah membayar dengan debit Jenius, saya diinfo mendapat room di lantai 2. Untunglah ada lift jadi gak perlu gotong koper.  



Saya memesan female dorm dengan 6 bed dan saya mendapat tempat tidur di bawah. Semua bed terisi penuh. Saya beres-beres sebentar dan segera keluar lagi untuk berjalan-jalan.  Berikut tempat-tempat yang saya kunjungi :

-          Kuil Sensoji Asakusa Kuil yang awalnya bernama Sensoji Kannon Temple ini berdiri pada tahun 645 Masehi dan didirikan oleh dua bersaudara Hinokuma Hanamari dan Hinokuma Takenari sebagai bentuk penghormatan untuk Dewi Kannon atau Dewi Welas Asih. Gerbang utama kuil ini bernama Kaminarimon Gate dan gerbang kedua bernama Hozomon Gate.




-         Nakamise Shopping Street

-          Sumida River

-          Tokyo Skytree, ternyata dari Asakusa Tokyo Skytree masih sekitar 1,5 km lagi jadi saya memutuskan tidak kesana dan hanya foto-foto dari Sumida River saja.




-        Kuil Imado Jinja – karena saya suka kucing. Ini kuil yang banyak ornamen kucing-kucingnya. Di sini saya hanya duduk dan menikmati suasana kuil yang sepi. Hanya beberapa orang yang datang untuk berdoa. Mereka membeli gift yang terbuat dari kayu lalu digantung di beberapa tempat di kuil tersebut. Ketika saya sedang bengong tiba-tiba ada kucing putih datang. Pasti ini maskot kuil Imado Jinja.  Herannya pengunjung yang sedang berada di sana tidak ada yang mengelusnya, mereka hanya melihat sambil berseru, kawaii berkali-kali. Dan memfoto kucing tersebut. Saya yang penasaran menunggu sampai orang-orang tersebut pergi dan baru mengelus-elus kucing tersebut. Mirip kucing domestik di Indonesia tetapi bulunya lebih tebal.

 







-          Dari kuil Imado Jinja saya berjalan kaki ke  Sumida River dan menikmati menikmati suasana malam dengan latar belakang Tokyo Skytree dan foto-foto di kuil Sensoji di malam hari.

 

Karena penginapan saya dekat dengan Sensoji Temple saya selalu lewat kuil ini kalau berangkat dan pulang dari jalan-jalan. Sampai bosan rasanya, tapi memang kuil ini selalu penuh. Pagi-pagi banyak murid sekolah yang berkunjung ke kuil ini. Di sini sebenarnya bisa mendapat ramalan tetapi kok saya gak kepikiran ya.