Wednesday 23 May 2007

Ultah Magda di Izzi Pizza




Ultah Magda tahun ini dirayain di Izzi Pizza Citos, karena doi baru dapet kupon diskon 50% n dipake deh buat traktir kita. Ini bukan pertama kalinya makan di Izzi Pizza buat saya, tapi emang udah lamaaa banget nggak pernah makan di sini lagi. Kata orang-orang sih, sekarang udah nggak seenak dulu lagi karena banyak saingan pizza Italia yang thin n crispy plus tambah mahal. Sewaktu saya liat harga-harga makanannya sih, masih tergolong standard, tapi yang agak mahal memang harga minumannya. Untuk frozen ice capucino 37ribu yang dipesen Magda, sedangkan gue pesen ice tea blueberry refill (22ribu), jadi dari awal kita mulai duduk sampe selesai (jam 12 sampe jam 5) nggak tau deh udah nambah berapa kali. Hehe…nggak rugi deh… Untuk makanannya, kita pesan Beef n Izzi pizza, enak juga, tapi kejunya kurang banyak, Chicken Steak with Pasta – chicken steaknya lumayan, dengan saus steak dan jamur, sedang pastanya hambar, Spagheti Carbonaranya biasa aja, soup jamur dan Caesar saladnya lumayan, tapi tidak istimewa. Sebagai penutup, kita pesan brownies with ice cream dengan komentar dari semua bahwa browniesnya terlalu manis. Kita ngerumpi panjang lebar, terutama soal wisata kuliner, karena nina yang ibu rumah tangga sendiri, doi

Saturday 19 May 2007

Pantai Losari dan Pulau Khayangan




Pulau Khayangan terletak tidak terlalu jauh dari pantai Losari, untuk mencapainya dapat ditempuh dengan naik kapal bermotor selama kurang lebih 15 menit dengan biaya 30ribu pulang pergi, dari depan benteng Fort Rotterdam.. Air lautnya masih jernih dan pantainya bersih, sayang dasarnya berbatu, sehingga mengurangi kenyamanan berenang. Di sana juga terdapat penginapan berbentuk cottage dengan biaya Rp. 300ribu per malam. Sesudah dari pulau kami kami mampir ke pantai Losari untuk menikmati sunset sambil makan bakso di resto Sentosa yang menghadap pantai.

Friday 18 May 2007

Pernikahan Adat Makassar




Ini foto-foto pernikahan adik ipar saya di Makassar dengan memakai adat Bugis. Di Makassar untuk akad nikah selalu dilakukan pada pagi hari walaupun pesta dilangsungkan pada malam hari. Setelah akad nikah di rumah mempelai wanita usai, pihak keluarga mempelai wanita mengantar kedua mempelai ke kediaman mempelai pria, dimana mereka menunggu disana dan dari sana menuju gedung tempat pesta berlangsung. Setelah pesta baru kedua mempelai kembali ke rumah mempelai wanita. Untuk kotak uang tidak diletakkan di tempat buku tamu, tetapi diletakkan di depan mempelai jadi sambil salaman mereka memasukkan angpaunya. Tidak ada semacam malam midodareni dalam perkawinan adat Bugis, hanya pengajian saja.

Makan-makan di The Chicken Rice Shop




Setelah tertunda sekian lama, akhirnya jadi juga acara makan-makan dalam rangka ultah teman-teman kantor, yang karena sama-sama ultah di bulan April digabung jadi satu. Mereka adalah Mas Agung, Johanna dan Ifa. Pilihan restaurant dijatuhkan ke restaurant baru di Plaza Semanggi, namanya The Chicken Rice Shop, resto waralaba dari Malaysia. Pilihan dijatuhkan ke resto ini karena mereka menyediakan paket yang cocok untuk yang ingin makan-makan dalam jumlah banyak. Suasana resto yang tidak terlalu besar ini dominan warna kuning dan merah dengan banyak kaca sehingga ruangan terasa luas. Pelayanannya ramah dan cepat dengan pengetahuan mengenai menu sangat memadai. Menu utama adalah ayam, yaitu Roasted Chicken dan Honey BBQ Chicken, sedangkan untuk menu sayuran ada Towfoo With Oyster Sauce yang merupakan tahu sutra yang dibentuk kotak dengan saus tiram, Hongkong Kailan with Oyster Sauce, Bean Sprouts yaitu tumis toge dengan taburan daging cincang diatasnya, togenya besar-besar dan renyah, kelihatannya bukan toge lokal, Wong Ton Soup yaitu sup pangsit. Untuk appetizernya dipesan Golden Fortune Rolls alias lumpia dan Pay Tee. Untuk nasinya adalah nasi hainam, yang porsinya termasuk besar sekali dan untuk dessertnya adalah nata de coco serta minuman soft drink dalam pitcher. Secara keseluruhan rasa makanan lumayan enak, dominasi bumbu khas Malaysia sangat terasa, terutama campuran jahe dan saus tiram. Ada kejutan dari pelayannya, ditengah-tengah acara makan tiba-tiba mereka menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun sambil membawa Towfoo with Oyster Sauce yang diberi lilin ulang tahun, dan semua pelayannya memberikan ucapan selamat kepada teman-teman saya yang berulang tahun. Untuk harga lumayan terjangkau, jadi untuk yang mau traktir makan-makan, bisa dicoba nih..

Warung Pallu Basa

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl. Serigala, Makassar
Hari terakhir di Makassar, pagi-pagi saya sudah naik pete-pete (angkot di Makassar) menuju warung Pallu Basa di jl. Serigala. Waktu saya sampai, warung belom buka, tapi bangku panjang sudah disiapkan dan sudah ada 3 orang yang duduk disana, cepat-cepat saya duduk juga di bangku itu, menunggu dengan manis sambil melihat-lihat. Ada 3 bangku panjang yang tersedia mengitari meja. Penjual datang tidak lama kemudian dengan membawa panci besar berisi kuah pallu basa dengan daging dan jerohannya. Dengan cekatan penjual mulai mengisi mangkuk-mangkuk dengan kuah dan memotong-motong daging. Sambil menunggu perjual meracik pallu basa, para pelayan yang berjumlah 2 orang sibuk memberikan piring nasi dan teh botol pakai es kepada pembeli yang menunggu. Tidak ada pilihan minum yang lain. Tampaknya penjualpun sudah hafal dengan para pembelinya karena dia hanya bertanya kepada saya yang kelihatan orang baru, mau daging atau campur. Kuah pallu bassa terdiri dari campuran bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, cabai merah, jahe, lengkuas, serai, pala, kayumanis, cengkeh, gula merah dan garam dan taburan sepert bubuk kelapa sangrai. Rasanya ..sulit untuk dideskripsikan kecuali enak banget.. Kuahnya segar, dagingnya empuk, pelengkapnya jeruk nipis dan cabai. Apalagi pallu basa di Jl. Serigala ini memang paling terkenal se Makassar, walaupun sudah pernah pindah ke ruko yang lebih permanen tetapi karena sewaktu pindah ke tempat yang lebih permanen pembeli malah berkurang akhirnya mereka kembali berjualan di warung tenda. Bayangkan, sewaktu saya menerima mangkuk berisi pallu basa, sudah ada orang yang mengantri di belakang saya dan itu baru jam 9 lewat 15 menit.

Wednesday 9 May 2007

My Picture at Ranah Minang




Ini foto-foto gue waktu di liburan ke Ranah Minang, sayang udah berpose abis-abisan kalo nggak dipasang, hehe....tapi kadang mati gaya....jadi harap maklum kalo gayanya itu-itu mulu...

Tuesday 8 May 2007

Cotto Makassar dan Konro Daeng Naba

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl. Ampera Raya No. 37, Jakarta Selatan
Sehabis pulang dari acara pemakaman adik papa di Kampung Kandang, Jagakarsa, saya, suami, Ervan, Om Tio dan Tante Bien, pulang ke daerah Brawijaya. Saat itu sudah lewat jam makan siang, sekitar jam 2an dan perut hanya sempat diisi arem-arem dan aqua. Belum ada rencana mau makan siang di mana. Ketika lewat Jalan Ampera, tiba-tiba suami membaca tulisan sebuah rumah makan disebelah kanan jalan, Coto Makassar dan Sop Konro Daeng Naba. Spontan dia bilang, ooh..ternyata di sini ya tempatnya Daeng Naba, itu kan terkenal enak cotonya. Saya sih percaya aja deh kalo enak secara dia orang Makassar gitu. Karena sudah terlewat, kita terpaksa memutar arah dan parkir di Circle K, sebelahnya. Rumah Makan ini termasuk kecil dan karena di dalam sudah penuh, kami duduk di luar. Semua memesan Coto (13000), karena kata mbak pelayannya konro sudah habis. Tapi kami sangat kecewa ketika diberitahu kalau buras juga habis. Wah! Apa enaknya makan coto nggak pake buras. Buras ini sejenis lontong tetapi memakai santan, sehingga lebih gurih dan dibungkus pakai daun berbetuk segi empat. Ini makanan wajib teman makan coto. Dengan sangat terpaksa buras diganti nasi. Kami juga pesan es pisang ijo (9000). Selain Coto dan Konro, ada menu Mie Titi, ini juga menu khas Makassar. Setelah menunggu agak lama, akhirnya pesanan datang juga. Cotonya enak, bumbunya lebih rich dan kuahnya lebih kental dibandingkan Coto yang biasa saya makan di Dang Tata, dagingnya juga empuk Sayang sekali, makannya nggak pake buras. Es Pisang Ijonya juga mantap, manisnya pas dan kulit pisang ijonya kenyal dengan aroma pandan, pokoknya enak banget. Menurut saya sih keseluruhan, baik coto dan es pisang ijonya lebih enak dari daeng Tata ya…menurut saya loh, ini kan relatif. Di sini juga dijual Barongko, makanan khas Makassar yang terbuat dari pisang yang dihancurkan , dicampur gula, dibungkus daun pisang dan dikukus. Untuk alternatif, bagi yang ingin mencicipi coto dan konro selain Daeng Tata, rumah makan ini bisa dicoba.


Kedai Bravo

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Makassar

Libur Lebaran kemarin, dengan tidak direncanakan sebelumnya, saya dan suami
pulang ke Makassar (tempat tinggal suami), hari senin menelpon travel langganan
dan ternyata masih ada tiket dengan harga lumayan murah untuk keberangkatan hari Selasa, jadilah kita berangkat ke Makassar lagi. Sudah terbayang berbagai
makanan lezat yg akan saya cicipi.
Kali ini saya mencoba Es Pisang Ijo di Rumah Makan Bravo di Jl. Andalas. Entah
kenapa setelah beberapa kali ke Makassar baru kali ini adik ipar mengajak saya
ke sana. Setelah agak was-was karena takut restorannya tutup, kami tetap menuju ke sana, dan ternyata restoran tetap buka. Saya langsung pesan Es Pisang Ijo dan dalam wkt yg singkat sudah terhidang di depan mata. Pisang berwarna hijau didalam mangkuk berisi bubur sumsum berwarna putih dengan es serut dan sirop berwarna merah menyala sangat pas sekali dimakan di udara makassar yang panas.
Dan ketika suapan pertama…enak bangettt…kulit pisang ijo yang terbuat dari
tepung terigu ini sangan pas kekenyalannya, harum pandan tercium samar-samar. Paling enak diantara es pisang ijo lain yang pernah saya coba. Dan porsinya juga besar. Selain Pisang Ijo, Restoran Bravo ini juga menyediakan Jalangkote dan makanan Makassar lainnya dan ternyata restoran ini memang terkenal terbukti dengan foto2 artis yang banyak digantung di dindingnya.
Selain ke Restoran Bravo ini saya juga baru berkesempatan mencoba bakso Ati
Raja, krn selama ini saya lebih sering makan bakso di Kedai Sentosa di pinggir
Pantai Losari.

Monday 7 May 2007

Depot Tanjung Kambing Bakar Madu

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Tebet Utara I/37
Waktu om Barens nawarin jelajah kuliner ke kambing bakar madu Tebet, gue langsung ikutan. Sebenernya udah mulai dari pagi di dimsum Oenpau, tapi karena pagi-pagi harus ngasih makan si kecil dulu jadi gue baru bergabung di Arthaloka, tempat janjian dengan om Barens jam 11.30. Waktu gabung udah ada cak Uding dan Deedee, yang ternyata kakaknya Adep. Trus Ipe dateng gak lama kemudian. Gue langsung nanya-nanya Ipe soal pak Toni, kan siapa tau gue bakal gabung jadi temen kantornya, namanya juga usaha…sayang sih udah agak telat ya…
Bener aja, kambing bakar madunya enak banget, empuk dan potongannya besaaar, sayang sih pesen nasinya nggak boleh ½, jadinya tambah kenyang deh. Selain kambing bakar ada sate kambing, gulai, kikil, kepala kambing dan lain-lain. Kepala kambingnya bener-bener 1 kepala kambing utuh dan dibagi dua. Hiii… O iya, cak uding juga bawain onde-onde yang enak.
Setelah dari kambing bakar, ada sebagian yang lanjut ke Phoenam untuk ngopi, tapi gue nggak ikut karena udah kesorean. Nanti deh ke Phoenamnya sekalian aja yang di Makassar, karena jumat ini gue ke Makassar. Asyiiik kaan…



Ramalan Tarot




Pernah di ramal pakai kartu? Gara-gara teman saya yang sering banget di ramal, saya jadi kepengen nyoba juga. Soalnya teman saya termasuk rajin, tiap kali ke Mall trus pas ada stand ramal, langsung deh, ikutan. Akhirnya, saya penasaran, dan memutuskan untuk ikutan diramal juga. Pertama diramal pake kartu remi, yang biasa untuk main kartu itu loh, yang ngeramal ibu-ibu, dandanannya mirip ama mama Loren, kebetulan waktu itu pas lagi ke Dufan, si ibu buka stand di situ…hasilnya sih…ya gitu deh…..Karena masih penasaran, waktu teman saya ngajak nemenin dia diramal, saya ikutan lagi…kali ini, yang ngeramal cewek, umurnya sekitar 30an, mediumnya Kartu Tarot Wayang. Untuk hasilnya, yah…ada yang sama ada juga yang beda. Terakhir, saya memutuskan ini bener-bener yang terakhir, karena kok jadi penasaran terus, bawaannya jadi pengen ngebandingin mulu. Saya dapet info dari teman, bahwa ada resto sandwich bakar di daerah panglima polim dimana pada hari tertentu ada peramal Tarotnya. Akhirnya, setelah telpon membuat janji, suatu hari saya ke sana. Tempatnya di jalan sebelah ILP Panglima Polim, restonya kecil, yang ternyata merupakan bagian sebuah rumah. Di depannya ada resto the Hub dan ayam goreng Warisan. Namanya sandwich bakar Maniak. Kali ini, saya diramal pakai medium kartu Tarot model lain, kartunya besar-besar, dan symbol-simbolnya pake bahasa Inggris. Yang ngeramal cewek, umurnya sekitar 30an. Karena saya udah pernah diramal sebelumnya, kalau dibandingin, cara baca kartunya agak lain. Biasanya sih, setelah kita disuruh mengocok kartu sambil membayangkan sesuatu hal yang akan kita tanyakan, kartu dijajar di meja, dan kita memilih beberapa kartu. Tapi kali ini si peramal sendiri yang mengambil dari tumpukan paling atas setelah kartu dikocok. Hasilnya sendiri, ya sama aja sih sebenernya sama yang sebelum-sebelumnya. No comment ah untuk hasilnya, hehe…Untuk makanannya, saya pesen sandwich bakar chicken mayonnaise, lumayan rasanya, walo penampilannya emang standard. Yang terakhir ini saya sempet foto-foto-in kartunya. Kali-kali aja ada yang berminat diramal…

Wednesday 2 May 2007

Syuting Acara Sendok Garpu di JakTV

Rating:★★★
Category:Other
Ini foto waktu saya ikutan syuting acara Sendok Garpu di Jak TV, yang awalnya merupakan tawaran dari mas Yohan Handoyo untuk meramaikan syuting tersebut dengan mengundang anggota milis JalanSutra. Iseng-iseng aja ikutan, kirain nonton doang, nggak taunya malah dimake up segala trus disuruh ikutan jadi bintang tamu trus terakhir sih bantuin masak. Lah..masak di rumah aja jarang…nggak tau deh hasilnya gimana, disiarinnya kapan juga nggak tau…hehe…Yang paling asyik sih, waktu acara icip-icip hasil masakan, udang yang dimasak pake wine hasil masakannya Adi enak banget dan masakan daging pake bir kreasi presenternya juga enak (maaf, nama presenternya lupa euy..) terakhir, dapet merchandise dari JakTv.
Fotonya juga hasil grab dari websitenya kang Yohan di www.yohanhandoyo.com – gallery.