Thursday 30 October 2008

Sang Pemimpi

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Andrea Hirata
Akhirnya selesai juga membaca buku ke 2 dari Tetraloginya Andrea Hirata, Sang Pemimpi. Setelah membaca novel Laskar Pelangi yang isinya agak berat, meenurut gw, untuk melanjutkan membaca novel selanjutnya sempet nanya-nanya ke temen-temen yang sudah membaca. Dan ternyata jawabannya, jauh lebih ringan buku ke 2 dan ke 3, Edensor.

Agak telat nggak sih, baru baca sekarang, tapi gimana dong, untuk baca novel kadang waktunya nggak ada, jadi kalau ada novel yang terlihat ‘booming’ baru deh sibuk heboh sana sini nyari pinjaman. Hehe..

Begitu melihat novelnya, wah, memang jauh lebih tipis dan tulisannya lebih besar. Lebih nyaman di baca. Dan sebenernya, untuk buku setebal sekitar 200an halaman ini, bisa selesai dalam waktu 1 hari, tapi seperti biasa, karena banyak selingan, baru selesai dalam 3 hari.
Novel ini merupakan lanjutan kisah Ikal setelah tamat dari SD Muhammadiyah. Cerita mengenai Ikal dan sepupu jauhnya, Arai, yang menjadi yatim piatu sejak kematian seluruh keluarganya dan diangkat anak oleh orang tua Ikal. Bersama satu orang teman lagi, Jimbron, mereka melalui hari-hari masa remaja di SMA Negeri Belitong.

Kisah-kisah yang lucu dan sedih bergantian mewarnai novel ini, yang dituturkan dengan lebih lancar dan mengalir. Tetapi sayang, cerita mengenai masa-masa perkuliahan Ikal tidak diceritakan secara mendetail dan novel ini diakhiri dengan keberhasilan Ikal dan Arai meraih beasiswa melanjutkan studi S2 ke Perancis.
Hari ini, gw bakal mulai melanjutkan membaca seri ke 3nya – Edensor.

Tuesday 28 October 2008

Raiyan dan susu botol

Udah sekitar dua bulan ini, Raiyan, berhenti total minum susu dari botol. alias ngedot. Awalnya,  dia sakit panas karena radang tenggorokan, membuatnya malas minum susu. Sebelumnya kalau sakit dan nggak mau minum susu, setelah sembuh dia bakal mau minum susu lagi. Tapi kali ini ceritanya beda, dia mogok total. Nggak mau lagi minum susu dari botolnya.

Padahal kalau minum susu dari botol habisnya lumayan banyak,  sehari bisa 5 kali @180 ml, dan makannya pun tetap banyak, jadi badannya terlihat berisi.

Jadi yang dulunya gw khawatir dia nggak bisa lepas dari susu botol, malah agak bersyukur karena minum susunya jadi banyak. Soalnya dilihat dari pengalaman anak-anak yang masih ngedot memang minum susunya lebih banyak dari yang minum susu dari gelas. Tapi kalau Raiyan sih emang dari dulu nggak mau minum susu dari gelas.

Bener kan, begitu kejadian dia nggak mau minum susu dari botol lagi, otomatis minum susunya jadi berkurang. Dia hanya mau minum susu rasa buah-buahan, atau susu kotak lainnya. Itu juga porsinya nggak sebanyak kalau minum susu dari botol.

Waktu ditanya alasannya, kenapa nggak mau minum susu dari botol lagi, dia jawab gini, “Raiyan bosen, ma, kan kata bu guru nggak boleh minum susu pake dot lagi..

Ya sudahlah kalau begitu, yang penting, walau keliahatan lebih kurus dari sebelumnya, anak gw sehat-sehat aja, justru seharusnya malah bagus udah bisa berhenti ngedot.

Sunday 26 October 2008

Miitem, Citiwalk




Hari minggu pagi, karena nggak ada acara, gw jadi inget mo pinjem novel Sang Pemimpi dan Edensor sama Ida. Akhirnya, setelah confirm kalau Ida ada di kostnya, gw ke sana sama Raiyan. Dan karena sama-sama nggak ada acara, dan Ida blom sarapan, akhirnya diputuskan untuk makan ke Miitem di Citiwalk. Doi penasaran karena blom pernah, sedangkan gw juga pengen nyoba miitem pinknya, yang warna pinknya dari buah bit. Sebenernya rasanya nggak terlalu berubah, walau mienya berubah jadi pink, tapi bertambah gurih karena ada taburan ebi, enakkk... Emang sih pertama liat porsinya dikit, tapi begitu dimakan, kenyang juga euy, karena mienya padat dan kenyal. Kalau miitemnya sendiri udah pada tau kan kalo terbuat dari tinta cumi. Pesenan temen gw kemaren, miitem aglio olio, dengan rasa pedas karena dibubuhi cabe kering. Menu specialnya emang si aglio olio ini.
Selain menu miitem, ada juga salad, soup, roti prata, pizza, sandwich, poffertjes dan cake.
O iya, ketemu sama Adi sekeluarga dengan Naylanya yang ndut banget...

Miitem
Citiwalk, lt dasar
Telp 25558773

Steak Abuba

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: BBQ / Ribs
Location:Jl Wahid Hasyim, Jakarta Pusat
Steak Abuba udah agak lama juga membuka cabang di jalan Wahid Hasyim. Tapi kesempatan untuk nyoba makan steak disana baru kesampean kemaren, hari jumat, dalam rangka makan-makan ultah temen gw. Terakhir makan di sini, di steak Abuba yang di Cipete sana udah lamaaaa bangett... dan yang gw inget sih, masih enak.
Waktu kemaren kesana, pas jam makan siang, ruangan lumayan penuh. Harga steak sirloinnya, pakai daging lokal, 40ribu, trus yang daging NZ sekitar 57-67 ribu. Selain itu sekarang mereka sedia steak daging wagyu seharga 135ribuan.
Steak yang lain juga ada, seperti chicken, sosis dan ikan.
Steaknya juga empuk, walau tidak di hidangkan di hotplate dan model steak yang tanpa saus. Tapi disediakan saus BBQ di tiap meja.
Buat yang kangen steak Abuba, daripada jauh-jauh ke Cipete, bisa ke Jl Wahid Hasyim aja, nggak terlalu jauh dari perempatan jl sabang, dari arah Sarinah Thamrin sebelah kiri jalan.


Friday 24 October 2008

The Red Shark, Setiabudi 1




Diajak adik gw makan di The Red Shark – Modern Hongkong Seafood di Setiabudi 1. Dia dapet voucher 100 ribu untuk 1 orang dan ada 5 voucher dan berlakunya hanya tanggal 23 Oktober kemaren. Jadi walau hujan dan macet dimana-mana tetep dibela-belain ke sana. Kebetulan banget gw lagi beruntung bisa dianter temen jadi tinggal duduk manis dan tiba-tiba sudah sampai.. hehe…
Sampai disana adik gw udah dateng dan nggak lama 2 orang temannya, bergabung. Soal menu, semuanya yang memilih adalah adik gw dan temennya, jadi setelah menunggu agak lama, menu-menu yang keluar adalah : Kerapu Lumpur 2 Rasa, Udang Goreng Mayonaise (ini menu wajib!), Sapo Tahu Seafood, Hong Kong Kailan 2 Rasa, dan dessertnya adalah Durian Goreng (sumpah, yang ini enaaaakkkk baangetttt…. ) dan Sagu Puding Mangga.
Overall untuk makanannya lumayan enak. Bukan karena gratisan kok, karena tetap harus nambah kekurangan. Ternyata resto ini baru, pantes aja doi bagi-bagi voucher untuk promosi.

The Red Shark
Setia Budi One
Ground Floor
Telp 5202360

Cosi - Macau & Hong Kong Cafe, FX




Makan malem di FX berdua hubby, sst…ini pertama kalinya gw ke FX. Setelah menjelajah dari lantai dasar sampai lantai atas, akhirnya diputuskan makan di Cosi – Hong Kong & Macau Café di lantai 2. Café ini termasuk di deretan café-café yang punya tempat di teras luar.
Menu-menu yang tersedia seperti yang tertera di buku menunya adalah khas Macau dan juga Hong Kong, seperti Macau Curry, ternyata ada ya kari dari Macau, selain itu ada Steamed Rice, Portuguese Baked Rice, hong kong street food, bubur, la mian dan macaroni, sandwich & bun, toast alias roti dengan bermacam pilihan toping, serta dessert. Oh iya ada menu steaknya juga yang termasuk dalam Hong Kong BBQ Deli serta western hot plate.
Sebenarnya ada tawaran diskon 50% dari kartu kredit ABN Amro untuk makanan, tetapi karena nggak ada, dipilihlah set menu yang nggak ada diskonnya. Terdiri dari paket 1 jenis makanan, sayur, pilihannya kailan, salad atau coleslaw dan pilihan antara spaghetti, nasi, bubur atau mantau. Untuk makanannya dipilih Chicken in Sanca Vinigrette yang sebenernya adalah Ayam saus asam manis dan Dried Curry Prawn alias kari udang. Minumnya free flow ice tea serta ice blackcurrant. Penutupnya puding mangga dengan sausnya yang asam segar.
Buat yang punya kartu kredit ABN diskonnya masih sampai tanggal 23 November.

Cosi
FX lt 2

Monday 20 October 2008

ternyata masih sama..

Barusan ketemu temen SMA di Facebook dan dikomentarin, katanya gw  “still the same dari jaman SMA dulu….” dooh, berarti gw awet muda doong, hehe... diperjelas lagi sama dia, kalo badan gw juga masih kecil kayak jaman SMA, muka sih dewasaan dikit. Hihi...

Padahal berat gw baru naik nih, gara-gara makan melulu pas libur kemaren dan siap-siap mau get more exercise lagih. Untuk balik ke berat badan sebelum punya anak dulu udah give up deh, males dietnya, bo.

Sunday 19 October 2008

Kopi Luwak Coffee




Ngopi di Kopi Luwak. Kebetulan lagi terdampar di Blok M Plaza dan nyari tempat buat sekedar duduk-duduk dan ngobrol, yang paling dekat dari pintu msuk adalah café ini, yang terletak di lantai dasar dekat escalator, ya sudah ke sini aja…
Nggak nanya juga sih, mereka sedia lopi luwak beneran atau nggak, tidak terlalu menyimak isi buku menunya juga. Dan kalaupun mereka menyediakan kopi Luwak asli udah pasti nggak tertarik untuk nyoba.

Thursday 16 October 2008

Yang Tersisa dari Liburan di Makassar




Bandara Sultan Hasanudin

Tahun ini Bandara Makassar sudah berubah, menjadi lebih modern dan konon setelah proses pembangunan bandara tersebut selesai seluruhnya akan menjadi bandara no 2 terbesar di Indonesia. Ini menurut berita yang gw baca di koran Fajar. Kebetulan juga, pada hari yang sama gw datang ke sana, siangnya bandara ini baru diresmikan oleh Presiden SBY (27 Oktober 2008). Tapi sudah mulai berfungsi sejak bulan September kalau nggak salah. Sedangkan bandara yang lama diambil alih oleh TNI AU.
Desain bandara Sultan Hasanudin ini diambil dari kapal pinisi, kapal tradisional khas Makassar dengan atap yang tinggi dengan banyak tiang-tiang putih dan kaca-kaca. Atapnya desain kotak-kotak dengan warna orange – putih dan biru – putih.
Kalau soal toilet, moga-moga sudah ada perbaikan. Karena menurut kabar, seperti bandara-bandara di Indonesia pada umumnya, toiletnya kurang bersih. Sedangkan waktu pulang ke Jakarta gw nggak mampir ke toiletnya.

KFC Coffee

Ada yang baru juga di Makassar, terletak di bekas bioskop 21 sekarang telah berdiri KFC yang konon juga, termasuk yang terbesar. Dan ada KFC Coffee-nya. Maklum saja pasar untuk tempat ngopi yang modern alias di cafe tempat ngopi kelihatannya masih kurang di sana. Mungkin masyarakat sana masih setia dengan tempat-tempat ngopi di warung tradisional dan yang paling terkenal adalah Phoenam. Dengan roti selai srikayanya yang top abis nggak kalah sama tempat ngopi ala Malaysia.
Iklan KFC Coffe yang tersebar di jalan juga dibuat keren dengan istilah Now Brewing KFC Coffee.

Black Canyon Coffee

Salah satu tempat yang ngopi di Makassar yang gw datengin adalah Black Canyon Coffee. Di Jakarta belum pernah nyoba, makanya waktu janjian sama temen kuliah dulu yang sekarang tinggal di Makassar, sekalian aja janjiannya di sini. Karena tempatnya juga strategis di Mall Ratu Indah. Kelihatannya, Black Canyon Coffee ini lumayan terkenal di Makassar, karena menurut informasi dari sodara gw, pengunjungnya juga selalu penuh dan sudah ada cabang yang lain. Kalo nggak salah ini coffee waralaba dari Thailand. Selain kopi di sini juga ada menu makanan yang lain, seperti soup, sandwich, nasi goreng, sup buntut, spagheti dan steak.



Risoles Sosis Vla Keju

Waktu bulan puasa kemaren, tiba-tiba aja gw jadi iseng pengen bikin makanan untuk buka puasa. Cieee……..

Beli tabloid Saji dan kebetulan ada resep risoles yang lumayan gampang. Pada suatu siang, setelah berkutat di dapur akhirnya jadi juga risoles bikinan gw, dan rasanya….hmmm….ternyata enak juga… hehe…

Kalo nggak males ternyata bisa juga gw masak. Emang bisa sih sebenernya, tapi malesnya itu loh... selain terkendala males, salah satu syarat resep itu bisa dicoba adalah simpel dan bahan-bahannya nggak susah. Selain itu gw blom punya oven, jadi kalo nemu resep yang harus dipanggang lewat deh. Selain bikin kue, gw juga hobby bikin puding, soalnya gampang banget. Berikut gw share resep risoles keju buatan gw, sedikit dimodifikasi dari resep awalnya yang pakai kentang kukus.

 

Ini dia resepnya :

 

Bahan Isi :

2 sdm tepung terigu protein sedang

250 ml susu cair

50 gr keju cheddar parut

½ sdt garam

¼ sdt merica bubuk

¼ sdt pala bubuk

¼ sdt gula pasir

1 sdm margarin untuk menumis

4 buah sosis sapi dipotong-potong

10 butir telur puyuh, direbus dan dibelah

Bahan Kulit :

100 gr tepung terigu protein sedang

1 butir telur

2 sdm keju spread

½ sdt garam

275 ml susu cair

1 sdm margarin – dilelehkan

Bahan Pencelup :

2 butir telur dan 1 sdm air dikocok lepas

200 gr tepung panir kasar

Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat :

1.       Isi : Panaskan margarin, masukkan tepung terigu. Aduk sampai berbutir. Tuang susu cair sedikit sedikit sambil diaduk sampai licin.

2.       Masukkan keju cheddar parut, garam, merica bubuk, pala bubuk dan gula pasir. Aduk rata.

3.       Kulit : kocok lepas telur, keju spread dan garam. Masukkan susu cair sedikit demi sedikit sambil sambil diaduk rata.

4.       Tuang sedikit sedikit ke dalam tepung terigu sambil diaduk sampai licin. Tambahkan margarin leleh. Aduk rata.

5.       Buat dadar tipis-tipis di wajan datar kecil, lakukan sampai adonan habis.

6.       Ambil selembar kulit, beri isi, letakkan sosis dan telur puyuh, lipat. Celup ke telur, gulingkan di tepung panir kasar. Lakukan pelapisan sekali .

7.       Goreng dalam minyak yang sudah dipanaskan dengan api sedang sampai matang

Wednesday 15 October 2008

The Time Traveller's Wife - Istri Sang Penjelajah Waktu

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Romance
Author:Audrey Niffenegger
Novel ini bercerita tentang Henry DeTamble yang memiliki kemampuan untuk menjelajahi waktu. Kemampuan tersebut mulai didapat sewaktu ulang tahunnya yang ke 5. Ia bisa tiba-tiba menghilang dan muncul di tempat yang tidak dikenalinya di tahun-tahun yang akan datang atau di masa lalu. Saat berpindah-pindah waktu inilah, dia bertemu dengan Clare Abshire, anak perempuan yang tinggal di Michigan, dan dimulailah kisah cinta yang indah hingga ajal memisahkan mereka. Masalah timbul, karena saat usia Henry maju mundur sesuai lokasinya di dalam waktu, usia Clare bertambah terus dengan normal.
Novel ini selesai gw baca sewaktu liburan kemarin. Dari awal bulan puasa sempat dibaca beberapa lembar dan akhirnya dibawa aja sebagai bekal liburan dan selesai juga dalam waktu 1 minggu.
Membaca novel ini membuat perasaan gw campur aduk, kisah cinta antara Henry dan Clare dan masalah “tidak biasa” yang dihadapi mereka membuat penasaran akan akhir dari novel ini. Bisa dibayangkan indahnya kisah cinta mereka, karena sejak umur 6 tahun, sejak Clare hanya seorang gadis cilik, dia telah mulai mengenal Henry- sewaktu bertemu Hendry berumur 40 tahun saat sedang menjelajah waktu, dan mengetahui kalau kelak ketika remaja dia akan menjadi suaminya.
Membuat gw berkhayal, seandainya benar-benar bisa menjadi penjelajah waktu…


RM Paotere, Makassar




Ke Makassar pastinya masih kurang lengkap kalau tidak makan ikan. RM Paotere ini terletak di dekat pelabuhan Paotere, mirip dengan pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta. Karena dekat pelabuhan, kesegaran ikannya sudah pasti terjamin. Buktinya, rumah makan ini sangat terkenal dan waktu gw dateng sekitar jam 3 sore, masih penuh pengunjung.
Pertama, kita ke bagian tempat ikan-ikan mentah yang ditaruh di box-box berisi es batu, untuk memilih ikan. Permintaan ikan kudu-kudu tidak ada karena sudah habis. Terpaksa ganti ikan yang lain, yaitu ikan kaneke, yang sewaktu belum dibakar cantik sekali warnanya, oranye kemerahan dengan totol-totol coklat. Yang lain, karena tidak ada lagi persediaan ikan dengan nama yang agak aneh, gw memesan ikan sunu. Rumah makan ini hanya menyediakan cara memasak ikan dengan cara dibakar dan digoreng, jadilah yang dipesan adalah ikan kaneke bakar dan ikan sunu goreng. Sayurannya, kalo nggak salah hanya menyediakan sayur santan (sejenis sayur lodeh) dan lalapan, tidak ada tumis kangkung dan sejenisnya.
Kalau misalnya ingin mencoba resto seafood yang lain yang lebih lengkap dan suasana lebih nyaman, bisa ke rumah makan Bahari, Lae-lae, Ratu Gurih, Dinar, dan Restorant Surya yang terkenal dengan kepiting saus asam manis atau kepiting lada hitam. Konon kepiting di sini enak banget, dan kalau udah pernah nyoba pasti bakal ketagihan. Gw sendiri belom pernah nyoba.
Back to Paotere, setelah agak lama menunggu ikan pesanan kami dibakar, akhirnya datang juga. Ikan kaneke dagingnya lumayan gurih dan lembut tapi masih lebih enak daging ikan sununya. O iya, sambal yang disajikan ada 4 macam, sambal kacang, sambal tomat, acar mangga dan campuran antara sambaal kacang dengan tomat. Kecap botolan tersedia di setiap meja, tapi kecap biasa, bukan kecap produksi makassar.

RM Paotere
Jl Sabutung Nomor 46, Makassar
Telp (0411) 326366

Tuesday 14 October 2008

Nasi Kuning Riburane

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl. Riburane 11, Makassar
Kalau ke Makassar nggak sarapan nasi kuning rasanya ada yang kurang. Jadi di pagi hari gw mau pulang ke Jakarta gw beli nasi kuning di Jl Riburane yang terkenal enak. Satu porsi emang agak mahal, 19ribu perak, bo’. Tapi emang ada harga ada rasa, selain porsinya bayak, lauk-pauknya juga lengkap dan enak. Semur daging dan paru gorengnya empuk banget, telur berbumbunya (telur tepaklada) abon dan kering kentang serta sayur labu, semuanya enak. Kalau mau beli ke sini siap-siap antri dan biasanya jam 10-11 juga udah habis. Karena selain makan di tempat yang beli sampai berbungkus-bungkus juga nggak kalah banyaknya.

Monday 13 October 2008

Mie Titi Anto, Makassar




Ini Mie Titi Favorit gw kalo ke Makassar. Sebelumnya gw selalu makan di rumah makan Mie Titi, yang cabangnya lumayan banyak di Makassar. Tetapi secara gak sengaja gw nonton di tv kalo ada mie titi Anto ini. Dan ternyata jauh lebih enak, jadi sekarang gw selalu ke sini deh...Mienya lebih renyah, tipis dan kecil, serta digoreng garing dengan pas. Kuahnya juga lebih gurih menurut gw dengan isian yang berlimpah. Kalo di Mie Titi yang biasa itu kadang minya suka digoreng agak gosong.

Mie Titi Anto
Jl Bali
Makassar

Pallu Basa, Jl Serigala, Makassar




Ini tempat makan yang pertama kali gw datengin kalo ke Makassar. Namanya Pallu Bassa H Udin di Jl Serigala. Tempat jual pallu basa di Makassar memang banyak, tapi yang terkenal ya di sini. Walau cuma di tenda tapi pengunjungnya selalu penuh dan antri. Pallu Basa adalah sejenis soto daging dengan taburan serundeng yang gurih. Apalagi kalau ditambah dengan telur ayam kampung di kuahnya, wih...sedap banget. Gw selalu menghabiskan 1,5 porsi nasi kalo makan di sini. Abis nggak tahan enaknya. Tahun ini gw dua kali ke sini. Pertama waktu masih puasa, setelah maghrib, makan malem dan yang kedua siang, hari Jumat sebelum pulang ke Jakarta.
Sampai sekarang gw belum nemuin rumah makan yang jual Pallu Basa ini di Jakarta. Kalo ada yang tau minta infonya yaa... kalo kangen pengen makan ini kan bisa ke sana aja, gak perlu lama-lama nunggu ke Makassar yang setahun sekali. hehe...

Wisata Makassar - Pantai Losari




Pantai Losari wajib didatangi kalau berkunjung ke Makassar. Tempat strategis di tengah kota, dan tidak perlu bayar seperti di Ancol. Hehe...Sudah dibangun pelataran dengan bangku-bangku tempat menikmati pemandangan pantai. Jadi lebih nyaman. Ada juga dermaga buatan yang terbuat dari kotak-kotak plastik yang bergoyang-goyang seiring gelombang laut. Banyak yang duduk-duduk di sana untuk memancing atau sekedar mencelupkan kaki di air laut. Bisa juga naik kapal untuk sekedar menikmati laut, berputar satu putaran. Kalau mau naik perahu bebek juga bisa, tetapi bukan dari sini, agak ke sebelah kiri pantai, jalan ke arah pantai Akarrena.
Tidak jauh dari sini, ada tempat favorit gw, cafe di Hotel Golden Makassar, namanya Pier 52. Tempatnya terbuka dengan pemandangan laut sejauh mata memandang serta kapal-kapal nelayan di tengah laut. Selain es krim juga tersedia cake dan pizza. Biasanya habis belanja oleh-oleh di Jalan Somba Opu yang tidak terlalu jauh dari pantai Losari, gw mampir ke sini

Wisata Makassar - Pantai Akarrena




Sore hari, sewaktu Lebaran hari pertama, dihabiskan dengan mengunjungi Pantai Akarrena. Lokasi pantai ini tidak terlalu jauh dari Pantai Losari, di Makassar. Pantainya berpasir hitam dan memang tidak terlalu jernih airnya, tapi lumayan buat refreshing. Dengan membayar biaya masuk, mobil bisa diparkir sampai ke pinggir pantai.
Apalagi sambil berpiknik dan lagi-lagi menu yang dibawa adalah bakso Ati Raja, dimakan dengan buras, sambil menikmati udara laut dan pantai sejauh mata memandang. Asyiknya...

Kabupaten Bantaeng, SulSel - Pemandian Eremerasa




Hari kedua Lebaran, kami berkunjung ke rumah saudara ipar gw di kabupaten Bantaeng. Kabupaten Bantaeng terletak di daerah pantai yang memanjang pada bagian barat dan timur sepanjang 21,5 kilometer dan kira-kira 2 jam perjalanan dengan mobil dari Makassar. Sepanjang perjalanan pemandangan berganti-ganti dari rumah-rumah panggung, sawah yang kering dan kadang menyusuri tepian pantai di sebelah kanan dan perbukitan di sebelah kiri. Ada bagian bukit yang kering dan gersang tetapi sebagian lagi bukit yang menghijau.
Tepat jam makan siang, sampailah kami di rumah tersebut yang ternyata berupa rumah panggung dan menurut pemilik rumah merupakan rumah yang sudah sangat tua usianya, berdiri sejak tahun 1885 dan mempunyai nama Balla Basia yang artinya rumah besi. Tiang-tiang rumah terbuat dari batang pohon dengan atap seng yang sangat tebal. Kelihatannya bukan seperti seng pada umumnya. Walaupun di luar sangat panas, tetapi di dalam rumah lumayan adem. Perabotannya masih terlihat kuno, seperti mejaa dan kursi juga tempat tidurnya dari besi yang memakai kelambu. Ada pula radio tua, foto-foto kuno serta peti kayu tua peninggalan sejak jaman dulu.
Ternyata kami telah disambut dengan makan siang yang luar biasa enaknya. Ikan bakar bumbu pedas, bandeng bakar, opor ayam dan es kelapa muda petik langsung dari pinggir pantai yang tidak jauh dari halaman belakang rumah.
Sekitar jam 3 sore, kami menuju pemandian Eremerasa yang terletak tidak jauh dari sana. Berupa mata air alami yang keluar dari bukit dan ditampung dalam sebuah kolam buatan dan dijadikan kolam renang. Ada juga aliran sungai yang bisa dipakai mandi-mandi. Tidak terlalu istimewa memang, udaranya juga tidak terlalu dingin. Apalagi karena masih suasana liburan, banyak orang berkunjung. Tetapi karena objek wisata terdekat hanya di sana, dan para keponakan sudah ingin mandi-mandi karena udara yang panas, jadi walaupun tempat tidak terlalu nyaman, tidak jadi masalah. Buat anak-anak kan yang penting bisa main air.

Wisata Makassar - Air Terjun Bantimurung dan Gua Mimpi




Sebenernya ini kunjungan ke dua, yang pertama udah lama banget, sekitar tahun 2001. Tapi karena liburan ke Makassar kali ini lumayan lama, jadilah ke sini lagi karena ini salah satu objek wisata yang paling dekat dari Makassar. Terletak di kabupaten Maros, dengan jarak kurang lebih 15 km dari kota Makassar dengan waktu tempuh sekitar 1.5 jam saja. Apalagi sekarang sudah ada jalan tol jadi bisa lebih cepat lagi.
Air terjunnya memang tidak terlalu tinggi tapi melebar dengan curah air yang lumayan deras. Kalau musim hujan pasti bisa lebih deras lagi. Air terjun Bantimurung ini berada di pegunungan batuan karst yang membentang sekitar 15 km dari kabupaten Martos hingga kabupaten Pangkep. Bantimurung ini juga terkenal dengan tempat penangkaran kupu-kupu dimana ada seorang peneliti warga negara Inggris, Alfred Russel Wallace (1823-1913) yang memberikan julukan terhadap Taman Wisata Alam (TWA) dan Cagar Alam Bantimurung sebagai ”Kerajaan Kupu-kupu” (The Kingdom of Butterflies), setelah menemukan ratusan jenis kupu-kupu endemik di Bantimurung di antaranya Catapsilia pamona flava, Anartia sp, Calastrina sp, Danis sp, Papilio, dan Vindula arsinoe. Sayang, karena hari sudah sore, gw gak sempat lagi berkunjung ke museum kupu-kupunya.
Karena sudah lewat masa Lebaran, pengunjung sudah tidak terlalu banyak lagi, walau tidak bisa dibilang sepi. Seperti biasa, kami berpikinik ria dengan membawa bekal bakso Ati Raja – penjual bakso terkenal di Makassar dan kakak gw ternyata membawa adonan bakwan untuk digoreng disana, jadi lengkap dengan kompor dan minyak goreng serta adonan bakwan yang tinggal digoreng. Jadi setelah puas bermain air terjun, langsung makan bakso dan makan bakwan. Sedaaap…..
Setelah puas makan, sebelum terlalu sore, gw segera menuju objek wisata gua. Ada 2 gua di kawasan air terjun Bantimurung ini, yaitu Gua Mimpi dan Gua Batu. Gw memutuskan ke Gua Mimpi saja karena lebih dekat. Gua Batu letaknya di atas dekat air terjun dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Perjalanan ditemani oleh dua orang pemandu.
Ternyata perjalanan ke sana lumayan berliku, dimulai dengan jalanan menanjak yang untungnya sudah dibuat menjadi anak tangga jadi lebih mudah tetapi sewaktu turunan agak susah, karena berupa jalanan tanah yang licin dan berbatu-batu serta becek karena habis hujan. Berkali-kali gw hampir jatuh kalau tidak ditangkap oleh pemandunya yang gesit kalau nggak, wah…gw pasti udah jatuh terguling-guling.
Akhirnya setelah perjalanan menanjak, mendatar, turunan dan menanjak lagi sekitar 30 menit, sampailah di mulut gua. Ada dua buah gua, Gua Mimpi dan Gua Istana. Gua Istana ternyata buntu jadi tidak bisa dimasuki.
Gua ini benar-benar gua alami, jauh berbeda dengan dua buah gua yang pernah gw datengin sebelumnya. Gua di Taman Hutan Raya, Bandung dan gua Jepang di Ngarai Sianok, Bukittinggi.
Gua ini lengkap dengan stalaktit dan stalakmit yang menjulur dari atas gua. Awalnya sedikit ragu ketika melihat lubang gua yang gelap. Tetapi setelah menempuh perjalanan yang jauh masa iya sih nggak masuk, rugi banget. Pemandu mengatakan bahwa panjang gua adalah 800m, memang termasuk panjang dan terlihat mengerikan. Tetapi setelah membulatkan tekad, gw memberanikan diri memasuki gua yang dingin, lembap dan gelap itu. Benar-benar gelap tanpa ada cahaya sedikitpun, kecuali lampu senter dari pemandu yang membantu menerangi jalan. Stalaktit dan stalakmit yang meneteskan air bertonjolan di sana sini. Penunjuk jalan memperlihatkan stalaktit yang ketika disorot lampu senter berbentuk ayam jago, ada yang berbentuk kucing dan muka bayi. Yang ketika disorot lampu senter stalaktit tersebut berpendar menyeramkan. Ada juga stalaktit yang ketika dipukul berbunyi. Yang membuat perjalanan lebih mencekam adalah, jalanan yang licin dan berbatu serta banyak jembatan kayu yang sudah rusak. Thanks God to para pemandu yang udah banyak banget menolong. Di dalam gua juga terdengar cericit kelelawar yang banyak tergantung di atap gua. Gw sempet berimajinasi yang bikin gw jadi tambah takut, kalau guanya longsor dan terkubur di dalam gimana ya…
Setelah sekitar 30 menit berjalan, Alhamdulilah, ada secercah sinar yang berarti hampir sampai ke ujung gua ini. Dan ternyata lubang guanya terletak agak ke atas dan hanya berupa celah yang tidak terlalu besar, persis seperti di film-film, jadi setelah sedikit mendaki akhirnya, dengan selamat gw bisa keluar dari gua itu. Benar-benar seperti dalam mimpi, nggak salah memang kalau dinamakan Gua Mimpi. Karena berada di dalamnya kita serasa berada di alam yang tidak nyata. Ya seperti di dalam mimpi itulah. Kalau kata pemandunya sih, gua ini pada awalnya ditemukan karena mimpi salah satu penduduk.
Ternyata setelah keluar dari gua, masih ada perjalanan pulang yang sangat menguras tenaga. Jalan setapak menurun sangat curam, licin, becek dan berbatu-batu. Di sini lagi-lagi gw banyak banget ditolong oleh pemandu dan dengan tenaga yang tersisa sampailah gw di bawah dan ketemu juga dengan jalan datar yang tembus ke lapangan parkir di depan pintu masuk. Wah, benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan.
Untuk menghibur hati setelah perjalanan yang menegangkan, gw melihat-lihat dan akhirnya membeli souvenir kupu-kupu cantik yang telah diawetkan dalam kotak kaca dan kupu-kupu yang dijadikan gantungan kunci.

Sunday 12 October 2008

Wisata Makassar - Pulau Khayangan




Salah satu tempat yang dikunjungi sewaktu libur Lebaran kemarin di Makassar adalah Pulau Khayangan. Awalnya ingin ke pantai Bira yang lokasinya di kabupaten Bulukumba, kira-kira 4 jam perjalanan dari Makassar, tetapi karena terlalu jauh, tujuan liburan dialihkan ke Pulau Khayangan saja yang lebih dekat. Dari rumah di Makassar hanya sekitar 20 menit sudah sampai ke dermaga tempat kapal yang akan membawa kita ke pulau. Dermaga keberangkatan terletak di depan benteng Fort Rotterdam.
Pulau Kayangan adalah sebuah pulau kecil berpasir putih seluas sekitar 1 ha dan secara administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Bulo Gading, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan. Lokasinya berjarak ± 0,8 km dari Kota Makassar, tidak jauh dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, dan dapat ditempuh 15 menit perjalanan dengan menumpang perahu boat 36 PK yang khusus disediakan bagi para pengunjung. Mobil bisa diparkir di tempat parkir dekat dermaga dan sudah pasti aman. Dan karena dekat, selalu ada kapal yang berangkat ke sana, pulang pergi membawa penumpang. Jadi jangan di bayangkan seperti di Jakarta yang jauh kalau harus ke pulau seribu. Di sini kalau misalnya ketinggalan sesuatu di rumah, bisa sewaktu-waktu pulang trus balik lagi, biaya kapal 30 ribu pp.
Sebenarnya selain Pulau Khayangan terdapat beberapa pulau yang bisa dikunjungi untuk berwisata seperti Kepulauan Seribu di Jakarta, tetapi hanya di Pulau Khayangan ini yang sudah terdapat cottage tempat menginap. Di pulau lainnya, seperti Pulau Lae-lae dan Pulau Samalona hanya terdapat rumah penduduk dan lokasi lebih jauh.
Harga cottage di Pulau Khayangan bervariasi, antara 350 ribu sampai 750 ribu untuk yang paling besar. Cottage yang kami sewa yang seharga 400 ribu dengan 2 tempat tidur lengkap dengan AC dan air bersih pada hari pertama saja. Hari berikutnya air harus dibeli dengan harga 50 ribu sebanyak 1 galon besar. Untuk listrik hanya dinyalakan dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore dan dari jam 7 malam sampai jam 4 pagi berikutnya. Ada fasilitas kolam renang dan permainan anak-anak. Tapi sayang kolam renangnya agak kurang terurus.
Karena keluarga di Makassar memang senang piknik, jadi kami membawa berbagai macam lauk pauk dan makanan untuk dimasak di sana, lengkap dengan kompornya. Rencananya masak ayam goreng selain sup ayam yang sudah dibawa serta nasi putih. Jadi banyangin aja berapa banyak bawaan yang dibawa, karena selain kompor juga membawa wajan, piring, gelas, sendok, minyak goreng, tepung bumbu, bahkan rice cooker serta minuman dan makanan ringan. Bahkan kakakku sempat pulang ke rumah dulu untuk bawa karpet alas tidur serta selimut dan bantal. Di sini sudah umum berlibur dengan cara seperti itu, karena dekat jadi gampang bolak-balik. Jadi sambil duduk-duduk di pantai, setelah habis berenang main air di pantai bisa makan nasi dengan sup ayam dengan lauk ayam goreng panas yang baru keluar dari penggorengan. Serasa rumah pindah ke pantai. Seru…
Pantainya sediri merupakan pantai berpasir putih dengan dan air lautnya masih terlihat lumayan jernih karena masih bisa terlihat berbagai jenis ikan berenang-renang. Karena lokasi cottage di depan pelabuhan, lampu-lampu pelabuhan di waktu malam luar biasa cantiknya. Apalagi ketika dua kapal motor besar, KM Lambelu dan KM Gunung Dempo yang baru diresmikan presiden merapat, lampu-lampunya menambah indah pemandangan. Sunset dan sunrise terlihat dengan jelas tanpa ada awan yang menghalangi. Malamnya ketika kedua kapal tersebut berangkat, peluit kapal terdengar dengan jelas, dan kapalnya terlihat dekat sekali berlayar lewat depan cottage kami.
Keesokan harinya pulang sekitar jam 10 pagi, mampir makan es kelapa muda dan es teller yang banyak dijual di depan pantai. Es teller di Makassar ini unik, selalu ditambahkan kacang telur bumbu rempah-rempah yang namanya kacang disko. Kenapa namanya kacang disko? Mungkin saking enaknya kalo makan bisa sampai nari-nari seperti orang disko kali ya…. Hehe....

Thursday 2 October 2008

Salah Tanggal Tiket Pulang Ke Jakarta

Sehari setelah sampai ke Makassar pesen tiket pulang ke Jakarta. Minta tolong sama adik gw yang di Jakarta, karena dia bisa langsung akses internet. Dipesankan tiket Air Asia untuk tanggal 11 Oktober, kirim no ktp, credit card dan lain-lain....sip..udah OK, dapet harganya juga gak terlalu mahal. Tinggal gw cek di email trus di print. gampang lah...di sini banyak warnet.
Hari ini, ke warnet deket rumah, cek email dari Air Asia, udah ada, begitu dibuka...wah ternyata gw salah kasih tau tanggal ke adik gw, ternyata tgl 11 itu hari Sabtu, sedangkan sebenernya gw pengen pulang hari Jumat tanggal 10 Oktober, biar ada waktu beradaptasi dengan suasana rumah, buat istirahat dan beres-beres. Mana penerbangan malam, jam 8. Aduh... gimana nih...
Tapi sudahlah... apa boleh buat, tinggal menikmati waktu liburan yang masih panjang ini. Weekend mau nginep di Pulau Khayangan, trus hari Selasa mau ke air terjun Bantimurung... trus ke mana lagi ya....yang jelas sih....puas-puasin makanlaaah............