Thursday 29 May 2008

Karaoke di Plangi




Karaoke di Inul Vista Plangi. Ini first time gw merasakan karaoke di Inul Vista, secara gw emang nggak suka nyanyi dan nggak begitu hafal lagu-lagu. Trus emang baru kemaren akhirnya Wenny inget ngajak gw... hehe
Ada 7 orang yang akhirnya bisa ikutan, Wenny, Ayu, Tini, Ipe, Johan ama satu lagi siapa ya namanya, maaf, lupa... Ternyata seru juga... dan nggak ketinggalan, pasti semuanya diakhiri dengan foto-foto...

Wednesday 28 May 2008

Cafe Excelso Wisma Dharmala




Kemaren abis pulang latihan fitness, bertiga doang ama Ida & Ratna, ngopi di Café Excelso Wisma Dharmala. Udah lama banget gw gak pulang bareng Ida soalnya jadwal latian sering beda. Jadilah ngobrol sana sini update cerita terbaru. Ternyata diskon 50% Credit Card Mandiri masih berlaku loh...lumayan...

Monday 26 May 2008

Lemon Kitchen




Minggu malem akhirnya baru kesampean makan-makan ultah adik gw, dia traktir di Lemon Kitchen, Tebet. Soalnya dia dapet voucher makan dari Lemon Kitchen ini, jadi lumayan kan bo.
Ternyata restonya nggak terlalu besar tapi dari luarnya sudah terlihat cozy dengan kolam ikan dan air mancur. Interior dalamnya dominasi warna ungu. Di tiap meja ada hiasan lemon di dalam mangkuk persegi. Ada fasilitas wifi dan komputer dengan fasilitas internet gratis.
Restoran ini menyajikan menu-menu oriental fusion, khususnya Szechuan. Szechuan adalah salah satu provinsi di China yang terkenal dengan makanannya yang bercita rasa manis dan pedas.
Setelah membolak-balik buku menu, karena kelihatannya hampir semua makanannya enak, akhirnya dipilihlah Szechuan Crispy Duckling (37000) – bebek yang digoreng dengan bumbu dan saus hoisin, bebeknya digoreng sampai kecoklatan, dagingnya empuk dan krispi. Kung Pao Seafood Delight (29000) – merupakan kombinasi udang dan cumi yang digoreng, disajikan dengan saus kung pao, cabai kering dan kacang mede. Rasa manis dan pedasnya cabai kering pas banget dengan gurihnya kacang mede. Nasi goreng yang dipesan dihidangkan di dalam buah nanas, Lemon Kitchen Special Fried Rice (25000), nasi gorengnya dicampur potongan kecil nanas.
Minumannya Strawberrry Kiss (13000) – kombinasi nanas dan strawberry, serta Corral Blue (15000) yaitu jus lemon, rumput laut dan potongan agar-agar dalam sirup biru curaccao. Sayang rumput lautnya sedikit banget, tapi nggak ngaruh juga sih karena gw nggak suka.
Untuk dessert dipilih Apple Fried in Glazed Caramel (11000), potongan apel yang digoreng lalu dilumuri caramel dan dihidangkan dengan gula halus. Unik banget.
Selain menu-menu di atas ada juga menu sup, salad, dan sayuran.
Buat yang rumahnya di seputaran Tebet boleh dicoba tuh...soalnya tempatnya lumayan asyik. Btw, sayang toiletnya biasa aja, padahal kalo dibikin secantik interior dalemnya pasti lebih menarik.

Lemon Kitchen
Jl Tebet Barat I No 9
Telp 8302538

Thursday 22 May 2008

Pasar Kue Subuh Blok M




Tadi pagi jam 5 kurang, nganter adik gw, pergi ke pasar kue subuh Blok M. Hari ini dia ultah dan beli kue untuk temen-temen di kantornya.
Ngantuknya jadi ilang karena ngeliat berbagai macam kue, jajan pasar, tart, pokoknya banyaaaak banget! Harga antara penjual satu dan lainnya nggak gitu jauh. Sebagai contoh, satu kotak cake potong isi 25 harganya Rp 20.000.
Selain itu ada juga penjual Bubur Ayam Bintaro di ujung, trus ada juga yang jual bakso dan chicken nugget. Ada juga kueh tart ulang tahun yang lucu-lucu.
Salah satu penjual yang aktif banget adalah ibu-ibu dari Reyna Cake, dia satu-satunya yang pasang spanduk, trus dengan sok akrabnya menjelaskan kalo pelanggannya adalah artis-artis. Iyalah, soalnya dia ngeliat gw sibuk motret-motretin kuehnya, disangkain gw wartawan kali. Hehe...
O iya, pas mau pulang, sempet beli nasi bakar isi ayam, dengan sambel teri kacang dan daun kemangi, sudah dalam bungkusan daun, harga Rp 5000. Rasanya...ternyata ok juga kok.

RM Sari Sanjaya khas Palembang




Pulang fitness dan aerobik, gw, Ratna, Gina, Tya, dan Jo makan-makan di RM Sari Sanjaya di Casablanca. Sebenernya udah pernah makan di sini, dan karena tempatnya enak jadi balik lagi deh. Dibandingkan mpek-mpek @bing tempatnya masih lebih nyaman di sini, sekarang udah direnovasi pula, jadi lebih luas dan menunya juga lebih variatif.
Gw dan Ratna pesen mpek-mpek Lenggang – sok diet nih ceritanya, nggak mau makan nasi. Gw pesen mpek-mpek Lenggang bakar (10.000), kalo yang biasa digoreng pake telor, kalo yang bakar bedanya abis digoreng trus dibakar jadi ada bau asap dan gosong. Malah jadi aneh. Tapi kalo lenggang yang biasa sih enak kok. Kuah mpek-mpeknya enak, pedesnya pas.
Yang enak dan recommended adalah Pindang Ikan Belida (22500). Kuahnya seger, asam manis, karena ada nanasnya trus ditambah daun kemangi, jadi harum. Dan ikan belidanya lembuuut dan guriiiih banget. Jadi nyeseeelll nggak pesen ini. Hiks. Lain kali pesen menu ini ah..Selain Pindang Ikan Belida, ada Pindang Ikan Patin juga.
Menu yang lain yang dipesan, cumi cah tahu (25000), dimasak pakai cabe dan ditaburi potongan petai. Biasa ajah.
Menu-menu makanan khas Palembang yang lain seperti Mie Celor, Celimpungan dan Burgo cuma tersedia hari Minggu.

Jelajah Pasar di BSD




Milis Jalansutra bikin acara kopdar lagi, kali ini tujuannya adalah Pasar Modern BSD yang kondang dengan tempatnya yang bersih, sayur-sayuran, daging, ikan yang segar, dan yang penting banyak tempat makan yang enak-enak.
Dari peta yang dibagiin oleh Kang Irvan (sttt....doi sampe bela-belain menjelajah pasar sebelumnya dan mencatat satu persatu loh...hebat euy! ) berikut sebagian dari daftar : Bakmi Ayam Asoey, Pattaya dan Genji Shabu-shabu, Bubur Taisan, Lontong Balap Toko Can, Golden Egg Bakery, Toko Roti Lavender, Serabi Notosuman, Mie Kocok Cipete, Bakso Malang Cak Man, Ketupat Sayur Uni Elok, Sate Ular, Pempek 161, Sate dan Tengkleng Solo, Bogana Maymay, Soto Mie Mang Udin, Kopi Celebes, Oenpao (ada 3 tempat), Lumpia Bu Djoen, Ching’s Bebek Panggang, Pastelia, Mie Keriting Bangka, Soto Mie Leo Dozan dan lain-lain.
Karena lapar yang tidak tertahankan, tujuan pertama adalah Serabi Notosuman, serabi dari solo itu ada di sini juga ternyata, cuma ada 2 rasa, polos dan coklat. Rasanya lebih enak dari serabi solo yang biasa gw beli di depan pasar benhil. Lebih lembut dan gurih.
Berikutnya, ngopi di Rumah Kopi Celebes, kopi susu seharga 3000 perak, trus gw sempet beli handuk Thomas di toko sebelahnya, biasa buat Raiyan, dia kan maniak Thomas si Kereta Api.
Setelah muter-muter pasar dan mampir beli jajan pasar yang menggiurkan dan tak lupa foto-foto dooong.... lanjut makan di Ketupat Sayur Uni Elok, makannya sharing, satu piring beramai-ramai, khas JS, biar bisa makan yang lain-lain. Ketupat sayurnya komplit pake rendang, enak banget. Dan menurut laporan meja sebelah yang pesen soto padang, hasilnya sama, rasanya juga patut dipoedjiken. Rombongan lanjut lagi, mampir di Lontong Balap Toko Can, karena Lontong Kupang belon mateng, ya udah pesan yang lain, Lontong Balap – rasanya biasa aja, pertama karena belum diaduk, tapi setelah diaduk, masih kurang oke, Sate Kerangnya enak, berasa banget bumbunya, pedasnya mantap, tapi masih kalah ama yang pernah nyobain di tempat aslinya, Lontong Kikilnya juga enak, tapi nggak sempet nyoba Tahu Campurnya, menurut yang makan sih enak juga. Mampir beli Yoghurt Sweetheart, 1 gelas harganya Rp 6000,- ada rasa strawberry, mix fruit dan lain-lain.

Penjelajahan berlanjut ke Pasar Sinpasa di Sumarecon Mall Serpong, pasarnya lebih kecil dari pasmo BSD, yang membedakan tempat penjualan daging berada di ruangan terpisah. Mampir di Depot Nusantara, yang pernah didatangi Pak Bondan, karena ada fotonya dipajang dengan berbagai gaya, berikut komentar beliau, top markotop. Dicobalah menu andalan, nasi pindang, kuahnya agak manis menurut gw, tapi dagingnya empuk dengan taburan bawang goreng. Setelah, seperti biasa, foto-foto lagiii...lanjut ke tempat tujuan terakhir, yaitu K’s Bakery, gw nyampe terakhir karena sempet nyasar dua kali (please deh...yang nyupir ngantuk kayaknya), jadi terlambat nggak sempet liat dapurnya. Tapi standard kok, dapur roti gimana sih...kayak yang di Breadtalk gitu deh.
Setelah beli roti yang semua terlihat modis dan lucu, sampailah ke acara pemotongan kue ulang tahun Jalansutra ke 5 yang walaupun waktu itu belum hari H-nya, harusnya 22 Mei, tapi sama pak Tonny, pemilik K’s Bakery sudah dibuatkan kue ulang tahun yang gede dan hiasannya lucu banget, ada mic yang terbuat dari coklat. Tidak ada acara tiup lilin, hanya sambutan dari Kang Irvan dan pemotongan kue oleh Mbak Lidia Tanod mewakili moderator. Semoga Jalansutra tetap eksis, sekali jalan-jalan terus makan-makan. O iya, terakhir kami semua mendapat oleh-oleh souvenir singa lucu maskot dari K's Bakery. Asyiiikkk!!
Ada yang bikin sebel nih, beberapa foto makanan yang gw foto ternyata nggak ke-save di HP jadinya gak ada fotonya deh.... :(
-Sebagian besar foto di sini adalah sumbangan dari Mas Azhar, thanks ya...yang waktu motret nggak kalah gaya ama yang dipotret..

Tuesday 20 May 2008

Kopdar di EX




Ini kopdar kecil-kecilan, temen2 dari milis Jalansutra dan MP juga. Kebetulan janji ketemu sama Pak Tonny, yang juga sekalian bertemu dengan Ale trus gw akhirnya ngajak Rani, Azhar, Julia dan Pak Budi, biar rame doong...
Janjiannya di EX biar gampang.
Formasi baru lengkap jam 18.30, ngobrol2 di Starbucks sambil makan coklat oleh-oleh dari Pak Tonny, coklat pralin dari Jerman, merknya Feinste Asbach Kirschen. Pralin isi buah kirschen, yang kalo ditelan buah kirschennya terasa hangat di tenggorokan. Enak deh...
Karena ada janji lain, Pak Budi pintong sendiri ke JaCC, dan setelah ngobrol2 lagi, sampe akhirnya terasa lapar, baru deh memutuskan makan malem di Pepper Lunch. Yang memutuskan makan di sini adalah Pak Tonny, secara beliau yang paling senior dan gw yang jadi seneng karena gw belom pernah. 
Setelah pilih-pilih menu yang gambarnya dipajang deket kasir, gw pilih Beef Curry, paket dengan minum ice lemon tea seharga Rp 52.000,- sudah termasuk pajak.
Seperti contoh yang ada, selagi hot platenya masih hot, kita harus mengaduk-aduk nasi sampe tercampur rata, ternyata bumbu karinya belum ada rasanya, jadi gw tetep harus nambahin bumbu-bumbu yang lain yang udah ada di meja. Menurut informasi yang pernah gw baca sih, makanan di sini MSGnya termasuk banyak, karena sehabis makan bawaannya jadi haus terus, efek dari MSG. Tapi kemaren hal ini susah dibuktiin karena kita hausnya nggak jelas, antara karena efek MSG atau kebanyakan ngobrol. 
Kita baru bubar sekitar jam 20.30an, setelah semua kecapekan ngobrol dan udah kenyang. Pokoknya, seru banget acara ketemuannya, kayak udah lama kenal...padahal sebagian dari kita baru ketemu. Tapi namanya juga JS dan MP, udah pasti heboh deh kalo ketemu...
-Foto-fotonya belum semuanya nih, sebagian masih ada di Rani.

Tuesday 13 May 2008

Somay Stasiun Cikini




Tadi siang akhirnya jadi juga makan siang Somay Stasiun Cikini. Berhubung kantor gw deket sama stasiun kereta Gondangdia, kita memutuskan untuk naik kereta api saja jadi nanti langsung turun di stasiun Cikini, nggak perlu jauh-jauh.
Ternyata, nunggu keretanya lama banget bo’. Hampir setengah jam sendiri, sedangkan naik keretanya cuma 2 menit kali, begitu turun dari tangga stasiun langsung tempat somaynya udah di depan mata.
Kita duduk di depan dandang besar tempat somay, kol, pare, tahu, otak-otak dan kentang dijual. Satu porsi Rp. 5000,- sajah dapet 6 biji. Lumayan, dengan harga yang murah dapet somay yang lumayan enak. Maksudnya dengan harga segitu rasa somaynya udah enak, dibandingkan somay yang lain.
Yang beli juga rame banget. Malah temen gw sempet dapet kenalan anak kecil yang sedang makan sama ibunya. Trus yang lucu, temen gw ditegur dengan sok akrabnya, ”Tante temen kantornya papa ya....” Emang sebelumnya bapak anak itu ikutan duduk di sana, trus udah pergi lagi. Tapi kok bisa-bisanya ya anak kecil itu nyangkain temen gw temen bapaknya dia. Hehe.....

Monday 12 May 2008

Serial Kuliner Jalansutra - Ke Bogor Yuk!

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Cooking, Food & Wine
Author:Tim Penulis Jalansutra
Kota Bogor yang terkenal dengan Kebun Rayanya, merupakan salah satu tempat pelarian bagi warga Jakarta saat akhir pekan dan liburan. Selain karena masih lumayan sejuk, walau kerap kali macet karena angkot yang bertaburan di mana-mana, sehingga mendapat julukan kota sejuta angkota, beragam makanan khas kota tersebut sangat memanjakan lidah.
Selain jalan-jalan menikmati suasana kota Bogor, wisata kuliner sudah pasti jadi salah satu pilihan warga Jakarta. Sehingga dengan hadirnya buku Serial Kuliner Jalansutra yang ke 3, Ke Bogor Yuk! Bisa menambah sejumlah referensi tempat makan yang lain dari yang sudah sering dibahas di majalah atau bahkan buku-buku kuliner lain yang banyak terbit belakangan ini.
Isi buku ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu jenis makanan untuk sarapan, makan siang, makan malam dan oleh-oleh. Selain tempat makan yang sudah sering direview seperti Sop Buntut Man Endang – Incu Ma’Emun, Soto Pak Salam, ada juga tempat-tempat lain yang tidak biasa seperti, Carnation Coffee Shop dan Pondok Ikan Bakar Kalimantan. Dan juga tempat makan yang lokasinya susah dicari tetapi rasa makanannya yang luar biasa, seperti Sate Pak Rebing.
Yang lainnya masih banyak lagi, semuanya ada 21 tempat makan, ditambah tulisan mengenai adu comro dan asinan. Yaitu ngadu comro Ranggagading vs Gg Aut dan Asinan Ahauw Gg Roda vs Gedung Dalam. Siapa ya pemenangnya?
Jawaban bisa dibaca di buku ini, dengan tulisan khas dari Tim Penulis Jalansutra yang piawai mengolah kata-kata, membuat siapa saja akan merasa lapar setelah membacanya.

Sunday 11 May 2008

Komik Tintin Yang Baru

Di koran Kompas Minggu kemarin, ada tulisan mengenai komik Tintin yang diterbitkan ulang oleh Gramedia. Waktu beli buku Tintin di Tanah Sovyet bulan lalu, gw ragu-ragu, lupa-lupa inget, udah punya Tintin di Congo atau belum ya...Ternyata, memang belum pernah punya, karena baru kali ini diterbitkan. Jadilah gw langsung beli komik tersebut. Walau nasibnya sama dengan komik Tintin yang sebelumnya atau novel-novel lain, masih tersimpan rapi di lemari karena belum sempat dibaca. Jadi, gw posting-kan saja tulisan Mas BE Satrio, sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya tentang komik Tintin yang baru ini.

 

 

Minggu, 11 Mei 2008 | 01:23 WIB

BE Satrio

Kebetulan yang tepat jika Gramedia Pustaka Utama menerbitkan kembali kisah Tintin 25 tahun setelah meninggalnya Hergé (wafat 3 Mei 1983). Ini cukup jadi pertanda, Tintin layak disebut karya klasik yang tidak ikut terkubur bersama penciptanya, sejajar dengan kisah Tom Sawyer (Mark Twain) atau Winnetou (Karl May).

Bagi yang baru mengenal Tintin, kesan yang timbul ini komik untuk anak-anak. Di berbagai toko buku, setidaknya di Indonesia, Tintin dipajang di antara deretan komik atau fiksi anak-anak. Padahal, Tintin boleh dibilang salah satu perintis genre novel grafis yang punya segmen pembaca dewasa.

Dari sisi keluasannya, Tintin mengangkat kolonialisasi Eropa di Afrika (Tintin di Congo), berperang dengan jaringan kriminal di Amerika Serikat (Tintin di Amerika), berada di tengah perlawanan bangsa China melawan invasi Jepang (Lotus Biru), atau berada di antara pergolakan politik Amerika Selatan (Kuping Belah).

Di sisi petualangan, Tintin jadi orang pertama yang berjalan di bulan (Petualangan di Bulan), menyelam di dasar samudra (Rahasia Unicorn), ke Himalaya (Tintin di Tibet), hingga berada di pesawat UFO (Penerbangan 714 ke Sydney). Tak pelak, Tintin adalah kisah mengenai abad ke-20. Tidak ada dokumentasi sejarah abad ke-20 yang bisa ditampilkan lebih menarik lagi daripada kisah Tintin. Alasan inilah yang membuat Tintin layak jadi ikon klasik abad ke-20.

Secara teknik, keunggulan Hergé menjadikan Tintin karya berkelas klasik adalah pada penggambaran karakter tokoh yang kuat. Kapten Haddock yang pemabuk dan gemar memaki, Profesor Calculus yang budek, dan detektif kembar yang dogol. Tarikan grafis Hergé berciri garis tegas (clear line). Gambar yang dibuat Hergé kaya dengan detail yang didasarkan riset. Detail berbagai kendaraan, interior kapal, dan suasana pelabuhan, misalnya, didasarkan pada kenyataan yang sebenarnya. Begitu pula banyak gambar gedung dan bangunan yang dalam kenyataannya benar-benar ada, bukan cuma rekayasa Hergé.

Sindiran pada berbagai ideologi dituturkan dalam simbol-simbol cerdas, yang ketika dipahami, lebih akan membuat kita tertawa daripada mengerutkan dahi. Inilah kekuatan Hergé yang membuat Tintin pun disukai anak-anak. Keunggulan kelas maestro seperti itulah yang kini sukar dicari tandingannya.

Totor

Hergé sebetulnya adalah nama alias dari Georges Remi, kelahiran Brussels, 22 Mei 1907. Nama Hergé adalah kebalikan dari inisial namanya G-R menjadi R-G. Ketika Georges Remi duduk di bangku sekolah, ia ikut kegiatan kepanduan. Kelompok pandu ini kerap mengadakan perjalanan ke Spanyol, Austria, hingga Italia.

Dari sinilah hasrat petualangan Georges Remi lahir (Jean Marc dan Lofficier, 2002). Ketika Perang Dunia Pertama pecah, seniman muda ini menumpahkan kegalauannya dengan memenuhi pinggiran buku sekolahnya dengan gambar-gambar mengenai bocah kecil yang melawan tentara Jerman.

Di usia 19 tahun, Hergé muda mulai membuat Les Aventures De Totor (Petualangan Totor, seorang bocah pandu) di Le Boy-Scout Belge, sebuah publikasi gerakan kepanduan Belgia. Tiga tahun kemudian, pada 10 Januari 1929 di Le Petit Vingtieme, halaman sisipan anak-anak dari koran Le Vingtieme Siecle, Hergé meluncurkan Tintin di Sovyet sebagai reinkarnasi dari Totor. Bedanya, Totor adalah seorang bocah pandu, sedangkan Tintin seorang wartawan muda. Dari sinilah kisah Tintin bermula dan tanggal tersebut diproklamirkan sebagai hari kelahiran Tintin oleh kalangan fans Tintin di penjuru dunia.

Enam judul pertama Tintin yang diterbitkan GPU merupakan karya awal Hergé yang punya bobot kuat sebagai potret sosial politik di eranya. Salah satunya adalah Lotus Biru, kelanjutan dari Cerutu Sang Firaun yang mengangkat peredaran ganja dan opium di Asia.

Di kisah ini, Tchang Tchong-Jen (1905-1998), seorang mahasiswa asal China yang studi di Belgia, mulai mempengaruhi karya Hergé, terutama dalam pewarnaan menggunakan teknik air-brush. Teknik ini kemudian digunakan Hergé ketika mereproduksi Tintin dari hitam putih menjadi berwarna pada tahun 1940-an. Persahabatan Hergé-Tchang sedemikian kental hingga Tchang menjadi salah satu nama tokoh di Lotus Biru. Bahkan, Tintin di Tibet (1958) tak lain adalah manifestasi persahabatan mereka.

Menuai kecaman

Di Lotus Biru tampak sekali keberpihakan Hergé kepada bangsa China, terutama menyikapi invasi Jepang ke China, yang kemudian menuai protes dari konsul Jepang di Belgia. Ketika di dekade 1940-an Hergé menggambar ulang dan memberi warna kisah judul-judul awal Tintin, ia memutuskan tidak menggambar ulang Tintin di Sovyet. Alasannya, kisah Tintin pertama ini kasar dan tampak jelas sikap Hergé yang antikomunis dan anti-Rusia. Pengalamannya dengan Pemerintah Jepang membuat Hergé lebih hati-hati.

Namun, Tintin di Congo toh menuai kecaman di Eropa karena menggambarkan stereotip kolonial bangsa Eropa di Afrika. Tintin di Congo dianggap sama sekali tidak menggambarkan Afrika saat itu, melainkan lebih bagaimana orang Belgia memandang Afrika. Tak hanya itu, dalam aksinya di Afrika, kekasaran perilaku Tintin—menyiksa dan memburu binatang—pun masih mendominasi cerita. Ciri kekasaran di kedua kisah pertama Tintin ini sangat menonjol dibandingkan kisah-kisah berikutnya yang lebih menampakkan kecerdasan HergĂ© menyusun konspirasi alur dan plot cerita.

Tintin di Sovyet versi asli (hitam putih) baru diluncurkan kembali akhir tahun 1960-an karena rasa penasaran fans Tintin terhadap kisah pertama Tintin ini. Demikian pula, Tintin di Congo yang sempat ditolak oleh sejumlah penerbit di negara-negara lain, terjemahan bahasa Inggris untuk versi berwarnanya baru terbit resmi tahun 2005, itu pun diterbitkan sebagai Collector Edition.

Tintin In The Congo versi bahasa Inggris ini memuat pengantar pendek dari penerbit yang menjelaskan konteks latar belakang kisahnya. Sayangnya, Tintin terbitan GPU tidak memuat penjelasan atau pengantar yang bisa membantu orang mengapresiasi Tintin. Ketiadaan penjelasan ini bisa jadi akan menimbulkan pertanyaan pembaca yang masih ”awam” Tintin, seperti mengapa Tintin di Sovyet terbit hitam putih, apakah Tintin di Congo adalah karya terbaru HergĂ©, dan sebagainya.

Dari bahasa Perancis

Di Indonesia, serial ini bukan barang baru. Pada dekade 70 hingga 80-an, lewat penerbit Indira, Tintin sudah dikenal dan menjadi salah satu ”komik” yang digemari sebelum gempuran komik-komik Jepang. Dialog-dialognya pun populer, terutama makian Kapten Haddock.

Namun, justru makian itulah yang mungkin tidak akan sama pada terbitan GPU ini. Sebabnya, Tintin GPU memakai sumber asli berbahasa Perancis, sementara Tintin Indira bersumber pada terjemahan bahasa Inggris. Nama-nama tokoh pun ikut berubah. Detektif kembar Thompson dan Thomson yang berasal dari terjemahan bahasa Inggris kembali ke ”nama Perancis” mereka, Dupond dan Dupont.

Demikian pula, Snowy kembali menjadi Milou (diindonesiakan jadi Milo). Namun, nama Profesor Calculus tidak dikembalikan ke nama Perancisnya, Tryphon Tournesol, melainkan diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi Lakmus (tournesol dalam bahasa Perancis berarti kertas lakmus—kertas untuk percobaan kimia). Tidak hanya harus mengakrabkan diri dengan nama-nama baru, pembaca Tintin kini pun harus ”berjuang” membiasakan diri membaca huruf-huruf yang kecil.

Terlepas dari kekurangan teknis yang ada, keputusan GPU untuk menerbitkan Tintin di tengah arus komik Jepang kini perlu diberi apresiasi. Tidak hanya karena GPU menerbitkan Tintin sesuai dengan urutan yang ”benar” menurut HergĂ©, tetapi juga pada terbitan GPU inilah Tintin di Congo (versi berwarna) yang kontroversial itu terbit pertama kalinya dalam bahasa Indonesia. Selain itu, sebagai penutup seri ini, pembaca Indonesia akan bisa menyimak Tintin dan Alpha-Art yang merupakan dokumentasi sketsa kisah terakhir Tintin yang tidak sempat diselesaikan HergĂ©.

Tuesday 6 May 2008

Terrarium & Decorative Plant




Wonderful
Decorative
Attractive
Easy to Care
Little Attention

Bring nature to your home

Mengapa Terrarium

Kata taman menggiring imajinasi kita pada sesuatu yang indah dan menyenangkan. Taman yang asri betapapun kecilnya dapat menyejukkan mata dan lebih menarik daripada lantai semen dan batu. Dalam ruangan dengan kondisi serba terbatas pun taman dapat dibuat dan mampu memberikan nilai estetika tinggi. Salah satu cara membuat taman dalam ruang, yaitu memindahkannya ke dalam wadah kaca yang disebut terrarium.
Terrarium merupakan koleksi tanaman dalam wadah yang elok untuk dipajang dalam ruang sebagai dekorasi interior dan dapat dipindah kemana saja sesuka hati. Oleh karena itu terrarium menjadi salah satu komoditi bernilai estetis tinggi yang dapat dibutuhkan dan dikembangkan, baik karena keindahan dan daya tariknya maupun daya jual yang mempunyai prospek menguntungkan.
Sejarah Terrarium ?

Terrarium ditemukan pertama kali oleh Dr. Nathaniel Ward, seorang dokter di London pada tahun 1927. Ward membuat percobaan dalam kotak yang terbuat dari kaca dengan penutup yang bisa dipindah—pindahkan; untuk menanam pakis dan tanaman tropis.
Kotak kaca tersebut dinamakan Wardian Cases dan kemudian berkembang menjadi terrarium.

Our Products..


Terra Crypt
Mini terrarium dalam wadah gelas yang berisi 1 tanaman mungil berwarna merah/coklat
Terra Ivy
Mini terrarium dalam wadah gelas yang dapat diletakkan di meja kerja,
Terra Vierra
Mini terrarium dalam wadah gelas yang berisi tanaman sansievierra berwarna hijau
Terra Glow
Terrarium berukuran sedang. Berisi 1-2 tanaman mungil.
Cocok diletakkan di meja tamu
Terra Candy
Terrarium berukuran sedang yang cocok digunakan sebagai souvenir dan hadiah

Terra Cacty
Terrarium dalam wadah toples dengan isi tanaman kaktus yang variatif
Terra Plant
Terrarium berukuran sedang yang berisi 1-2 tanaman mungil beraneka warna
Terra Janna
Terrarium berukuran besar. Berisi 4-5 tanaman mungil beraneka warna, cocok digunakan sebagai souvenir/ hadiah.
Terra Ice
Terrarium dalam wadah unik. Berisi 1 tanaman mungil berwarna pink berbentuk bintang
Kami juga menyediakan handspray mungil berbagai warna yang unik untuk melengkapi koleksi terra Anda.

Tips Perawatan Terrarium

Sebelum terrarium siap dipajang, sebaiknya disimpan dulu di tempat sejuk selama 2-3 hari agar tanaman di dalamnya beradaptasi dengan baik.Letakkan terrarium pada tempat yang terkena sinar matahari tidak langsung, seperti tepi jendela atau teras. Bila tidak tersedia cahaya matahari yang cukup, terrarium dapat diletakkan di dalam ruangan yang memiliki penerangan (lampu) yang baik.Penyiraman dilakukan kurang lebih sekali seminggu atau saat media terlihat kering, yang ditandai dengan warna media yang menjadi putih (media yang lembab berwarna hijau tua) Penyiraman dilakukan dengan menggunakan sprayer ke media sekitar tanaman secara perlahan. Jangan menyiram langsung ke tanaman. Tidak perlu dipupuk. Bersihkan dinding wadah secara teratur dari debu dan kotoran dengan cotton bud.

Jl Pondok Raya Blok K-5
Bumi Pesanggrahan Mas
Jakarta Selatan 12270
E-mail: houseofterra@gmail.com
Vany : 021-98579272 / 0816 166 8048
Rahma : 021-9211 9995 / 0816 918 928
Annie : 0251-9118498 / 0815 997 1102

Monday 5 May 2008

Martabak Ketan Hitam di Benhil

Rating:★★★
Category:Other
Di area seputar pasar bendungan hilir, banyak banget tukang martabak baik manis ataupun asin . Tapi kemaren gw menemukan tukang martabak manis isi ketan hitam yang lumayan enak dengan harga yang murah. Cuma 7000 ribu rupiah saja. Tapi emang cuma dapet setengah, jadi kulit martabak manisnya cuma satu loyang trus dilipet dua. Isinya ketan hitam dicapur parutan kelapa yang ditaburi gula pasir. Selain ketan hitam ada juga isi yang lain seprti coklat, kacang, keju. Enak deh... buat temen nge-teh sore-sore. Atau camilan pengganti makan malam. Eh, tapi jangan dibandingin sama Martabak Bangka ya....
Tukang martabak ini mangkal deket pangkalan bemo di benhil, depan bank DKI. Baru bukanya sore menjelang malam.
O iya, tadi malem barusan lewat, ternyata ada nama di gerobaknya yaitu Denai


Foto di Gloss Photography




Ini hasil foto di Gloss Photography, memanfaatkan voucher dari Majalah Fit.
Harga vouchernya senilai Rp 350 ribu trus dapet free 1 hasil foto. Hasil fotonya lumayan keren, gw jadi beda banget karena pake wig segala.
Hasil fotonya dicetak ukuran 8 R, nggak dikasih soft copy. Kalo mau soft copynya yang ditaro di CD harus bayar lagi. Ini hasilnya, fotonya gw foto lagi aja, soalnya belum sempet scan.
O iya, studio Gloss ini ada di Cideng dan Mall Taman Anggrek