Tuesday 28 October 2014

Ranca Upas Trail Run Race




Yang namanya trail race tentu saja berbeda dari road race yang biasanya saya ikuti. Lari trail dilakukan di permukaan yang tidak melulu aspal tetapi lebih banyak ke jalan tanah di tengah hutan dan perbukitan serta di tengan kebun teh. Begitulah gambaran trail race yang akan dilaksanakan di Ranca Upas.

Kang Aki Niaki yang memberikan info tersebut ketika kami bertemu di Bandung. Pendaftaran dibuka saat bulan puasa dan hanya untuk 200 orang peserta. Jadi saya sengaja bangun jam 6 pagi, karena saat itulah pendaftaran mulai dibuka, untuk mendaftar dan tidur lagi karena saat itu saya masih mengantuk. Maklum bulan puasa. Setelah daftar, harus cepat transfer supaya tidak diganti oleh orang lain yang juga berminat. Maklum dengan biaya pendaftaran hanya Rp. 100 ribu termasuk makan dan medali serta menginap di Ranca Upas, peminat race ini sangat banyak. Race ini diadakan dalam rangka ulang tahun Eiger dan launching logo baru mereka. Eiger adalah toko alat-alat outdoor terkenal yang berpusat di Bandung, pada tanggal 16 dan 17 Agutus 2014.

Mendekati hari H, saya mencari tebengan untuk kesana dan akhirnya bisa ikut dengan Ina yang mengajak anaknya, Keenan. Jadi saya akhirnya mengajak Raiyan. Kasian kalau weekend gini ditinggal.

Hari jumat malam kami menuju PIM untuk janjian dengan Ina di sana, tidak lama Dessy akhirnya datang dan akhirnya kami berangkat menuju Ranca Upas. Ina sudah sering ke sini untuk trail run jadinya kami tidak perlu khawatir tersesat. Kalau saya yang bawa mobil sendiri kayaknya udah pasti nyasar deh, karena memang cukup jauh.

Sekitar pukul 2 pagi akhirnya kami sampai juga di bumi perkemahan Ranca Upas dan disambut dengan udara yang super duper dingin. Setelah parkir kami harus menuju tenda tempat kami tidur di tengah udara malam yang dingin tersebut. Tempat tidur yang hanya berbentuk bed tanpa kasur cukup merepotkan. Saya hanya membawa sleeping bag tipis yang tidak cukup menahan udara dingin. Ditambah Raiyan yang rewel karena tidak nyaman membuat saya cukup repot.

 Akhirnya saya dan Raiyan terpaksa menyusul Ina yang sudah duluan ke mobil untuk tidur disana. Raiyan sempat meminta pop mi karena lapar dan hal tersebut membuat saya tidak bisa meneruskan tidur. Jadilah saya kurang istirahat malam itu. Mudah-mudahan saya masih kuat menjalani race paginya.

 Pagipun tiba, saya bersiap-siap untuk mengambil racepack dan ganti baju serta mengambil sarapan. Raiyan menunggu di tenda dalam keadaan ngambek karena Hpnya rusak. Diajak keluar untuk melihat race juga tidak mau. Jadinya saya meninggalkannya di tenda supaya bisa tidur.

Melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk menginap lagi, saya akhirnya mencari informasi transportasi untuk pulang ke Jakarta pada hari itu setelah race usai. Beruntung ketika saya dan Dessy sedang menunggu start, bertemu dengan teman Dessy, yang ternyata langsung pulang setelah race. Thanks God, rasanya lega sekali akhirnya bisa langsung pulang.

Akhirnya, setelah menunggu beberapa lama, start dimulai dan para peserta mulai menyusuri rute trail di tengah hutan, tanjakan dan turunan selang seling sepanjang rute. Meninggalkan area hutan, pemandangan berganti menjadi area kebun teh. Pemandangannya sungguh luar biasa dengan gunung-gunung di kejauhan dan hamparan kebun teh yang hijau terbentang luas. Beberapa saat saya sempat berada sendirian di tengah perbukitan dan rasanya sungguh menyenangkan. Udara ranca upas cukup dingin sehingga matahari yang bersinar terik tidak terlalu terasa. Malah jadinya tidak keringetan sama sekali.

Rute yang cukup ekstrim adalah ketika kami harus naik ke bukit diantara kebuh teh. Benar-benar tanjakan yang curam. Akhirnya setelah menelusuri area hutan kembali, sampai juga saya di garis finish bersama dengan teman baru, Bu Ari dari Bandung. Beliau sudah berumur tetapi semangatnya luar biasa.

Sampai di Finish, mendapat kalungan finisher medal yang cantik dari panitia, saya segera menuju ke tenda. Membangunkan Raiyan yang sedang tidur,  untuk bersiap-siap kembali ke Jakarta. Sebelum pulang saya sempat mampir ke booth sekolah rimba yang ada di bagian pameran sebelah area tenda peserta. Dalam rangka ulang tahun Eiger ini memang tidak hanya menyelenggarakan acara Trail Run Race tetapi juga ada lomba balap sepeda, panjat dinding dan acara lainnya.

Jadi, setelah semua beres, mengambil makan siang, pamit kepada Ina yang masih tinggal satu malam lagi, kami segera pulang ke Jakarta.




Pemandangan hijau seperti ini menemani sepanjang perjalanan

My Running Race 2014 (Part 1)




Tahun 2013 telah lewat dengan total 15 kegiatan lari. Ditutup dengan lari HM di Bandung dalam acara lari Solidarity Run.
Bulan Januari saya tidak mengikuti race apapun, baru di awal bulan Fabruari saya mengikuti race. Sepertinya di awal tahun ini saya masih belum berminat mengikuti lari Full Marathon. Tetapi karena motivasi saya yang sangat rendah untuk latihan lari, saya harus menentukan target race yang lebih tinggi supaya ada motivasi untuk berlatih. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti FM di Bali. Bali adalah lokasi favorit saya untuk traveling dan jika saya mengambil FM disana, pasti akan menjadi race yang sangat memorable.
Jadi sambil menunggu pengumuman mengenai tanggal pasti race tersebut akan diadakan, saya akan berlatih lebih giat. Sepertinya saya harus lebih rajin untuk mengikuti long run. Saya juga sempat berlatih bersama grup lari Runners Nation di Gelanggang Sumantri, Kuningan, supaya bisa berkenalan dengan pelatih lari yang memberi teori-teori lari yang tepat.
Thanks to my coach koh JP yang telah berbaik hati memberi saya program latihan lari secara khusus, walaupun saya kadang masih suka males latihan.

Yak, kembali ke cerita-cerita lari di tahun 2014.




Run 2 Remember

Awalnya saya tidak berminat untuk ikut acara lari ini, tetapi karena diajak oleh Della dan Ardi akhirnya saya ikut juga. Biaya murah sih, Cuma Rp. 50 ribu sebagai pengganti kaos. Acara lari ini diselenggarakan oleh Barisan Pengingat untuk menuntut penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM dan melawan ketidakadilan. Sebagai icon dari kasus pelanggaran HAM ini adalah seniman yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya yaitu Widji Tukul.
Start dan Finish lari Run 2 Remember ini berada di area yang berlainan, karena start dilakukan di depan halte busway Gelora dan finish line-nya di Jl Imam Bonjol, tidak terlalu jauh dari Bundaran HI.
Sayang, saya tidak mendapatkan medali karena hanya diperuntukkan bagi 50 finisher pertama. Tidak apa-apalah, kan niatnya memang Cuma fun run setelah satu bulan tidak ikut race lari.
Race ini benar-benar minimalis, karena setelah finish tidak disediakan air minum. Jadi ya, beli sendiri di tukang minuman. Hehe..
Di area sekitar finish line, sudah ada panggung dengan hiasan lukisan wajah Widji Tukul dan nantinya akan ada pembacaan puisi karyanya.
Setelah menunggu Dela dan Ardi, kami foto-foto dan berjalan kaki kembali ke area start di senayan, karena mereka parkir motor disana.
Di tengah perjalanan mampir beli somay di Somay Pink yang berjualan di mobil di daerah Dukuh Atas. Udah lama penasaran sama somay ini kalau lagi lari di CFD dan akhirnya kesampean juga. 







Run For Cervix

Acara lari ke dua adalah Run For Cervix, tanggal 23 Februari. Di acara lari-lari ini saya mengajak teman saya, Lindriani, yang memang sudah lama minta diajak. Lin adalah teman traveling dan sudah sejak lama ingin diajak lari kalo ada race lagi. Jadi pas kebetulan waktunya bisa ya udah deh kita barengan ikut race ini. Pagi-pagi Lin udah dateng ke rumahku dan kita barengan ke senayan dengan jalan kaki. Kita sampai pas ketika start dimulai dan saya menemani Lin selama race sampai akhirnya finis 45 menit kemudian.
Walaupun di race ini tidak disediakan medali finisher tetapi peminatnya cukup banyak. Ada lomba grup lari dengan kostum terunik jadi banyak juga grup pelari yang memakai kostum lucu-lucu.
Karena setelah itu saya ada acara jadi setelah foto-foto saya pulang untuk buru-buru berangkat ke acara saya berikutnya di daerah Pal Batu. Hehehe.. jadwal padat nih.. 




 
Run For Love

Dalam rangka hari Valentine, website UrbanMama mengadakan acara lari Run For Love yang bisa dilakukan dengan pasangan, bisa pasangan suami, istri, pacar, teman, sodara dll. Pokoknya waktu daftar harus sepasang. Karena misua nggak bakal mau ikut acara kayak gini, saya mengajak Dessy sebagai partner in crime, hehe.. Untung doi bisa hari itu, masih belum dibooking acara lari yang laen.  Karena bertema Valentine jadi kaos racenya bernuansa pink dan ungu. Trus pas kita lari dikasih balon warna pink untuk dibawa lari sampe finish. Imut-imut banget deh pokoknya, seru. Ada lomba kostum juga yang bikin acara larinya tambah seru. 





Chubby on The Road

Ini adalah acara lari yang diselenggarakan oleh grup lari Chubby yang asal muasal dari grup ini kalo nggak salah karena Race Allianz yang membentuk grup-grup lari untuk berlomba mengumpulkan km dimana pemenangnya akan berangkat ke Penang Bridge Marathon. Waktu itu sih saya nggak join dengan grup ini, tetapi lomba ini memang terbuka untuk umum, jadi semua bebas mendaftar walau bukan peserta grup Chubby dari awal.
Saat itu saya sudah menetapkan hati untuk ikut Full Marathon di Bali, jadi saya memilih jarak terjauh yang dilombakan di race ini yaitu 16 km. Sekalian untuk latihan.
Cara lombanya cukup unik. Yang menjadi batasan adalah waktu dan bukan kmnya sendiri. Misalnya, untuk kategori 16 K diberi batasan waktu maksimal 2,5 jam. Jadi dalam 2,5 jam itu harus bisa lari maksimal 16 K atau lebih. Pemenangnya adalah yang bisa menempuh jarak terjauh dalam 2,5 jam itu.
Untuk mencari jarak sepanjang 16 K, saya berlari dari Driving Golf Senayan tempat acara sekaligus start, berlari ke arah bunderan senayan, lalu ke monas dan kembali lagi ke bunderan senayan, berputar dan kembali lagi ke Driving Range. Yak, ternyata tepat 16 K. Untung saja, endomondo di BB saya nggak ngadat jadi bisa mencatat dengan tepat km yang ditempuh, kalau tidak bisa-bisa nggak dapet medali. 





Mandiri Run 2014

Tanggal 4 Mei ada acara Mandiri Run. Tadinya nggak mau daftar, tetapi seperti biasa, Bank Mandiri menawarkan pointnya untuk ditukar dengan slot lari gratis. Tetapi memang mesti cepat, karena dibukanya per batch dimulai dari jam 12 siang. Sewaktu batch pertama saya nggak dapet karena langsung sold out, tetapi akhirnya bisa juga dapat slot untuk 10 K.
Start race ini dimulai di parkir timur senayan. Saya bertemu dengan teman kuliah satu angkatan di garis Start. Sepertinya satu-satunya teman dari kuliah yang seneng lari juga. Rute larinya mirip rute lari waktu acara Nike tahun kemarin. Jadi lewat daerah SCBD dan Semopati lalu menuju Bunderan Senayan. Lari saya lumayan ada peningkatan sehingga saya berhasil memperbaiki PB saya di sini menjadi 1:09.  Mungkin karena rutenya beda dari biasanya :) 





Rottary Thalassemia

Pada hari ini, 25 Mei 2014 banyak sekali race yang bersamaan waktunya. Teman-teman saya pada ikut Wine and Cheese di Kelapa Gading. Saya memang agak malas ikut. Jadi rencana mau lari sendiri di CFD sekalian latian untuk FM saya di Bali nanti. Tetapi ternyata detik-detik terakhir ada pembukaan untuk free run dari Rottary dalam rangka menyambut hari Thalassemia, salah satu penyakit kelainan darah. Sekalian nanti ada test darah untuk mengetahui apakah kita merupakan carrier Thalassemia. Jadilah saya iseng daftar, toh gratis ini tetapi dapet medali dan Cuma 5 K.
Sewaktu start saya mendapatkan pengalaman unik. Sewaktu antri untuk daftar untuk diambil darahnya, di depan saya ada seorang perempuan yang ngajak ngobrol. Sepertinya dia sendirian juga seperti saya.Tetapi di sana dia bertemu dengan temannya juga. Setelah diambil darah kami berpisah tetapi sewaktu menunggu start ternyata ketemu lagi dan meneruskan ngobrol sekalian kenalan dengan teman-teman yang lain. Ternyata teman Sien Lie adalah teman dari Dessy teman lari yang biasa lari bareng. Aduh, dunia itu sempit sekali ya..
Seneng akhirnya bisa dapet temen-temen baru karena setelah itu kami jadi sering janjian kalau ada race.
Hasil test darahnya dikirim lewat email dan hasil darah saya normal. 



IFEX Run


Sepertinya bulan Juni merupakan bulan yang padat dengan race lari. Tanggal 1 Juni yang merupakan awal bulan bertepatan dengan hari Minggu yang merupakan hari lomba lari. Pada tanggal tersebut ada dua lomba lari dan saya sudah daftar untuk mengikuti IFEX Run yang lokasi startnya di Balai Kartini. Lokasi merupakan salah satu alasan saya mengikuti lomba tersebut karena dekat dengan rumah saya yang terletak di Karet Semanggi.  Jadi ke lokasi tinggal jalan kaki sejauh kurang lebih 1 km.
Saya datang kira-kira 15 menit sebelum waktu start dimulai. Di meja panitia mereka menyediakan air mineral gelas, sehingga para peserta terhidrasi dengan baik. Start dimulai tepat pukul 6 pagi dan para peserta 10 K lari terlebih dulu. Sepertinya jumlah peserta 10 K tidak terlalu banyak, hanya sekitar 337 orang. Selang 10 menit setelahnya baru start untuk peserta 5 K yang jumlahnya sekitar 435  orang.
Rute larinya adalah menyusuri jalan Denpasar Raya sampai tembus ke jl Dr Satrio melewati depan Mall Ambasador dan masuk ke dalam kompleks Mega Kuningan, melewati depan Ritz Carlton, masuk ke depan Kantor Taman, berputar di depannya dan masuk ke jalan sebelah gedung the East dan berputar lagi di taman belakang gedung, masuk ke jalan kantor taman bagian belakang. Untuk peserta 5 K setelah itu berbelok ke kanan untuk menuju ke Balai Kartini sedangkan pelari 10 K melalui Jl Denpasar Raya dengan rute yang sama sekali lagi.
Saya sangat hafal rute tersebut karena setiap hari lewat jalan tersebut kalau ke kantor. Alasan saya supaya bisa menghafalkan rute tersebut untuk dipakai kalau lari disana lagi. Hehehe... Cuma kalau lari biasa ya hanya bisa lari di trotoarnya saja, kalau pas race kemarin kan jalanan bisa cukup steril. Kalau pagi dan hari libur jalan di kompleks Mega Kuningan memang relatif sepi sehingga aman untuk race. Kecuali ketika lewat depan mall Ambasador. Lumayan bisa mempercepat pace sedikit supaya cepat lewat karena terganggu bau asap kendaraan.
Water station tersedia di dua ditempat dan ada pilihan antara air mineral dan isotonik. Mungkin karena peserta tidak terlalu banyak jadi tidak ada antrian dan sampah langsung dibuang ke tempatnya, sehingga lokasi tetap bersih.
Tampak beberapa panitia yang bertugas memotret peserta terlihat cukup sigap memotret peserta, baik sepanjang race maupun di keramaian peserta setelah finish.
Km terakhir mendekati finish saya mencoba untuk menambah kecepatan dan akhirnya bisa memperoleh waktu 1:10. Cukuplah karena di km 7, 8, 9 adalah kilometer paling lambat bagi saya kalau jika race 10 K. Sepertinya saya harus lebih giat latihan lagi jika ingin mempercepat waktu. Setelah finish, peserta langsung diarahkan untuk ke bagian penyerahan medali dan ada pembagian fit bar serta minuman isotonik dan air mineral. Medalinya sendiri biasa saja, tipis dan tidak dibedakan untuk 5 dan 10 K. Untuk kategori pendaftaran Rp. 200 ribu sepertinya kurang worthed ya. Kaosnya juga sama ukurannya untuk seluruh peserta tidak dibuat bodyfit untuk yang wanita. Padahal saya kira karena penyelenggaranya adalah event Fitness Expo mestinya bisa lebih baik dari ini. Oh iya, bagi peserta yang ingin mengikuti kelas Mass Workout terbuka untuk 300 peserta pertama yang mendaftarkan diri. Tetapi saya tidak mengikutinya. Kata teman saya sih dapat goodie bag dan medali juga setelahnya yang lebih bagus dari medali lomba larinya.



Jakarta International 10 K


Ini adalah race lari terakhir sebelum puasa, seperti tahun kemarin acara lari ini gratis, jadi yang ikut banyak banget. Dan medali disediakan terbatas. Saya lupa kenapa tepatnya, saya jadi males lari banget hari itu. Jadi saya tidak mencapai PB. So, ya nggak dapet medali dan piagam penghargaan deh.
Mungkin karena pelarinya banyak banget, mau lari jadi susah, so udah down duluan waktu larinya jadi pelan. Padahal sih bisa aja kalo emang niat. Hehehe.. 

Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini Indo Runner juga mengadakan lomba kostum untuk para member Indo Runner. Walaupun tahun ini pesertanya jauh berkurang dari pada tahun lalu, tetapi kostum-kostumnya tetap menarik dan bikin acara lomba larinya lebih seru. 



Bersama peserta lomba kostum, Nenek Gayung!



Run For River 

Ini acara lari yang diselenggarakan oleh Mapala UI dalam rangka pelestarian sungai Ciliwung. Kali ini saya ikut HM sebagai persiapan untuk mengikuti lari Full Marathon di Bali bulan September. Syarat untuk lari FM adalah setidaknya sudah pernah lari HM sebanyak 3 kali. Dan lari HM kali ini adalah yang ke 3 kalinya.
Pagi-pagi saya sudah berada di depan Bintaro Plaza karena janjian dengan Mang dan Dessy untuk berangkat bareng ke Depok. Depok jauh euy jadinya saya mesti menginap di rumah nyokap demi berangkat bareng.
Sampai di kampus UI, Depok, suasana mulai rame dengan para peserta race yang sudah berdatangan. Start dilakukan pukul 6 yang agak molor sedikit karena harus menunggu pengibar bendera start, saya lupa siapa.
Saya memilih race ini selain untuk latihan HM sebelum FM nanti juga karena rutenya yang melalui kampus UI Depok yang terkenal rimbun dengan pepohonan dan danaunya. Jadi jika cuaca panas tidak terlalu terasa. Tetapi waktu itu cuaca cukup bersahabat karena mendung. Saya mencoba terus berlari dan berhasil sampai di km 20, karena setelah itu kaki saya sakit sehingga harus berjalan sebentar dan meneruskan berlari lagi sampai akhirnya finish. Lumayan, bisa finish di 2:40 lebih cepat dari sebelumnya yang 3 jam.
Setelah race dan foto-foto, sebelum pulang mampir dulu di Roti Bakar Edi, Margonda, Depok untuk sarapan dan setelah itu diantar Mang pulang kembali ke rumah nyokap. Kayak jaman sekolahan deh dianter temen pulang ke rumah nyokap. Hehe..






ASEAN Fun Run

Another fun run yang tiba-tiba. Mestinya minggu ini long run tapi karena ada ASEAN Fun Run jadinya batal. Free running race yang diadakan oleh Kementrian Luar Negeri dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke 47. Cukup menarik karena gratis dan Cuma 5 K.
Walaupun Cuma 5 K, karena saya harus latihan untuk persiapan FM, dari rumah ke Monas saya akhirnya berlari. Lumayan dapet sekitar 10 K hari itu.
Racenya sendiri cukup unik, karena sebelum race kita diberikan bendera kecil negara-negara ASEAN dan sehelai karton yang harus ditempel stiker bendera ASEAN di setiap perhentian pada jalur lari. Setelah karton tersebut lengkap pada saat Finish ditukar dengan medali finisher.
Racenya jadi seru banget, karena pengen cepet, saya mengambil semua stiker bendera dahulu dan baru menempelnya ketika sudah finish. Hehe.. Yang lain ada yang berhenti dulu untuk menempel baru lanjut lari lagi.
Setelah semua teman finish dan mendapat goodie bag berisi roti dan minum, kami berjalan-jalan melihat-lihat pameran bertema ASEAN yang ada di sana. Ada beberapa informasi beasiswa dari negara-negara ASEAN dan negara-negara ASEAN yang berpartisipasi membuka booth di sana. Ada boot dari negara Vietnam yang menjual kopi. Wah, hampir aja beli.
Setelah puas melihat-lihat dan mengumpulkan berbagai macam brosur kami melanjutkan perjalanan dengan sarapan di Rumate, Sabang. Waduh, gagal total acara latihan hari ini karena saya pulangnya pun nebeng si Mang dan gak jadi melanjutkan pulang dengan lari lagi.