Weekend di Bandung

Hari Sabtu

Berangkat ke Bandung jam 9 pagi, bersama Wenny dan Ketty dengan dua anaknya, Rigel dan Michelle, aku ngajak Raiyan. Sepanjang perjalanan heboh luar biasa, maklum ada 3 orang krucil yang semuanya nggak bisa diem. Sepanjang jalan ada acara pembacaan buku cerita oleh Tante Wenny dan nyanyi bersama lagu Yovie and the Nuno yang diluar dugaan jadi favorit anak-anak Balita.
Akhirnya sampe juga di tujuan pertama yaitu De Ranch di Maribaya untuk wisata naik kuda. Tempatnya bagus, tampak pemandangan gunung dan bukit sejauh mata memandang dan ada danau di pinggir lapangan untuk menunggang kuda. Udaranya juga cukup dingin jadi matahari yang panas tidak terlalu terasa.
Di pintu masuk beli tiket dulu Rp 5000 dan dapat ditukar dengan segelas susu coklat.
Ternyata selain wisata naik kuda ada macam-macam aktivitas lain yang bisa dipilih dan semuanya Rp 15000,- ada flying fox, sepeda, perosotan di plastik gede yang menggelembung berisi udara itu (apa sih namanya) dan memancing ikan (30 menit).
Aku ikutan naik kuda sekalian nemenin Raiyan, sebelum naik kuda, bisa pakai rompi dan topi jadi ceritanya biar kayak cowboy beneran.
Setelah puas naik kuda, makan siang di sana. Sudah ada tempat seperti food court dengan pilihan macam-macam makanan. Ada sosis, perbuahnya Rp 8000 dengan pilihan rasa keju, lada hitam. Yang lain ada nasi timbel, nasi gudeng, nasi tutug oncom, dengan harga berkisar belasan ribu rupiah. Ada juga batagor dan somay. Rasanya? Ya begitulah...yang dicari kan pemandangan dan aktivitas permainan. Jadi biar rasanya biasa saja dimaafkan karena dimakannya sambil menikmati pemandangan yang cantik dan udara yang sejuk.
Setelah perut kenyang dilanjutkan dengan mencoba permainan yang lain. Raiyan mencoba flying fox yang ketika udah sampai di atas mogok ketakutan jadi diturunin ke bawah lagi. Untung karcisnya bisa dituker. Jadi nggak rugi.
Tapi waktu dituker main perosotan dia nggak mau, jadilah dituker lagi dengan memancing ikan.
Karcis ditukar dengan pancing dan umpan. Awalnya sih sempet ikannya udah makan umpan tapi nariknya telat, jadi ikannya lepas bo. Tapi akhirnya dapet juga...walau ikannya kecil..tapi Raiyan senengnya minta ampun. Langsung udahan aja karena udah kesorean dan ikan dimasukkan plastik untuk dibawa.

Tujuan selanjutnya : check ini di Cherry Homes Hotel & Residences, Jl. Babakan Jeruk, Pasteur. Letak hotelnya memang agak masuk dari jalan raya, tapi cukup nyaman. Dapet kamar di lantai 3. Aku dan Raiyan sekamar sama Wenny. Ketty dengan dua anaknya di kamar yang lain. Di sini istirahat sampai sore dan abis maghrib baru lanjut acara berikutnya : makan di Congo Cafe, Jl Terusan Rancakendal.
Cafenya luas dan keren, karena merangkap gallery juga. Kita dapet tempat di bawah sebelah taman karena yang lain sudah direserve. Malah bagus banget sebelah taman karena para krucil bisa lari-larian. Makanannya standard cafe, ada chicken cordon blue (yang aku pesen), red snapper, yang lain ada sop buntut, zuppa soup dan minumannya juga macem-macem deh. Sebangsa mix-mixan minuman dengan es krim. Harganya juga lumayan, nggak terlalu mahal seperti the Valley dan yang lain-lain. Rasanya lumayanlah. Tidak terlalu mengecewakan. Walau chicken cordon blue rasa saosnya asam manis agak nggak cocok ya sama makanannya
Habis makan karena para krucil udah pada teler berat, langsung balik ke hotel untuk tidur.

Hari Minggu

Pagi-pagi sekitar jam 8an udah check out dan tujuan pertama cari sarapan, Bubur Mang Oyo. Akhirnya kita ke cabang yang di Jl Dago sebelah FO Edward Forrer. Setelah muter2 nyari Jl Sulanjana nggak ketemu.
Selain bubur kita juga pesen Mie Tumis Aceh dan roti cane di Rest Gampong Aceh di depannya.
Abis makan mampir sebentar di FO Edward Forrer dan langsung menuju ke FO Heritage dan Cascade. Belanja, makan es duren dan belanja oleh-oleh di Prima Rasa. Wah, ternyata sekarang macem-macem kuehnya udah banyak banget. Maklum udah lama nggak ke sini.
Tujuan selanjutnya adalah :
Museum Geologi untuk melihat kerangka dinosaurus. Museum ini bagus banget untuk menambah pengetahuan tentang jaman purbakala. Ada keterangan mengenai manusia sejak jaman purba, komet, batu-batuan, gunung berapi dan lain-lain. Walau masuknya gratis, keadaan museum cukup terawat. Lain kali pasti bakal balik lagi karena kemarin waktunya terlalu singkat sehingga tidak sempat menjelajahi seluruh ruangan.
Di sini Raiyan jatuh dan luka dikit tapi nangisnya nggak abis-abis bikin aku stress.
Dari sana makan siang di RM Raja Melayu. Restoran melayu yang tampilannya seperti resto sunda, jadi tinggal pilih-pilih lauk yang diinginkan nanti tinggal diantar. Hampir semua makanannya enak-enak.
Di sini Raiyan masih nangis, trus minta susu botol dan tidur di kursi karena kecapean.
Setelah makan, langsung pulang deh.ke Jakarta.