Thursday, 10 July 2008

Ingin Senang Malah Susah

Ini kejadian tadi pagi. Sewaktu sedang browsing nyari judul buku di perpustakaan nasional untuk kerjaan kantor, ada seorang bapak-bapak setengah tua, pakai kaca mata, penampilan rapi, bertanya tentang sesuatu hal yang berhubungan dengan pencarian judul buku di sistem onlinenya Perpustakaan Nasional yang emang agak-agak membingungkan.

Setelah selesai menjelaskan dan balik ke komputer lagi, tiba-tiba bapak itu memberikan sepotong kertas. Yang isinya seperti ini :

 

Ingin Senang Malah Susah

 

Kata orang bijak bahwa senang selalu menggandeng susah (?)

Bila gawang kena gol, pihak lawan senang bersorak sorai

Perokok susah bila tak dapat merokok

Orang senang bila melihat sesuatu yang bagus dan susah bila tak dapat memiliki

Orang menderita bila tidak memperoleh narkoba

 

Setelah menemukan buku yang dicari dan hendak naik ke lantai berikutnya, tiba-tiba bapak itu lagi-lagi memanggil gw dan memberikan kertas kecil lagi, dan kali ini bertuliskan :

 

Sabda Nabi :

Yang paling cerdas dan paling pintar ialah orang yang paling banyak mengingat-ingat mati dan yang paling banyak sedia bekal untuk menghadapi mati.

Boy Arifin : Hidup Sesudah Mati hal 73

 

Pernahkah kita belajar mati terhadap apa yang sudah terjadi entah yang menyenangkan atau yang menyusahkan? Kalau orang bertanya, Kamu kok tidak seperti kemarin? Berarti belum mati terhadap kemarin.

 

Hmmm...agak unik juga rupanya orang ini, niat banget membagikan kertas kecil berisi kata-kata buat orang yang baru ditemui. Kalau dilihat dari buku-buku yang dia cari (dia mencari buku-buku tentang Borobudur) bisa jadi dia seorang peneliti atau penulis atau bisa apa aja sih....

 

Setiap hari selalu ada yang berbeda ya.... seperti hari ini.... J

4 comments:

  1. mengasikkan ketemu orang baru yang unik seperti dia ya mbak..
    makanya sampai saat ini saya selalu mencintai kendaraan umum dan berada di tempat-tempat keramaian, hanya untuk mendapatkan inspirasi baru dari orang-orang baru.

    ReplyDelete
  2. kata temen kantorku, memang ada golongan orang-orang yang seperti ini. mereka memang senang melakukan hal-hal seperti yang dilakukan kepada saya tersebut. Mereka sudah tidak mengejar materi duniawi lagi.

    ReplyDelete