Hari Minggu, hari terakhir long weekend, saya ingin sekali membawa anak saya jalan-jalan melihat alam, soalnya bosen kalau ke mall terus. Kebetulan, sekali lagi, Titi, sahabat saya tidak sedang tugas keluar kota, dan dia rumahnya di Jagakarsa, saya langsung teringat sama Situ Babakan, perkampungan betawi yang dikembangkan sebagai tempat wisata, dan minta diantarkan ke sana. Jadilah pagi itu saya sudah ada di rumah Titi, dan dalam waktu singkat sudah tiba di Situ Babakan. Setelah parkir mobil, kami segera jalan melewati gang menuju lokasi. Banyak juga orang-orang yang dating berwisata ke sini, karena bersamaan dengan kami ada sekelompok ibu-ibu memakai 2 bis, dilihat dari tulisan di bisnya, dari Matraman. Jauh juga ya…Selain rumah-rumah bergaya betawi yang masih asli, di Situ Babakan ini terdapat danau yang lumayan luas karena memang situ berarti danau. Di tepi danau banyak terdapat tempat duduk dan pedagang-pedagang yang berjualan makanan khas betawi. Ada yang jualan Laksa, Kerak Telor, Kue Rangi, sampai kaos bergambar Benyamin, juga ada gulali, makanan jaman dulu dari gula yang dimasak sampai kental dan bisa dibentuk, ada yg dibentuk bunga, dot, ayam, dll, warnanya merah dan hijau. Harganya 1 buah Rp. 1000,- Melihat perahu bebek yang ada di danau anak saya langsung merengek minta naik bebek, harga karcis Rp. 8000,- untuk 2 orang, anak kecil tidak bayar. Asyik sekali rasanya bisa santai naik perahu sambil lihat yang hijau-hijau, asal arah perahu tidak menghadap matahari aja, karena panas banget bok..hehe…anak saya sibuk ngoceh2 kesenengan, di kejauhan kelihatan kampus UI depok. Kami baru menepi setelah nomer perahu kami di dipanggil melalui pengeras suara, lumayan lama juga waktu yang diberikan, atau mungkin terasa lama karena panas. Setelah turun dari perahu, kami jalan-jalan lagi menyusuri tepian danau, sampai menemukan tempat yang kursinya agak lebar supaya bisa duduk lesehan. Disini anak saya minum susu, dan teman saya pesan kerak telor. Sebelum naik perahu bebek tadi kami udah mencicipi Laksa. Rasanya enak banget bisa duduk-duduk santai sambil merasakan semilir angin dan rimbunnya pepohonan. Sayang sekali hari semakin siang, dan matahari bersinar semakin terik, sampai angin sudah tidak terasa lagi, jadilah kami memutuskan pulang. Sebelum sampai ke mobil, kami melewati anak-anak yang sedang berlatih menari betawi yang tergabung dalam Sanggar Seni Betawi, bisa dilihat dari tulisan di kaos mereka, kelihatannya mereka berlatih setiap hari Minggu. Sebagai alternative tempat wisata yang murah meriah Situ Babakan ini patutlah dikunjungi, daripada ke mall teruss….
Monday, 9 April 2007
Situ Babakan
Hari Minggu, hari terakhir long weekend, saya ingin sekali membawa anak saya jalan-jalan melihat alam, soalnya bosen kalau ke mall terus. Kebetulan, sekali lagi, Titi, sahabat saya tidak sedang tugas keluar kota, dan dia rumahnya di Jagakarsa, saya langsung teringat sama Situ Babakan, perkampungan betawi yang dikembangkan sebagai tempat wisata, dan minta diantarkan ke sana. Jadilah pagi itu saya sudah ada di rumah Titi, dan dalam waktu singkat sudah tiba di Situ Babakan. Setelah parkir mobil, kami segera jalan melewati gang menuju lokasi. Banyak juga orang-orang yang dating berwisata ke sini, karena bersamaan dengan kami ada sekelompok ibu-ibu memakai 2 bis, dilihat dari tulisan di bisnya, dari Matraman. Jauh juga ya…Selain rumah-rumah bergaya betawi yang masih asli, di Situ Babakan ini terdapat danau yang lumayan luas karena memang situ berarti danau. Di tepi danau banyak terdapat tempat duduk dan pedagang-pedagang yang berjualan makanan khas betawi. Ada yang jualan Laksa, Kerak Telor, Kue Rangi, sampai kaos bergambar Benyamin, juga ada gulali, makanan jaman dulu dari gula yang dimasak sampai kental dan bisa dibentuk, ada yg dibentuk bunga, dot, ayam, dll, warnanya merah dan hijau. Harganya 1 buah Rp. 1000,- Melihat perahu bebek yang ada di danau anak saya langsung merengek minta naik bebek, harga karcis Rp. 8000,- untuk 2 orang, anak kecil tidak bayar. Asyik sekali rasanya bisa santai naik perahu sambil lihat yang hijau-hijau, asal arah perahu tidak menghadap matahari aja, karena panas banget bok..hehe…anak saya sibuk ngoceh2 kesenengan, di kejauhan kelihatan kampus UI depok. Kami baru menepi setelah nomer perahu kami di dipanggil melalui pengeras suara, lumayan lama juga waktu yang diberikan, atau mungkin terasa lama karena panas. Setelah turun dari perahu, kami jalan-jalan lagi menyusuri tepian danau, sampai menemukan tempat yang kursinya agak lebar supaya bisa duduk lesehan. Disini anak saya minum susu, dan teman saya pesan kerak telor. Sebelum naik perahu bebek tadi kami udah mencicipi Laksa. Rasanya enak banget bisa duduk-duduk santai sambil merasakan semilir angin dan rimbunnya pepohonan. Sayang sekali hari semakin siang, dan matahari bersinar semakin terik, sampai angin sudah tidak terasa lagi, jadilah kami memutuskan pulang. Sebelum sampai ke mobil, kami melewati anak-anak yang sedang berlatih menari betawi yang tergabung dalam Sanggar Seni Betawi, bisa dilihat dari tulisan di kaos mereka, kelihatannya mereka berlatih setiap hari Minggu. Sebagai alternative tempat wisata yang murah meriah Situ Babakan ini patutlah dikunjungi, daripada ke mall teruss….
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
gak kebauan ama "situ"nya, Ta?
ReplyDeletebbrp waktu lalu gue kesono, dari danaunya kadang kecium bau2 agak amis gitu.. :(
masih lumayan kerawat yah situnya.....jadi inget awal 80 an kalo kabur kuliah suka ke situ babakan
ReplyDelete