Tuesday, 3 April 2007

Pondok Udang Mang Engking dan Bakmi Mbah Mo

Rating:★★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Seafood
Location:Yogya
Saya ingin membagi pengalaman saya ke yogya tanggal 17 - 18 Juni kemarin.
Berangkat dari Jakarta hari Jumat malam dgn menggunakan KA Argo Lawu,
perjalanan lumayan lancar dan sampai di stasiun Tugu jam 3.30 pagi.
Besok paginya, hari Sabtu, pukul 9 saya sudah dijemput oleh teman saya dan
pertama kali kami mencoba makan gudeg di Gudeg Mbarek Hajah Ahmad, Jl Kaliurang.
Suasana restoran cukup ramai, selain beberapa meja terisi pengunjung, kesibukan
juga terasa dari banyaknya pesanan gudeg yang dibungkus. Saya memesan paket 3
yang berisi gudeg, krecek dan ayam (Rp 6500). Sedangkan teman saya memilih paket
1 yang berisi gudeg dan telor saja. (Rp. 4500) Minumnya es t.eh manis.
Menurut lidah saya rasa gudeg cenderung manis. Khas gudeg kering lainnya. Kata
teman saya sih semua gudeg kering sama, memang cenderung manis.
Sehabis makan gudeg saya minta diantar ke Kaliurang, sedikit nekat memang tapi
saya penasaran sekali dengan situasi di sana. Saya pikir sudah jauh-jauh ke
Yogya kenapa tida sekalian saja ke sana. Kita memilih jalur ke Kaliadem, sampai
batas dilarang masuk kami lalu mutar kembali sambil melihat tempat pengungsian.
Puas dari merapi kami ingin mencoba makan di Pondok Udang Mang Engking di
Godean. Sebenarnya teman saya tidak tahu tempat tersebut, tapi saya sudah pernah
mencatat ancer-ancer lokasi dari JS, jadi kami berusaha mencarinya. Sebelumnya
kami menjemput teman saya di daerah Godean. Untuk ancer2nya dari perempatan
pasar Godean lurus saja, lalu belok kanan di perempatan berikutnya yang ada
lampu merah. Setelah belok kami sempat agak tertipu dengan plang Pondok Udang I,
belokan ke kanan. Karena ragu2 kami mencoba bertanya kepada seorang bapak yg ada
disitu,untung bapaknya baik, dia memberitahu kami kalau Pondok Udang Mang
Engking masih agak jauh sedikit. Jadi kami berputar arah dan kembali ke jalan
tadi. Setelah Pondok Udang I ternyata masih ada Pondok Udang II di sebelah
kanan, dan tidak jauh dari sana baru ada plang Pondok Udang Mang Engking yang
lokasinya di sebelah kiri jalan. Ketika masuk tampak tempat parker penuh dengan
mobil, beda dengan Pondok Udang I yang sepi. Lokasi
berupa gubuk2 dari bambu di tengah danau dengan model lesehan, sejauh mata
memandang tampak hamparan sawah menghijau. Cantik sekali. Kami memesan udang
super ukuran sedang sebanyak 1 kg, ½ kg di baker dan ½ kg di masak saos tiram,
1 cah kangkung, 1 sayur asem, 3 nasi putih dan minumnya 3 es kelapa muda batok.
Pesanan datang tidak terlalu lama. Dan ternyata udang datang dengan jumlah yg
lumayan banyak! Kami tidak menghitung jumlah udangnya, tetapi kata pelayannya
1kg itu terdiri dari sekitar 24 ekor udang. Udang baker datang dengan tampilan
warna merah, dibumbu cabai terasa manis pedas yg sangat menggugah selera, dan
udang saos tiramnya terasa sangat pas bumbunya. Dimakan dengan nasi putih hangat
dengan suasana danau dan pemandangan cantik membuat kami betah berlama2. Kalau
tidak mengingat masih harus ke Malioboro untuk belanja oleh-oleh, kami tidak
ingin beranjak dari sana. Total Kerusakan sebesar Rp. 116.000,- Sangat-sangat
memuaskan. Saya berjanji suatu saat akan
datang kembali.
Malamnya setelah datang ke acara midodareni teman yg akan nikahan hari
minggunya., sekitar jam 9 malam, kami bertiga kembali hunting Bakmi Mbah Mo yang
terkenal itu. Setelah ketemu Optik Mading yang jadi ancar2, kita akan bertemu
perempatan yang gelap, belok kanan di perempatan menyusuri jalan tengah sawah yg
gelap sampai bertemu gapura putih disebelah kanan. Pas masuk agak2 nggak enak,
karena banyak tenda2 darurat korban gempa, jd mobil berjalan pelan menyusuri
jalan di tengah desa sambil mencari2 tanda2 keberadaan bakmi Mbah Mo. Akhirnya
sampai juga kami di sana. Sewaktu datang suasana warung sepi, mungkin karena
sudah jam 21.30. Ketika teman saya menanyakan katanya pengunjung berombongan
baru saja pulang, jadi lumayanlah tidak perlu nunggu lama. Katika bakmi datang
kami langsung menyantapnya…hmmm…enak sekali, dengan kuah kental berwarna
kuning yang rasanya beda dengan bakmi rebus lain. Tapi saya kurang bisa
mendeskripsikan bumbu2 yang dipakai, yang jelas teman saya
yg orang yogya dan biasa makan bakmi rebus juga bilang kalo rasanya beda.
Kayaknya harus dicoba sendiri kali ya biar biar bisa membandingkan. Yang lain
lagi, minuman t.eh manis angetnya pake gula batu jadi rasa manisnya bener2 enak,
pas banget untuk teman makan bakmi. Tapi…yang jadi pertanyaan saya tidak tau
yang membuat bakmi saya kemarin Mbah Mo sendiri atau asistennya. Karena menurut
cerita yang saya baca kalau yang membuat asistennya kurang enak dibandingkan
yang membuat Mbah Mo sendiri. Tapi yang saya rasakan kemarin sih rasa bakmi
tetap enak, mungkin kalau yang bikin Mbah Mo lebih enak lagi….Total kerusakan
Rp. 30.000,- jadi 1 porsi bakmi rebus dihargai Rp. 8000 dengan t.eh manis Rp.
2000

Alamat Pondok Udang Bakar Mang Engking
Jamur Rt 04/28, Sendang Rejo, Minggir, Sleman
Telp (0274) 7489732, HP 0815-57954130

Bakmi Mbah Mo - Telp (0274) 7486979, HP 0815-48557743



No comments:

Post a Comment