Tuesday, 11 December 2007

Nasi Briyani di Hotel Sriwijaya

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl Veteran No 1 Jakarta Pusat
Tak disangka-sangka, hari ini ada klien yang ngajak makan siang. Ternyata saya diajak makan di Restaurant Hotel Sriwijaya, Jl. Veteran Nomor 1. Hotel ini adalah hotel tua yang berdiri sejak tahun 1948 (ini hasil search di Mr Google loh). Yang membuat excited, saya pernah baca ada rekomendasi makanan yang enak di sini, tetapi saya lupa nama makanannya. Selama perjalanan saya berpikir keras, tetapi tetep aja nggak inget.
Teryata, restaurant terletak di bangunan tersendiri terpisah dari hotelnya. Dekorasinya sederhana, keliatan kalo restaurant udah tua, tapi bersih dan rapi. Hanya ada beberapa orang yang makan di sana.
Setelah duduk, buku menu disodorkan. Ternyata specialnya adalah nasi kebuli dan nasi briyani. Baru inget deh…Langsung ajah pesen nasi briyani. Klien saya pesen Sup Buntut. Setelah menunggu agak lama, akhirnya datang juga pesanan saya, nasi briyani berwarna kuning kunyit bertabur kismis dengan 3 potong daging kambing dan 2 piring kecil masing-masing berisi acar dan terong bumbu kari. Nasi briyaninya gurih, kambingnya juga empuk, acarnya seger. Tapi rasa bumbu karinya terlalu keras. Nggak terasa nasi satu piring habis, hehe…nggak jelas laper atau doyan atau emang enak. Apalagi ditraktir.
Harganya (sempet liat waktu pilih menu) Rp. 39.000,-
Menu lainnya nggak sempat memperhatikan, kayaknya masakan Indonesia.


4 comments:

  1. sop buntutnya termasuk dijagokan, karena memper-memper dengan style cafe bogor hotel Borobudur jaman dahulu kala. Kuah bening kaya rempah, namun sayang MSGnya lumayan pol-pol-an. Lumaan buatyang kangen sop buntut style tersebut atau yang mau melatih diri menghadapi chinese resto sindrom. Personally lagi jatuh cinta sama sop buntut bu samino

    ReplyDelete
  2. kalo sop buntut bu samino, jaman dulu wkt masih buka di Depdiknas kantor nyokap, pernah makan ke sana, ibu yang jual galak banget. tapi tetep aja penuh ya. gak tau deh itu bu saminonya atau bukan. sekarang udah banyak cabangnya sih.

    ReplyDelete