Ini worksop yang kesekian kalinya, dan lagi-lagi lokasi yang dipilih adalah di kawasan puncak. Soalnya lokasi ini dinilai paling dekat, mudah dicapai dan banyak tempat makan.
Awalnya pilihan hotel di USSU yang setelah direnovasi lokasinya lebih luas dan nyaman. Tetapi karena ada kesalahan dari pihak hotel, bookingan kami tidak terdaftar. Sehingga 3 hari menjelang hari H, diberi kabar kalau villa yang kami booking sudah full. Yang tersedia adalah villa2 kamar, sedang yang kami perlukan adalah 3 kamar.
Yaaa, apa boleh buat, mulailah saya mencari-cari lagi villa yang masih tersedia, atas instruksi dari boss. Sebenarnya mungkin ada banyak lokasi yang available, tapi yang sudah jelas lokasinya itu yang agak susah ditambah dengan ada beberapa lokasi yang sudah pernah. Pengennya kan yang baru, supaya lebih semangat. Akhirnya setelah browsing dan telpon, pilihan dijatuhkan ke Puri Anandita Resort di Cisarua. Mau cari yang belum pernah akhirnya gagal, karena tempat ini udah pernah saya datangi beberapa tahun yang lalu. Lokasinya memang cocok untuk workshop karena tenang dan villanya cukup bagus, bersih serta tidak terlalu mahal. Tetapi sayang, pemandangannya kurang bagus dan dinginnya lumayan menusuk tulang.
Pada hari Sabtu, keberangkatan ke puncak diiringi hujan rintik-rintik yang mengarah ke agak deras di daerah Jakarta. Sempat mampir mengambil notebook yang ketinggalan dan salah jalan, kami ke arah tol Cikampek, bukan Bogor, serta mampir di rest area Cibubur untuk sarapan, sehingga sampai di pintu gerbang tol Ciawi mengarah ke puncak tepat jam 11.15, tepat sebelum batas waktu satu jalur ciawi – puncak ditutup. Karena sudah sejak 1 bulan terakhir untuk akhir pekan jalur ciawi puncak diberlakukan satu arah pada jam-jam tertentu.
Berkat pemberlakuan satu jalur ke arah puncak, jalan menjadi lancar dan kami sampai di kawasan Cisarua sekitar pukul 12 siang. Tetapi tidak langsung menuju penginapan, melainkan mampir dahulu melihat Hotel Seruni yang terkenal dengan viewnya yang sangat bagus sehingga sangat susah untuk menginap di sana karena harus booking jauh-jauh hari sebelumnya. Jalan menuju ke arah Hotel Seruni adalah ke arah Taman Safari yang kemudian belok ke kiri menuju ke atas di jalan yang agak kecil. Dan memang, ternyata pemandangan dari Hotel Seruni ini benar-benar indah. Pemandangan pegunungan dan lembah yang hijau sekaligus sejauh mata memandang dapat dinikmati dari kamar hotel secara langsung. Hotel Seruni terdiri dari 3 bagian hotel, yaitu Seruni 1, 2 dan 3. Yang paling bagus adalah pemandangan dari Seruni 2 dan 3. Sehingga tarifnya lebih mahal. Kalau tidak salah ingat sekitar 600 ribu semalam.
Setelah chek in di Villa, acara dilanjutkan dengan makan siang dulu di Pondok Gurami, yang tidak terlalu jauh dari Villa. Berbentuk pondokan dengan kolam ikan. Menunya sih standard aja yang penting kenyang. Malamnya, kami keluar ke daerah puncak yang ada patung botol kecap besar. Di sana ada warung-warung yang menjual jagung bakar dan sate kelinci, ayam dan minuman bandrek, sekoteng untuk menghangatkan badan. Makan sambil menikmati pemandangan kelap kelip lampu daerah puncak di kejauhan.
Besoknya, check out sekitar jam 12, beruntung, lalu lintas belum terlalu macet, walaupun jalan satu arah baru diberlakukan jam 3 sore. Dan kami mampir di resto Saung Sobat. Lokasinya di depan resto Raffles, jadi sudah agak ke bawah. Suasananya resto sunda dengan saung-saung dan kolam seperti biasa. Di sini makanannya cenderung manis dan sambal cobeknya full kencur jadi rasanya aneh kayak jamu.
Info Puri Anandita bisa dilihat di sini http://ervita.multiply.com/photos/album/3/Weekend_di_Puri_Anandita_Resort_Puncak
No comments:
Post a Comment