Novel Laskar Pelangi

Film Laskar Pelangi yang akan diputar di bioskop tanggal 25 September, membuat gw inget kalo belum selesai membaca novelnya.

Mumpung kemarin malam Raiyan tidur cepat, gw kebut baca novelnya sampai jam 1 malem.

Memang sih agak telat, tapi gw memang nggak terlalu berminat baca novelnya, karena bakal ada filmnya aja jadi kepengen baca.

Jujur aja, gw sebenarnya kurang begitu suka akan novel ini. Membacanya membuat  capek, karena bahasanya yang agak berat dan berbunga-bunga. Tidak mengalir lancar dan membuat penasaran. Terlebih lagi, biasanya gw baca novel yang ringan-ringan ajah. Terakhir gw baca bukunya Pidi Baiq, Drunken Molen dan Drunken Monster yang isinya gokil abis itu.

Tapi tidak seluruh isi novel membosankan kok, ada bagian-bagian tertentu yang seru, seperti ketika Ikal jatuh cinta dan patah hati, karnaval 17 Agustus, pertandingan cerdas-cermat dan bagian akhir novel ketika diceritakan mengenai akhir kisah ke 10 anggota Laskar Pelangi setelah mereka lulus sekolah dan mencari jati dirinya masing-masing. Ada juga cerita ketika Flo bergabung dengan Laskar Pelangi. Selain itu, jujur aja, ada beberapa bagian yang gw skip alias nggak dibaca.

Yang penting gw mengerti jalan ceritanya, jadi ketika nonton filmnya bisa lebih menghayati. Karena waktu film Ayat-Ayat Cinta, justru kebalikannya, gw nonton filmnya dulu baru baca novelnya. Jadi nggak bisa membandingkan.

So, kita lihat sama-sama, bagaimana filmnya nanti. Mudah-mudahan tidak mengecewakan.