Monday, 22 February 2010

Obat Generik vs Obat Paten

Membaca headline di Koran Kompas hari ini mengenai obat generik membuat saya ingin menulis tentang pengalaman saya dalam memakai obat generik dan obat paten.
Jaman dahulu sewaktu masih anak-anak, saya termasuk sering sakit dan selalu berobat ke dokter langganan keluarga. Saya ingat betul sampai sekarang, bahwa dulu ketika saya hanya sakit flu biasa, walaupun tidak panas, akan diberikan antibiotik dengan merek Amoksan. Harganya saya memang sudah lupa, yang jelas obat tersebut termasuk mahal.
Ketika saya dewasa dan sudah mempunyai banyak pengetahuan mengenai berbagai macam hal termasuk tentang obat generic, saya menjadi faham, bahwa ternyata Amoksan tersebut adalah merek dagang dari Amoxilin yang harga generiknya jauh lebih murah. Dan akhirnya saya juga tahu, kalau untuk sakit flu tidak perlu sampai harus memakai antibiotik. Jadi bisa dibilang, antibiotik yang saya telan tersebut mungkin tidak berfungsi apa-apa. Karena kalau sakit flu tidak perlu memakai antibiotik.

Ternyata persoalan obat generik membawa pengalaman yang sangat berharga setika saya sudah mempunyai anak. Selain harus meminta penjelasan yang mendetail mengenai jenis obat yang diberikan termasuk perlu tidaknya memakai antibiotik, perlu ketegasan pula ketika hendak menebus obat untuk anak di apotik. Jangan sampai kita lupa untuk menanyakan apakah resep yang hendak ditebus itu bisa memakai obat generik atau tidak. Karena ketika meresepkan obat, dokter pasti akan memberi resep obat paten. Dan yang pasti harga obat paten tersebut berkali lipat lebih mahal. Padahal khasiatnya sama.
Untuk pasien yang mampu tentu tidak masalah dengan harga yang harus dibayar. Tetapi, seperti yang saya baca di Koran, ternyata di rumah sakit umum daerah pun ada dokter yang memberikan resep obat paten yang harganya berkali lipat lebih mahal. Menyedihkan.
Saya hanya bertanya dalam hati, sampai kapan hal ini akan terjadi?

2 comments:

  1. kalao di apotik kita bisa minta supaya obat dituker dengan obat generik? jadi apoteker yang akan mencarinya disesuaikan dengan resep dokter? atau bagaimana? trims buat penjelasannya ya. soalnya saya belum pernah nyobain hal ini. pernah dapat resep obat yang harganyaa.. wuiiiiiiiihhhh... malah pening lihat angkanya! ^^

    ReplyDelete
  2. iya, mbak.. kalau dokternya tidak memberitahu, bisa menanyakan ke petugas apotiknya apakah ada obat generik dari antibiotik yang diresepkan. Biasanya petugas apotik akan berkonsultasi dengan apoteker dan akan memberi penjelasan. Selama ini sewaktu saya membeli obat untuk anak saya selalu bisa diganti.
    Tetapi lebih baik minta dokternya saja, mbak, untuk diganti yang generik. Mudah2an dokternya tidak berkeberatan.

    ReplyDelete