N Seoul Tower
Hari
ini saya kembali traveling sendirian karena Ihha sudah pulang ke Jakarta. Sesuai
dengan itinerary hari ini saya akan mengunjungi N Seoul Tower, ikon kota Seoul
ini seperti Monasnya Jakarta, jadi seperti kata pepatah, belum ke Seoul kalau belum
ke N Seoul Tower. Jadi ini wajib hukumnya.
Awalnya
saya mau menggunakan Cable Car untuk menuju ke sana, tetapi setelah saya tidak menemukan jalan menuju ke arah cable car, yang terletak di depan Myeongdong, saya
merasa bingung. So, dari pada kelamaan akhirnya saya menuju ke tempat
pemberhentian bus yang terletak di stasiun Chungmuro exit 3 dan 4. Di dekat exit tersebut ada halte dan nanti
akan datang Bus No 2 yang membawa kita langsung ke N Seoul Tower setelah
sebelumnya berhenti di beberapa halte.
Saya
asyik menikmati pemandangan kota Seoul sehingga perjalanan tidak terasa dan
akhirnya sampailah saya di landmark kota Seoul. Dari halte saya masih harus
melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di jalan yang menanjak menuju
Tower. Udara terasa dingin tapi cuaca cerah. Dari jauh tampak pemandangan kota
Seoul dengan deretan gedung pencakar langitnya. Rasanya senang sekali akhirnya
bisa sampai di sini. Apalagi bertepatan dengan hari Valentine, pas banget
dengan banyaknya gembok cinta d sini.
Info N
Seoul Tower : tinggi bagian atas menara ini adalah 480 meter di atas permukaan
laut, terdiri dari Namsan Mountain 243 meter dan menaranya sendiri setinggi 236.3
meter. Pertama kali dibangun bulan Desember 1969 dan berfungsi sebagai menara
gelombang radio dan baru pada tahun 1980 dibuka untuk umum.
·
Seperti tempat lainnya, tower ini juga menjadi lokasi syuting
drama korea yang terkenal, yaitu :
Princess Hours, Boys Over Flower, City Hunter, My Love From the Stars,
Oh My Ghost, dll.
Kebayang
deh adegan romantisnya di drama-drama tersebut karena di sini, di bagian Roof
Teracce terdapat tempat untuk memasang gembok cinta. Yang setelah diberi
tulisan nama kalian dan pasangan, kuncinya lalu dibuang ke bawah. Tapi sekarang
sudah disediakan tempat khusus kunci disana supaya tidak terjadi tumpukan
sampah kunci dan menjadi polusi. Gemboknyapun bisa dibeli di tempat. Jadi
modelnya rata-rata seragam dan berwarna warni. Tempat untuk memasang gemboknya
pun luas bangett, karena hampir semua area Roof Teracce ini ada tempat untuk
memasang gembok, bahkan di area yang agak kebelakang.
Saya
tidak membeli tiket untuk masuk ke observatorium deck dan museum-museum yang
ada di sini. Jadi hanya sekedar foto-foto dan menikmati pemandangan saja sambil
makan dan minum kopi bekal dari penginepan. Padahal ada museum Hello Kitty. ☹
Jika
kalian punya banyak waktu sebenarnya banyak yang bisa dieksplore:
Berfoto
dengan menggunakan pakaian tradisional Korea di hanbok Culture Experience
Centre, terowongan dengan lampu OLED warna warni, museum Hello Kitty yang lucu,
VR Tour 360, museum mainan di Ssentoy Museum & Showroom, melihat
pemandangan kota Seoul 360 derajat di Observatorium, catatan dan kenangan cinta
di Pledge of Love, mencoba toilet tertinggi di Sky Restroom, serta mencoba
resto berputar n Grill dan berbelanja souvenir di berbagai toko di sini.
Puas
menikmati keindahan N Seoul Tower, saya memutuskan untuk menuju ke tujuan
berikutnya, makan siang di daerah Seoul Station. Di area Seoul Station ini
selain ada Lotte Mart, saya sekalian mampir ke Seoullo7017 dan lanjut ke
Deoksugung Palace. Hari ini jadwal saya lumayan padat karena tinggal 2 hari
lagi nih di Seoul.
Dari N
Seoul Tower saya berjalan menuju halte bis di tempat tadi saya turun dan
memilih halte no 2. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu bis juga
tetapi di halte yang lain. Tidak berapa lama bis datang dan saya segera naik.
Sewaktu perjalanan turun saya akhirnya melihat stasiun Cable Car yang terdapat
di sebelah kiri jalan. Sepertinya Cable Car ini baru beroperasi sekitar jam 9
pagi, jadi saya yang tadi pagi jam 8 sudah berangkat kepagian juga kalo mau
naik Cable Car. Selain menggunakan Cable Car, banyak juga yang menuju ke N
Seoul Tower ini dengan berjalan kaki sehingga bisa sekaligus menikmati
keindahan Namsan Park.
Saya
turun di halte dekat stasiun Chungmuro dan segera naik subway menuju Seoul
Station. Sewaktu berjalan menuju pintu keluar, saya memilih exit menuju
Seoullo7017 dan sewaktu keluar saya disambut pemandangan stasiun bis yang mirip
dengan stasiun Blok M minus dengan tukang jualan kaki 5 tentunya. Hehe..
Seoullo7010
Saya
segera menuju ke jembatan Seoullo7017 yang membentang di depan Seoul Station
dan naik ke atas dengan menggunakan eskalator.
Seoullo7017
sebelumnya adalah sebuah jalan layang yang sudah tidak dipakai lagi dan
kemudian diubah menjadi sebuah taman. Setelah berubah menjadi taman, jembatan
ini diresmikan pada bulan Mei 2017 dan memiliki panjang 1024 meter. Nama
Seoullo 7017 juga memiliki arti spesial dimana angka 70 melambangkan bahwa
jembatan layang ini beroperasi sejak tahun 1970 dan bertranformasi menjadi sky
garden pada 2017. Angka 17 juga memiliki arti bahwa jembatan layang ini berada
17 meter di atas tanah dan terdapat 17 pintu di Seoullo 7017 yang terhubung
dengan berbagai hotel, kafe, stasiun, area perbelanjaan, dan Seoul City Wall.
Saya
berjalan menyusuri jembatan dan mengambil gambar pemandangan kota Seoul
dari atas. Beberapa pohon masih tampak dengan daunnya yang hijau, tetapi
kebanyakan pohon di tutup dengan sesuatu semacam tikar mungkin karena saat itu
masih musim dingin.
Saya
bertemu dengan 3 orang tentara Korea yang sedang foto-foto, karena iseng saya
akhirnya nekat meminta foto bareng dengan tentara yang semuanya oppa tersebut.
Lebih baik nyesel foto dari pada nyesel gak foto.Hehe...
·
Seoullo7017 ini juga jadi lokasi syuting Drama Korea berjudul
Fight For My Way.
Karena
hari sudah semakin siang, saya melanjutkan perjalanan menuju gedung Seoul
Station dan melewati gedung yang ternyata adalah gedung Seoul Station lama
yang diubah namanya menjadi Culture Station 284 yang saat ini digunakan untuk
pameran, pertunjukan budaya dan cafe.
Bangunan
tua dari stasiun kereta api Seoul dirancang oleh Tsukamoto Yasushi, seorang
profesor Universitas Tokyo. Pembangunan stasiun dimulai pada Juni 1922 dan
selesai pada September 1925. Setelah Korea meraih kemerdekaannya di bawah
penjajahan Jepang, nama stasiun diubah dari 'Gyeongseong Station' ke 'Seoul
Station'.
Saya
masuk ke dalam Seoul Station dan melihat-lihat restaurant yang ada disana.
·
Oh iya, di sini ada Lotte Duty Free yang juga menjadi lokasi
syuting Kdrama Secret Queen Makers yang dibintangi oleh Lee Teuk dan Sehun.
Saya
sempat masuk ke dalam Lotteria tetapi karena hanya menyediakan burger saya
tidak jadi makan disana dan daripada kelamaan muter-muter akhirnya saya menanyakan
resto KFC di information dan ternyata ada KFC di lantai 1. Yeaay, akhirnya bisa
makan ayam KFC juga di sini. Walaupun tidak ada nasi tidak apa-apa deh makan
pakai kentang goreng.
Di sini
untuk pesan kita tinggal memilih menu di layar yang tersedia dan melakukan
pembayaran dengan credit card, nanti langsung keluar struk dengan nomor
antrian. Jadi tinggal tunggu nomor dipanggil lalu kita mengambil ke counter.
Sewaktu
saya makan, sebelah saya adalah pasangan suami istri yang sudah sepuh. Mungkin
karena saya adalah satu-satunya pengunjung yang bukan orang Korea mereka jadi
terus menerus melihat ke saya dan pastinya saya diomongin. Sepertinya mereka
ingin ngobrol karena sejak awal nomor saya dipanggil mereka sudah ikut
mengingatkan saya dan terlihat sangat tertarik. Sepertinya ingin mengajak ngobrol.
Hal-hal
seperti ini yang membuat saya suka banget menjadi seorang solo traveler.
Selesai
makan saya melanjutkan perjalanan menuju tujuan wisata berikutnya, kali ini
menuju istana lagi.
Deoksugung Palace
Dari
Seoul Station hanya beda satu stasion saja, yaitu Station City Hall dan keluar
di exit 2.
Ketika
sedang foto-foto di depan pintu masuk sambil melihat-lihat suasana sekitar,
saya melihat di seberang terdapat tulisan I Seoul You lagi.. dan baru sadar kalau
itu adalah tulisan I Seoul You yang terletak di Seoul Plaza. Tadinya mau kesana
tapi karena lalu lintasnya ramai banget akhirnya batal deh mau nyebrang.
Setelah
membeli tiket seharga 1000 won saya segera masuk dan menelusuri istana
tersebut.
Istana ini
berdiri pada tahun 1450-an dan awalnya digunakan sebagai tempat peristirahatan
untuk Pangeran Wolsan. Istana Deoksugung bukan seutuhnya konstruksi lama karena
pada sekitar tahun 1902-an istana ini melakukan beberapa renovasi di beberapa
bagian. Pada tahun 1904 terjadi kebakaran di istana Deoksugung yang sampai
sekarang belum diketahui penyebabnya membuat beberapa bagian istana rusak dan
harus diperbaiki dan selesai sekitar tahun 1906. Beberapa tahun kemudian pemerintah
Jepang membuka Deoksugung Palace untuk bisa dikunjungi masyarakat umum.
Dari
Gerbang Daehanmun saya melewati Jembatan Geumcheongyo menuju beberapa bangunan
di komples istana ini, yaitu : Junghwajeon Hall, Junmyeongdang Hall, Jeukjodang
Hall, Seogeodang Hall, Deokhongjeon Hall, Hamnyeongjeon Hall, Seokjojeon Hall
dan Jeonggwanheon Pavillion.
Seokjojeon
(yang kini menjadi galeri seni) mempunyai gaya bagunan barat dan menjadi ciri
khas dari kompleks istana ini.
Selain
dua palace yang saya kunjungi, masih ada 3 palace lagi yang termasuk dalam
rangkaian Five Grand Palace (Gyeongbokgung Palace, Changdeokgung Palace,
Gyeonghuigung Palace, Deoksugung Palace, Changgyeonggung Palace). Diantara ke 5
istana itu, Istana Changdeokgung diakui sebagai situs UNESCO World Cultural
Heritage Site pada Desember 1997.
·
Tembok batu yang mengelilingi Deoksugung Palace ini merupakan
lokasi syuting drama Goblin, namanya Deoksugung Stonewall Path.
Disni
saya baru menyadari bahwa HP saya sudah low bat dan power bank saya juga low
bat karena tadi malam lupa dicharge. Aduh, BT banget nggak sih. Mana tujuan
wisata saya masih banyak. Nggak mungkin nggak foto-foto.
Akhirnya
saya mencari tempat charge di Stasiun City Hall, senang akhirnya menemukan
sudut tempat charge tetapi ternyata stop kontaknya rusak. Hiks... sedih banget
dan saya hampir putus asa.
Tetapi
setelah saya ingat lagi bahwa tujuan selanjutnya adalah Perpustakaan –
Starfield Library di Coex Mall, saya yakin disana pasti ada colokan.
Hore..
Dengan
semangat 45 saya segera menuju ke sana dengan rute Line 2, turun di Samseong
Station dan keluar di Exit 5.
Keluar
dari exit 5 saya segera disambut oleh billboard raksasa bertuliskan SM Town dan
latar foto-foto artis Kpop mereka.
Hampir saja saya mau langsung masuk ke
kantor SM Entertainment tersebut ketika sadar bahwa yang harus saya cari lebih
dulu adalah Starfield Library. Saya segera masuk ke dalam mall dan akhirnya
menemukan perpustakaan unik dengan deretan buku di dalam rak yang menjulang
sampai ke atap.
Beruntung
di deretan meja tempat pengunjung yang sibuk dengan laptop masing-masih masih
ada colokan yang kosong. Alhamdulilah, dengan hati bahagia saya langsung charge
HP saya sambil melihat-lihat keadaan sekitar perpustakaan yang cukup penuh dengan
pengunjung.
Setelah
HP terisi lumayan penuh, nggak mungkin sampai full banget karena terlalu lama
juga. Saya segera foto-foto di beberapa
sudut perpustakaan dan kembali ke gedung SM Town melihat suasana di sana.
Karena tidak terlalu ngefans dengan Kpop saya hanya melihat-lihat sambil lalu
dan foto-foto. Saya juga menuju ke bagian depan gedung dan menemukan tempat cetak
telapak tangan artis SM yang dijajarkan di tembok. Cetak telapak tangan ini
terbuat dari plat logam berwarna keemasan. Saya sibuk membandingkan telapak
tangan saya dengan cetakan telapak tangan mereka. Hihi.. ternyata walau
kelihatan kecil ternyata tetap telapak tangan mereka lebih besar dari saya.
Setelah
puas menjelajahi SM Town saya segera menuju tujuan berikutnya yang letaknya
masih satu jalur subway, yaitu Gangnam.
Hanya
meneruskan memakai subway yang sama dan turun di Gangnam Station exit 11 menuju
Gangnam Street.
Wah,
Gangnam Street ramai sekali sore itu. Saya berjalan-jalan sambil menikmati
suasana di sana dan melihat ada demo di Gangnam Square. Orang yang melakukan
demo itu mengibarkan bendera dan ber-orasi di bagian atas menara yang cukup
tinggi. Untuk hal apa yang di demokan saya tidak tahu karena semuanya
menggunakan bahasa Hangeul.
Dari
Gangnam Street saya melanjutkan perjalanan menuju Lotte World Mall. Masih di
jalur subway yang sama dan keluar di Jamsil Station Exit 1.
Saya
berjalan-jalan dan berfoto di beberapa bangunan seputar kompleks Lotte World
Mall, yaitu Lotte Tower yang merupakan gedung tertinggi di Korea dengan tinggi
555 m dan 123 lantai dan merupakan gedung tertinggi ke 5 di dunia.
Saya
juga berjalan sampai ke depan pintu Lotte World Adventure serta sempat membeli
cemilan di underground Lotte World Mall karena kalau mau ke subway station sudah
dekat.
Setelah
perut aman, saya segera pulang menuju penginapan dengan membawa bekal sushi
yang saya beli di tempat tadi untuk makan malam. Masih ada roti juga dan
camilan lain.
Sampai
di penginapan, segera mandi, makan dan beres-beres. Packing koper karena besok
adalah hari terakhir di Korea. Hiks ... sedih juga...
No comments:
Post a Comment