Thursday, 25 June 2020

My Solo Trip to South Korea, Just Before Pandemic 2020 (4) : Hari ke 3 : N Seoul Tower, Seoullo7077, Deosukgung Palace, Coex Mall – Starfield Library, Gangnam Street, Lotte Tower






N Seoul Tower

Hari ini saya kembali traveling sendirian karena Ihha sudah pulang ke Jakarta. Sesuai dengan itinerary hari ini saya akan mengunjungi N Seoul Tower, ikon kota Seoul ini seperti Monasnya Jakarta, jadi seperti kata pepatah, belum ke Seoul kalau belum ke N Seoul Tower. Jadi ini wajib hukumnya. 

Awalnya saya mau menggunakan Cable Car untuk menuju ke sana, tetapi setelah saya tidak menemukan jalan menuju ke arah cable car, yang terletak di depan Myeongdong, saya merasa bingung. So, dari pada kelamaan akhirnya saya menuju ke tempat pemberhentian bus yang terletak di stasiun Chungmuro exit 3 dan 4.  Di dekat exit tersebut ada halte dan nanti akan datang Bus No 2 yang membawa kita langsung ke N Seoul Tower setelah sebelumnya berhenti di beberapa halte.




















Saya asyik menikmati pemandangan kota Seoul sehingga perjalanan tidak terasa dan akhirnya sampailah saya di landmark kota Seoul. Dari halte saya masih harus melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di jalan yang menanjak menuju Tower. Udara terasa dingin tapi cuaca cerah. Dari jauh tampak pemandangan kota Seoul dengan deretan gedung pencakar langitnya. Rasanya senang sekali akhirnya bisa sampai di sini. Apalagi bertepatan dengan hari Valentine, pas banget dengan banyaknya gembok cinta d sini.

Info N Seoul Tower : tinggi bagian atas menara ini adalah 480 meter di atas permukaan laut, terdiri dari Namsan Mountain 243 meter dan menaranya sendiri setinggi 236.3 meter. Pertama kali dibangun bulan Desember 1969 dan berfungsi sebagai menara gelombang radio dan baru pada tahun 1980 dibuka untuk umum.

·        Seperti tempat lainnya, tower ini juga menjadi lokasi syuting drama korea yang terkenal, yaitu :  Princess Hours, Boys Over Flower, City Hunter, My Love From the Stars, Oh My Ghost,  dll.

Kebayang deh adegan romantisnya di drama-drama tersebut karena di sini, di bagian Roof Teracce terdapat tempat untuk memasang gembok cinta. Yang setelah diberi tulisan nama kalian dan pasangan, kuncinya lalu dibuang ke bawah. Tapi sekarang sudah disediakan tempat khusus kunci disana supaya tidak terjadi tumpukan sampah kunci dan menjadi polusi. Gemboknyapun bisa dibeli di tempat. Jadi modelnya rata-rata seragam dan berwarna warni. Tempat untuk memasang gemboknya pun luas bangett, karena hampir semua area Roof Teracce ini ada tempat untuk memasang gembok, bahkan di area yang agak kebelakang.
Saya tidak membeli tiket untuk masuk ke observatorium deck dan museum-museum yang ada di sini. Jadi hanya sekedar foto-foto dan menikmati pemandangan saja sambil makan dan minum kopi bekal dari penginepan. Padahal ada museum Hello Kitty.

Jika kalian punya banyak waktu sebenarnya banyak yang bisa dieksplore:
Berfoto dengan menggunakan pakaian tradisional Korea di hanbok Culture Experience Centre, terowongan dengan lampu OLED warna warni, museum Hello Kitty yang lucu, VR Tour 360, museum mainan di Ssentoy Museum & Showroom, melihat pemandangan kota Seoul 360 derajat di Observatorium, catatan dan kenangan cinta di Pledge of Love, mencoba toilet tertinggi di Sky Restroom, serta mencoba resto berputar n Grill dan berbelanja souvenir di berbagai toko di sini.

Puas menikmati keindahan N Seoul Tower, saya memutuskan untuk menuju ke tujuan berikutnya, makan siang di daerah Seoul Station. Di area Seoul Station ini selain ada Lotte Mart, saya sekalian mampir ke Seoullo7017 dan lanjut ke Deoksugung Palace. Hari ini jadwal saya lumayan padat karena tinggal 2 hari lagi nih di Seoul.

Dari N Seoul Tower saya berjalan menuju halte bis di tempat tadi saya turun dan memilih halte no 2. Di sana sudah ada beberapa orang yang menunggu bis juga tetapi di halte yang lain. Tidak berapa lama bis datang dan saya segera naik. Sewaktu perjalanan turun saya akhirnya melihat stasiun Cable Car yang terdapat di sebelah kiri jalan. Sepertinya Cable Car ini baru beroperasi sekitar jam 9 pagi, jadi saya yang tadi pagi jam 8 sudah berangkat kepagian juga kalo mau naik Cable Car. Selain menggunakan Cable Car, banyak juga yang menuju ke N Seoul Tower ini dengan berjalan kaki sehingga bisa sekaligus menikmati keindahan Namsan Park.

Saya turun di halte dekat stasiun Chungmuro dan segera naik subway menuju Seoul Station. Sewaktu berjalan menuju pintu keluar, saya memilih exit menuju Seoullo7017 dan sewaktu keluar saya disambut pemandangan stasiun bis yang mirip dengan stasiun Blok M minus dengan tukang jualan kaki 5 tentunya. Hehe..

Seoullo7010 












Saya segera menuju ke jembatan Seoullo7017 yang membentang di depan Seoul Station dan naik ke atas dengan menggunakan eskalator.
Seoullo7017 sebelumnya adalah sebuah jalan layang yang sudah tidak dipakai lagi dan kemudian diubah menjadi sebuah taman. Setelah berubah menjadi taman, jembatan ini diresmikan pada bulan Mei 2017 dan memiliki panjang 1024 meter. Nama Seoullo 7017 juga memiliki arti spesial dimana angka 70 melambangkan bahwa jembatan layang ini beroperasi sejak tahun 1970 dan bertranformasi menjadi sky garden pada 2017. Angka 17 juga memiliki arti bahwa jembatan layang ini berada 17 meter di atas tanah dan terdapat 17 pintu di Seoullo 7017 yang terhubung dengan berbagai hotel, kafe, stasiun, area perbelanjaan, dan Seoul City Wall.

Saya berjalan menyusuri jembatan  dan mengambil gambar pemandangan kota Seoul dari atas. Beberapa pohon masih tampak dengan daunnya yang hijau, tetapi kebanyakan pohon di tutup dengan sesuatu semacam tikar mungkin karena saat itu masih musim dingin.
Saya bertemu dengan 3 orang tentara Korea yang sedang foto-foto, karena iseng saya akhirnya nekat meminta foto bareng dengan tentara yang semuanya oppa tersebut. Lebih baik nyesel foto dari pada nyesel gak foto.Hehe...

·        Seoullo7017 ini juga jadi lokasi syuting Drama Korea berjudul Fight For My Way.

Karena hari sudah semakin siang, saya melanjutkan perjalanan menuju gedung Seoul Station dan melewati gedung yang ternyata adalah gedung Seoul Station lama yang diubah namanya menjadi Culture Station 284 yang saat ini digunakan untuk pameran, pertunjukan budaya dan cafe.
Bangunan tua dari stasiun kereta api Seoul dirancang oleh Tsukamoto Yasushi, seorang profesor Universitas Tokyo. Pembangunan stasiun dimulai pada Juni 1922 dan selesai pada September 1925. Setelah Korea meraih kemerdekaannya di bawah penjajahan Jepang, nama stasiun diubah dari 'Gyeongseong Station' ke 'Seoul Station'.




Saya masuk ke dalam Seoul Station dan melihat-lihat restaurant yang ada disana.
·        Oh iya, di sini ada Lotte Duty Free yang juga menjadi lokasi syuting Kdrama Secret Queen Makers yang dibintangi oleh Lee Teuk dan Sehun.


Saya sempat masuk ke dalam Lotteria tetapi karena hanya menyediakan burger saya tidak jadi makan disana dan daripada kelamaan muter-muter akhirnya saya menanyakan resto KFC di information dan ternyata ada KFC di lantai 1. Yeaay, akhirnya bisa makan ayam KFC juga di sini. Walaupun tidak ada nasi tidak apa-apa deh makan pakai kentang goreng.
Di sini untuk pesan kita tinggal memilih menu di layar yang tersedia dan melakukan pembayaran dengan credit card, nanti langsung keluar struk dengan nomor antrian. Jadi tinggal tunggu nomor dipanggil lalu kita mengambil ke counter.
Sewaktu saya makan, sebelah saya adalah pasangan suami istri yang sudah sepuh. Mungkin karena saya adalah satu-satunya pengunjung yang bukan orang Korea mereka jadi terus menerus melihat ke saya dan pastinya saya diomongin. Sepertinya mereka ingin ngobrol karena sejak awal nomor saya dipanggil mereka sudah ikut mengingatkan saya dan terlihat sangat tertarik. Sepertinya ingin mengajak ngobrol. 
Hal-hal seperti ini yang membuat saya suka banget menjadi seorang solo traveler.
Selesai makan saya melanjutkan perjalanan menuju tujuan wisata berikutnya, kali ini menuju istana lagi. 

Deoksugung Palace


Dari Seoul Station hanya beda satu stasion saja, yaitu Station City Hall dan keluar di exit 2.
Ketika sedang foto-foto di depan pintu masuk sambil melihat-lihat suasana sekitar, saya melihat di seberang terdapat tulisan I Seoul You lagi.. dan baru sadar kalau itu adalah tulisan I Seoul You yang terletak di Seoul Plaza. Tadinya mau kesana tapi karena lalu lintasnya ramai banget akhirnya batal deh mau nyebrang.





Setelah membeli tiket seharga 1000 won saya segera masuk dan menelusuri istana tersebut.
Istana ini berdiri pada tahun 1450-an dan awalnya digunakan sebagai tempat peristirahatan untuk Pangeran Wolsan. Istana Deoksugung bukan seutuhnya konstruksi lama karena pada sekitar tahun 1902-an istana ini melakukan beberapa renovasi di beberapa bagian. Pada tahun 1904 terjadi kebakaran di istana Deoksugung yang sampai sekarang belum diketahui penyebabnya membuat beberapa bagian istana rusak dan harus diperbaiki dan selesai sekitar tahun 1906. Beberapa tahun kemudian pemerintah Jepang membuka Deoksugung Palace untuk bisa dikunjungi masyarakat umum.











Dari Gerbang Daehanmun saya melewati Jembatan Geumcheongyo menuju beberapa bangunan di komples istana ini, yaitu : Junghwajeon Hall, Junmyeongdang Hall, Jeukjodang Hall, Seogeodang Hall, Deokhongjeon Hall, Hamnyeongjeon Hall, Seokjojeon Hall dan Jeonggwanheon Pavillion.

Seokjojeon (yang kini menjadi galeri seni) mempunyai gaya bagunan barat dan menjadi ciri khas dari kompleks istana ini.






Selain dua palace yang saya kunjungi, masih ada 3 palace lagi yang termasuk dalam rangkaian Five Grand Palace (Gyeongbokgung Palace, Changdeokgung Palace, Gyeonghuigung Palace, Deoksugung Palace, Changgyeonggung Palace). Diantara ke 5 istana itu, Istana Changdeokgung diakui sebagai situs UNESCO World Cultural Heritage Site pada Desember 1997.

·        Tembok batu yang mengelilingi Deoksugung Palace ini merupakan lokasi syuting drama Goblin, namanya Deoksugung Stonewall Path.

Disni saya baru menyadari bahwa HP saya sudah low bat dan power bank saya juga low bat karena tadi malam lupa dicharge. Aduh, BT banget nggak sih. Mana tujuan wisata saya masih banyak. Nggak mungkin nggak foto-foto.
Akhirnya saya mencari tempat charge di Stasiun City Hall, senang akhirnya menemukan sudut tempat charge tetapi ternyata stop kontaknya rusak. Hiks... sedih banget dan saya hampir putus asa.
Tetapi setelah saya ingat lagi bahwa tujuan selanjutnya adalah Perpustakaan – Starfield Library di Coex Mall, saya yakin disana pasti ada colokan. Hore..

Dengan semangat 45 saya segera menuju ke sana dengan rute Line 2, turun di Samseong Station dan keluar di Exit 5.
Keluar dari exit 5 saya segera disambut oleh billboard raksasa bertuliskan SM Town dan latar foto-foto artis Kpop mereka. 




Hampir saja saya mau langsung masuk ke kantor SM Entertainment tersebut ketika sadar bahwa yang harus saya cari lebih dulu adalah Starfield Library. Saya segera masuk ke dalam mall dan akhirnya menemukan perpustakaan unik dengan deretan buku di dalam rak yang menjulang sampai ke atap.




Beruntung di deretan meja tempat pengunjung yang sibuk dengan laptop masing-masih masih ada colokan yang kosong. Alhamdulilah, dengan hati bahagia saya langsung charge HP saya sambil melihat-lihat keadaan sekitar perpustakaan yang cukup penuh dengan pengunjung.
Setelah HP terisi lumayan penuh, nggak mungkin sampai full banget karena terlalu lama juga.  Saya segera foto-foto di beberapa sudut perpustakaan dan kembali ke gedung SM Town melihat suasana di sana. Karena tidak terlalu ngefans dengan Kpop saya hanya melihat-lihat sambil lalu dan foto-foto. Saya juga menuju ke bagian depan gedung dan menemukan tempat cetak telapak tangan artis SM yang dijajarkan di tembok. Cetak telapak tangan ini terbuat dari plat logam berwarna keemasan. Saya sibuk membandingkan telapak tangan saya dengan cetakan telapak tangan mereka. Hihi.. ternyata walau kelihatan kecil ternyata tetap telapak tangan mereka lebih besar dari saya.









Setelah puas menjelajahi SM Town saya segera menuju tujuan berikutnya yang letaknya masih satu jalur subway, yaitu Gangnam.
Hanya meneruskan memakai subway yang sama dan turun di Gangnam Station exit 11 menuju Gangnam Street.
Wah, Gangnam Street ramai sekali sore itu. Saya berjalan-jalan sambil menikmati suasana di sana dan melihat ada demo di Gangnam Square. Orang yang melakukan demo itu mengibarkan bendera dan ber-orasi di bagian atas menara yang cukup tinggi. Untuk hal apa yang di demokan saya tidak tahu karena semuanya menggunakan bahasa Hangeul.
Dari Gangnam Street saya melanjutkan perjalanan menuju Lotte World Mall. Masih di jalur subway yang sama dan keluar di Jamsil Station Exit 1.







Saya berjalan-jalan dan berfoto di beberapa bangunan seputar kompleks Lotte World Mall, yaitu Lotte Tower yang merupakan gedung tertinggi di Korea dengan tinggi 555 m dan 123 lantai dan merupakan gedung tertinggi ke 5 di dunia.
Saya juga berjalan sampai ke depan pintu Lotte World Adventure serta sempat membeli cemilan di underground Lotte World Mall karena kalau mau ke subway station sudah dekat.
Setelah perut aman, saya segera pulang menuju penginapan dengan membawa bekal sushi yang saya beli di tempat tadi untuk makan malam. Masih ada roti juga dan camilan lain.
Sampai di penginapan, segera mandi, makan dan beres-beres. Packing koper karena besok adalah hari terakhir di Korea. Hiks ... sedih juga...



No comments:

Post a Comment