Phiphi Island
Jam 8 tepat kami dijemput oleh supir travel untuk menuju Asia Marina tempat kami berkumpul untuk memulai trip ke Phiphi Island. Tour guide kami bernama Fayo, gadis thai yang tomboi, ramah dan lincah menyapa semua peserta tour. Hanya kami ber tiga yang berasal dari Indo. Setelah perkenalan dan informasi dari Fayo mengenai tour hari ini, kami segera menuju boat yang telah tersedia. Boat ukuran sedang dengan kapasitas 50 orang. Kami dapat tempat duduk sebelah supir boat jadi tidak bercampur dengan penumpang di belakang dan depan kapal. Di bagian depan kapal tanpa atap jadi langsung mandi matahari, cocok banget untuk turis bule tapi untuk kami nggak lah ya….bisa gosong. Apalagi matahari sedang panas-panasnya.
Perjalanan sudah berlangsung sekitar 1,5 jam dan sampailah di bagian lautan dengan air yang jernih dengan gradasi warna biru yang cantik. Dikelilingi tebing batu yang menjulang kami merapat di pantai berpasir putih dan bersih bernama Maya Beach. Inilah pantai tempat mas Leonardo terdampar di film the Beach. Bersama banyak sekali turis kami berbaur untuk acara bebas selama sekitar 30 menit. Yup, waktu yang disediakan terbatas karena masih ada beberapa tempat lain yang akan dikunjungi. Sebelumnya kami melewati Viking Cave, dimana pada dinding batunya terdapat lukisan peninggalan orang Viking yang pernah tinggal di daerah ini.
Dari Maya Beach kami menuju ke Monkey Beach yang ternyata di sini hanya singgah sebentar untuk melihat monyet-monyet yang banyak bergelantungan di pohon-pohon di tepi pantai. Ketika ada kapal mendekat monyet-monyet tersebut segera menghampiri kami untuk meminta makanan. Jadi kami hanya berhenti untuk melihat monyet-monyet itu saja dan berfoto. Ternyata, hanya segitu saja…
Setelah itu kapal berpindah lokasi, berhenti di suatu bagian laut untuk snorkling. Saya nggak ikutan snorkling karena panasnya itu loh.. nggak tahan deh..
Setelah puas snorkling, kami menuju tempat makan siang yang terdapat di suatu pulau. Makan siangnya berbentuk buffet, jadi kita bebas mengambil makanan yang tersedia. Jenis makanannya standar, ayam goreng, fillet ikan goreng, spaghetti dan ada sejenis soup bening dengan kuah yang rasanya asam. Wah, harusnya ada kerupuk nih, biar lengkap. Hehe..
Seluruh peserta tour pada hari itu yang jumlahnya ratusan dan berasal dari berbagai macam travel, berkumpul jadi satu di tempat makan ini. Mungkin ini semacam pengelolaan dari pariwisata Thailand supaya lebih terorganisir dan pelayanan kepada turis menjadi lebih baik.
Setelah puas makan siang, kami melanjutkan perjalanan lagi menuju Khai Island. Di sini acara bebas sampai batas waktu yang telah ditentukan dan selanjutnya kembali lagi ke dermaga. Serunya, tidak perlu bermain air sampai ke tengah laut, di pantainya pun ikan-ikan datang mendekat, apalagi kalau diberi roti.
Oh iya, sewaktu awal keberangkatan tadi kita sempat difoto dan hasilnya telah dicetak dalam bentuk souvenir dengan tulisan Phuket Tour dijual seharga 150 baht, dengan alasan sesama Asia kami berhasil menawar menjadi 100 baht saja. Hasil cetak fotonya lumayan bagus kok.
Malamnya jalan kaki lagi ke Jungceylon Mall untuk makan malam. Seperti biasa makan burger saja supaya cepat dan hemat. Maklumlah namanya juga backpacker, harus ngirit. Sempat mengeksplore mall ini dan menemukan fakta kalau harga Crocs lebih murah. Hanya sekitar 300 ribuan untuk sepatu yang di sini bisa sekitar 750 ribu. Hampir saja tergoda untuk membeli, untung berhasil ditahan. Walaupun bisa pakai credit card tapi kalo nanti kursnya mahal kan bisa gigit jari. Setelah dari mall, kami membeli oleh-oleh di pasar sebelah Jungceylon karena memiliki barang yang lebih beragam dibanding di Mall dan setelah puas belanja, saya dan Fita jalan kaki kembali ke hotel sedangkan adik saya menonton pertunjukan Thai Boxing dengan temannya. Adik saya tertarik untuk melihat thai boxing, selain karena dia harus pulang duluan dan tidak sempat ikut kami ke Pha Nga Island, ditambah karena iklannya memang atraktif sekali. Mereka berkeliling sepanjang jalan Patong Area dengan menggunakan mobil di mana pada bagian atasnya telah dimodifikasi menjadi seperti ring tinju dan ada dua orang berperan senagai para petarung tinju. Satu orang memegang sansak kecil dan yang lain memukul-mukulnya sehingga menimbulkan suara yang keras. Ditambah iklan woro-woro dengan memakai toa yang super kencang, “Come dan see, Thai boxing at Bangla Stadium….
Sementara adik saya melihat Thai Boxing, kami harus menyimpan tenaga untuk besok yang masih ikutan tour lagi ke Pha Nga Beach. Order melalui travelnya si Byu, dengan harga 1200 baht.
bersambung... day 4
wuihhh birunya bagussss
ReplyDeleteiyaaa...
ReplyDeleteVit ga bilang2 mau ke phuket, aku pernah tinggal di sana 2 tahun..buat kasih info makanan hehehe
ReplyDeletewaaa...telat nih..
ReplyDeletebtw, makanan berbentuk cumi kering dan telor itu namanya apa ya? penasaran nih...
asyik gini.... ga usah snorkeling dah keliatan dr atas
ReplyDeleteiya, mbak..ikan2nya sampe ke pantai segala..
ReplyDeletemejengggg
ReplyDelete