Thursday, 16 December 2010

Fun @Pantai Carita




Tahun ini training kantor dilaksanakan di Anyer, setelah sebelumnya kami selalu menghabiskan waktu di pegunungan, sudah waktunya ganti suasana dengan bermain di pantai. Sebenarnya bukan di pantai anyer sih, lebih tepatnya di Carita. Karena kami menginap di Lippo Condominium, pantai Carita.
Di suatu pagi hari sabtu, perjalanan diawali dengan sarapan di Soto Kudus-Grup Menara di daerah Karawaci, setelah menjemput salah satu teman kantor yang tinggal dekat sana. Lumayan, ada menu yang berbeda, yaitu Garang Asem dengan kuahnya yang segar. Sayang kurang lengkap, karena tidak memakai belimbing wuluh, hanya memakai tomat hijau. Tetapi cukup memuaskan. Nikmat dan kenyang. Perjalanan di lanjutkan dan sampai di daerah Carita tepat pukul 12 dan langsung menuju tempat menginap.
Awalnya kami memesan kamar di kondominium Lippo Carita setelah melihat info di intenet. Kami mendapat harga kamar 1,2 juta untuk 1 ruangan dengan 3 kamar di lantai bawah. Jadi begitu keluar kamar langsung menghadap ke pantai. Tetapi setelah kami melihat kamar, kondisinya kurang layak, karena ac di salah satu kamar rusak dan sofanya sangat lembab. Maklum, kamar ini pasti sudah lama tidak dipakai ditambah lokasinya yang berada di lantai dasar, langsung berhadapan dengan pantai yang menyebabkan hawa lembab. Acnya juga kotor. Setelah bernegosiasi dengan mbak Iis yang menerima reservasi, kami diberikan alternatif lain yaitu ruangan dengan 2 kamar di lantai bawah dengan harga 800 ribu dan 3 kamar di lantai 2 seharga 1 juta. Untuk ruangan 2 kamar kondisinya sama lembabnya dengan yang sebelumnya, ditambah ac yang rusak, sehingga tidak ada pilihan lain, kami harus memilih ruangan di lantai 1 dengan 3 kamar yang memang lebih nyaman. Fasilitasnya AC di masing-masing kamar , TV, dapur lengkap dengan kompor, aqua galon dan kulkas. Di luar terdapat balkon untuk duduk-duduk, tetapi sayang tidak dapat melihat pemandangan pantai karena tertutup pohon-pohon.
Setelah meletakkan barang-barang dimulailah perjalanan untuk mencari makan siang. Setelah sempat mengarahkan mobil ke daerah pantai Anyer kami akhirnya berbalik arah menuju pasar di daerah Pantai Carita, mengarah ke hotel Mutiara Carita yang terletak paling ujung. Tidak jauh dari Mutiara Carita di sebelah kanan jalan ada warung kecil yang penuh dengan asap pembakaran ikan dengan beberapa mobil di depannya. Nah, ini dia, patokan dasar tempat makan enak, ada banyak orang. Jadilah, kami semua merapat ke sana dan ibu nunuk memilih jenis ikan yang akan di masak. Walaupun lama banget, akhirnya hidangan ikan, udang dan cumi tersedia juga, dan langsung licin tandas dalam sekejap. Nama warung makannya Barokah Alam. Dan harganya lumayan murah, jadi esok harinya kami kembali makan siang di sana sebelum pulang ke Jakarta.
Setelah makan siang, kembali ke hotel dan waktunya bemain di pantai. Cuaca memang sempat tidak bersahabat alias hujan, tetapi saat kami hendak main di pantai, cuaca sudah kembali cerah. Biar puas main air saya sewa bodyboard seharga 10 ribu sepuasnya dan kami semua bermain banana boat dengan tarif 125 ribu untuk 5 orang. Wiiihh, seru bangettt.. baru pertama kali itu saya main banana boat dan ternyata jika bermain banana boat harus siap untuk diceburin di saat-saat terakhir. Jadi harus siap berenang-renang di tengah lautan sebelum diangkat kembali.
Malamnya, tidak ada acara makan di luar dan kami hanya makan pop mie instant. Dan setelah makan malam, duduk-duduk di pinggir pantai melihat ombak yang besar karena pasang naik. Waah, kalau tsunami seperti apa yaa, secara kita benar-benar di pinggir pantai. Ami-amit deh *ketok-ketok*. Untuk paginya kami membuat sarapan sendiri dengan beras yang dimasak dengan rice cooker yang telah tersedia. Nasi goreng ala Bu Nunuk dengan telor ceplok ala Vita. Mayaan, enak juga.
Setelah makan, baru lah dimulai acara workshop yang sebenarnya menjadi tujuan kepergian kami kali ini. Walaupun di lalui dengan setengah konsen karena pikiran sudah ke pantai, tetapi berjalan dengan sukses dan setelah acara tanya jawab materi kami akhirnya bermain-main lagi di pantai. Dan sekarang semua mencoba untuk ditato temporary. Yang lain motif abstrak sedangkan saya motif lumba-lumba ala Luna Maya. Uhuyyy...
Setelah selesai acara tato, mandi,beres-beres dan cabut pulang ke Jakarta. Di Pandeglang, mampir makan durian dahulu di pinggir jalan. Dengan penyesalan yang mendalam setelah tidak berapa lama setelah selesai makan duren tenyata melewati lokasi Durian Jatuhan Haji Arief yang terkenal itu. Huhu.. ternyata tempatnya di sini toh. Balik lagi aja lah, kapan-kapan.

Wednesday, 1 December 2010

Raiyan ikut Lomba Drumband




Di pagi hari Minggu, TK Aisyiyah tampak ramai dengan anak-anak yang berseragam drumband. Begitu pula dengan orang tua murid yang akan mengantar mereka bertanding. Walaupun agak terlambat, karena harus menunggu sang pelatih yang katanya bangun kesiangan *sigh* , akhirnya rombongan yang terdiri dari 1 bis berisi anak-anak dan guru serta beberapa mobil orang tua murid bergerak menuju tol Tangerang untuk menuju ke Perumahan Citra Raya, Cikupa. Perjalanan lancar dan sampai di lokasi sudah banyak grup drum band dari sekolah-sekolah lain yang akan bertanding. Seragamnya berwarna-warni menambah semarak suasana.
Rupanya Pertandingan Drumband di Citra Raya ini sudah merupakan agenda rutin perumahan tersebut. Dan kali ini merupakan ajang uji coba TK Aisyiyah yang selama ini sudah giat berlatih di bawah asuhan Kak Mahdi. Sambil menunggu lomba dimulai, anak-anak diberi makan oleh ibu masing-masing. Maklum, harus bangun pagi, jadi belum sempat sarapan. Lokasi pertandingannya sendiri adalah lapangan yang di kelilingin oleh stand-stand makanan dan jajanan dan memang dikelola oleh perumahan. Jadi cukup teratur. Panggungnya juga sudah tersedia. Mungkin kalau tidak untuk lomba Drumband, kadang diisi oleh grup-grup band lokal.
TK Aisyiyah mendapat giliran ke 4 untuk tampil. Membawakan lagi Tik-tik Bunyi Hujan, anak-anak tampak lucu sekali dan terlihat kompak. Sepertinya ada kemungkinan menjadi juara, karena pada drumband dari TK sebelumnya yang tampil, ada yang lagunya tidak terdengar jelas, atau ada pula guru yang membantu memainkan alat musik.
Karena anak-anak sudah terlihat lelah, setelah mereka bertanding bisa segera pulang dan pengumuman pemenang akan di sms oleh Bu Cut, salah satu guru yang paling funky. Sebelum pulang, kami mampir dulu di Benhil untuk makan soto mie.
Dan benar saja, Alhamdulilah, ternyata TK Aisyiyah juara 1. Selamat, anak-anak, kalian hebat semuanya.

*beberapa foto diambil oleh Abo, yang memang suka foto-foto kegiatan anak-anak dan ibu-ibunya. hehe..

Tuesday, 30 November 2010

Kedai Teh Laresolo




Walaupun Bogor relatif tidak terlalu jauh dari Jakarta, tetapi tetap memerlukan waktu khusus untuk berkunjung ke sini, karena sepertinya setiap minggu saya selalu disibukkan dengan acara-acara keluarga. Dan walaupun lokasinya dekat dengan sekumpulan tempat makan yang sudah kondang seantero Bogor, tetap saja saya nyasar agak jauh, sampai ke area resto Death by Chocholate. Padahal saya sudah menanyakan arah sejak sebelumnya, di sekitar sebuah resto yang menjual pie. Setelah berputar arah, masih bertanya sekali lagi, dan akhirnya bertemu juga dengan Agri Park, lokasi dari Kedai Teh Laresolo. Lokasi parkir di dalam Agri Park, cukup luas dan aman. Setelah turun mulailah celingukan mencari-cari yang mana kedai teh Laresolo berada, yang ternyata menempati sebuah counter, berbentuk rumah kecil beratap ijuk. Di depannya ada kolam yang dipinggirnya bisa untuk lesehan juga, kalau mendadak banyak pengunjung yang datang dan kursi sudah penuh. Sesuai namanya, kedai ini khusus menjual aneka jenis teh yang disajikan dalam teko berbentuk unik.
Jenis tehnya bermacam-macam, apabila kita bingung, sang pemilik akan dengan senang hati menjelaskan jenis racikan teh dan khasiatnya. Serta menunjukkan jenis-jenis teh yang belum pernah kita lihat, seperti, teh berbentuk bunga.
Untuk saya yang senang juga minum kopi ada racikan teh khusus bernama Teappocino, teh yang beraroma kopi yang khas, dimana bubuk teh dan kopi diracik dengan takaran yang pas sehingga rasa kopi dan teh tetap terasa, tanpa salah satu terlalu dominan. Untuk teman saya yang ikut, Ida, memilih teh India, berupa teh dengan campuran rempah-rempah, seperti cengkeh, jahe dan kapulaga. Semua jenis teh yang tersedia juga tertera campurannya di buku menu. Ada hijau, teh hitam, teh import, tea with art and style dan spesial dingin. Harganya juga tidak terlalu mahal berkisar Rp. 5000 sampai dengan Rp. 18.000.
Selain teh, tersedia juga makanan untuk teman minum teh, walau jenisnya tidak terlalu banyak. Untuk pilihan makanan berat ada mie sapi, mie sapi tauco, nasi goreng, ayam BBQ. Kalau tidak ingin makan berat dan hanya ingin makan camilah, bisa memesan risoles , seperti saya siang itu, yang ternyata, rasanya lumayan enak.
Apabila masih dirasa kurang atas pilihan makanan dari menu di Kedai Teh ini bisa memesan dari tempat makan lain yang berada di lokasi Agri Park. Ada toge goreng, serta dimsum, yang letaknya bersebelahan dengan Kedai Teh ini. Menu yang lainnya masih banyak lagi, dan semuanya bisa dinikmati sambil menyeruput teh yang nikmat.
Lokasi Agri Park yang strategis ini memang membuat betah, tak terkecuali, buat anak-anak. Tersedia pemainan seperti perosotan dan ayunan serta fasilitas kuda tunggangan. Di halaman taman, terdapat satu pohon besar yang dilihat dari bentuknya sudah sangat tua, daun-daunnya yang rindang membuat suasana taman sejuk apabila matahari sedang bersinar dengan terik. Membuat betah untuk duduk berlama-lama, sambil ngobrol.
Seandainya lokasi seperti ini ada di Jakarta, saya bisa lebih sering datang. Tetapi mungkin dengan lokasi yang berada di Bogor, membuat saya harus lebih banyak meluangkan waktu untuk menjenguk kota ini.


Kedai Teh Laresolo
Agri Park
Jl. Taman Kencana No 3
Bogor
Telp 08159127156

Thursday, 21 October 2010

Semalam di Kota Pinrang, Sulawesi Selatan




Pinrang adalah kota kabupaten di Sulawesi Selatan, jarak Makassar – Pinrang sekitar 180 km dengan waktu tempuh melalui darat dengan menggunakan mobil pribadi sekitar 3,5 jam. Setelah meninggalkan Makassar sepanjang jalan mata dihibur oleh pemandangan sawah yang menghijau dan pegunungan di kejauhan yang cantik berseling dengan pemandangan pantai di sebelah kanan jalan ketika kita memasuki Kota Pare-Pare, tempat kelahiran mantan wakil Presiden BJ Habibie. Kota Pare-pare sangat bangga sebagai tempat kelahiran tokoh nasional ini sehingga tampak tulisan yang sangat besar ketika kami memasuki kota Pare-Pare, Selamat Datang di Kota Kelahiran Bapak BJ Habibie.
Sebelum memasuki kota Pare-Pare, di daerah Pangkep, banyak terdapat penjual kue khas Makassar yang bernama Dange. Tampilannya mirip kue pancong, setengah lingkaran dengan warna hitam yang eksotis. Cie.. warna hitam berasal dari ketan hitam yang menjadi bahan baku utama kue dange ini, yang dicampur dengan parutan kelapa dan gula merah dan setelah dimasukka dalam cetakan lalu dibakar. Hmmm..rasanya kenyal dan manis. Mantab, buat camilan selama perjalanan.
Memasuki kota Pinrang, suasana tidak terlalu ramai karena masih banyak toko yang tutup, maklum kami ke sana satu hari setelah Lebaran. Setelah dijamu makan siang di rumah salah satu saudara dengan menu bandeng bakar dan sop ayam, kami melanjutkan perjalanan ke tempat kami akan menginap malam itu, sebuah rumah di salah satu desa di pinggir kota Pinrang yang terletak di sebelah sungai Saddang. Sungai Sadang berhulu di Enrekang dan mengalir melewati Pinrang, merupakan salah satu sungai besar di Sulsel. Arusnya sangat deras, terlebih saat itu hujan baru saja turun. Dan ketika kami mampir ke bendungan Benteng di dekat desa tersebut, arus airnya benar-benar dashyat, derasss sekali. Konon, bendungan tersebut sudah ada sejak jaman Belanda sehingga bangunannya masih tetap kokoh sampai sekarang. Selain itu, karena arus airnya yang deras, bendungan tersebut sudah banyak memakan korban, terutama anak kecil yang lepas dari pengawasan orang tuanya, sehingga jatuh ke dalam sungai.
Esok paginya, acara dilanjutkan dengan makan di tengah sawah dengan lauk ikan hasil tangkapan dari kolam sendiri, sayur daun kelor dan tumis kangkung Minumnya kelapa muda segar petik pohon. Air kelapanya manis, dagingnya empuk, lebih manis dari kelapa yang dihasilkan dari pohon kelapa di pantai. Semuanya terasa berkali lipat lebih lezat dengan makanan yang segar langsung dari alam.
Karena habis hujan jalanan menjadi agak becek, sehingga berjalan di pematang sawah harus lebih hati-hati supaya tidak terpeleset. Beruntung pagi itu sangat cerah, pemandangan dari tengah sawah sangat menyejukkan mata, sejauh mata memandang hijau menyapa.
Setelah puas makan dan makan lagi, kami kembali ke rumah, mandi dan packing untuk kembali ke kota Makassar. Dalam perjalanan pulang, kami mampir ke Kupa Beach, yang terletak di Kabupaten Barru. Di sini ada resto dengan pantai yang sayanganya pantainya kotor dengan sampah dan dedaunan. Sehingga kami tidak nyaman untuk berlama-lama main di sana. Tetapi pemandangan sunset yang cantik bisa dinikmati dari resto sambil makan camilan seperti panekuk, pisang goreng keju dan roti bakar dengan aneka minuman, yang rasanya cukup lumayan. Selain resto ternyata tersedia juga penginapan di sana. Karena jalan tersebut merupakan jalan trans sulawesi yang menuju ke kabupaten Enrekang dan Toraja, mungkin tempat ini biasa disinggahi oleh orang-orang yang melakukan perjalanan ke sana.
Ternyata masih ada dua kali pemberhentian lagi di perjalanan menuju Makassar. Ketika sore menjelang malam penjual makanan mulai bermunculan, menggantikan dange yang berjualan saat siang hari. Kali ini ada dua makanan lain yang wajib dibeli.
Yang pertama adalah penjual gogos, semacam lemper bakar tanpa isi yang dimakan dengan telur asin dan jagung rebus khas makassar, Jagung Pulut, yang bulir-bulirnya berwarna putih susu. Rasanya legit dan gurih, dicocol dahulu pada campuran garam dan cabai. Hmm..nyam-nyam.. lupa kalo barusan abis makan gogos, tetep maunya makan dan makan lagi. hehe.. Sampai rumah tinggal istirahat dan tidur dengan perut kenyang.


Thursday, 14 October 2010

Pantai Losari 2010




Setiap kali ke Makassar tempat yang wajib dikunjungi adalah pantai Losari. Pelatarannya yang luas sangat nyaman untuk duduk-duduk santai sambil menikmati sunset. Sayang ketika beberapa kali ke sana cuaca selalu mendung, sehingga tenggelamnya matahari tidak tampak sempurna. Selain duduk-duduk, pengunjung bisa naik perahu keliling pantai atau duduk-duduk di dermaga yang terbuat dari plastik tebal sehingga bisa bergoyang-goyang.
Sekarang ada lokasi baru untuk menikmati sunset di Pantai Losari, berada di depan Benteng Fort Rotterdam, terdapat semacam foodcourt bernama Kampung Popsa. Di sini bisa menikmati sunset dengan lebih nyaman karena bisa sambil makan. Tetapi kalau terlambat datang siap-siap antri karena sudah pasti lokasi strategis sudah penuh.

Trans Studio, Makassar




Setelah satu tahun dibuka akhirnya kesampaian juga mengunjungi Trans studio. Tahun ini mall Trans yang berada satu kompleks dengan Trans sudah dibuka, mungkin karena di bulan puasa, mall dan Trans Studio terlihat sepi. Harga tiket masuk adalah Rp. 110 ribu yang berlaku untuk 15 permainan utama. Jadi kalau misalnya nggak main dan hanya masuk saja tetap harus membayar Rp 110 ribu. Dan untuk paket permainan yang lain, diluar yang 15 permainan itu harga tiketnya Rp. 135 ribu. Tiketnya sendiri berupa kartu plastik seharga Rp. 10 ribu dan bisa dipakai kalau suatu saat hendak berkunjung lagi.
Suasana di dalam Trans Studio mirip dengan arena permainan di Mall seperti di Grand Indonesia atau Mall of Indonesia. Tetapi dalam ukuran yang jauh lebih besar dengan permainan seperti Dufan tapi dalam ukuran yang lebih kecil. Roller Coasternya juga tidak seheboh Halilintar demikian juga dengan komidi putar atau kincir seperti Bianglala dan Niagara serta Ontang-anting dan Kora-kora juga ada, serta bom-bom car dan permainan kereta. Ada juga studio 4 Dimensi yang tidak sempat masuk karena jam pertunjukkan terlalu malam.
Semua permainan bertabur lampu sehingga suasana menjadi meriah. Kelebihan dari Trans Studio ini adalah karena di dalam ruangan sehingga tidak merasakan panas atau hujan, jadi siap-siap lupa waktu. Kalau ingin makan dan minum harus membeli di dalam, dimana sudah tersedia beraneka ragam makanan dan harus memakai kartu tesebut yang diisi ulang terlebih dahulu.
Permainannya banyak memakai nama-nama acara yang terdapat di Trans TV, seperti si Bolang dan Dunia Lain. Yang lucu, ketika sedang antri masuk di arena permainan dunia lain, sudah ada orang yang memakai baju hitam panjang untuk membuat kaget pengunjung. Tapi suasana di dalamnya sih biasa aja, tidak terlalu seram. Oh iya, untuk menarik minat pengunjung disajikan pertunjukkan operet di panggung utama dan ketika operet sedang berlangsung, permainan di wahana-wahana yang ada dihentikan sehingga semua orang mau tidak mau menonton pertunjukkan itu.

Wednesday, 13 October 2010

Wisata Kuliner Makassar




Libur Lebaran 2010 di Makassar, selain jalan-jalan juga dimanfaatkan untuk kulineran. Seperti biasa tiada hari tanpa makan di luar dan dari hari pertama sampe hari terakhir.

Pallu Basa
Yang favorit adalah di Jalan Serigala, milik H. Udin. Sebenernya ada juga pallu basa lain, tetapi diajaknya ke sini terus jadi terima ajalah. Pallu basa ini adalah semacam soto daging dengan kuah yang sarat bumbu dan taburan semacam serundeng di atasnya. Kalau ingin lebih gurih bisa ditambah telur ayam kampung. Hmm.. enak ..

RM Ulu Juku
Ulu Juku artinya kepala ikan. Tetapi makanan yang terbuat dari kepala ikan kakap namanya Pallu Mara. Kepala ikan kakap dimasak memakai kuah yang rasanya asam segar berwarna kuning. Daging ikan yang gurih dan empuk masih berbalut lemak ikan sangat nikmat dimakan dengan nasi panas. Sampai nambah nasi saking enaknya. Selain pallu mara tersedia juga gulai ikan kepala kakap, seperti di resto padang tetapi kuahnya tidak terlalu pekat. Semuanya tersedia di RM Ulu Juku yang baru dibuka di Jl. Racing Center 99 A, Makassar. Telp. 0411-421414. Sebenernya tahun lalu udah nyoba Pallu Mara di suatu rumah makan di Makassar, tapi rasanya memang masih kalah dengan rumah makan ini.

RM Niagara
Mampir di sini untuk menemani Siza yang sedang ngidam makan bubur ayam. Di makassar tidak seperti di Jakarta dimana tukang bubur ayam di gerobak masih tersedia sampai malam. Di sini tidak ada tukang bubur ayam gerobak jadi kalau mau makan bubur ayam harus ke resto chinese food. Salah satu yang dicoba adalah di resto Niagara, bubur ayamnya disajikan di piring besar, agak kental dan sudah dicampur dengan ati ampela, ayam, sayuran dan taburan potongan cakwe. Warna buburnya agak kekuningan. Yang awalnya tidak terlalu yakin dengan rasanya ternyata setelah dicoba lumayan enak juga. Di sini ada minuman yang saya suka, namanya Juice Kelapa.

Kedai Kopi Phoenam
Nggak pernah bosen ke sini. Es kopi susunya enak banget. Pasangan paling pas dimakan dengan roti bakar srikaya. Habis belanja di Careffour Mall Panakukang, mampir sekedar melepas lelah sambil isi perut.
Sayang banget, pemisahan ruangan untuk yang merokok tidak berfungsi, karena asap rokoknya tetap bisa terhirup dari ruangan tidak merokok. Menyebalkan.

Pusat jajanan, Jl Lasinrang
Ini juga tempat wajib untuk mengudap makanan kecil khas makassar yang bernama Jalangkote (semacam pastel), kroket, bikangdoang (semacam bakwan udang yang besar) dan lumpia khas Makassar, serta otak-otak.
Cara makan Jalangkote bukan dengan cabe rawit tapi dengan saus cabe encer yang pedas. Di sini ada beberapa kios yang berjualan, menurut saya semua sama enaknya.

Mie Awa
Terletak di jalan Bali, dibandingkan tahun lalu, rumah makan ini semakin penuh saja. Untuk tahun ini di pinggir jalan disediakan meja dan bangku plastik untuk pengunjung yang bertambah banyak. Jadi agak mengurangi kenyamanan, kalau makan harus cepat-cepat karena banyak yang antri. Tempat ini menjual bermacam-macam mie kering, ada mie kering, mie panggang (ada aroma bakar yang khas) dan mie kuah. Mienya buatan sendiri, kecil dan kenyal. Kuahnya juga melimpah isiannya, sayuran dan potongan bakso, ayam, udang, dan kekian. Nyam..nyam..

Mama Bakery
Bakery yang menyajikan kue-kue tradisional khas makassar, seperti roko-roko unti, barongko, cucur bayao dan lain-lain. Lokasinya di Jl Serui no 5. Selain kue-kue tradisional menyajikan juga es krim dengan resep jaman dulu.

Kampung Popsa
Ini tempat makan terbaru yang sedang hip di Makassar. Lokasinya yang strategis di pinggir pantai Losari, depan benteng Fort Rotterdam memang merupakan tempat untuk bersantai, makan-makan sambil melihat sunset. Merupakan food court yang terdiri dari bermacam gerai penjual makanan, dari ayam goreng, sampai bakso, dim sum, chinese food, ya kun kaya toast, es krim yoghurt dan lain-lain. Kalau datangnya kesorean pasti tidak bisa mendapat tempat duduk yang di luar karena pasti sudah penuh. Seperti yang kita alami sore itu. Yang beda adalah kalau kita ingin duduk di lantai dua, makanan yang bisa dipesan hanya dari tempat makan yang berada di lantai 2 saja.