Hari : Minggu, 23 Mei 2010
Waktu : 15.00 - 16.30
Tempat : Gedung Pewayangan Kautaman - TMII
Melihat kondisi bangsa yang semakin carut-marut, tata nilai semakin tumpang-tindih, manusia lebih menuruti naluri daripada nurani, Resi Durna mendadak bertanya-tanya, kalau-kalau ada perannya sebagai guru bangsa yang ikut melantarkan situasi tersebut. Ia pun mencoba mawas diri, merenungkan kembali perjalananan hidupnya. Mencoba menimbang dan menilik berbagai peristiwa yang telah dilaluinya.
Penggalan cerita itu merupakan bagian dari pertunjukan “Durna Rumangsa”, yang ditulis dan disutradarai oleh Ags. Arya Dipayana, yang akan dipentaskan oleh Teater Tetas di Gedung Pewayangan Kautaman, Taman Mini, Jakarta Timur. Pementasan tersebut akan dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 23 Mei 2010, jam 15.00.
Pentas Teater Tetas kali ini diprakarsai oleh Teater Wayang Indonesia, bekerjasama dengan Sena Wangi, Pepadhi, Gedung Pewayangan Kautaman, dengan dukungan dari Depbudpar. Di samping sebagai pentas rutin yang setiap bulan di Gedung Pewayangan, pertunjukan kali ini dimaksudkan pula sebagai cara lain dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
“Kita selalu bingung ketika berpikir tentang bagaimana harus memperbaiki negeri ini. Saya kira hal pertawa yang bisa kita lakukan adalah rumangsa,” kata Drs. Solichin, Ketua Umum Sena Wangi. Lebih jauh beliau mengharapkan bahwa pertunjukan ini dapat mengetuk hati para guru bangsa, yang segala perilakunya menjadi contoh bagi rakyatnya.
“Durna Rumangsa” akan dipentaskan dalam format semi kolosal dengan durasi 90 menit, didukung pemain-pemain Teater Tetas seperti Didi Hasyim, Meyke Vierna, Hari Prasetyo, Harris Syaus, Artasya Sudirman dan banyak lagi. Penata musik Nanang Hape mendukung pertunjukan ini dengan mengusung musik kontemporer berbasis karawitan Jawa.
Pentas ini terbuka untuk umum, dengan harga tanda masuk sebesar Rp. 100.000. Untuk pemesanan dan keterangan, dapat menghubungi sekretariat Teater Wayang Indonesia, di nomor 021-87799886.
No comments:
Post a Comment