Tuesday, 2 July 2019

Trip to Banyuwangi : Day 1 - Pantai Watudodol, Taman Nasional Bali Barat, Taman Nasional Baluran




Trip ini bermula dari email pemberitahuan bahwa terjadi delay penerbangan Air Asia rute Singapore -Jakarta pada bulan November 2018. Terdapat dua opsi yaitu perubahan jadwal atau pengembalian uang yang dapat dibelikan tiket Air Asia rute manapun dan berlaku sampai bulan Februari 2019. Jadi batas paling akhir pembelian tiket adalah pada bulan Februari itu, kalau tidak akan hangus. Sayang kan. Lumayan sekitar 350 ribu.

Akhirnya setelah mencari info, saya memutuskan untuk ikut short trip ke Banyuwangi memakai trip organizer dari Yuk Banyuwangi. Pemilihan trip organizer ini hasil dari browsing di internet dan membaca review dari pengguna trip ini.  Hanya 2 hari trip Sabtu Minggu bisa mendapatkan 3 objek wisata sekaligus. Obyek wisata yang saya pilih termasuk must visit harus didatangi jika ke Banyuwangi.

Jadi di pagi hari Sabtu kita snorkling di Pulau Menjangan, Taman Nasional Bali Barat, lalu mengunjungi Pulau Tabuhan terus ke Taman Nasional Baluran menjelang sore dan minggu dini hari  naik ke kawah Ijen.

Perjalanan ke Banyuwangi dari Surabaya dilakukan dengan menggunakan kereta api Sri Tanjung dengan lama perjalanan sekitar 7 jam, saya akan ampai di Banyuwangi sekitar jam 20.30 malam.
Lumayan jauh juga perjalanan saya kali ini dan dilakukan sendirian pula.

Trip dimulai pada tanggal 8 Maret 2019 hari Jumat, sehari sebelumnya tanggal merah dan pada hari Rabunya, saya menunjukkan gejala meriang. Aduh, pokoknya gawat deh. Saya segera minum obat dan ternyata tidak menunjukkan gejala membaik, sepertinya tambah parah dan  panas badan saya tidak berkurang. Malam harinya panas saya bertambah parah. Setelah minum Panadol Extra saya segera mencoba tidur lagi karena pagi harinya saya harus ke bandara. Ini bukan iklan tapi Panadol Extra ini memang manjur.

Alhamdulilah, pagi harinya panas badan saya sudah turun, walaupun masih agak lemas, saya segera  mandi dan bersiap-siap lalu berjalan kaki menuju ke Lotte Shopping Avenue tempat bus ke Bandara berada. Saya tiba disana jam 5 kurang dan ternyata bus belum ada. Agak panik saya telp ke no HP yang tertera di internet dan mendapat kabar kalau bus sudah menuju ke tkp. Benar saja jam 5 lewat 1 menit bus sudah merapat dan saya segera naik. Hanya 3 orang penumpang pagi itu yang ada di dalam uis. Hanya sekitar 45 menit bus sudah sampai di Bandara.

Tiba di Surabaya saya segera memesan Gojek untuk menuju ke kantor Pertamina, ada sedikit pekerjaan yang harus diselesaikan dan setelah itu saya menuju ke Stasiun Gubeng. Tidak berminat untuk jalan-jalan dulu karena  badan saya sudah mulai demam lagi dan cuaca Surabaya yang panas menambah berat keadaan saya.

Di salah satu rumah makan dekat Stasiun saya makan, minum obat dan menunggu jam keberangkatan kereta ke Banyuwangi nanti jam 14. Duh, baru kali ini saya sakit ketika traveling dan sendirian pula. Sehabis makan Nasi Kare Ayam di Kedai Mbah Gendut dan minum obat, saya duduk menunggu di warung tersebut sambil membaca buku dan tidur-tiduran. Rasanya lama banget menunggu sampai  jam 2 siang dalam kondisi yang tidak sehat gini tapi akhirnya jarum jam menunjukkan pukul 13.30 dan saya segera menuju ke seberang, ke stasiun kereta. Mampir di  Alfamart membeli minuman dan cemilan  setelah itu masuk ke dalam peron dan menunggu disana.






Kereta Sri Tanjung yang akan membawa saya ke Banyuwangi berangkat tepat waktu, jam 14.  Seiring kereta meninggalkan stasiun, saya bersiap untuk tidur. Walaupun tempat duduknya tidak nyaman, maklum kereta ekonomi, saya berhasil tidur beberapa jam. Berharap sebelah saya ada bangku kosong ternyata ada orangnya, jadilah duduknya berhimpitan. Malamnya saya pindah ke gerbong restorasi dan makan di sana supaya lebih leluasa. Saya memesan nasi goreng rawon, satu-satunya menu yang masih tersedia. Oh iya, tadi sore di kereta saya minum obat lagi karena demamnya kambuh lagi. Sekitar pukul 20.30 khirnya kereta sampai di stasiun Banyuwangi Baru dan keadaan saya sudah semakin membaik.

Hostel Rumah Eyang yang saya booking hanya berjarak 500  meter dari stasiun tapi karena letaknya yang agak ke dalam saya sempat bingung tetapi setelahj bertanya ke penduduk sekitar akhirnya sampai juga di sebuah rumah besar dengan pagar tinggi dan halaman luas. Penampakannya mirip rumah di film-film horor Indonesia. Ini serius. Apalagi waktu masuk ke dalam, ruang tamunya luas dilengkapi dengan perabotan jadul dan foto-foto keluarga di dinding. Ada beberapa kamar yang diberi nama tempat-tempat di Banyuwangi.  Bedanya dengan rumah-rumah di film horor itu disini lampunya terang benderang jadi tidak ada kesan menyeramkan. hehe.. Kebanyakan nonton film horor nih...

Saya disambut ibu penjaga penginapan yang dengan ramah menunjukkan kamar saya serta memberitahukan letak dapur dan kamar mandi.
Kami bercakap-cakap dan saya memberitahukan bahwa besok pagi saya harus bangun jam 4.30 karena akan dijemput oleh travel. Setelah mandi dan beres-beres, saya segera terlelap.




Jam 4.30 saya bangun karena bunyi alarm di HP. Saya keluar menuju kamar mandi dan di meja depan kamar sudah tersedia roti isi coklat serta segelas teh manis untuk sarapan. Ibu penjaga penginapan juga sudah ingin membangunkan saya kalau saya belum bangun. Dengan ramah beliau mempersilakan saya makan sarapan yang sudah disediakan.

Setelah sarapan dan berpamitan dengan si ibu penjaga, saya menuju jalan depan penginapan dan menunggu dijemput. Trip Oprganizer Yuk Banyuwangi sudah menghubungi saya dan sedang dalam perjalanan untuk menjemput. Tidak berapa lama tampak mobil jenis Elf berwarna kuning sudah mendekat dan saya segera naik ke atas. Elf sudah penuh dengan peserta lain yang sudah ikut dari hari sebelumnya yang paket 3 hari 2 malam. Masih ada 1 bangku tersisa pas untuk saya. Banyak juga peminat trip ini. Karena memang sedang long weekend.

Tujuan pertama adalah pantai Watudodol dimana dari sini kami akan naik perahu menuju Pulau Menjanga di Taman Nasional Bali Barat. Perjalanan sekitar satu jam melalui lautan dan langit biru dengan udara pantai yang segar. Saya bersyukur sudah sehat kembali dan bisa menikmati liburan dengan tenaga maksimal.





Sesampainya di Pulau Menjangan kami menikmati pemandangan dan foto-foto.Pemandangan yang tersaji di depan mata sungguh indah luar biasa, deretan pegunungan dan laut biru menyejukkan mata.
Rasanya betah aja duduk-duduk di sini seharian. I love holiday.







Disini saya mulai berkenalan dengan peserta lain yang sudah ikut trip sehari sebelumnya. Ternyata ada 2 peserta cewek yang juga pergi sendiri. Saya bergabung juga dengan dua orang ibu kakak beradik yang sedang traveling bareng. Ibu ini yang menyapa saya pertama kali dengan ramah di atas kapal. Bu Ida dan Bu Yani akhirnya menjadi teman ngobrol di perjalanan. Serta dua orang cewek lain yang ikut trip sendirian seperti saya,  Seharusnya kami menikmati indahnya pemandangan di pulau ini sambil makan pagi tetapi apa daya sarapan ternyata belum siap karena ketinggalan di pantai. Jadilah kami hanya makan cemilan untuk mengganjal perut.

Asyiknya ikut open trip seperti ini adalah kita akan mendapat banyak teman seperjalanan yang seru. Jaman sekarang sudah tidak ada masalah kalau kita pergi sendirian. Di jaman sibuk seperti saat ini agak sulit menentukan jadwal liburan yang bisa dilakukan bersama-sama dengan teman atau keluarg, sehingga menjadi single traveler sudah menjadi hal biasa.  Malah bisa menjadi pengalaman yang mengasyikan. Kita bisa mempunyai banyak teman baru dan waktu me time yang lebih lama.

Setelah puas foto-foto dan menikmati keindahan pulau di Taman Nasional Bali Barat, kami melanjutkan perjalanan menuju spot snorkeling di daerah selat Bali, pulau Menjangan. Setelah memilih alat snorkle dan rompi pelampung yang pas, saya segera nyemplung ke dalam air laut yang biru. Kami dipandu oleh mas-mas pemilik perahu yang selalu mendampingi kami saat snorkling dan membantu mengambilkan gambar di dalam air.

Pemandangan bawah air di sini cukup indah dengan jarak pandang yang lumayan. Terumbu karangnya bagus dan ikan-ikannya banyak. Menyenangkan sekali bermain-bermain dengan ikan-ikan di sini. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat dan tiba saatnya untuk pindah spot ke tempat snorkling berikutnya.




Dalam perjalanan menuju tempat snorkling berikutnya kami melewati pura Ganesha yang berada di Pulau Menjangan. Disini kapal berhenti sebentar supaya kami bisa foto-foto.





Spot kedua snorkling kami kali ini terletak lebih ke tengah laut dari pada yang pertama karena airnya lebih dingin dan warna birunya tampak lebih tua. Disini saya melihat seekor ikan nemo menyelinap diantara terumbu karang. Senangnya.

Setelah puas snorkling kami segera naik ke kapal dan ternyata makanan sudah ada. Ini namanya sarapan yang terlambat. Tetapi karena pemdangan laut yang indah di bawah sana, kami cukup terhibur dan tidak terlalu BT. Padahal laper juga siih. Apalagi abis snorkling.

Kami juga mampir ke Pulau Tabuhan untuk main air dan foto-foto. Airnya jernih, ikan-ikan tampak jelas berkeliaran. Ada ayunan untuk spot foto cantik.









Kembali ke Pantai Watudodol, kami segera mandi dan ganti baju serta menuju ke sebuah rumah makan untuk makan siang. Walaupun masih kenyang saya tetap makan karena ada nasi jagung khas Banyuwangi. Nasi putih di campur butiran jagung yang sudah direbus dan ditumbuk. Rumah makan ini menyajikan hidangan dengan cara prasamanan sehingga bisa mengambil pilihan lauk dengan bebas. Lauk pauk lainnya sih sama saja dengan rumah makan biasa.




Selesai makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke Taman Nasional Baluran. Taman Nasional yang biasanya kering dengan rumputnya yang kecoklatan pada saat itu menjadi hijau royo-royo karena saat itu adalah musim hujan. Saya merasa saltum karena memakai kaos warna hijau. Sehingga saat foto saya mengambil background yang menjauhi rumput supaya kelihatan. Hihi.. Untung saja ada peserta lain yang membawa pashmina dan saya pinjam untuk menutupi kaos hijau saya.







Kami foto-foto di spot-spot kece di Taman Nasional tersebut dan menuju ke Pantai Bama untuk melihat mangrove di tepi pantai.  Pantainya sih biasa aja  Banyak monyet berkeliaran dan salah satunya ada yang berusaha mengambil barang yang di bawa teman saya. Di pantai ini juga ada ayunan sebagai spot yang oke untuk foto-foto.










Dari sana kami menuju ke sebuah restaurant untuk mengambil makan malam dalam box di sebuah restaurant dan setelah itu istirahat di hotel sambil menunggu jam 12 malam. Karena jika ingin melihat si api biru yang terkenal di kawah ijen kami harus berangkat jam 12 malam menuju pos awal keberangkatan di Paltuding.


No comments:

Post a Comment