Rating: | ★★ |
Category: | Books |
Genre: | Other |
Author: | Andrea Hirata |
Novel ini sudah ditunggu-tunggu karena merupakan judul terakhir dari Tetralogi Andrea Hirata.
Hmmm….gaya penulisannya sama dengan novel Laskar Pelangi, penuh dengan gaya bahasa yang khas sastra melayu ciri khas Andrea, yang memang baru terlihat pada pertengahan novel, sejak cerita mengarah pada kehidupan Andrea usai menunaikan studi S2nya di Prancis.
Terus terang saja, membaca novel ini jadi tersendat karena saya paling nggak suka gaya bahasa ini, tapi akhirnya bisa juga diselesaikan dengan baik.
Tentang jalan ceritanya yang cenderung berpanjang-panjang di seputar cerita tentang warung kopi dan orang-orang dengan nama alias serta seputar kapal yang akan digunakan untuk menyelamatkan Aling, sudah bisa saya terima, karena ok-lah itu memang khas Andrea dengan sastra melayunya.
Tapi soal kejanggalan cerita tentang teman-teman Laskar pelanginya masih belum bisa saya terima. Di novel pertama diceritakan tentang Mahar yang sudah menjadi orang yang sukses, tetapi kenapa tiba-tiba di novel ini dia kembali lagi menjadi orang yang tinggal di hutan.
Tentang judul Maryamah Karpov dan tagline Mimpi-mimpi Lintang, hal itu hanya sekedar untuk menarik perhatian pembeli karena tidak ada cerita yang mendalam mengenai hal-hal tersebut.
Jadi, karena setiap pengarang mempunyai imajinasi masing-masing dan kebebasan untuk mengekspresikan tulisannya, bagaimanapun kita harus memberi penghargaan akan hal itu dan kita tunggu saja kemungkinan akan ada lanjutan dari novel ini karena akhir ceritanya yang menggantung.
Kayanya jadi anti klimaks ya vit, kok bbrp orang yang baca buku ini punya pendapat mirip-mirip kamu gitu
ReplyDeleteYang jelas, benar apa kata Andrea. Orang melayu pandai berbual. Dan buku terakhir inilah buktinya.
ReplyDeleteAku blm baca jd blm bs koment.tp kynya siy, andrea emg gaya bhsnya agak brliku mnrtku.
ReplyDeleteSetuju, pak Bambang! Ampuh sekali membuat orang menunggu sekian lama dan hasilnya? .... Sambil membaca saya berkata dalam hati, kok begini sih ceritanya? :-(
ReplyDeleteReview ini untuk seorang teman yg telah mengirimkan novel Maryamah Karpov kepada saya. Terimakasih.
ReplyDeletewah aku belum beli nih.. tapi lihat ulasanmu, membuatku tidak harus buru-buru beli er...
ReplyDeletebtw.. katanya habis ini andrea mau stop nulis ya?
Iya, lbh baik pinjem aja,ato beli di gramed yg lg diskon. Wah, kurang tau juga ya, yg aku dengar akan ada lanjutannya Maryamah Karpov? Krn akhir ceritanya msh menggantung.
ReplyDeletethanks 4 the review...gak keberatan kan kalau review-nya saya forward ke Andrea?
ReplyDeleteBoleh saja,pak. Tks
ReplyDeleteiyah mba...aku jg baru baca yg laskar pelangi...belum selesai...
ReplyDeletegaya bahasanya membuat malas u/ dibaca....beda dng kang habiburahman, itu saya cepat sekali baca bukunya...
kl laskar pelangi...kok aku malas yah...
sayang saya suda beli lengkap 3 buku...padahal sdh di ultimatum sama suami kl bukunya kurang bagus.
yah mau gimana lagi, nyesal jg saya beli lengkap...
saya aja cuma minjem :))
ReplyDeleteaorry baru mampir lagi.. maryamah karpov? kyknya andrea nulis karena dikejar deadline ama penerbit a.k.a "buyer" kali ya? antiklimaks bgt ama tiga novel sebelumnya. Gimana lagi, rasa penasaran akan "akhir" tetralogi laskar pelangi ini bikin saya juga rela beli. :(
ReplyDeleteHai,Elan, pa kbr ni, kemana aja? Aku baca di tabloid skrg ini andrea lg menghilang ke suatu tempat terpencil krn tdk terbiasa dgn publikasi. Di tabloid itu dia jg crt kalo sebenarnya sudah ada maryamah karpov bgn 2 tp dia blm berniat utk menerbitkannya.
ReplyDeleteooo..bakal ada terusannya ya? penasaran lagi deh..heuheuheu
ReplyDeleteMbak,
ReplyDeletetapi buku yang ke dua dan tiga-nya lumayan bagus kok, bahasanya lebih neg pop.
yang bahasanya sastra banget cuma buku ke 1 dan 4 aja