Monday, 4 March 2019

My 4th FM : Jakarta Marathon 2018

Setelah bulan April tahun 2018 lalu saya mengikuti Yogya Marathon, saya belum berminat ikut FM lagi. Duh, males banget latiannya. Tapiii... karena ada info soal Jakarta City Marathon dan ternyata saya bisa mendapat free slot jadilah saya ikutan. Sekalian pengen remedial dari race Jakarta Marathon tahun 2014 dimana saat itu saya over cot, karena cedera sehingga kurang latihan.

Bulan puasa usai dan euforia libur Lebaran berakhir, saya mulai latihan lagi dengan menggunakan aplikasi Myasics.  Ternyata latihan kali ini merupakan latihan terakhir saya memakai aplikasi tersebut karena tidak berapa lama aplikasinya tutup, pindah ke Run Keeper dan jika ingin latihan dengan menggunakan aplikasi tersebut tidak gratis lagi alias berbayar.

Mendekati hari H perlombaan, latihan lumayan lancar walaupun long run terakhir hanya berhasil sejauh 24K saja, itupun 1K terakhir jalan kaki. Info dari teman di Mesarace hanya ada sedikit perubahan rute tetapi selain itu sesuai dengan jadwal. Sampai pada hari ke dua pengambilan racepack, saya mendapat kabar dari grup Whatsapp kalau race akan diundur. Sebenarnya tidak diundur sih tetapi sudah pasti batal karena tidak jelas pula kapan akan diselenggarakan. Kabarnya karena ada isu mengenai penutupan jalan oleh kepolisian dimana hanya selang 1 minggu ada penyelenggaraan Electric Jakarta Marathon.

Duh, rasanya kecewa banget. Latihan yang sudah dijalani selama ini rasanya sia-sia. Hari Minggu saya tetap lari di CFD bersama mak Indy yang cukup menghibur hati yang galau gundah gulana. Pengen cari slot Jakarta Marathon tapi masih males. Pokoknya belum ada action selanjutnya deh. Hari selasa saya nggak lari tetapi hanya latihan cardio biasa di gym apartemen. Malam harinya saya baru niat mencari slot. Iseng posting WTB Slot FM Jakarta Marathon. Dan ternyata langsung ada yang respon. Tetapi harganya lumayan mahal, minta harga Rp. 550.000,- Duh.. nggak deh kalo segitu.

Agak malam, ada pesan masuk ke FB messenger dan memberi info mengenai slot FM dia yang bisa dipakai secara gratis karena dia mendadak tugas keluar kota. Ternyata sama-sama dari komunitas Indorunners. Perjanjiannya saya hanya dapat medali saja, semua racepack dan jersey lomba serta finisher jadi milik yang punya BIB. Okelah. Yang penting gratis, bo.
Memang kalau sudah rejeki tidak akan kemana.

Walapun agak terlambat, saya akhirnya melakukan carboloading makanan dan minuman H-3 menjelang FM. Mudah-mudahan tidak terlambat dan bisa menjadi tenaga supaya bisa finish under COT.

H-1, penyakit saya menjelang FM adalah susah tidur. Dan saya mengalaminya lagi. Duh, sampai sekitar jam 10an saya belum bisa tidur padahal sejak pukul 8 malam saya sudah minum lelap. Hanya tidur-tidur ayam dan akhirnya saya nekat minum Tolak Angin dan Neozep yang mengantarkan saya tidur beberapa jam jarena jam 4 pagi saya harus bangun untuk besiap-siap.
Beruntung rumah saya cukup dekat dengan GBK jadi tidak memerlukan waktu lama saya sudah tiba. Berkat babang Gojek juga tentunya. Pagi itu hujan sempat turun rintik-rimtik yang sudah berhenti menjelang start sehingga mudah-mudaham Jakarta tidak terlalu panas hari ini.

Setelah melakukan pemanasan, saya menuju garis start bersama peserta FM lainnya. Sepertinya tidak terlalu banyak karena peserta FM lebih memilih FM di Jacimar yang batal itu.

Bendera start dikibarkan, saya berlari dengan penuh semangat dan sudah berlari dengan pace 7 an membuat saya agak terkuras tenaganya setelah km 10. Saya mulai disalip oleh pacer pace 8 dan saya mulai merasa putus asa di KM 17. Hadeh...gimana sih saya ini.  Disitu saya bertemu dengan Revi dan mulai berkeluh kesah. "Ini kan masih km 17 masak udah nyeah sih, kata Revi. "Gw kurang tidur nih.. rasanya gak enak aja". Entah beneran atau hanya perasaan saja sebenarnya, membuat saya berjalan kaki sampai KM 18. Saya wa ke grup juga berkeluh kesah, pengen nyerah sampai saya akhirnya telp mak Indy yang memberi semangat untuk tetap meneruskan lari. Pace 9 aja mak.
OK deh, saya akhirnya tetap melanjutkan lari. Sebelumnya sempet juga wa yang punya BIB kalau saya sepertinya mau nyerah dan DNF jadi nggak bisa dapet kaos finisher.

Saya baru sadar kenapa saya seperti ini, sepertinya saya kurang gula. Jadi setelah melewati COT KM 21 yang dijaga oleh uda Yasri- sempat heran saya ikutan FM, saya mampir ke warung di sebelah kementrian luar negeri Jalan Pejambon dan beli minuman wajib saya untuk menambah tenaga, Teh Pucuk. 1 botol langsung saya habiskan dan akhirnya saya bisa berlari lagi melewati beberapa peserta yang lain. Lumayan banget deh pokoknya Teh Pucuk itu untuk menambah tenaga secara instan, walaupun menurut kacamata teori perlarian FM hal tersebut tidak baik tetapi bagaimana dong, saya sedang butuh teh Pucuk supaya bisa lari lagi.  Oh iya, di COT KM 21 ini saya hanya sekitar 15 menit menjelang batas waktu COT KM 21. Hadehh, nyaris aja kena garuk.

Rute lari Jakmar kali ini berbeda dari yang saya ikuti pada tahun 2015, dimana rute yang sekarang melewati tugu tani dan mengarah ke cikini, proklamasi dan tau-tau muncul di sekitar matraman, puter balik ke arah Jl Imam Bonjol dan masuk ke Jl Mangunsarkoro dimana disini saya ditemukan oleh Sabitha yang bersepeda bersama Didit untuk mencari saya. Duh, senengnya ketemu Bitha. Saya minta suply teh Pucuk lagi untuk km-km akhir nanti dan adegan manjapun mulai lagi. Hihihi... kayaknya pelari FM yang manja cuma saya deh.
































KM 30 terlewati dan saya mulai menanjak di fly over kuningan, saya sudah berlari campur jalan, bukan powerwalk tapi jalan biasa yang membuat saya sepertinya bakal over COT kalo begini terus. "Ayo mak lari dong.. nanti over COT loh. kata Bitha memberi semangat" Sempet telponan sama mak Indy juga disini, berkeluh kesah nggak mau FM lagi. hehehe...

Di penghujung Kuningan saya bertemu Harsi yang sedang foto-foto dan dengan masih lari jalan saya mengikuti jalur masuk ke jalan Gatot Subroto. Di sini jalan sudah tidak steril lagi, saya mesti lari di troroar dan bersebelahan dengan mobil yang penumpangnya melihat saya dengan tatapan aneh.
Saat itu udah jam 11 siang dan saya masih lari-lari di jalanan yang macet.

Selepas semanggi saya mulai berlari terus karena COT tinggal 30 menit lagi, saya terus berlari sampai Finish dan akhirnya saya berhasil finish dengan waktu 06.48. Yah lumayan... untuk hasil latihan yang biasa saja dan dengan keadaan kurang tidur. Dengan langkah gontai saya masuk ke dalam untuk ambil medali dan kaos Finisher. Ada Mae yang sempat kasih tos sebelum Finish dan ketika sudah Finish, teman saya Andi memberi pelukan. Udah hampir berkeluh kesah lagi tapi karena mau ambil medali nggak jadi deh. Hihi..

Senang bangett akhirnya Finish FM ke 4. Mission accomplish. Thank you Sabitha dan Didit, atas foto-fotonya.
















No comments:

Post a Comment