Wednesday 29 March 2017

Traveling to Belitung (2)



 Hari ke 2


 
Paket yang kami pilih termasuk menginap di hotel Grand Orion, yang beralamat di Jl. Tj. Pendam, Tj. Pandan, Kabupaten Belitung,  yang lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai Tanjung Pendam. Tetapi saya malah tidak sempat mampir ke pantai ini, pantai yang paling dekat dengan kota Tanjung Pandan, karena itinerary trip yang padat. Kali ini saya juga sengaja tidak membawa sepatu lari karena niatnya hanya mau jalan-jalan saja. Soalnya kalo bawa sepatu lari, secapek apapun saya pasti bangun pagi untuk lari pagi. Sedangkan kali ini saya mau leyeh-leyeh dan bangun siang.

Hotel Grand Orion ini termasuk hotel bintang 3. Untuk bangunan dan pelayanannya termasuk bagus dan cukup memuaskan. Pemandangan laut lepas bisa terlihat dari kamar saya di lantai 3. 


Menu sarapan standar nasi goreng dan teman-temannya membuat kami kurang puas dan sebelum memulai perjalanan hari itu kami mampir dulu di Warung Kopi Ake  yang terkenal di Belitung.  Tradisi nongkrong di  warung kopi sudah mendarah daging di Belitung sehingga banyak sekali kedai kopi bertebaran di seluruh kota. Kami juga mencoba menu nasi gemok yaitu nasi empuk yang disantap dengan ikan bulus kecil yang digoreng renyah dengan kuah santan gurih bercampur belimbing. Nasinya dibungkus daun simphor, yang merupakan daun dari tumbuhan hutan yang berdaun lebar khas pulau Belitung.



Nasi Gemok


Puas ngopi kami langsung meuju ke pantai Tanjung Kelayang untuk persiapan Island hopping. Ah senangnya bisa merasakan laut lepas yang membiru sejauh mata memandang. Cuaca yang sangat bersahabat, cerah dan panas menemani kami seharian.  



Tujuan pertama kami adalah foto-foto di tengah laut dengan objek batu-batu besar khas pantai di Belitung lalu menuju Pulau Lengkuas dimana terdapat mercu suar L.I Enthoven yang berdiri dengan kokoh sejak tahun 1882 dengan tinggi sekitar 70 m. 


Berbeda dengan mercu suar dimana saya naik sebelumnya, di sini kami harus meleps sandal dan naik ke atas mercu suar dengan bertelanjang kaki. Sebelum masuk kami juga harus mencuci kaki supaya bersih dari pasir pantai yang menempel.
Karena pengunjung mercu suar yang banyak kami harus bergantian naik jika papasan di tangga mercu suar yang sempit. Pemandangan di atas sangat luar biasa. Lautan yang luas dengan gradasi warna biru yang cantik serta warna hijau dari rimbunnya pohon-pohon di tepi pantai menghasilkan foto-foto yang indah. Rasanya sih pengen di atas terus nggak mau turun.
Kami sempat meminta tolong orang yang naik lebih ke atas lagi dan membantu rombongannya mengambil foto.  Jadi kami sekalian saja minta tolong difotoin.  Hasilnya keren banget.













Setelah puas menikmati keindahan laut Belitung dari atas mercu suar kami turun dan foto-foto di jendela mercu suar yang ada di beberapa lantai. Keluar dari dalam mercu suar, kami  mencari adik saya ke arah pantai sambil foto-foto di atas batu-batu besar yang ada di sana. 

Kami melihat adik saya sedang duduk di warung sederhana yang ada di pinggir pantai sambil makan pop mie. Tepatnya memberi makan Amira yang sejak pergi jadi susah makan.  Adik saya bersama tour guide sudah menunggu saya dan Titi sejak tadi karena sudah waktunya untuk acara berikutnya yaitu snorkling. 

Asyik.. cuaca panas gini emang asyik banget sih kalo nyebur ke laut. Masker untuk snorkling sudah termasuk dalam paket jadi ya kita tinggal nyebur aja. Awalnya karena takut saya masih memakai life jacket tapi lama-lama saya lepas juga life jacketnya dan mencoba renang biasa. Maklum deh masih belum pede untuk berenang di laut. Saya juga sampai lupa kapan terakhir kali snorkling.  Yang jelas seru dan bikin betah.
Mas tour guidenya juga menyelam dan mengambil bintang laut yang banyak terdapat disana untuk difoto.  Pengalaman melihat dan memegang bintang laut ini tampaknya salah satu yang dijual oleh travel di Belitung. 




Puas snorkling kami melanjutkan perjalanan ke Pulau Kepayang untuk makan siang.  Pulau ini memang sengaja sudah disiapkan untuk tempat makan bagi semua travel yang ada di Belitung jika sedang island hopping. Mirip seperti di Phuket.
Menunya apalagi kalau bukan seafood yang segar. Bikin kita kalap karena sudah laper berat.  Ikan, udang dan cumi-cumi tersaji di atas meja lengkap dengan tumis kangkung dan nasi putih.  


Selesai makan dan bilas di kamar mandi yang tersedia di sana kami melanjutkan perjalanan dan kapal berhenti di suatu spot untuk snorkling lagi.  Asyik.
 
Akhirnya sore pun menjelang dan kami  benar-benar harus mengakhiri keseruan island hopping hari itu.  Sesampainya kami di pantai Tanjung Kelayang,  kami langsung mandi, ganti baju dan lanjut lagi mampir ke pantai Tanjung Tinggi tempat syuting film Laskar Pelangi. Pantai yang juga dihiasi dengan batu-batu besar khas pantai di Belitung. 




Hanya sebentar di sini, karena Amira sudah terlihat capai sekali kami melanjutkan perjalanan dan mampir ke kopi Kong Djie Kopi ini adalah kopi ke 2 yang terkenal di Belitung.  Saya membeli kopi bubuk dan coklat bubuk yang ditawarkan di sini. 



Teman saya Titi mempunyai usul untuk massage dan disetujui oleh saya dan adik saya.  So, mampirlah kami semua ke tempat refleksi Kakiku dan beramai-ramai massage di sana.  



Setelah makan malam dan membeli oleh-oleh yang terdapat di toko oleh-oleh dekat resto tersebut kami kembali ke hotel untuk beristirahat. 



No comments:

Post a Comment