Tanggal 15-18 November 2024 saya membeli tiket ke Singapore.
Sepertinya karena ada tiket murah yang menjadikan saya membeli tiket di tanggal
ini. Sebelumnya sempat wa dengan Cipit, saudara yang stay di Singapore dan
setelah itu kok tiba-tiba nemu tiket murah, jadilah langsung beli.
Saya juga janjian dengan Nino, teman yang tinggal di Singapore dan
ternyata di tanggal saya di sana, Nino join walking tour. Wah menarik sekali,
jadi walaupun pendaftara sudah tutup, saya berusaha email ke penyelenggara dan akhirnya
bisa ikutan juga walaupun mesti bayar. Kalau Nino karena udah PR di Spore bisa
gratis. Btw, saya membayar sebesar 21,10 $ SGD untuk mengikuti tour ini yang
merupakan harga untuk Foreigner.
![]() |
Wah, di Changi ada Kopi Kenangan |
Jumat malam saya sampai di Changi dan menginap di rumah Cipit di
daerah Bedok. Rumahnya dekat dari Changi Airport, hanya beda 1 station, pokoknya
turun di stasiun Tanah Merah dan tinggal jalan kaki sekitar 1 km ikutin map. Waaah,
amaze banget sama lingkungan tempat tinggalnya dimana rumah-rumah disana mempunyai
halaman cukup luas. Rumahnya juga 2 lantai dan cukup besar. Saya menginap di kamar anaknya yang cowok dan anak
cowoknya itu pindah tidur sementara di kamar kerja bapaknya. Terima Kasih ya
Natanael, maaf, tante numpang nginep sementara 😊
Esok harinya saya janjian dengan Nino di
stasiun City Hall dan bersama-sama menuju ke meeting point di Singapore
Management University, School of Accountancy, untuk mengikuti walking tour yang
diadakan oleh Maritime and Port Authority of Singapore.
Senang sekali bisa bertemu lagi dengan
Nino setelah sekian lama dan saya merasa excited sekali karena untuk pertama
kalinya ikut walking tour di Singapore. Sebelumnya di Jakarta saya sudah sering
ikut acara walking tour yang diadakan oleh beberapa provider tour seperti
Wisata Kreatif Jakarta dan Jakarta Good Guide.
Tiba di lokasi sudah ada beberapa orang yang
datang dan tidak lama kami berkumpul dan berkenalan dengan guide acara pagi
itu. Mas2 tionghoa yang ekspresif. Saya satu-satunya orang non PR Singapore yang
ikut tour hari itu jadi ada beberapa peserta yang ngajak ngobrol dan bertanya
kenapa bisa ikut dll.
![]() |
Nggak perlu capek nanjak ada eskalator! |
Rute pagi itu dari lokasi meeting point kami naik eskalator menuju Fort Canning Park, dimana kami dibawa menuju lokasi-lokasi bersejarah yang berhubungan dengan Singapore sebagai negara maritim. Istilah keren sekarang Hidden Germ di Fort Canning Park. Fort Canning Park yang luasnya 18 hektar ini mempunyai banyak lokasi bersejarah dan sangat menarik untuk dikunjungi jika berada di Singapore. Jadi bukan hanya taman saja tetapi ada gedung Fort Canning yang dulunya digunakan sebagai pusat komando tentara Inggris sebelum pindah ke Battle Box, bangunan rumah yang dahulu merupakan tempat tinggal sir Stamford Raffles dan pemakaman kristen bagi para pejabat kolonial Inggris. Di sini juga terdapat situs arkeologi dimana di lokasi penggalian tersebut terdapat artefak berupa piring dan gelas porselen yang cantik. Setelah berkeliling di situs arkeologi kami sampai di Fort Canning Light House dan berfoto disana.
Setelah itu kami
melewati Raffles Park untuk menuju ke Singapore River dan melewati gedung kantor
polisi yang dicat warna warni bernama Old Hill Street Police Station yang dibangun
tahun 1934.
Kami menyusuri Singapore River untuk
menuju ke tujuan selanjutnya yaitu Fullerton Hotel, gedung yang dibangun tahun
1928 yang awalnya digunakan sebagai gedung Kantor Pos Singapore. Nama gedung ini
diambil dari nama Robert Fullerton, gubernur pertama Singapura pada masa
kolonial Inggris.
Karena saat itu hujan deras tiba-tiba
turun, kami skip 1 lokasi yang mestinya dikunjungi yaitu Fullerton Waterboat House
dan menuju ke Fullerton Clifford Pier dan setelah berfoto di lobby Fullerton Bay
Hotel tour akhirnya selesai.
Saya dan Nino menuju gedung di seberang
Fullerton untuk makan siang dan setelah itu kembali ke area Fullerton untuk
ngopi di Starbucks sambil ngobrol dan menunggu hujan yang kembali turun. Setelah hujan reda kami berjalan ke arah Merlion
sambil foto-foto. Area Merlion ini adalah obyek turis sejuta umat dan bisa
ditebak setelah hujan reda tempat tersebut kembali dipadati pengunjung.
Kami berjalan sampai di gedung Esplanade
dan setelah itu menuju stasiun MRT terdekat untuk pulang.
Sampai di rumah, ternyata sudah ada tamu
yang datang. Baru diinfo sebelumnya ternyata hari Sabtu malam ini ada acara
ulang tahun Ben, suami Cipit. Jadi setelah sampai rumah dan mandi saya langsung
dipanggil untuk bergabung di acara birthday dinner. Seru sekali birthday
dinnernya, untuk pertama kali saya menikmati BBQ dinner ala France dengan free
flow wine and cheese!
Saya undur diri dan pamit dari para tamu
around 11 PM karena besok pagi saya rencana bangun pagi untuk running ke Bedok
Reservoir Park.
Minggu pagi setelah berhasil bangun, jam
7.30 saya akhirnya mulai lari pagi sambil melihat map menuju Bedok Reservoir
Park. Taman ini yang paling dekat dari rumah dimana ada danau dengan running
track yang mengelilinginya. Konon, kabarnya taman ini agak horor karena ada
beberapa kali kejadian orang tenggelam di sini. Hiii... saya yang mau foto di
pinggir danau jadi super hati-hati takut jatuh.
Setelah itu saya pulang dengan mengikuti
peta dan ternyata nyasar cukup jauh. Harus naik MRT lagi dan rute yang memutar
sehingga sekitar jam 10.30 saya baru sampai rumah.
Sesiangan itu saya menghabiskan waktu
ngobrol dengan Cipit dan sekitar jam 3 sore saya pergi lagi dan kali ini saya
berkunjung ke apartemen Nino di Kovan Residence. Saya dan Nino akan berkunjung
ke Henderson Waves, lokasi viral yang saya belum kunjungi. Hehe... Dari Kovan kami
naik MRT dan lanjut bus menuju ke area tempat dimulainya rute menuju Henderson
Waves.
Ya, kami harus hiking menembus pepohonan
untuk menuju kesana. Walaupun Sigapore adalah negara kecil tetapi fasilitas
tamannya tetap juara. Pemerintah Singapore membuat fasilitas jalur hiking
melalui bukit dan pepohonan yang cukup lebat.
Sebelum menuju ke Henderson Waves kami
melalui papan informasi mengenai jalur hiking disini yang bernama The Southern
Ridges Discovery Walk. Jadi kita bisa melewati 3 taman utama sekaligus
menikmati Henderson Waves ini. Taman tersebut adalah Kent Ridge Park, Telok
Blangah Hill Park dan Mount Faber Park. Di Mount Faber ini ada stasiun cable
car dan bila capek bisa turun naik cable car.
Sebenarnya selain jembatan Henderson
Waves ada jembatan canopy Forest Walk. Tetapi sepertinya kami tidak lewat.
Setelah puas foto-foto dan menikmati
pemandangan kota dari atas kami turun menuju ke Vivo City dan beristirahat sambil
ngopi di salah satu kafe yang menghadap pantai.
Setelah puas ngobrol, jelang malam kami
akhirnya berpisah di MRT terdekat. Mudah-mudahan bisa bertemu lagi dengan Nino
di lain kesempatan.
Tiba di rumah Cipit sudah menunggu,
sampai lupa kalau nginap di sini belum sempat ngobrol padahal sudah hari terakhir,
jadi sampai malam saya ngobrol dengan Cipit sambil nonton Netflix.
Pagi harinya saya diajak Cipit ke Pasar
Bedok Town Centre untuk membeli oleh-oleh. Disini ada tempat menjual coklat dan
cemilan yang murah meriah. Lebih dekat dari pada saya harus ke Bugis lagi. Sekalian
saya menemani Cipit berbelanja.
Setelah belanja saya menunggu di rumah
dan menjelang sore saya menuju ke Airport. Waktu saya pergi Cipit juga sedang
pergi dan belum pulang jadilah saya meninggalkan rumah tanpa dikunci. Tapi
begitulah Singapore negara maju yang aman, meninggalkan rumah tanpa dikunci
juga tidak ada rasa khawatir.
Saya sengaja sampai lebih awal di Changi
untuk foto bersama dekorasi bertema Hello Kitty 50th Anniversary yang terdapat
di Terminal 2. Senangnya, pas banget ada dekorasi ini dengan kedatangan saya di
Singapore karena saya memang suka sekali dengan Hello Kitty sejak kecil. Setelah
puas foto dan menikmati area Hello Kitty barulah saya menuju ke Terminal 3 tempat
pesawat saya berada.