Saturday 29 March 2008

Kuliner Jalansutra "Pesta Bebek"

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Cooking, Food & Wine
Author:Tim Penulis Jalansutra
Buku ini merupakan buku ke 2 dari serial Kuliner Jalansutra. Buku dengan cover dominan warna hijau, berjudul “Pesta Bebek” dengan tulisan di bawahnya : Dari bebek goreng, bakar, panggang, gulai, rendang, woku, sampai bihun bebek, ala Surabaya, Madura, Aceh, Padang, Manado, Hakka dan Peking, 28 terbaik di Jakarta, Bandung, Yogya, Solo dan Surabaya. Gambar di sampul depannya saja sudah sangat menggiurkan, foto bebek goreng dengan kulit coklat berminyak seolah-olah minta digigit, membuat siapapun yang membeli buku ini pasti nggak sabar untuk membuka dan membaca isinya. Dimana saja ya, tempat makan bebek favorit yang sudah dipilih tim penulis Jalansutra?
Kebanyakan tempat makan memang di Jakarta, dari bebek kelas kaki lima sampai bebek di restoran besar. Kualitas tampilan lebih baik dari buku sebelumnya, dari segi foto dan ilustrasi lebih menarik. Untuk review tempat makan bebek di Surabaya ada 3 orang JS Surabaya yang membantu menulis supaya hasilnya lebih akurat.
Saya sengaja tidak menuliskan nama-nama tempat makan tersebut, supaya pembaca penasaran, apakah tempat makan bebek favorit ada di sini. Karena ada beberapa nama yang sudah terkenal sebelumnya di jagad perbebekan tetapi ternyata tidak masuk di buku ini. Dan dari semua tempat yang dipilih ternyata ada satu tempat yang menurut tim penulis tidak ada kekurangannya. Saya tidak tahu, apakah memang tidak ada kekurangannya atau memang ketinggalan ditulis? Hayo coba tebak…dimanakah itu?
Buat pecinta bebek di manapun berada, buku ini wajib dimiliki.


Kopdar JS "Pesta Bebek"




Karena bertepatan dengan acara Kopdar JS kali ini, gw masuk kantor, maka gw ijin jam 12, dengan alasan “ada acara keluarga” disambung dalam hati “keluarga Jalansutra”. Gak boong dong…Karena sapaan di milis yang resmi memang “Keluarga JSku” hehe…
Jam 12 lewat dikit cabut dari kantor, naik metro mini 604 turun di gedung Hero, mampir sebentar ke Sophie Martin, beli titipan temen kantor, trus nyebrang jembatan penyeberangan, jalan kaki lewatin tempat Go Kart, sampailah di lokasi acara, Bebek Edan Cak Topa di Hanggar Teras, Gatot Subroto.
Kopdar JS ini dalam rangka peluncuran buku serial Kuliner Jalansutra yang ke 2, yang isinya all about bebek, alias Pesta Bebek.
Setelah tanda tangan daftar hadir dan mendapat kantong plastik yang berisi Buku Kuliner Pesta Bebek, tabloid Rumah dan Sinyal gratis, dan sambel ajaib yang sudah dipromosikan di Milis. Gw juga sempet liat-liat koleksi kecap mas Andrew yang beraneka ragam dari seluruh nusantara dan namanya aneh-aneh. Hampir semuanya gw belom pernah liat. Salah satu yang gw inget, kalo nggak salah, Cap Telur Asin.
Gw janjian ama Rani, dan ternyata doi blom dateng, jadi gw gabung sama Azhar di meja paling depan deket panggung, yang ternyata tempat yang tepat karena, bisa paling duluan ambil lumpia yang dibawa oleh salah satu JSers – Rusli, dan menu baru bebek cabai ijo, menu baru dari Cak Topa yang baru di launching.
Pelayanannya cepat, begitu duduk, langsung diantar paket nasi dan bebek di wadah rotan dengan alas daun pisang. Sambel ajaib complimentary langsung dibuka untuk menemani makan bebek, karena bagi gw sambal Cak Topa masih kurang pedes bo’. Alhasil, keringat mengucur dengan deras. Ditambah udara di ruangan yang emang panas banget, jadilah gw keringetan terus. Tissue di meja langsung abis. Karena lapar dan emang enak banget, dalam sekejap bebek langsung licin tandas tak bersisa termasuk tulang-tulangnya. Bukan gw yang makan tulang, tapi gw kasih kucing yang ada di bawah meja.. Nggak berapa lama, pak Budi gabung disusul Rani yang “akhirnya datang juga”.
Setelah makan acara selanjutnya adalah perkenalan para penulis dimana masing-masing menceritakan suka dan duka sewaktu berburu bebek untuk materi buku ini. Dari Mbak Lidia yang terbengong-bengong melihat banyaknya makanan di kedai Uni Upik, Cindy yang “sakaw bebek” dan Adi yang mendekam di toilet dengan setumpuk bacaan karena diare. Tapi semua terbayar lunas dong kalo bukunya laris… 
Selanjutnya, sang pemilik rumah makan yaitu Cak Topa memberi kata sambutan, beliau merasa tersanjung karena walaupun masih tergolong anak bawang dalam dunia perbebek-an tapi sudah masuk dalam salah satu tempat makan pilihan di buku Kuliner Jalansutra ini. Selain itu beliau cerita juga asal muasal mulai jualan bebek sampai cara memasak bebek sehingga menghasilkan bebek yang empuk dan gurih. Sedikit bocoran, untuk bagian paha ternyata lebih cepat empuk dari bagian dada.
Sewaktu pembagian doorprize, gw berhasil mendapat payung. Awalnya gw nggak mau langsung jawab, walau udah tau jawabannya, tapi karena ada yang jawab trus salah dan gw emang butuh payung karena payung lama udah rusak, akhirnya gw jawab-lah dan udah pasti bener, maka payung abu-abu berpindah tangan. Lumayan, nggak perlu beli payung.
Pembagian doorprize adalah acara terakhir, sesudah acara ditutup kami masih ngobrol-ngobrol dan tepat jam 3 sore gw baru pulang. Sampai jumpa bulan depan di acara kopdar JS sekaligus launching seri buku Kuliner selanjutnya..mudah-mudahan sih gw bisa ikut lagi.


Thursday 27 March 2008

Foto Di Majalah Chic Sudah Dimuat




Akhirnya foto-foto gw waktu pemotretan di majalah Chic sudah dimuat. Majalah Chic Nomor 7 yang terbit tanggal 26 Maret. Ada di halaman 112. Waa….ternyata 1 halaman besar dan 2 halaman lagi…jadi total ada 3 lembar. Cuma….gw keliatan gendut deh…sebel.
Padahal kalo difoto biasa perasaan nggak begitu keliatan gendut.  (atau emang keliatan gendut kali ya, gw aja yang ke PD an..hehe )


Wednesday 26 March 2008

Marketing Gathering Rileks.com




Minggu lalu, gw ikutan acara Marketing Gathering Rileks.com (www.rileks.com) di Kamasutra, Hotel Crowne Plaza. Rileks.com ini sebenernya udah lama berdirinya, sejak booming internet tahun 2000 lalu, tepatnya sejak 8 April 2000. Trus seiring dengan turunnya bisnis di bidang per-internet-an, kelihatannya website ini kurang berkembang. Mungkin kekurangan suntikan dana juga. Dan gw makin tua kayaknya, soalnya segmen website ini adalah untuk anak muda. Jadi waktu tahun 2000 lalu umur gw berapa sekarag udah berapa, jadilah gw nggak pernah buka-buka website itu lagi. Hehe..
Dengan moto Be Different, website lifestyle dan gaya hidup ini memang ditujukan untuk anak-anak muda. Dan sekarang, Rileks.com mulai aktif lagi setelah di akuisisi oleh Mahaka Group, satu grup dengan harian Republika, Majalah A+, Majalah Parenting, Radio Gen FM, Radio Jak FM, Jak TV dan lain-lain. Jadi inilah yang coba dijual oleh mereka. Dengan beriklan di Rileks bisa mendapatkan spot iklan juga di media lain itu.
Acaranya sendiri, setelah makan malam dengan menu pasta, ada spaghetti, fusili, macaroni yang berlumur cream lezat dan gurih. (ssttt…gw sampe nambah loh…) dilanjutkan dengan presentasi dan penampilan group band dari Bali dan group band yang biasa main di Menteng tempat banyak orang jual makanan itu dan satu band lagi yang para personilnya eks pengamen jalanan. Katanya sebentar lagi mau ngeluarin album.
O iya, yang jadi MCnya Lembu Club Eighties (yang jaman dulu waktu awal Rileks berdiri sempat gabung) dan Ami Zen dari Radio Prambors. Perpaduan MC ini lumayan menolong sewaktu acara agak garing karena penampilan band yang dari Bali itu agak kurang. Kalo dua band yang lain, lumayan-lah. Soalnya mereka nyanyiin lagu-lagu mereka sendiri jadi pengunjung kurang familiar. Selain penampilan band ada juga sexy dancer dan peragaan busana.
Penampil terakhir…ada Once…wah, langsung semua pada heboh. Menyanyikan satu lagu hitsnya (judulnya apa sih….?) dan 2 lagu barat request pengunjung. Keren banget, lumayan, gw sempet foto bareng.
Yang jadi kejutan buat gw, ketemu dengan temen gw dari jaman dulu masih kuliah, setelah berpuluh tahun nggak ketemu, ternyata dia tetep konsisten jadi vokalis group Band Lemon Tea, yang ternyata setiap selasa jadi home bandnya Kamasutra.

Monday 17 March 2008

Kumpulsutra di Kikugawa




Beruntung ada yang batal, jadi gw bisa ikutan acara Kumpulsutra milis JS di Kikugawa Restoran, masih berhubungan dengan peluncuran buku serial Kuliner Jalansutra. Kebetulan resto ini tempatnya nggak jauh dari kantor, karena hari Sabtu gw masuk, pas makan siang bisa cabut sebentar ikutan ngumpul2, sekalian makan siang.
Jam 12 kurang gw udah sampe, dan udah ada beberapa anggota milis yang udah dateng, berikutnya bergiliran satu-persatu para moderator berdatangan hingga rombongan menjadi lengkap.
Semua memesan menu yang berbeda-beda sehingga bisa saling icip-icip, gw pesen Chicken Donburi, ada Kiku Set, trus ada Menu of the Month, belut Jepang (gw lupa nama menu Jepangnya), trus ada Sushi, Chicken Teriyaki, Gindara Set, dan masih banyak lagi. Untuk minum semua memilih Ocha yang free refill.
Untuk rasa, semuanya enak, kecuali pelengkapnya seperti miso soup, tidak memakai tahu Jepang yang lembut itu tapi tahu biasa sehingga mengurangi rasa soup miso itu sendiri walau memang untuk miso soup ini gw nggak begitu suka jadi gw cuma icip dikit.
Selama makan kita sibuk ngobrol bermacam-macam hal, saling tukar-menukar info tempat makan, juga dapet bocoran kalau buku serial Kulier Jalansutra ini akan terbit setiap bulan. Wah, kudu ngikutin terus infonya nih, biar nggak kelewatan acara berikutnya.
Gw juga sibuk ngobrol dengan Ibu Ari, yang duduk di sebelah gw, diberi tips untuk menjaga berat badan agar tetap ideal sampai umur 50 tahun, ya..kita liat saja nanti, bu, berhasil atau tidaknya. Hehe…
Seusai acara, gw nebeng sama Mbak Nana dari Gramedia, lumayan karena ujan gw dianter sampe kantor.

Wednesday 12 March 2008

Soto Mie Wahid Hasyim

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl. Wahid Hasyim No 135 Jakarta Pusat
Ini tempat makan pertama dari buku serial Kuliner Jalansutra yang gw cobain karena ternyataaaaa hampir tiap kali kalo gw pulang kantor lewat tanah abang bajaj gw selalu lewat karena masih di satu jalan, wahid hasyim. Walau kantor gw di ujung jalan wahid hasyim yang deket stasiun Gondangdia, sedangkan Soto Mie Wahid Hasyim ini tempatnya setelah perempatan Sarinah Thamrin sebelah kiri jalan. Sempet agak kelewatan karena bajaj gw ngebut dan gw terpaksa jalan kaki lagi. Yang tidak tahu tempat makan ini sebelumnya pasti nggak bakal ngeh kalo disitu dijual soto mie yang enak. Tempatnya terbuka dengan beberapa meja dan bangku kayu panjang.
Sampai sana sekitar jam 4an, habis pulang kantor. Ternyata lumayan ramai. Ada sekitar 7 orang yang makan di sana. Setelah pesen duduklah gw di meja yang menghadap ke jalan. Pas banget sama review neng Cindy di buku, yang menikmati soto mie ini sambil menikmati sore bersama angin sepoi-sepoi dan melihat mobil-mobil lewat. Hehe…….
Untuk soto mienya sendiri, gw nggak banyak komentar deh…karena gw nggak terlalu ahli mendeskripsikan makanan, tapi menurut gw sih bumbunya bener-bener ringan banget. Kuahnya bening banget dan seger. Tidak ada jejak kaldunya. Sebenernya ada gorengan daging sebagai tambahan tapi gw nggak pesen. Untuk harganya Rp. 10 ribu.
Biar nggak penasaran, cobain aja ya…….atau biar nggak penasaran lagi baca aja bukunya (promosi nih……….)


Ulang Tahun Raiyan ke 3




Ulang tahun anak gw, Raiyan yang ke 3. Ulang tahunnya sih sebenernya tanggal 28 Februari tapi baru sempat dirayain tanggal 7 Maret kemarin. Acaranya, cuma tiup lilin ulang tahun dan makan-makan sekedarnya saja di rumah eyang kakung dan uti.
Tahun ini Raiyan sudah mau sekolah Play Group dekat rumah. Dan setelah melewati beberapa tahapan-tahapan dari mulai telat bicara, nggak mau makan sekarang Alhamdulilah, makannya udah mulai banyak, minum susunya juga banyak walau masih pake botol. Waktu gw cemas karena Raiyan agak-agak telat bicara, umur 2 tahun sempat mengikuti anjuran yang rada nggak masuk akal, yaitu lidahnya dikerok pake cincin emas pada hari jumat siang sewaktu azan dzuhur berkumandang. Dan ternyata entah manjur karena dikerok itu atau emang udah waktunya ngomong, sejak itu Raiyan ngomongnya bener-bener bawel bin cerewet.
Mudah-mudahan kalau sudah masuk Play Group nanti, setelah punya banyak temen jadi lebih pinter dan nggak cengeng dan rewel lagi. Amin

Monday 10 March 2008

X2

Lagi-lagi gw ikutan dugem, kali ini di X2 – Plaza Senayan, biasa nih, nemenin suami lagi. Ada peluncuran logo baru Portrait Management trus ada peragaan busananya.  Kali ini bertahan sampe jam 2.30 pagi. Duduk manis di sofa sambil liatin orang-orang.

Java Jazz Festival 2008




Hari Sabtu nonton JavaJazz, kebetulan suami dapet tiket gratisan. Tapi yang jadi masalahnya doi nggak bisa ikutan nonton, karena nggak enak badan. So, sayang banget kan kalo dua tiket itu nggak kepake. Telpon adek gw dia udah ada acara. Temen gw yang awalnya udah bisa eh ternyata mendadak nggak bisa.
Udah hopeless aja nggak ada temen nonton, tapi pada detik terakhir adek gw bisa nyusul walau masih jam 9 malem.
Alhasil, jam 7 gw dateng duluan ke sana, sendirian kayak ayam keilangan induk. Beruntung, gw ditemukan secara kebetulan oleh Rani, temen dari milis JS. Dan sampe adek gw dateng, ikutlah dengan Rani kemana dia pergi. Hehe…Daripada sendirian.
Seru banget ternyata, secara gw udah lama nggak pernah nonton musik. Dan penuh banget. Gw sempet nonton Dewi Sandra dan George Clinton. Itu doang yang gw tau namanya. Lainnya nggak jelas, karena panggungnya banyak banget. Ada yang bener2 heavy jazz yang gw nggak ngerti.


Wednesday 5 March 2008

Hantu Ambulans

Waaahhh…pokoknya gw super duper BT bangetttt gara-gara nonton film ini minggu kemaren. Sebenernya pengen nonton AAC, tapi karena kita cuma punya waktu sebentar, temen gw ini dikejar jadwal yang ketat karena baru melahirkan 40 hari yang lalu dan harus memeras ASInya setiap 4 jam. So pilih tempat di blok m plaza karena tempatnya di tengah-tengah antara rumah gw dan rumah dia.

Antri tiket juga dari jam 13.30 sedang filmnya mulai sekitar jam 14-an, nggak mungkin dapet tiket AAC.

Tapiiii…sebenernya, temen gw  emang udah niat juga nonton film Hantu ini, karena dia terpengaruh dengan cerita-cerita soal ambulans tersebut selama kuliah di Bandung. Gw juga heran sih, kok gw mau-mau ajah ya diajak nonton. Pokoknya menyesallllll bangettttt….sebenernya udah tau filmnya bakal “agak” aneh, tapi gak nyangka kalo se-parah ini.

Filmnya aneh bin ajaib, ancur, nggak jelas,  kacau, garing, pokoknya semua yang negatif. Gak ada bagus-bagusnya sama sekali.

Gw sampe berpikir kok bisa sih ada sutradara bikin film gak jelas kayak gini.  Mana salah satu pemainnya, pemain sinetron Dimaz Andrean (gw juga baru tau tampangnya ya di film itu), mirip banget ama Rudy Choirudin, ahli masak itu. Jadi kebayang deh, sambil nonton trus kalo liat mukanya si Dimaz itu jadi mukanya Rudy Choirudin, kan kesannya jadi Rudy Choirudin main film horror.  

Udah ah, cukup sekian curhatan gw, yang jelas gw nggak bakal lagi nonton film horror Indonesia. Titik. Emang sih kemaren dibayarin nontonnya tapi tetep aja…nggak rela banget.

Jadi Model Di Majalah CHIC




Suatu siang tiba-tiba aja gw dapet telpon dari majalah Chic kalo gw diundang pemotretan untuk rubrik Metamorph. Asyik! Padahal gw ngirim fotonya udah lamaa banget. Jadwal pemotretan di studio Chic, ged Gramedia, Jl Panjang.
Jam 3 kurang gw udah dateng dan pemotretan baru mulai sekitar jam 4 kurang karena studionya dipake barengan ama pemotretan majalah group Gramedia yang lain. Jadi gw difoto before dan after di make up. Karena gw kan emang jarang banget di make up so dibuat supaya hasilnya beda.
Karena yang ada dibuat beda adalah mata gw, maka yang difoto adalah tahapan-tahapan ketika make up bagian mata dan terakhir foto dengan gw memakai baju yang udah disediain ama majalah Chic.
Wah, hasil akhirnya seru banget, karena rambut gw di blow out trus gw pake rok, jadi kesannya girlie banget. Fasion Editor majalah Chic namanya Michael dan penata riasnya Ardi. Menurut gw, Ardi ini make upnya lumayan keren karena bikin gw nggak tambah tua. Soalnya sebelum-sebelumnya kalau di make up gw pasti keliatan kayak ibu-ibu deh.
Setelah diarahin foto dengan berbagai gaya, pemotretan selesai jam 18.30.
Rencananya foto gw bakal ada di majalah Chic edisi awal April.
Untuk yang berminat di make up sama Ardi, ini HPnya 081383948015