Monday 1 February 2016

Yoga Bersama The Urban Mama dan Protecal : Jagalah Kesehatan Tulangmu.




Pose unuk #ProtecalIdchallenge


Keikutsertaan saya pada acara Yoga bersama Urban Mama kali ini tidak terlepas dari aktivitas saya dalam olahraga lari dan bergabung dengan klub lari Indorunners. Pertama kali aktif lari dan gabung dengan komunitas Indorunners bersamaan dengan perkenalan saya dengan the Urban Mama. Tak lain dan tak bukan karena ada orang yang sama di kedua komunitas tersebut, yaitu Mbak Ninit Yunita. 

Sebagai seorang pelari dan seorang mama kedua komunitas tersebut cocok sekali untuk saya. Salah satu acara dari the Urban Mama yang berhubungan dengan lari-lari yang pernah saya ikuti adalah Run for Love. Tetapi sejak itu saya disibukkan oleh persiapan lomba lari Marathon sehingga waktu habis untuk berlatih, acara lain terpaksa menunggu giliran. Padahal banyak acara the Urban Mama yang lain. 

Fokus saya di awal tahun 2016 ini adalah masih istirahat dari segala jenis lomba lari, sehingga ketika ada info mengenai Yoga bersama The Urban Mama hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016, tanpa berpikir panjang saya langsung daftar. Tanpa menunggu batas waktu 1x24 jam pun, saya langsung transfer. Harus cepat transfer karena kuota terbatas. 

Hanya 15 menit perjalanan dari rumah saya menuju The Comma Co-Working Space, di pagi hari Sabtu yang mendung.  Jadi 30 menit sebelum pukul 10 pagi, saya sudah sampai di lantai 3 dan disambut mbak panitia di meja registrasi. Mbak Ninit sudah sampai, tampak sedang foto-foto di sebuah sudut yang sudah disiapkan untuk lomba. Pada email yang sudah dikirim malam sebelumnya, memang ada pemberitahuan bahwa akan ada lomba foto dengan gaya Yoga dan ada hadiahnya.
Setelah mengisi form data peserta, saya dkejutkan dengan pemberian kaos yang harus dipakai hari itu. Asyik, dapet kaos the Urban Mama. Kaos kece dari New Balance dan warnanya pink merupakan kejutan pertama hari itu. 

Setelah ganti baju, saya segera ikutan foto dengan pose yoga di sudut yang sudah disediakan.Difoto memakai kamera dari mas panitia dan ternyata langsung dikirim ke whatsapp saya, jadi bisa langsung di upload ke Instagram dengan mention ID The Urban Mama dan Protecal. 

Kejutan selanjutnya, peserta yoga bisa diukur kadar kepadatan tulangnya menggunakan mesin khusus yang sudah disediakan. Waktu giliran saya mau tes, mesinnya sedang kosong, jadi nggak usah pake antri. Sebelum diletakkan di mesin itu kaki saya harus diberi gel terlebih dulu. Sempat tidak terbaca karena ternyata gelnya kurang banyak dan akhirnya bisa terbaca juga hasilnya setelah gelnya ditambah. Yay.. kadar kepadatan tulang saya termasuk normal. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, harus dipertahankan dan dijaga. Mbak-mbaknya komentar,”Pasti mbak rajin olahraga ya.” “Iya, mbak” kata saya.  Sejak saya off dari lari-larian, saya tetap tidak absen berolah raga, hampir setiap hari saya usahakan selalu melakukan “7 minutes workout” jika tidak latihan di gym yang ada di tempat tinggal saya. 7 minutes workout ini bisa dilihat di youtube kok, jadi praktis dan bisa dilakukan di rumah. 

Mesin untuk cek kepadatan tulang

Selanjutnya, sambil menunggu peserta lain datang,  kami dipersilakan untuk menikmati kudapan kecil berupa sandwich tuna dan pie buah, serta buah-buahan untuk pencuci mulut. Minumnya cukup dengan air putih supaya sehat. Mbak Sophie, teman lari saya juga sudah datang, jadi saya lanjut ngobrol dan makan, serta tidak lupa foto-foto. Biasa, untuk update di sosmed. 

Foto bersama Ninit dan Sofie

Akhirnya, acara utama Yoga pun dimulai. Mbak Yuli selaku instruktur memberikan pose-pose yoga yang masih termasuk level pemula, karena tingkat kemahiran tiap peserta berbeda. Untuk peserta yang sudah mahir bisa melakukan pose yang lebih sulit dengan arahan lebih lanjut dari instruktur.  Sebenarnya saya tidak asing dengan yoga karena sudah pernah beberapa kali ikut kelas Yoga, tetapi karena tidak terbiasa tetap saja gerakannya masih kaku. 

Setelah kelas Yoga berakhir, sedikit wawancara dengan mbak Yuli selaku instruktur menambah pengetahuan kami, bahwa kita bisa mahir Yoga walaupun dimulai dari umur 35 tahun. Bahkan bisa turun berat badan dari yang awalnya 95 kg menjadi normal kembali. Semuanya tentu harus dilakukan dengan latihan rutin. Mbak Yuli sendiri sudah berumur 41 tahun dengan 3 anak laki-laki dan sejak umur 35 tahun mulai latihan yoga dan saat ini sudah bisa menjadi instruktur. 

Penjelasan dari Protecal

Usai acara Yoga, dilanjutkan dengan penjelasan dari Protecal mengenai pentingnya mengkonsumsi suplemen kalsium. Suplemen kalsium sangat penting dibutuhkan tubuh untuk menunjang asupan kalsium yang kurang didapat dari makanan yang sehari-hari yang kita makan. Belum lagi kalau kita malas olahraga. Pastinya tulang bisa menjadi rapuh dan  berakibat tulang rapuh atau osteoporosis. Osteoporosis  merupakan penyakit yang tidak bisa kita rasakan dengan cepat karena berlangsung tanpa gejala dan rasa sakit. Wanita adalah pihak yang lebih rentan teserang osteoporosis karena adanya penurunan kadar hormon estrogen, terutama setelah memasuki masa menopause, karena hormon estrogen membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Selain itu ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi resiko seseorang rentan terkena osteoporosis yaitu, gaya hidup, faktor genetik, penambahan usia, kebiasaan merokok dan minum-minuman beralkohol.
Tapi tenang saja, semua itu tentu saja dapat dicegah dengan berbagai macam cara. Selain dengan asupan kalsium, Vitamin D dari makanan sehari-hari dan paparan sinar matahari serta olahraga, kekurangan kalsium dapat dicegah dengan mengkonsumsi suplemen kalsium, salah satunya adalah Protecal. Protecal ini mengandung kalsium 250 mg sebagai komponen pembentuk tulang,  Vitamin D300 IU untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium, Vitamin B6 sebagai nutrisi untuk tulang kuat dan Vitamin C 1000 mg untuk membantu regenerasi tulang dan menjaga daya tahan tubuh. Jadi gak perlu konsumsi suplemen vitamin C lagi kalau sudah minum protecal. Praktis.
Protecal adalah suplemen kalsium dalam bentuk tablet effervescent yang lebih mudah diserap tubuh. Konsumsi rata-rata akan kalsium untuk orang dewasa adalah sekitar 450mg sehingga cukup sehari 1 tablet, sudah cukup untuk menambah kebutuhan kalsium. Selain itu Protecal bebas gula sehingga aman dikonsumsi. Dan yang pasti sih lebih murah dari produk sejenis yang ada di pasaran loh, jadi paslah untuk kantong.
Setelah penjelasan dari Protecal, dari sesi tanya jawab juga ada beberapa tambahan informasi yang cukup penting. Untuk ibu yang sedang hamil, konsumsi suplemen kalsium bisa ditambah dosisnya menjadi sehari dua kali. Sedangkan untuk anak-anak dibawah 12 tahun dosisnya dikurangi menjadi setengahnya. Tetapi tablet harus dilarutkan dahulu bukan tablet dibagi 2. Karena tablet effervescent didisain bukan untuk dibelah. Selain itu harus segera diminum sampai habis, tidak boleh dibiarkan dahulu, karena nanti zat-zat yang ada di dalamnya menjadi tidak berguna lagi. Sia-sia aja jadinya.
Selain itu, saya juga baru mengetahui kalau Protecal mengeluarkan Protecal Defense yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Protecal Osteo juga ada dengan kandungan kalsium yang lebih besar. Cocok untuk orang-orang yang kadar kalsium dalam tulangnya sudah termasuk dalam taraf yang sangat kurang. Waktu ditest pakai mesin itu sudah masuk dalam tahap osteopenia.
Setelah acara presentasi dari Protecal, tibalah saatnya makan siang. Asyiiik, soalnya perut udah bunyi-bunyi sejak usai yoga tadi. Menu makanan yang disediakan mengandung banyak kalsium, menurut mbak dari Protecal.  Memang enak semua makanannya, ada ayam bumbu cabai, ikan, brokoli dan spaghetti.
Acara makan usai, semua sudah kenyang dan tibalah pengumuman pemenang pose yoga terbaik pilihan panitia. Ada 3 pemenang yang mendapatkan voucher MAP sebesar Rp. 200.000,-
Selain pemenang pose Yoga, akan dipilih juga 2 orang yang berdasarkan hasil test kepadatan tulangnya paling tinggi. Untung saya masih menyimpan hasil test saya, yang setelah di cek adalah 0,6% Mbak pembawa acara dari Protecal berkeliling melihat hasil peserta lain dan ternyata ada yang jumlahnya 1,1%.  Ada juga yang hasilnya 0% atau minus dan ada yang belum test.  Hal itu berarti saya terpilih menjadi pemenang ke dua. Yaayyy… senangnya.  Saya diminta maju kedepan dan menerima hadiah goodie bag Protecal dan Yoga Mat! 

Hore dapat hadiah! Thanks Protecal

Melihat hasil test kepadatan tulang saya yang berjumlah 0,6%, saya merasa cukup surprise, mengingat  pola makan saya termasuk yang kurang baik. Selain kurang suka makan buah, setiap pagi saya selalu minum kopi sachet 3 in 1. Kalau sayur saya masih sering makan dan jarang makan junkfood.  Mungkin sedikit banyak tertolong karena saya memang rajin berolahraga. Saya sudah aktif olahraga sejak tahun 1999, mulai dari kelas senam aerobic dan body languange  lanjut dengan latihan di gym kecil dan sampai akhirnya ikut gym yang besar (waktu itu gym besar baru masuk di Indonesia.) dan 3 tahun terakhir aktif olahraga lari sampai berhasil finish Full Marathon.  Tulang kuat yang saya dapat sepertinya karena saya aktif ikut kelas angkat beban (Body Pump) di gym 3 tahun lalu (hampir 1 tahun saya rutin ikut kelas angkat beban selama 1 jam) dan sekarang saya sempatkan untuk selalu rutin angkat beban walaupun sudah tidak terlalu lama lagi. Senang sih hasil olahraga saya selama ini tidak sia-sia.
 Wah,itu tandanya saya nggak boleh malas olahraga nih, harus tetap semangat. Demi tulang yang kuat sampai tua.

                                                    
Foto bersama peserta