Pose unuk #ProtecalIdchallenge |
Keikutsertaan saya pada acara Yoga bersama Urban Mama kali
ini tidak terlepas dari aktivitas saya dalam olahraga lari dan bergabung dengan
klub lari Indorunners. Pertama kali aktif lari dan gabung dengan komunitas
Indorunners bersamaan dengan perkenalan saya dengan the Urban Mama. Tak lain
dan tak bukan karena ada orang yang sama di kedua komunitas tersebut, yaitu
Mbak Ninit Yunita.
Sebagai seorang pelari dan seorang mama kedua komunitas
tersebut cocok sekali untuk saya. Salah satu acara dari the Urban Mama yang
berhubungan dengan lari-lari yang pernah saya ikuti adalah Run for Love. Tetapi
sejak itu saya disibukkan oleh persiapan lomba lari Marathon sehingga waktu
habis untuk berlatih, acara lain terpaksa menunggu giliran. Padahal banyak
acara the Urban Mama yang lain.
Fokus saya di awal tahun 2016 ini adalah masih istirahat
dari segala jenis lomba lari, sehingga ketika ada info mengenai Yoga bersama
The Urban Mama hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016, tanpa berpikir panjang saya
langsung daftar. Tanpa menunggu batas waktu 1x24 jam pun, saya langsung
transfer. Harus cepat transfer karena kuota terbatas.
Hanya 15 menit perjalanan dari rumah saya menuju The Comma
Co-Working Space, di pagi hari Sabtu yang mendung. Jadi 30 menit sebelum pukul 10 pagi, saya
sudah sampai di lantai 3 dan disambut mbak panitia di meja registrasi. Mbak Ninit
sudah sampai, tampak sedang foto-foto di sebuah sudut yang sudah disiapkan
untuk lomba. Pada email yang sudah dikirim malam sebelumnya, memang ada
pemberitahuan bahwa akan ada lomba foto dengan gaya Yoga dan ada hadiahnya.
Setelah mengisi form data peserta, saya dkejutkan dengan
pemberian kaos yang harus dipakai hari itu. Asyik, dapet kaos the Urban Mama.
Kaos kece dari New Balance dan warnanya pink merupakan kejutan pertama hari
itu.
Setelah ganti baju, saya segera ikutan foto dengan pose yoga
di sudut yang sudah disediakan.Difoto memakai kamera dari mas panitia dan
ternyata langsung dikirim ke whatsapp saya, jadi bisa langsung di upload ke
Instagram dengan mention ID The Urban Mama dan Protecal.
Kejutan selanjutnya, peserta yoga bisa diukur kadar
kepadatan tulangnya menggunakan mesin khusus yang sudah disediakan. Waktu
giliran saya mau tes, mesinnya sedang kosong, jadi nggak usah pake antri.
Sebelum diletakkan di mesin itu kaki saya harus diberi gel terlebih dulu.
Sempat tidak terbaca karena ternyata gelnya kurang banyak dan akhirnya bisa
terbaca juga hasilnya setelah gelnya ditambah. Yay.. kadar kepadatan tulang
saya termasuk normal. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan, harus
dipertahankan dan dijaga. Mbak-mbaknya komentar,”Pasti mbak rajin olahraga ya.”
“Iya, mbak” kata saya. Sejak saya off
dari lari-larian, saya tetap tidak absen berolah raga, hampir setiap hari saya
usahakan selalu melakukan “7 minutes workout” jika tidak latihan di gym yang
ada di tempat tinggal saya. 7 minutes workout ini bisa dilihat di youtube kok,
jadi praktis dan bisa dilakukan di rumah.
Mesin untuk cek kepadatan tulang |
Selanjutnya, sambil menunggu peserta lain datang, kami dipersilakan untuk menikmati kudapan
kecil berupa sandwich tuna dan pie buah, serta buah-buahan untuk pencuci mulut.
Minumnya cukup dengan air putih supaya sehat. Mbak Sophie, teman lari saya juga
sudah datang, jadi saya lanjut ngobrol dan makan, serta tidak lupa foto-foto.
Biasa, untuk update di sosmed.
Foto bersama Ninit dan Sofie |
Akhirnya, acara utama Yoga pun dimulai. Mbak Yuli selaku
instruktur memberikan pose-pose yoga yang masih termasuk level pemula, karena
tingkat kemahiran tiap peserta berbeda. Untuk peserta yang sudah mahir bisa melakukan
pose yang lebih sulit dengan arahan lebih lanjut dari instruktur. Sebenarnya saya tidak asing dengan yoga karena
sudah pernah beberapa kali ikut kelas Yoga, tetapi karena tidak terbiasa tetap
saja gerakannya masih kaku.
Setelah kelas Yoga berakhir, sedikit wawancara dengan mbak
Yuli selaku instruktur menambah pengetahuan kami, bahwa kita bisa mahir Yoga
walaupun dimulai dari umur 35 tahun. Bahkan bisa turun berat badan dari yang
awalnya 95 kg menjadi normal kembali. Semuanya tentu harus dilakukan dengan
latihan rutin. Mbak Yuli sendiri sudah berumur 41 tahun dengan 3 anak laki-laki
dan sejak umur 35 tahun mulai latihan yoga dan saat ini sudah bisa menjadi
instruktur.
Penjelasan dari Protecal |
Usai acara Yoga, dilanjutkan dengan penjelasan dari Protecal
mengenai pentingnya mengkonsumsi suplemen kalsium. Suplemen kalsium sangat
penting dibutuhkan tubuh untuk menunjang asupan kalsium yang kurang didapat
dari makanan yang sehari-hari yang kita makan. Belum lagi kalau kita malas
olahraga. Pastinya tulang bisa menjadi rapuh dan berakibat tulang rapuh atau osteoporosis.
Osteoporosis merupakan penyakit yang
tidak bisa kita rasakan dengan cepat karena berlangsung tanpa gejala dan rasa
sakit. Wanita adalah pihak yang lebih rentan teserang osteoporosis karena adanya
penurunan kadar hormon estrogen, terutama setelah memasuki masa menopause,
karena hormon estrogen membantu penyerapan kalsium dalam tubuh. Selain itu ada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi resiko seseorang rentan terkena
osteoporosis yaitu, gaya hidup, faktor genetik, penambahan usia, kebiasaan merokok
dan minum-minuman beralkohol.
Tapi tenang saja, semua itu tentu saja dapat dicegah dengan
berbagai macam cara. Selain dengan asupan kalsium, Vitamin D dari makanan
sehari-hari dan paparan sinar matahari serta olahraga, kekurangan kalsium dapat
dicegah dengan mengkonsumsi suplemen kalsium, salah satunya adalah Protecal. Protecal
ini mengandung kalsium 250 mg sebagai komponen pembentuk tulang, Vitamin D300 IU untuk mengoptimalkan penyerapan
kalsium, Vitamin B6 sebagai nutrisi untuk tulang kuat dan Vitamin C 1000 mg
untuk membantu regenerasi tulang dan menjaga daya tahan tubuh. Jadi gak perlu
konsumsi suplemen vitamin C lagi kalau sudah minum protecal. Praktis.
Protecal adalah suplemen kalsium dalam bentuk tablet
effervescent yang lebih mudah diserap tubuh. Konsumsi rata-rata akan kalsium
untuk orang dewasa adalah sekitar 450mg sehingga cukup sehari 1 tablet, sudah
cukup untuk menambah kebutuhan kalsium. Selain itu Protecal bebas gula sehingga
aman dikonsumsi. Dan yang pasti sih lebih murah dari produk sejenis yang ada di
pasaran loh, jadi paslah untuk kantong.
Setelah penjelasan dari Protecal, dari sesi tanya jawab juga
ada beberapa tambahan informasi yang cukup penting. Untuk ibu yang sedang
hamil, konsumsi suplemen kalsium bisa ditambah dosisnya menjadi sehari dua
kali. Sedangkan untuk anak-anak dibawah 12 tahun dosisnya dikurangi menjadi
setengahnya. Tetapi tablet harus dilarutkan dahulu bukan tablet dibagi 2. Karena
tablet effervescent didisain bukan untuk dibelah. Selain itu harus segera
diminum sampai habis, tidak boleh dibiarkan dahulu, karena nanti zat-zat yang
ada di dalamnya menjadi tidak berguna lagi. Sia-sia aja jadinya.
Selain itu, saya juga baru mengetahui kalau Protecal mengeluarkan
Protecal Defense yang berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. Protecal Osteo
juga ada dengan kandungan kalsium yang lebih besar. Cocok untuk orang-orang
yang kadar kalsium dalam tulangnya sudah termasuk dalam taraf yang sangat
kurang. Waktu ditest pakai mesin itu sudah masuk dalam tahap osteopenia.
Setelah acara presentasi dari Protecal, tibalah saatnya
makan siang. Asyiiik, soalnya perut udah bunyi-bunyi sejak usai yoga tadi. Menu
makanan yang disediakan mengandung banyak kalsium, menurut mbak dari
Protecal. Memang enak semua makanannya,
ada ayam bumbu cabai, ikan, brokoli dan spaghetti.
Acara makan usai, semua sudah kenyang dan tibalah pengumuman
pemenang pose yoga terbaik pilihan panitia. Ada 3 pemenang yang mendapatkan
voucher MAP sebesar Rp. 200.000,-
Selain pemenang pose Yoga, akan dipilih juga 2 orang yang
berdasarkan hasil test kepadatan tulangnya paling tinggi. Untung saya masih
menyimpan hasil test saya, yang setelah di cek adalah 0,6% Mbak pembawa acara
dari Protecal berkeliling melihat hasil peserta lain dan ternyata ada yang jumlahnya
1,1%. Ada juga yang hasilnya 0% atau
minus dan ada yang belum test. Hal itu
berarti saya terpilih menjadi pemenang ke dua. Yaayyy… senangnya. Saya diminta maju kedepan dan menerima hadiah
goodie bag Protecal dan Yoga Mat!
Hore dapat hadiah! Thanks Protecal |
Melihat hasil test kepadatan tulang saya yang berjumlah
0,6%, saya merasa cukup surprise, mengingat pola makan saya termasuk yang kurang baik. Selain kurang suka makan buah, setiap pagi saya selalu minum kopi sachet 3 in 1. Kalau sayur saya masih sering makan dan jarang makan junkfood. Mungkin sedikit banyak tertolong karena saya
memang rajin berolahraga. Saya sudah aktif olahraga sejak tahun 1999, mulai
dari kelas senam aerobic dan body languange lanjut dengan latihan di gym kecil dan sampai
akhirnya ikut gym yang besar (waktu itu gym besar baru masuk di Indonesia.) dan 3 tahun terakhir aktif olahraga lari
sampai berhasil finish Full Marathon.
Tulang kuat yang saya dapat sepertinya karena saya aktif ikut kelas
angkat beban (Body Pump) di gym 3 tahun lalu (hampir 1 tahun saya rutin ikut
kelas angkat beban selama 1 jam) dan sekarang saya sempatkan untuk selalu rutin
angkat beban walaupun sudah tidak terlalu lama lagi. Senang sih hasil olahraga
saya selama ini tidak sia-sia.
Wah,itu tandanya saya
nggak boleh malas olahraga nih, harus tetap semangat. Demi tulang yang kuat
sampai tua.
No comments:
Post a Comment