Thursday 23 July 2009

Bebek Golly

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl Warung Buncit Raya No 40 Jakarta Selatan
Sebagai pencinta bebek goreng dan masakan berbahan dasar bebek, kalau ada info soal bebek pastinya jadi pengen nyobain. Alhasil waktu janjian sama temen untuk sekedar chit chat di siang hari, sekalian aja nyoba bebek Golly ini.
Alamatnya di warung buncit raya dan tempatnya jadi satu sama resto padang dan di seberangnya kalau nggak salah ada tempat jual buah seperti Total. Soalnya gw agak tidak familiar dengan daerah buncit dan makan-makannya juga sudah lama berselang, reviewnya aja baru sempet ditulis sekarang.
Nah, bebeknya sendiri sih...ukurannya tidak terlalu besar dan itu mengakibatkan dagingnya juga tidak terlalu banyak, tetapi empuknya boleh deh dan bumbunya terasa. Sambalnya lumayan pedes walau tidak sedasyat sambal korek.
Harganya, agak lupa, kayaknya sekitar 16 ribuan deh, paket dengan nasi dan sepotong tempe dan tahu. Selain bebek bakar, ada bebek goreng kremes dan bebek cabe ijo.

Masih penasaran dengan bebek Kawi di Fatmawati, belum kesampean makan di sana. Soalnya bukanya cuma malam, hmmm... ada yang mau nemenin nggak? hehehe....

Saturday 18 July 2009

Fish Spa

Sambil nunggu jam pertunjukkan film Harry Potter di XXI Senayan City yang masih satu jam lagi, ada usul untuk nyobain Fish Spa di Kenko Reflexology & Fish Spa. wah, bener-bener usulan yang pas banget, dari pada mati gaya kelamaan nunggu, lebih baik spa di tempat yang unik dan kalo nggak salah cuma ada di Kenko ini. 

Setelah sampai ternyata sedang ada paket promo dan paket yang dipillih adalah 30 menit fish spa dan 15 menit shoulder massage, sesuai dengan waktu tunggu film dimulai yang masih 1 jam lagi.

Awalnya, kaki kita dicuci dengan sabun, untuk membersihkan kaki dan terutama menghilangkan lotion yang ada, supaya hasil yang didapat lebih maksimal. Ikan-ikan yang digunakan untuk terapi ini bernama ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki, Yordan dan Syria. Ikan ini mempunyai kebiasaan memakan zat-zat yang terdapat di dalam kulit mati manusia, sehingga dapat membantu kulit untuk regenerasi, termasuk melancarkan peredaran darah. 

Ketika kaki dimasukkan ke kolam yang penuh berisi ikan (ikan Garra Rufa ini ukurannya kecil), ikan-ikan tersebut langsung mengerumuni kaki dan menggigit-gigit dengan lahapnya. Wih, rasanya geli banget dan agak cekit-cekit gitu, tapi lama-lama terbiasa dan lumayan seru melihat ikan-ikan tersebut mengerumuni kaki kita. Setelah 30 menit, selesailah fish therapy, kaki segera dikeringkan dengan handuk dan hasilnya kaki jadi lebih halus. 15 menit berikutnya dilanjutkan dengan shoulder massage, kali ini massage biasa. Karena selain fish spa therapy, tempat ini juga menyediakan body massage dan reflexy.

Untuk sementara memang hanya bagian kaki saja (sebatas lutut) yang bisa di terapi dengan ikan, tetapi kalau memang ingin mecoba yang seluruh badan Kenko akan buka cabang di Grand Indonesia. Ih, rasanya gimana ya, kalau seluruh badan dikerumuni ikan-ikan gitu, nggak kebayang deh...

O iya, tidak hanya orang dewasa saja yang bisa menikmati fish spa ini, anak kecil usia 5-12 tahun juga bisa. websitenya www.kenko.com.sg.



Wednesday 1 July 2009

Biking in Paradise @ Pulau Tidung




Setelah rencana ke Bangka gagal karena waktu yang tidak memungkinkan, ternyata masih ada pilihan acara lain untuk jalan-jalan bulan Juni lalu. Yaitu, ikutan travel writing class yang membuka tripnya untuk diikuti oleh peserta yang tidak ikut kelas. Tripnya berjudul Biking In Paradise, yaitu bersepeda di pulau Tidung, salah satu pulau yang berada di gugusan kepulauan seribu. Dilihat dari foto-fotonya sih, memang keren banget, pantainya masih bersih dan air lautnya biru jernih. Bener-bener sesuai dengan julukan paradise yang menjadi judul trip ini.
Setelah membayar biaya trip sebesar Rp. 375 ribu, dikirimlah itinerary yang berisi daftar acara dan hal-hal yang harus diperhatikan selama berada di pulau.
Pulau Tidung ditempuh selama 3 jam perjalanan dengan kapal motor dari pelabuhan muara angke. Pulau Tidung terdiri dari pulau Tidung Besar dan pulau Tidung Kecil dan termasuk dalam kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, merupakan pulau yang berpenduduk cukup banyak. Di sini terdapat kantor kecamatan dengan bangunan yang cukup besar dan megah, serta bangunan kantor polisi dan puskesmas serta SMKN Kelautan.

Hari sabtu pagi, jam 7.15 kapal motor bergerak dari muara angke membawa para peserta yang berjumlah 30an orang, bercampur dengan penumpang kapal yang lain. Gw duduk di atas kapal karena di dalam kapal sudah penuh. Jadilah terpanggang matahari pagi sepanjang jalan selama 3 jam. Setelah sekitar 1,5 perjalanan, sempat agak mual, tetapi hilang setelah tiduran, jadinya tidur adalah pilihan yang tepat, sampai kapal merapat di dermaga pulau Tidung tepat jam 10.15, bener-bener pas 3 jam perjalanan.
Setelah semua peserta turun dari kapal, kami semua berjalan kaki ke penginapan yang terletak tidak jauh dari dermaga. Penginapan tersebut sudah di booking untuk seluruh peserta, dan satu kamar diisi oleh 7 orang. Tetapi dari kamar yang tersedia di penginapan itu hanya dua kamar yang teras belakangnya menghadap laut dan salah satunya adalah kamar yang gw tempatin. Asyik. Sejauh mata memandang adalah laut lepas dengan gradasi warna biru yang cantik.
Setelah istirahat dan makan siang, mulailah kami bersiap-siap untuk acara selanjutnya, yap, mengelilingi pulau dengan naik sepeda. Yang terpenting bagi gw adalah memilih sepeda yang tepat, yang tidak terlalu tinggi dan rem yang pakem. Maklum deh, biasanya kan ikutan kelas RPM di gym yang memakai sepeda statis, jadi begitu harus bersepeda di alam bebas harus dengan sepeda yang ok supaya aman. Dan beruntunglah gw karena akhirnya menemukan sepeda yang tepat. Cihuy …siap deh untuk acara utama biking in paradise.
Rute yang dilalui adalah menyusuri pulau Tidung, dengan keadaan jalan yang bervariasi, antara jalan conblok, jalan tanah yang landai, sedikit berpasir dan melalui ilalang. Kami berhenti di beberapa tempat yang bagus di tepi pantai untuk mengambil foto dan berfoto ria, serta istirahat sambil minum kelapa muda. Wih, segar rasanya setelah bersepeda di tengah panas matahari yang menyengat. Di akhir perjalanan, kami menuju jembatan yang menghubungkan antara pulau Tidung besar dengan pulau Tidung kecil. Jembatan terbuat dari kayu, lumayan lebar untuk dilalui sepeda dengan aman walau ada beberapa tempat yang curam sehingga sepeda harus dituntun. Nggak nyesel berani naik sepeda lewat jembatan karena bisa puas foto-foto bergaya dengan sepeda. Sambil menunggu sunset peserta bebas untuk ber snorkeling atau main air atau cuma foto-foto narsis kayak gw. Hehe…
Setelah puas, sekitar jam 7 malam kami semua kembali ke penginapan untuk makan malam, acara diskusi dan istirahat. Capek banget.

Besok pagi, seharusnya jam 5 peserta sudah bangun untuk mengejar saat sunrise di jembatan. Tetapi gw memilih untuk tidak ikut, karena pengen santai-santai aja di penginapan sambil baca novel. Tetapi ternyata setelah sarapan nasi uduk, bersama beberapa teman yang juga tidak ikut bersepeda ria pagi itu, berjalan-jalan saja di seputar penginapan, sampai akhirnya sampai juga ke jembatan, dan duduk-duduk melihat laut. Sempat membeli kripik sukun dan manisan rumput laut di salah satu rumah penduduk.
Sementara itu, peserta yang lain sedang menelusuri pulau Tidung kecil, melihat budidaya mangrove dan makan panglima hitam yang konon merupakan penduduk asli pulau Tidung, serta menyeberang ke pulau kecil diseberang pulau Tidung kecil. Sebenernya seru sih kalo ikut, tapi gw sedang tidak terlalu mood untuk berpanas-panas lagi di tepi pantai dan setelah kembali ke penginapan, duduk manis di bangku di halaman belakang kamar yang menghadap pantai dan lautan lepas sambil menghabiskan membaca novel “The five people you meet in heaven karangan Mitch Albom.
Setelah makan siang dan beres-beres, perjalanan pulang dimulai dengan kapal tepat meninggalkan dermaga jam 14.30 sore. Sebelumnya sudah persiapan minum antimo anak yang dibawa oleh Rita dan ternyata walau antimo anak tetep manjur banget karena tidak terasa mual sedikit pun walau ombak yang lumayan besar mengayun-ayun kapal lumayan hebat dan tepat jam 17.30 kapal merapat dengan selamat di dermaga muara angke.