Tuesday 25 June 2013

Trip to Hongkong (Day 5)



Kami menjadwalkan hari terakhir untuk berkunjung ke Avenue of The Star. Menikmati  panorama Hongkong dengan gedung-gedungnya yang cantik di pagi hari.  Kami mempunyai rencana membeli sarapan di Mc D dan membawanya ke sana, agar bisa sarapan sambil menikmati pemandangan gedung-gedung yang cantik. 

Sebenarnya sewaktu hari pertama kami sudah berkunjung ke area Victoria Harbour dan sudah menelusuri sepanjang jalan ini, yang menuju ke arah Avenue of The Star.  Tetapi belum sampai ujung jalan,  dimana ada patung Bruce Lee yang terkenal itu.  Nah, pagi ini kami hendak menjenguknya :) Di sepanjang jalan ini juga ada cap tangan dari aktor dan aktris Hongkong yang terkenal.  









Setelah sarapan dan puas foto-foto, kami berjalan kembali ke penginapan dan kali ini mampir dulu di Kowloon Park.  Taman yang luas dan rimbun ini benar-benar tenang dan sejuk serta bersih sekali. Ada air mancur di tengah kolam. Banyak orang tua yang diantar pengasuhnya jalan-jalan disana.  Atau ibu-ibu yang mengajak anaknya main di taman, ada pula orang kantoran yang mampir dan duduk-duduk barang sejenak. 









Mesjid di Tsim Tsa Tsui



Karena hujan mulai turun rintik-rintik, kami segera kembali ke penginapan untuk check out dan mengambil uang deposit sebesar 100 $ HK.  Kami kembali ke bandara Hongkong dengan menggunakan bis yang haltenya berada tepat di seberang Mirador Mansion.  

Di Bandara kami menukarkan Octopus Card dan mendapatkan kembali $ HK yang tersisa tetapi dipotong 9 $ untuk ongkos administrasi.  Pesawat kami, Jetstar, berada di Terminal 2  tetapi karena  jam keberangkatan masih agak lama, kami makan siang terlebih dahulu di Food Court terminal 2 tersebut. Macam-macam gerai berada di sana, ada gerai makanan Thai, Burger King, Chinese Food dan lain-lain. 

Proses check in berjalan lancar dan kami diarahkan untuk menuju ruang tunggu yang ternyata lumayan jauh karena harus memakai MTR bandara. Jadi usahakan  menyediakan waktu yang cukup untuk proses check in dan lain-lainnya supaya tidak terburu-buru. 


Di dalam pesawat menuju Singapore, kami medapatkan turbulence yang lumayan keras dan cuaca yang kurang baik menyebabkan pesawat tiba agak terlambat di bandara Singapore. Tetapi  kami merasa lega karena connecting fligt kami  tetap menunggu dan akhirnya tiba kembali di Jakarta dengan selamat. 


Cukup puas dengan trip ini karena akhirnya bisa membuktikan bisa trip ke Hongkong dengan biaya yang murah.  Obyek wisata yang dikunjungi juga sudah cukup lengkap karena merupakan obyek wisata yang utama di Hongkong dan Macau.  Total sekitar Rp  3,5 juta sudah termasuk tiket pesawat untuk trip ini. Tinggal menambah budget untuk belanja saja untuk  yang suka berbelanja.












                                                                                                     








Trip To Hongkong (Day 4)



 Day 4

Hari ini sesuai itinerary kami akan mengunjungi Ngong Ping dan berwisata ke kompleks The Big Budha serta mampir ke Disneyland. 


Dari MTR Tsim Tsa Tsui kami memilih MTR yang bertujuan akhir di Tsuen Wan, lalu turun di MTR Lai Ching untuk berganti kereta yang menuju stasiun Tung Chung.  Keluar stasiun langsung tampak Citygate Outlet yang merupakan factory outlet dari merek-merek terkenal dengan harga yang lebih murah.  Kami akan mengeksplore obyek wisata di seputar Ngong Ping terlebih dulu sehingga Citygate akan menjadi tujuan berikutnya. 







Cable car beroperasi tepat pukul 10 pagi bertepatan dengan kedatangan kami. Di sini kami berkenalan dengan 3 orang turis cewek dari Indonesia juga dan akhirnya kami berbagi cable car. Cable Car di sini ada dua jenis yaitu  biasa dan crystal cabine alias bagian bawahnya tembus pandang. Harga Crystal Cabine lebih mahal sehingga peminatnya lebih sedikit, saya sih tidak berminat sama sekali, karena sudah harganya lebih mahal, lebih seram pula. hehehe..

Sebelum naik kami harus menukarkan voucher yang kami beli dengan tiket cable car Ngong Ping 360 serta menunjukkan paspor kami untuk didata. Mungkin untuk keperluan asuransi.

Setiap Cable car dapat menampung 10 orang dewasa tetapi karena masih pagi dan antrian masih sedikit kami hanya ber 5 di dalam cable car, sehingga bisa heboh sendiri di dalam.  Pemandangan sepanjang jalan memang luar biasa, laut biru berpadu dengan gedung-gedung tinggi, bukit menghijau, serta Hongkong International Airport beserta kesibukan pesawatnya yang tampak jelas benar-benar tidak dapat dilupakan.

Perjalanan sejauh 5,7 km selama 25 menit tidak terasa karena kami terlalu takjub menikmati pemandangan dan berfoto-foto sampai akhirnya sampailah kami di pemberhentian akhir dari cable car ini.  3 orang teman perjalanan kami ternyata tidak berminat melanjutkan perjalanan menuju The Big Budha, sehingga tinggal kami berdua yang meneruskan perjalanan.  


*Ternyata cuaca hari itu panas sekali berbeda dengan ramalan cuaca yang mengatakan bahwa hari itu akan berawan dan hujan.  Ramalan cuaca selama seminggu kedepan tercantum di depan guest house kami dan tadi pagi sebelum berangkat saya sempat melihatnya. Tapi namanya ramalan, pasti ada melesetnya dan kami memang sedang beruntung hari itu karena ramalan cuaca yang meleset.  Karena kalau cuaca hari itu buruk bisa saja cable car tidak bisa dioperasikan dan tidak bisa dibayangkan betapa kecewanya kami. Walaupun tiket bisa dikembalikan penuh jika kita tidak bisa datang di hari yang lain. 

Informasi mengenai cable car Ngong Ping bisa diakses di : sini
 


Obyek wisata yang kami datangi di area Ngong Ping adalah : 

Big Budha 

Penjual di counter tiket menawarkan dua pilihan : tiket masuk 30 $ HK sudah termasuk minum dan snack atau  60 $ HK sudah termasuk paket makan siang dan akses untuk masuk dan  berdoa di dalam kuil yang terdapat di dalam bangunan di bawah patung Big Budha.

Dikenal juga dengan nama Tian Tan Budha, patung budha raksasa ini mempunyai tinggi 34 meter dan kita harus melalui 268 anak tangga untuk mencapainya. Butuh 12 tahun untuk menyelesaikan patung tersebut dan diresmikan pada tahun 1993. Big Budha ini dikelilingi oleh 6 patung yang lebih kecil yang membawa persembahan untuk Budha. Di bagian bawah patung terdapat ruangan yang berfungsi sebagai museum.  





Puas melihat pemandangan dari atas patung budha, kami segera menuju : 

Po Lin Monastry  
                                                         

Merupakan biara tertua di Hongkong dan menjadi tempat retreat para Budhis. Bangunannya sangat khas dengan warna merah dan kuning yang dominan. Kompleks ini terasa begitu teduh, tenang dan sunyi. Jika tidak terburu waktu untuk menuju lokasi berikutnya ingin juga duduk berlama-lama di sana.

Karena perut sudah lapar, kami segera menukarkan kupon snack di Restaurant Vegetarian yang terletak di sebelah Po Lin Monastery. Ternyata snack pun cukup lumayan untuk makan siang karena terdiri dari  1 porsi bihun goreng dan 3 buah gorengan per orang yang bisa dipilih sendiri jenisnya serta pilihan minuman teh atau kopi susu. 





Setelah makan kami menuju lokasi selanjutnya :

Path Wisdom

Lokasi ini agak jauh masuk ke dalam hutan dan melewati jalan setapak dengan berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit.  Path Wisdom sendiri adalah 38 batang kayu besar yang bertuliskan aksara cina yang menggambarkan ajaran dari Kitab Sutra yang menjadi dasar dari agama di China.

Walaupun lokasinya agak jauh masuk ke dalam hutan, tetapi cukup menarik untuk di kunjungi.  Tersedia juga jalan setapak untuk yang ingin menyusuri punggung bukit sambil menikmati  pemandangan ke laut lepas yang sangat indah. 


Path Wisdom








Desa Nelayan Tai O

Untuk menuju ke sini kami harus naik bis No 21 dari terminal bis Ngong Ping yang terletak tidak jauh dari jalan utama yang menghubungkan terminal cable car dan big budha.  Perjalanan yang tidak terlalu lama membawa kami melalui jalan yang berkelok menyusuri punggung bukit hingga berakhir di tepi pantai tempat desa nelayan Tai O berada.  Setelah bus parkir di terminal kami segera turun.

Desa nelayan ini bersih sekali dan semuanya teratur rapi. Tidak ada bau amis dan ceceran sampah sedikitpun.  Obyek wisata yang ditawarkan di sini adalah dengan menggunakan boat kecil diantarkan ke suatu tempat di tengah laut untuk melihat lumba-lumba dengan ongkos per orang 20 $ HK.  Tetapi kami berdua tidak berminat dan hanya ingin berkeliling seputar desa tersebut.

Seperti umumnya perkampungan di tepi pantai, di desa nelayan ini banyak penjual berbagai jenis hasil laut, seperti ikan segar dan yang dikeringkan.   Bermacam-macam hasil laut kering ditawarkan dan semuanya didisplay dengan rapi.  Ada pula kedai yang menawarkan udang, scallop, oyster, dan abalone bakar.

Masuk ke bagian dalam desa nelayan ini ada juga penjual Donat Tai O di kedai kecil bernama Tai O Bakery. Harga 1 buah donat adalah 7 $ HK.  Bentuknya sih bukan kue donat karena lebih mirip kue sus dengan kulit yang renyah dengan taburan gula pasir halus.  Si ibu yang mempunyai kedai itu sangat ramah dan sadar kamera karena malah minta foto bersama. 


Desa Nelayan Tai O



Setelah puas melihat-lihat kami segera kembali ke terminal untuk menunggu bus kembali ke Ngong Ping. Beruntung sekali, tidak menunggu lama bis langsung berangkat. Yang agak lama adalah antrian naik cable car untuk kembali ke Stasiun MTR Ngong Ping.


Dan it’s time to shopping  at Citygate Outlet. Hampir semua toko di sini menawarkan harga yang lebih murah. Seperti Body Shop, Reebok, Esprit, dan lain-lain. Untuk daftar toko dan info lain bisa dilihat di sini







Sehabis belanja kami segera menuju stasiun MTR Sunny Bay untuk berganti MTR menuju Disneyland. MTR menuju Dysneyland unik karena berhiaskan tokoh-tokoh Disney, mulai dari jendelanya yang berbentuk wajah mickey mouse, dan interior di dalamnya yang terdapat patung-patung tokoh Disney. Bahkan gantungan tempat pegangan tangan juga berbentuk wajah Mickey.  Lucu banget.

Rencana awal kami memang tidak ingin masuk ke dalam Disneyland jadi kami hanya foto-foto saja di gerbang Disneyland serta masuk ke dalam sampai ke batas tempat membeli tiket. Di sana ada air mancur menari dengan patung tokoh Disney. Ketika malam menjelang air mancur mulai bergerak menari mengikuti irama musik ditambah lampu-lampu yang menyala menyemarakkan suasana.

Karena saya tiba di Disneyland setelah pukul  5 sore, shuttle bis yang bisa membawa kita ke Disneyland Hotel sudah berhenti beroperasi.  Padahal, disana kita bisa membeli beraneka ragam souvenir khas Disney yang lucu-lucu.

Dari Disneyland bagi yang suka berbelanja bisa menuju Mongkok untuk berbelanja di Ladies Market. Karena kami berdua tidak terlalu tertarik untuk berbelanja lagi, jadi kami hanya membeli oleh-oleh di toko souvenir dekat hotel. Untuk ukuran oleh-oleh yang umum seperti tempelan kulkas, gantungan kunci yang bisa dipakai sebagai gunting kuku serta piring hiasan meja cukup lengkap dengan harga termurah 10 $ HK.  Untuk kaos harga paling murah adalah 25 $ HK.  Lainnya ada juga tas, dompet kecil dan pernak pernik lainnya. Tetapi sayang sekali pembatas buku koleksi saya tidak ada.
Setelah makan malam di Mc D, seperti biasa, kami kembali ke penginapan untuk beristirahat.

Monday 24 June 2013

Trip To Macau (Day 3)



Hari ke 3

Acara hari ini adalah menuju Macau.  Seperti biasa kami bangun pukul 6.30 dan setelah makan serta mandi langsung berangkat menuju Hongkong China Ferry Terminal yang merupakan pelabuhan untuk kapal Turbo Jet yang akan membawa kami ke Macau. Lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat kami menginap yaitu  Canton Road di gedung yang berwarna kuning. 

*Terminal Ferry ini berbeda dengan pelabuhan tempat ferry Kowloon – Central jadi hati-hati salah jalan.

Sesampai di gedung yang sepi tersebut kami bertanya kepada satpam wanita yang berjaga disana. Satpam tersebut sudah berumur tetapi dengan ramah mengantar kami sampai ke lift menuju ke lantai 2 tempat pembelian tiket TurboJet. 

*Jadwal TurboJet ke Macau adalah tiap setengah jam.  Datang 30 menit sebelum waku keberangkatan masih cukup untuk membeli tiket dan antri imigrasi. Tetapi karena kami takut waktunya tidak cukup ketika datang jam 8.30 kami membeli tiket untuk jam 9.30.

Harga tiket Turbo Jet adalah 158 $ HK sekali jalan.                                                        

Sepertinya ada kapal lain yang melayani jalur Hongkong – Macau tetapi karena semua menyarankan Turbo Jet kami langsung memilih kapal ini.

Sisa waktu untuk menunggu kami habiskan untuk melihat pemandangan sekitar yang penuh dengan orang-orang dengan beraneka ragam tingkah laku. Rombongan tour adalah yang paling ramai dengan bawaan tas yang cukup banyak.  Mereka selalu tampak menyolok dengan gaya khasnya yang asyik ngobrol dengan suara keras.








Pada pukul 9 pintu masuk untuk keberangkatan pukul 9.30 baru dibuka. Di sini tiket kami diperiksa dan diberi nomor tempat duduk. Jika ingin melihat pemandangan lebih leluasa jangan lupa minta tempat duduk samping jendela. Saya lupa minta tetapi beruntung memang diberikan tempat duduk di samping jendela. Hore.

Imigrasi agak terhambat, karena copy kartu kedatangan saya tidak ada. Dan saya diminta untuk mengisinya terlebih dulu. Aduuuh,  deg-degan rasanya takut dipersulit. Tapi untungnya setelah antri lagi akhirnya lolos. *fuuuh leganya…. Saya langsung berlari menyusul teman saya yang ternyata masih menunggu kapal berikutnya dipersiapkan dan tepat pukul 9.30 para penumpang dipersilakan naik ke atas kapal. 


Wah, kapalnya besar dan bagus, tempat duduknya cukup lega, bersih dan empuk.  Penumpangnya penuh. Rombongan tour yang banyak itu ternyata berada di kapal yang sama dengan saya dan ribut sekali sampai akhirnya ditegur oleh ketua rombongannya, dengan suara yang tidak kalah keras – sehingga akhirnya mereka diam, barulah suasana kapal agak tenang. So saya bisa tidur, setelah beberapa saat menikmati pemandangan laut.  Lumayanlah bisa istirahat sekitar 1 jam. 


Wahh, akhirnya kami tiba juga di Macau, antri imigrasi lancar dan kami segera ke luar untuk mencari peta di tourist information.   Di sini selain bahasa cina, dipergunakan pula bahasa portugis.  Hal ini terlihat dari bahasa yang dipakai oleh para supir taxi disana yang menawarkan taxinya kepada para turis.


Tourist Information di sini menyediankan peta yang lengkap dan informatif. Mata uang $ HK berlaku di sini sama nominalnya dengan MOP (Money of Pattaca) mata uang Macau.

Jika ingin naik bis harus menyiapkan uang receh yang pas sesuai tarif karena pak supir tidak akan memberikan kembalian. Hal ini yang menyulitkan kami di Macau.  Beberapa kali kami harus membayar lebih besar. 






Macau terletak 70 kilometer barat daya Hongkong dan merupakan koloni Eropa tertua di Cina, sejak abad ke-16. Pemerintahan Portugal menyerahkan kedaulatan terhadap Macau kepada Republik Rakyat Cina  pada 20 Desember 1999, dan Macau kini merupakan sebuah Daerah Administratif Khusus Cina.
Daerah Administratif Khusus Macau memiliki luas wilayah 29,7 km2, yang terdiri dari Semenanjung Makau seluas 9,3 km2 dan terhubung ke daratan Cina, pulau Taipa (6,8 km2) dan Coloane (7,6 km2) dan area reklamasi COTAI (6 km2). Tiga jembatan yang menghubungkan Makau ke Taipa (salah satunya adalah sepanjang 2.5km, yang lain adalah sepanjang 4,5 km dan yang ketiga adalah sepanjang 2,2 km).


Dari info yang sudah saya dapat, tujuan wisata yang terdekat dengan Macau Ferry Terminal yaitu Macau Fisherman’s Wharf yang merupakan taman hiburan di Macau. Di sini terdapat replika bangunan seperti colloseum di Roma, replika kawah gunung berapi dan bangunan lain. Tetapi tempat ini hanya kami kunjungi untuk berfoto-foto.  Tidak terlalu direkomendasikan.






Setelah puas mengambil gambar, kami kembali ke arah ferry terminal dan menuju ke terminal bis di seberangnya dengan mengikuti petunjuk arah untuk menumpang shuttle bis dari Hotel Grand Lisboa yang paling dekat dengan Senado Square.  Shuttle bis ini gratis dan memang disediakan oleh sebagian besar Hotel dan Casino di Macau sebagai fasilitas untuk tamu yang menginap. Tetapi wisatawan seperti kami bisa ikut karena mereka tidak memeriksa terlalu ketat. 


Hanya sekitar 10 menit kami telah sampai di basement hotel Grand Lisboa dan ketika kami menuju lobi melewati kasino hotel tersebut, cukup luas walaupun bukan merupakan kompleks hotel dan kasino yang terluas di Macau. Ini kali kedua saya melihat kasino, setelah yang pertama adalah kasino di Genting, Malaysia. 


Dengan mengikuti petunjuk di peta kami berjalan menuju Senado Square. Dari Lobi ke arah kanan dan lurus terus sampai melewati lampu lalu lintas dan tidak berapa lama sampailah kami di Senado Square yang merupakan sebuah lapangan luas  tempat berkumpulnya gedung-gedung bersejarah di Macau. 









Gedung-gedung yang bisa dilihat di sini adalah :

  • Gedung Leal Senado yang terletak tepat di seberang Senado Square. Kami sempat masuk ke dalam dan berfoto serta mengagumi arsitekturnya yang unik bergaya portugis.  Saat ini gedung Leal Senado dipergunakan sebagai balai kota.

  •  Holy House of Mercy (Santa Casa de Misericordia) adalah asosiasi amal pertama yang didirikan di Macau. Di lantai 2nya terdapat museum yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Tetapi saat itu kami tidak masuk kedalamnya karena saya kira tempat itu adalah gedung pemerintahan atau bank.

Diseberang Holy House of Mercy di sebelah kiri jalan terdapat Koi Kei bakery yang menjual Portuguese Egg Tart. Kue tersebut diletakkan di berjajar rapi di bagian depan bakery tersebut dan seakan memanggil-manggil untuk minta dibeli. Awalnya saya kira egg tart tersebut akan terasa maghteh atau agak eneg kalau dimakan agak banyak tetapi ternyata salah besar! Kulit pie yang crispy dengan bagian dalam creamnya yang berwarna kuning sangat lezat dan bikin ketagihan.  Saya yang kelihatan sangat menikmati  egg tart tersebut sampai ditegur oleh cowok cina imut-imut yang berusaha ngajak ngobrol walaupun tidak bisa bahasa Inggris. Mungkin dia heran karena saya sibuk memotret  egg tart tersebut sebelum menikmatinya. Hehe… 






Di sebelah Bakery ini terdapat Tourist Information yang sangat membantu memberi info mengenai lokasi obyek wisata dan kendaraan umum yang dipakai, beragam brosur dan  peta juga tersedia lengkap. Petugasnya juga ramah dengan bahasa Inggris yang jelas. 


Setelah berjalan beberapa saat  kami akhirnya sampai ke Bangunan Gereja St Dominic, gereja berwarna kuning dan putih dengan pintu dan jendela berwarna hijau adalah salah satu tempat pertunjukan Macau International Music Festival. 


Mengambil arah kanan, kami berjalan menelusuri jalan sempit dengan bermacam toko di kiri kanannya dan akhirnya kami sampai di Ruins St Paul’s yang ramai sekali dengan wisatawan.  Gereja tersebut terbakar pada tahun 1835 dan meninggalkan tampak depan bangunan yang fenomenal. Karena tidak ada wisatawan yang tidak berkunjung ke tempat ini. Di dekat Ruins St Paul’s juga terdapat museum jika berminat mengunjunginya.  




Selain toko pakaian dan cindera mata serta ada pula outlet Nike di sini, banyak sekali toko yang menjual Portuegese Egg Tart.  Tetapi saya tidak mencoba membeli disini dan cukup setia dengan Koi Kei Bakery di Senado Square.  Selain toko egg tart banyak toko yang menjual semacam daging kering seperti dendeng, dan sepertinya sangat diminati karena pembelinya banyak. Toko-toko makanan di sini sangat royal dengan tester makanan untuk diicip-icip. Jadi lumayan untuk mengganjal perut. 


Toko souvenir seperti tempelan kulkas dan gantungan kunci sepertinya hanya 1 yang saya lihat yaitu di kiri jalan tidak jauh dari Ruins St Paul. Tetapi saya mencari lagi melalui lorong-lorong menuju pasar setempat dan akhirnya bertemu dengan toko lain dan mendapat harga yang lebih murah : 10 $ per buah. 


Dari Senado Square kami memutuskan untuk mengunjungi A-Ma Temple dengan menggunakan bis. 






Ama Temple termasuk dalam World Heritage List UNESCO karena arsitekturnya yang merupakan campuran dari Timur dan Barat. A-Ma temple merupakan tempat Portugis mendarat pertama kalinya di Macau yang merupakan awal mula Portugis berkuasa di Macau. Tempat ini ramai dengan wisatawan yang juga datang untuk berdoa. Letak tempat-tempat doa di temple ini ada di beberapa lokasi yang dicapai dengan menggunakan tangga karena letaknya di atas bukit. 


Tujuan selanjutnya adalah Macau Tower  yang Dibuka pada tanggal 19 Desember 2001 dan memiliki tinggi 338 meter. Macau Tower terkenal dengan Bungy Jumpingnya yang merupakan tertinggi di dunia. Dikelola oleh AJ Hacket perusahaan bungy jumping yang terkenal. Sore itu saya cukup beruntung karena bisa menyaksikan bungy jumping disana.  Peserta bungy jumping tidak terayun-ayun naik turun seperti yang saya bayangkan karena ditahan oleh tali dikiri kanan peserta.  





Setelah puas menikmati Macau Tower dan pemandangan laut dan jembatan yang menuju ke PulauTaipa, dengan menggunakan bis kami kembali ke Senado Square untuk membeli egg tart dan teman saya mau membeli camilan di Koi Kei Bakery serta makan dulu di Mc D. 


*Tips untuk naik bis di Macau adalah harus menyediakan uang receh supaya bisa membayar dengan pas. Karena supir tidak menyediakan kembalian. Sewaktu hendak naik dari Macau Tower kami ditolong oleh seorang bapak baik hati yang bersedia menukarkan uang recehnya.  Jika tidak ingin repot sih bisa naik taxi saja yang lebih praktis. 


 Pulangnya kami berencana menumpang shuttle bis kembali dari Grand Lisboa yang ternyata gagal total.  Karena ketika saya menanyakan hal tersebut, petugas di sana mengatakan,”Please go back to your table and get the receipt  so you can take our bus. Intinya : kami harus bermain judi dahulu untuk mendapatkan bukti agar bisa naik shuttle bus tersebut. 


Berarti sudah jelas kami tidak bisa kembali ke Ferry Terminal dengan shuttle tersebut dan karena hujan turun sangat deras akhirnya kami naik taxi dan mengikuti antrian depan hotel yang cukup panjang. Harap-harap cemas apakah bisa mencapai pelabuhan tepat waktu ditambah khawatir jika keberangkatan kapal dibatalkan karena hujan deras. 



Ternyata saat menunggu tidak terasa karena kami sibuk melihat keramaian dan berkomentar konyol mengenai orang-orang yang kami lihat, hehehe… Akhirnya, di tengah hujan deras kami duduk di dalam taxi yang menuju ke Macau Ferry Terminal.  Untung saja perjalanan lancar dan bebas macet sehingga dalam waktu sekitar 30 menit kami sudah mendapat tiket,  melalui pemeriksaan imigrasi dan naik ke kapal tepat pada waktunya tanpa harus lama menunggu. Legaaaa banget.  Sepanjang perjalanan sempat khawatir  karena hujan sangat deras sehingga ombak besar kadang membuat kapal naik turun, walaupun tetap tidak terlalu terasa karena kapalnya memang sangat aman. Di setiap kursi juga disediakan pelampung beserta petunjuk penggunaan yang tertera di layar televisi. Sepanjang perjalanan saya tertidur pulas dan baru bangun tepat ketika kapal memasuki Hongkong dan karenanya sekali lagi saya bisa menikmati pemandangan lampu-lampu gedung yang indah. 

Oh iya, jika perjalanan dilakukan malam hari harga tiket turbo jet naik menjadi 185 $ HK. 

Karena hujan masih turun agak deras, kami memutuskan untuk makan malam dan segera kembali ke penginapan untuk beristirahat.


*Jika masih punya banyak waktu dan memutuskan untuk menginap semalam di Macau,  bisa mengunjungi kompleks Venetian Hotel yang merupakan kompleks hotel dan kasino yang terbesar di Macau. Disana banyak pertunjukan yang bisa dinikmati. Informasi tentang Macau bisa dibuka di website  ini,  cukup lengkap dan informatif.