Wednesday 18 August 2010

Pesona Ujung Kulon




Perjalanan ke Taman Jaya sebagai dermaga keberangkatan menuju Pulau Peucang ditempuh selama hampir 12 Jam, setelah beberapa kali berhenti, untuk menjemput salah satu peserta asal Singapore yang baru mendarat di Bandara pada jam 7 malam, berhenti untuk toilet time, mengganti ban yang bocor, sekitar jam 2 pagi, sholat subuh dan akhirnya sampai juga sekitar jam 10.30 pagi. Kami semua terdiri dari 33 orang yang rela ber backpacking ria untuk menikmati keindahan Ujung Kulon.

Cuaca mendung dan akhirnya turun hujan yang lumayan deras ketika kami naik ke kapal yang sudah siap mengantar kami ke Pulau Peucang, untuk mengurus ijin masuk dan selanjutnya menuju Cibom tempat kami bermalam. Beruntung cuaca hujan tidak lama, tetapi sinar matahari berganti-ganti antara mendung dan terik. Perjalanan ditempuh sekitar 3 jam dan kebanyakan diisi dengan tidur, menebus tidur yang tidak nyenyak di perjalanan tadi, setelah acara games konyol dipandu Deedee selesai.
Setelah beres mengurus ijin masuk ke areal Taman Nasional Ujung Kulon di Pulau Peucang, perjalanan dilanjutkan dengan kapal menuju Cibom, masih sekitar 1 jam perjalanan lagi dan karena kapal tidak bisa merapat dan boat yang seharusnya membawa kami menyeberang rusak, sehingga barang-barang termasuk tas, tenda, peralatan masak dan lain-lainnya, terpaksa diseberangkan bolak balik dengan menggunakan kano. Buat yang nggak bisa berenang dengan memakai life jacket meniti tali yang dipasang hingga ke pantai, jadi tetap aman tanpa khawatir tenggelam.

Sampai di daratan, kegiatan yang dilakukan adalah mendirikan tenda, ganti baju, beres-beres dan cuci-cuci badan di mata air. Nggak ada kamar mandi, jadi kalo mau buar air kecil dilakukan di balik batu besar dan dijaga orang lain supaya tidak ada yang mendekat. Bener-bener backpacker sejati deh.
Setelah menikmati makan malam, yang berasa makanan paling nikmat sedunia, karena siang nggak sempat makan. Dengan ditemani cahaya dari senter, kami menghabiskan malam mendengarkan cerita-cerita lucu dari Michael. Nggak percuma ditunggu sampe telat, karena he’s really funny, membuat semua terhibur. Inilah, malam pertama di ujung kulon ditemani debur ombak dan suara-suara binatang malam dari hutan.

Pagi hari, sarapan sambil menikmati sunrise, packing, foto-foto sebelum tracking menembus hutan menuju ke Tanjung Layar. Disini terdapat 3 lokasi mercu suar dari yang pertama dibangun pada tahun 1880. Keadaan mercu suar sudah tinggal sisa-sisanya saja karena runtuh akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 1883. Mercu suar kedua hanya berupa menara dari besi yang sudah berkarat. Sedangkan mercu suar yang sampai sekarang masih beroperasi dibangun pada tahun 1972 dengan tinggi 40 meter.
Dari atas reruntuhan mercu suar pertama, pemandangan indah pantai Tanjung Layar terhampar indah di depan mata. Hanya kami ber empat yang sampai ke sini, sedangkan rombongan yang lain tidak naik sampai ke atas tetapi langsung menuju lokasi foto-foto di bawah dengan pemandangan pantai tanjung layar dengan batu-batu karangnya yang kokoh. Lokasi yang paling bagus untuk foto-foto.
Setelah puas berfoto ria, kami kembali harus naik ke kapal dengan menggunakan kano. Di sini terjadi tragedi pada beberapa kamera teman-teman. Tetapi the show must go on dan akhirnya perjalanan diteruskan menuju ke Pulau Peucang, mampir untuk mengurus ijin dan menuju ke Padang Penggembalaan di Cidaon untuk melihat kawanan banteng yang sedang bergerombol. Karena siang hari, tepat jam 12 siang, binatang yang bisa dilihat hanya banteng saja, karena binatang lain seperti merak dan rusa bergerombol di padang ini pada pagi dan sore hari Setelah makan siang perjalanan diteruskan ke Pulau Peucang lagi, kali ini untuk berenang dan snorkeling.
Selesai acara berenang dan snorkeling, dengan kembali menempuh perjalanan sekitar 2,5 jam dengan kapal menuju Pulau Handeleum, kami akhirnya bisa mandi, bisa menikmati listrik sehingga bisa ngecharge HP dan ada sinyal lagi. Hore, bisa berhubungan kembali dengan dunia luar.
Yang seru, sambil mendirikan tenda, ternyata banyak rusa berkeliaran dan mereka tidak takut dengan kami. Dan, sehabis makan malam seperti biasa acara games seru dan ngobrol-ngobrol.

Pagi berikutnya, hari terakhir, terjadi perubahan acara, yang seharusnya acara ber kano ria dirubah menjadi snorkeling ke pulau Badul. Agak menyebalkan karena sudah booking duluan dan tiba-tiba ada orang yang memakai kano tersebut di jam yang sama. :(
Pulau Badul ini dilalui dalam perjalanan ke pemberhentian terakhir di Sumur. Bukan di Taman Jaya lagi seperti awal perjalanan, sehingga perjalanan pulang bisa lebih cepat dan tidak melalui jalan rusak lagi.
Menurut teman-teman yang snorkeling, spotnya lumayan bagus.
Sekitar 1 jam acara snorkeling, perjalanan dilanjutkan kembali sekitar 1 jam dan setelah tiba di Sumur, makan siang, langsung back to Jakarta dan sampai dengan selamat di last stop parkiran dekat FX.
Walaupun banyak kendala-kendala yang terjadi di luar dugaan, tetap saja perjalanan ini mengesankan bagi saya, selain karena lokasinya yang berupa Taman Nasional, menghabiskan waktu yang sangat lama di kapal, tidur di tenda yang diterpa angin kencang di pagi hari, terakhir mesti minum pil kina yang rasanya super duper pahit selama 2 minggu sebelum dan 4 minggu setelah mendatangi Ujung Kulon karena termasuk lokasi endemik penyakit Malaria.

Hehe, foto-foto narsisnya ternyata banyak ya..

Monday 16 August 2010

Fish n co




Sebelum nonton Balagan Sirkus, kita makan malam dulu supaya nggak laper. Untuk praktisnya nyari tempat makan yang berada satu lantai dengan Ballroom Ritz Carlton Pacific Place yaitu di lantai 4.

Akhirnya pilihan jatuh kepada Fish n Co, selain karena udah lama nggak makan di sini, sedang ada promo diskon 30% pakai CC Mandiri untuk makanan. Yah, lumayanlah.

Makanan yang dipesan Coriander Catch, yang memakai ikan dori sebagai bahan utama. Kalau pilihanku Skate Black Pepper, kalo nggak salah ikannya adalah ikan pari, yang seratnya agak kasar tapi lumayan empuk. Durinya besar-besar tapi pipih. Semuanya dihidangkan di dalam wadah serupa wajan, lengkap dengan french fries dan potongan wortel dan melon serta jeruk nipis.

Untuk dessertnya kita pesan Hot Fudge, warm chocolate cake dengan es krim vanila, hmm.. yummy.... oh iya, minuman yang kita pesan Jungle Freeze, dihidangkan dalam gelas raksasa dan memang untuk sharing 2 orang.

Saturday 14 August 2010

Balagan, Cirque Of The World




Tiba-tiba di suatu hari sabtu sore masuk sms dari Deniya, bertanya apakah ada acara besok Minggu. Karena tidak ada acara, jadi deh, diajak nonton sirkus, bersama Raiyan. Wah, asyiknya, rejeki nomplok. Kalau nggak dapet tiket gratisan kayaknya nggak bakal nonton sirkus ini deh, secara harga tiketnya mahal. Kelas Silver yang saya dapet ini aja, harganya Rp. 600.000,-

Balagan adalah sirkus yang berasal dari Rusia, disutradarai oleh Mikhail Matorin. Di dalam pertunjukkan sirkus ini tidak ada atraksi hewan sama sekali, hanya akrobat dan ketangkasan bermacam-macam alat serta drama musikal dan komedi. Didatangkan ke Indonesia oleh Indika Group.

Sayang tempat duduknya kurang nyaman, Ritz Carlton Ballroom, Pasific Place agaknya kurang sesuai untuk pertunjukkan sirkus sehingga kursi diletakkan sejajar dan tidak berundak-undak, mengakibatkan pandangan terhalang oleh orang di depan kita.
Kalau sodara saya, Deniya, yang mengajak, karena memamakai kursi roda beruntung bisa duduk di bagian VIP bersama Raiyan, karena kursi roda sulit untuk naik ke bagian Silver yang letaknya di atas.
Sirkus ini sepertinya tidak terlalu cocok untuk anak-anak karena Raiyan bilang mengantuk sewaktu ditanya kesannya menonton sirkus ini dan anaknya temanpun sampai hampir tertidur padahal umurnya 8 tahun, lebih tua 3 tahun dari Raiyan. Maklum, biasanya anak-anak tertarik nonton sirkus karena ada atraksi bermacam hewan yang lucu-lucu.
Foto-foto ini diambil memakai kamera Lumix dengan full zoom, karena letak tempat duduk yang jauh dari panggung, jadi hasilnya kurang maksimal.

Tips Diet

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama mempunyai berat normal antara 47-48 kg, berat badan saya naik menjadi 50. Memang cuma naik 2 kg, tapi karena saya pendek, terlihat jelek sekali, apalagi pinggul saya besar, dan gemuknya di sekitar perut. Sehingga tambah tidak proporsional sama sekali.
Gimana nggak naik, kerjanya makan terus. Kebetulan sedang sering diajak ketemuan sama teman sepulang kantor dan pasti dilanjutkan makan-makan. Ditambah lagi saya juga lagi senang mencoba resep. Dan yang dicoba adalah Tiramisu dan Cheese Cake! Yang kalorinya tidak terkira banyaknya, apalagi dimakan tiap hari. hehe...

Awalnya saya mencoba detoks ala pak Bondan Winarno, 2x24 jam hanya minum juice setiap 2 jam sekali. Juicenya bisa memakai juice literan yang dijual di supermarket, dengan pilihan yang unsweetend. Sampai sekitar jam 4 sore saya masih bisa bertahan, tetapi karena harus lembur, pertahanan saya jebol juga karena teman-teman kantor memesan indomie rebus. Bayangan indomie rebus dengan telor yang kuningnya 3/4 sehingga masih kental dan taburan cabai rawit iris benar-benar menggoda iman. Alhasil, detoks gagal pada hari pertama.
Tetapi saya sempat merasakan efek detoks yang memang membuat agak lemas dan pusing. So, indomie rebus sore itu adalah indomie rebus yang paling enak sedunia.

Tiba-tiba saya ingat dengan metode diet yang pernah saya baca di majalah Fit, yaitu metode diet pisang, yang kemudian saya kombinasikan dengan tips diet dari Dr Phaidon Toruan yang sering menulis di milis majalah Fit. Sehingga di hari berikutnya saya memutuskan untuk mencoba diet tersebut.
Sarapan : makan satu buah pisang ambon dan minum air putih
Siang : selembar roti tawar gandum dengan sayuran.
Malam : saya hanya minum susu low fat dan kalau lapar sekali saya makan nutri jell yang dibuat dengan gula sedikit saja. Atau kalau benar-benar lapar saya makan sepotong crackers.

sebenarnya untuk hasil terbaik disarankan untuk tidak minum manis, tetapi karena saya maniac kopi, saya tetap minum kopi 3 in 1 di siang hari.
Untuk roti gandum bisa diganti dengan nasi merah, oatmeal, atau kentang yang direbus, pokoknya jangan makan nasi putih, karena nasi putih adalah karbohidrat murni yang membuat tubuh mudah menjadi gemuk.

Berkat diet seperti di atas, akhirnya saya berhasil menurunkan berat menjadi normal dan mudah-mudahan bisa turun lagi menjadi 45, berat badan ideal jaman dulu. Mengingat sudah bulan puasa, mudah-mudahan bisa turun lagi deh....
Kunci sukses diet hanya 1 : disiplin, karena sekali kita tergoda makan yang lain, pasti diet kita akan gagal.