Hari
terakhir! Sarapan dengan menu pancake pisang dan kopi seperti biasa. Kali ini
si mbak yang bertugas melayani kami pagi itu mendemonstrasikan cara menyeduh
kopi dengan saringan. Dan setelah urusan pembayaran selesai kami segera memulai
walking around Saigon berbekal peta dari Mrs Long.
Rute
kami pagi itu adalah :
Menyusuri
sepanjang jalan Pham Ngu Lao dengan melewati taman-taman yang rimbun ramai
dengan bapak dan ibu berusia lanjut yang sedang berolahraga. Arah kami menuju
pasar Ben Than Market dan terus saja menuju arah Revolutionary Museum. Karena
hari itu hari Senin, jalanan penuh dengan orang-orang yang hendak berangkat
kerja tetapi tidak ada kemacetan. Dan harus selalu ingat untuk hati-hati
menyeberang jalan, lihat ke kiri dulu baru ke kanan. Hehe..
Selama perjalanan kami melalui dan sempat
beristirahat di taman-taman kota yang terawat dimana pada beberapa taman tersebut ada alat untuk berolahraga seperti sepeda statis
dan alat untuk berayun.
Akhirnya
sampailah kami di :
Revolutionary
Museum
No.65 Ly Tu Trong Street,
District 1, Ho Chi Minh City.
Independence Palace atau Reunification Palace
135 Nam Ky Khoi Ngia, District 1
Jam operasional : 7.30 – 11.00 dan jam 13.00 – 15.00
Tiket masuk : 30.000 VND untuk dewasa dan 3.000 VND untuk anak2.
Jam operasional : 7.30 – 11.00 dan jam 13.00 – 15.00
Tiket masuk : 30.000 VND untuk dewasa dan 3.000 VND untuk anak2.
The War Remnant Museum –
museum yang di dalamnya berisi tentang Vietnam sewaktu jaman perang.
28 Vo Van Tan Street, District 3
Jam operasional : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND
Jam operasional : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND
Untuk
War Remnant Museum pembayaran tiket masuk harus menggunakan mata uang VND dan
tidak menerima mata uang US$. Kami tidak jadi masuk karena kebetulan saat itu
kami tidak mempunyai mata uang VND. Penjaganya lumayan galak, tidak
memperbolehkan kami untuk mengambil foto bagian depan museum sebelum membeli
tiket masuk. So, kami memutuskan untuk tidak jadi masuk karena kami baru
menemukan tempat penukaran uang lumayan jauh dari museum tersebut. Hehe..
Sebenarnya
kami juga tidak masuk ke dalam 2 museum sebelumnya, yang pertama karena ketika
kami datang museum belum buka, yang kedua di Reunification Palace, kami lebih
memilih untuk duduk-duduk di taman yang rimbun dan jadi kurang berminat untuk
masuk ke museum tersebut. Kalau untuk War Remnant Museum karena isinya
tentang perang dan kami telah mengunjungi Cuchi Tunnel sepertinya sudah cukup.
Lebih asyik jalan-jalan berkeliling kota dan tidak usah lihat segala sesuatu
yang berbau perang lagi.
The Notre Dame Cathedral
phường
Bến Nghé, HCMC
The People's Comitte Building atau City Hall
Nguyen Hue Boulevard, Le Thanh Ton Street.
Nguyen Hue Boulevard, Le Thanh Ton Street.
Setelah mengunjungi tempat-tempat tersebut kami akhirnya
menuju resto Halal @Saigon yang berada di dekat Mesjid Utama di HCMC, alamatnya
di 31 Đông Du, District 1. Pemiliknya adalah orang Malaysia yang
waktu kita makan di sana kebetulan beliau ada dan mengajak kami mengobrol. Rasa
makanannya cukup enak. Tetapi saya tidak sempat mencatat nama makanannya.
Usai makan kami meneruskan perjalanan menuju
ke arah Ben Than Market, sesuai dengan Peta Ben Than Market menjadi patokan
kami untuk menemukan jalan kembali ke Hotel. Kebetulan masih ada titipan yang
tertinggal sehingga lagi-lagi kami belanja. Puas belanja, karena cuaca yang
panas kami mampir ke resto yoghurt di depan Pasar Ben Than untuk sekedar
mendinginkan badan. Dan dari sana kami
berjalan kaki kembali menuju Hostel dengan mampir di taman untuk istirahat,
makan di KFC dan lagi-lagi makan Pho di Pho Quynh.
Waktu yang masih tersisa kami habiskan untuk
menghabiskan uang VND saya untuk membeli kopi Vietnam beserta saringannya
(lagi) dan berfoto bersama Mrs Long. Untuk menuju Airport kami memakai taxi yang
dipanggilkan oleh petugas hostel dan kami bergabung dengan satu orang pemuda
dari China yang juga hendak menuju Airport.
Bersama Mrs Long |
Walaupun pulang kantor, arus lalu lintas yang
padat tidak sampai menyebabkan kemacetan yang berlarut-larut. Mobil tetap jalan
dengan lincah di tengah lautan sepeda motor. Dan tidak sampai satu jam kami
sudah sampai di Airport.
Hampir saja salah counter check in Air Asia
ketika akhirnya ada seorang bapak Malaysia memberitahukan counter yang benar
dan pesawat kami ternyata berangkat lebih cepat dari jam yang dijadwalkan. Dan
sekitar 3 jam kemudian pesawat kembali mendarat dengan mulus di Bandara
Soekarno Hatta, kembali ke kota Jakarta tercinta dengan sejuta kenangan tentang
negeri Paman Ho dan Kambodia.
Hi Mbak Ervita,
ReplyDeleteThanks sudah menulis pengalaman traveling nya ke Vietnam dan Kambodja ya. It really inspires me to travel there setelah sebelumnya agak ragu karena baca di bbrp situs lain yang penulisnya bule hehe. Keep your good works ya.
Regards,
Endro
displayhunter2.blogspot.com
eat-n-travel.blogspot.com
Hello Endro,
DeleteThanks ya.. If u want to get other info you can contact me anytime. Keep traveling!