Wednesday, 28 November 2012

Walking Around Ho Chi Minh City (Day 5)



Hari terakhir! Sarapan dengan menu pancake pisang dan kopi seperti biasa. Kali ini si mbak yang bertugas melayani kami pagi itu mendemonstrasikan cara menyeduh kopi dengan saringan. Dan setelah urusan pembayaran selesai kami segera memulai walking around Saigon berbekal peta dari Mrs Long. 

Rute kami pagi itu adalah :
Menyusuri sepanjang jalan Pham Ngu Lao dengan melewati taman-taman yang rimbun ramai dengan bapak dan ibu berusia lanjut yang sedang berolahraga. Arah kami menuju pasar Ben Than Market dan terus saja menuju arah Revolutionary Museum. Karena hari itu hari Senin, jalanan penuh dengan orang-orang yang hendak berangkat kerja tetapi tidak ada kemacetan. Dan harus selalu ingat untuk hati-hati menyeberang jalan, lihat ke kiri dulu baru ke kanan. Hehe.. 





 Selama perjalanan kami melalui dan sempat beristirahat di taman-taman kota yang terawat  dimana pada beberapa taman tersebut  ada alat untuk berolahraga seperti sepeda statis dan alat untuk berayun.  




Akhirnya sampailah kami di :




Revolutionary Museum
No.65 Ly Tu Trong Street, District 1, Ho Chi Minh City.
Jam Buka : 08.00  - 11.30  dan 14.00 – 16.30. Biaya masuk : 15.000 VND


Independence Palace  atau Reunification Palace
 135 Nam Ky Khoi Ngia, District 1
Jam operasional : 7.30 – 11.00 dan jam 13.00 – 15.00
Tiket masuk : 30.000 VND untuk dewasa dan 3.000 VND untuk anak2.



The War Remnant Museum – museum yang di dalamnya berisi tentang Vietnam sewaktu jaman perang.
 28 Vo Van Tan Street, District 3
Jam operasional : 8.00 – 11.45 dan 13.30 – 16.45
Tiket masuk : 15.000 VND




Untuk War Remnant Museum pembayaran tiket masuk harus menggunakan mata uang VND dan tidak menerima mata uang US$. Kami tidak jadi masuk karena kebetulan saat itu kami tidak mempunyai mata uang VND. Penjaganya lumayan galak, tidak memperbolehkan kami untuk mengambil foto bagian depan museum sebelum membeli tiket masuk. So, kami memutuskan untuk tidak jadi masuk karena kami baru menemukan tempat penukaran uang lumayan jauh dari museum tersebut. Hehe..

Sebenarnya kami juga tidak masuk ke dalam 2 museum sebelumnya, yang pertama karena ketika kami datang museum belum buka, yang kedua di Reunification Palace, kami lebih memilih untuk duduk-duduk di taman yang rimbun dan jadi kurang berminat untuk masuk ke museum tersebut.  Kalau untuk War Remnant Museum karena isinya tentang perang dan kami telah mengunjungi Cuchi Tunnel sepertinya sudah cukup. Lebih asyik jalan-jalan berkeliling kota dan tidak usah lihat segala sesuatu yang berbau perang lagi. 









The Notre Dame Cathedral
 phường Bến Nghé, HCMC







The General Post Office – kantor pos utama
2, Công Xã Paris, P.Bến Nghé, Q.1



The People's Comitte Building atau City Hall
Nguyen Hue Boulevard, Le Thanh Ton Street.








 
Setelah mengunjungi tempat-tempat tersebut kami akhirnya menuju resto Halal @Saigon yang berada di dekat Mesjid Utama di HCMC, alamatnya di 31 Đông Du, District 1. Pemiliknya adalah orang Malaysia yang waktu kita makan di sana kebetulan beliau ada dan mengajak kami mengobrol. Rasa makanannya cukup enak. Tetapi saya tidak sempat mencatat nama makanannya. 


 

  
Usai makan kami meneruskan perjalanan menuju ke arah Ben Than Market, sesuai dengan Peta Ben Than Market menjadi patokan kami untuk menemukan jalan kembali ke Hotel. Kebetulan masih ada titipan yang tertinggal sehingga lagi-lagi kami belanja. Puas belanja, karena cuaca yang panas kami mampir ke resto yoghurt di depan Pasar Ben Than untuk sekedar mendinginkan badan.  Dan dari sana kami berjalan kaki kembali menuju Hostel dengan mampir di taman untuk istirahat, makan di KFC dan lagi-lagi makan Pho di Pho Quynh.
Waktu yang masih tersisa kami habiskan untuk menghabiskan uang VND saya untuk membeli kopi Vietnam beserta saringannya (lagi) dan berfoto bersama Mrs Long. Untuk menuju Airport kami memakai taxi yang dipanggilkan oleh petugas hostel dan kami bergabung dengan satu orang pemuda dari China yang juga hendak menuju Airport. 

Bersama Mrs Long

Walaupun pulang kantor, arus lalu lintas yang padat tidak sampai menyebabkan kemacetan yang berlarut-larut. Mobil tetap jalan dengan lincah di tengah lautan sepeda motor. Dan tidak sampai satu jam kami sudah sampai di Airport.
Hampir saja salah counter check in Air Asia ketika akhirnya ada seorang bapak Malaysia memberitahukan counter yang benar dan pesawat kami ternyata berangkat lebih cepat dari jam yang dijadwalkan. Dan sekitar 3 jam kemudian pesawat kembali mendarat dengan mulus di Bandara Soekarno Hatta, kembali ke kota Jakarta tercinta dengan sejuta kenangan tentang negeri Paman Ho dan Kambodia.


2 comments:

  1. Hi Mbak Ervita,


    Thanks sudah menulis pengalaman traveling nya ke Vietnam dan Kambodja ya. It really inspires me to travel there setelah sebelumnya agak ragu karena baca di bbrp situs lain yang penulisnya bule hehe. Keep your good works ya.

    Regards,
    Endro
    displayhunter2.blogspot.com
    eat-n-travel.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hello Endro,
      Thanks ya.. If u want to get other info you can contact me anytime. Keep traveling!

      Delete