Wednesday 4 January 2012

Kulineran di Solo







Pertengahan September lalu, saya berangkat ke Solo untuk tugas kantor bersama Fitri. Dan diantara waktu kosong yang tersedia apalagi yang dilakukan jika bukan kulineran.
Tempat pertama yang dikunjungi adalah Selat Mbak Lies. Sampai di lokasi hari sudah sore dan di papan menunjukkan bahwa sebenarnya jam buka sudah habis. Tetapi beruntung, mereka masih mau menerima kami untuk makan di sana, walau mereka sudah beres-beres siap untuk tutup. Di tengah rumah makan terpampang tulisan besar Tidak Buka Cabang.
Interior rumah makan tersebut sangat unik, karena hampir seluruh pernak perniknya didominasi oleh keramik. Di dinding penuh dengan pajangan piring keramik dengan tanda tangan dan kesan-kesan dari selebritis yang berkunjung ke sana.
Pesanan kami malam itu sudah pasti Selat Solo dan untuk Ibu adalah Tahu Acar. Rasa kuah yang manis khas masakan jawa terasa pada Selat Solo yang dihidangkan, tetapi cukup nikmat bercampur dengan potongan daging, kentang, dan sayuran yang menyertainya.
Tahu Acar adalah potongan tahu dengan mie kuning dengan kuah asam segar dan sedikit rasa manis dari kecap, dilengkapi taburan kacang goreng dan bawang goreng serta acar timun sebagai pelengkap.





Selat Mbak Lies
Serengan Gang II/42, Solo
telepon 0271-653332


Esok harinya, sebelum mulai beraktifitas kami menuju ke Soto Ayam Gading yang cukup terkenal di Solo untuk sarapan. Rumah makan sederhana dengan meja dan bangku kayu yang dapat menampung cukup banyak pengunjung. Tempat meracik soto terdapat di depan warung dengan tambahan bangku di depannya. Sepertinya setiap tempat dimanfaatkan agar lebih banyak pengunjung dapat duduk. Bisa dibayangkan ramainya tempat ini pada jam makan siang.
Kami memesan soto campur yang berarti nasi langsung dicampur di mangkuk soto. Sebenarnya campuran soto ini tidak ada bedanya dengan soto yang lain, suwiran ayam, bihun, potongan kentang dan seledri serta daun bawang. Tetapi kuah kaldunya memang segar dan ringan membuat saya tidak berhenti menyuap hingga habis. Hmm, mungkin juga karena efek lapar karena belum sarapan jadi rasa enak bertambah dua kali lipat. Hehe… Oh iya, jika kurang puas, di meja tersedia beraneka macam gorengan yang bisa dipilih untuk lauk.

Soto Ayam Gading
Brig.Jend Sudiarta No.75, Gading Solo, Jawa Tengah






               





 
                                



                      



                    
             












5 comments:

  1. Memang di menu tertulis "rujak tahu" ya? Orang Solo biasanya nyebut ini "tahu acar".

    ReplyDelete
  2. iya nih, maaf, konfirm ke ibu yg makan kok dia bilang rujak tahu ya, nanti direvisi deh, mbak. hehe...Terimakasih atas koreksinya...

    ReplyDelete
  3. wah kurang banyak vit, lu belum ke nasi liwet Wongso Lemu yang 'muahal', timlo solo Pasar Gede, Soto sawah, tengkleng pasar klewer, susu si jack, hahaha... pulang2 harus cek darah deh...

    ReplyDelete
  4. ke solo malah lewat2 aja, thanks infonya

    ReplyDelete
  5. Masak sih, om Hanif gitu loh, belom pernah? ah t-e-r-l-a-l-u.... hehehehe

    ReplyDelete