Hari ini
jadwalnya ke pantai Kuta untuk lari pagi dan jalan-jalan. Tapi sayang, cuaca
yang mendung membuat hasil foto jadi kurang bagus dan ketika saya sedang lari
tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Saya yang terjebak akhirnya numpang
duduk di warung pinggir pantai dan makan nasi jinggo disana. Setelah hujan
mulai reda saya segera kembali ke hotel. Si Neng udah balik duluan dan sedang
leyeh-leyeh di tempat tidur sambil nonton tv.
Setelah
hujan reda kami bersiap-siap untuk jalan membeli oleh-oleh ke tempat oleh-oleh
Khrisna. Setelah itu karena Neng ingin belanja di pasar tradisional saja
akhirnya saya naik bus Trans Metro Dewata sampai ke pasar Kuta. Ada satu toko yang cukup besar dan kami berbelanja di sana. Selesai
belanja kami makan di warung soto di depan toko tersebut. Yang praktis aja deh biar nanti
pulangnya dekat ke hotel tinggal jalan kaki.
Kami
menelusuri jalan Pantai Kuta untuk menuju hotel dan ya Allah, sepinya jalan
itu. Toko-toko hampir semua tutup, hanya ada 1-2 yang buka. Lalu lintas jalan
yang biasa macet berubah menjadi sepi. Hanya sedikit kendaraan yang melintas.
Sampai di
hotel kami istirahat dan sorenya bersiap-siap untuk nonton Tari Kecak di Uluwatu.
Kami menuju kesana dengan order Gocar dan ketika sudah dapat drivernya menawari
untuk di tunggu dengan rate yang sama dan sekalian diantar ke tempat test
antigen untuk syarat naik pesawat pulang ke Jakarta.
Menuju
Uluwatu kami menyusuri bagian Bali yang ada pantai Pandawanya terus sampai di
Uluwatu. Saya berdoa semoga cuaca cerah supaya bisa menonton tari Kecak dengan
tenang. Sampai di sana, saya segera menuju tempat peminjaman kain sebagai
syarat untuk masuk ke Pura. Kami segera membeli tiket seharga Rp 150.000 per
orang dan mendapat selebaran cerita mengenai jalan cerita tari kecak. Pembelian
bisa dilakukan secara online di website tari kecak yang saya search di google
atau bisa juga di aplikasi lain seperti traveloka.
Saya sengaja
tidak memesan online karena takut kalau cuaca hujan dan acara dibatalkan.
Untung saja sampai saatnya venue dibuka cuaca masih kondusif, ada hujan gerimis
tapi kecil banget dan dari jauh tampak sunset yang malu-malu tertutup awan.
Pemandangan dari tempat duduk memang spektakuler, lautan luas berpadu dengan
langit dan tari kecak yang meriah lengkap dengan adegan api yang membara. Karena
cuaca mendung, penyelenggara membagikan secara gratis jas hujan plastik warna
warni, sehingga di foto terlihat warna warni penonton memakai jas hujan. Rasanya senaaaang
sekali akhirnya kesampean nonton.
Menurut
teman jaman sebelum pandemi penontonnya lebih full lagi dari pada ini. Sampai
meluber. Dan pastinya banyak turis asingnya. Kemarin kan turis domestik semua. Saya
termasuk beruntung karena ternyata pertunjukan tari Kecak ini baru buka lagi
sekitar 2 minggu setelah sebelumnya tutup karena pembatasan.
Hari sudah
gelap ketika acara selesai dan kami menuju parkiran untuk mencari driver Go Car
yang setia menunggu. Dan seperti yang dijanjikan kami menuju tempat test
antigen dekat hotel dan dalam beberapa menit hasil sudah keluar. Negatif
pastinya sehingga besok jadi deh balik ke Jakarta.
Besok adalah
hari senin dan untuk menikmati saat terakhir liburan saya berenang di kolam
hotel. Hotel Grand Inna Kuta mempunyai 3 kolam renang, 1 kolam di depan
menghadap pantai, 1 di depan kamar hotel dan ada lagi 1 di daerah gedung baru.
Saya mencoba dua-duanya karena yang depan pantai sudah dicoba di hari pertama.
Puas
berenang kami jalan-jalan menuju Pantai Legian dan foto-foto disana. Suasana
pantai sepiiii... resto-resto dengan bean bag warna warni tetap buka tetapi
nyaris tanpa pengunjung. Sebenernya yang ramai di Pantai Canggu tapi kami tidak
kesana karena cuaca agak mendung juga.
Setelah puas
main di pantai, kami balik ke hotel untuk bersiap-siap pulang ke Jakarta,
memesan Gocar dan akhirnya sampai di Airport.
Perjalanan
lancar dan akhirnya sampailah kami di Jakarta.
No comments:
Post a Comment