Hari
ke 3 diawali dengan bangun pagi sekitar jam 4.30 untuk melihat sunrise di
Punthuk Setumbu. Pihak hotel The Amrta bisa menyediakan fasilitas pengantaran
ke lokasi ini dengan membayar harga paket. Biasanya sekalian dengan obyek
wisata Gereja Ayam yang letaknya berdekatan.
Mata
yang masih mengantuk langsung segar terkena angin pagi yang sejuk. Dengan
semangat kami mendaki bukit untuk menuju pelataran tempat menunggu detik-detik
matahari terbit bersama dengan wisatawan lain. Beruntung sekali pagi ini cerah
sehingga borobudur terlihat cukup jelas. Amazing.
Waktu perjalanan turun ada penduduk yang memelihara burung hantu dan pengunjung yang lewat bisa berfoto bersama burung tersebut setelah membayar tentunya.
Setelah
puas foto-foto dengan latar belakang pegunungan saya menelpon driver hotel
untuk dijemput dan menuju ke Gereja Ayam. Beruntung lagi, ternyata Gereja Ayam
sudah buka, sehingga kami bisa masuk ke dalam setelah membayar karcis masuk
yang sudah termasuk snack.
Tadinya
kami tidak berniat ikut tur di dalam gereja yang menerangkan asal mula
berdirinya Gereja Ayam karena waktu kami terbatas karena akan dijemput travel
untuk menuju Yogya. Tetapi ada seorang bapak yang ngobrol dengan saya sejak di
Punthuk Setumbu dan masuk duluan karena mengambil tur privat dan dengan baiknya
mengajak kami ikut serta sehingga bisa masuk duluan. Kalau tidak kami masih
menunggu agak lama karena masuknya bergiliran.
Dari
tur ini dijelaskan kalau bangunan ini bukan Gereja melainkan Rumah Doa dan
bukan Ayam tetapi Burung Merpati. Di sini terdapat ruang-ruang yang digunakan
untuk meditasi. Ruangan ini tidak boleh difoto. Terdaoat ruangan untuk
menempelkan kertas berisi harapan kami dan bisa mengambil kartu yang berisi
kata-kata petuah. Terdapat juga ruangan luas yang bisa digunakan untuk berdoa
dari berbagai agama.
Setelah
berfoto di bagian atas bangunan yang merupakan bagian paruh dari bangunan ini,
kami segera turun. Karena hanya dibatasi selama 5 menit saja supaya bisa
bergantian dengan rombongan lain. Kami
turun dan menuju ke bagian restoran tempat kami mengambil snack singkong goreng
yang renyah dan langsung menuju mobil untuk kembali ke hotel.
Di
hotel sarapan sudah siap dan kali ini kami makan di kamar karena hotel sudah
ramai dengan tamu lain.
Sekitar
jam 10 kami sudah dijemput oleh travel dan menuju Yogya. Asyiiik.. jalan-jalan
lagi deh ...
Karena
perjalanan Magelang - Yogya lumayan
jauh, kami memutuskan untuk makan siang dulu di Jejamuran. Restoran ini khusu
menyajikan menu-menu berbahan dasar jamur. Restoran ini sudah lama berdiri dan
sepertinya tetap memiliki banyak pelanggan. Karena siang itu resto terlihat penuh.
Kami memilih
beberapa menu, diantaranya sate jamur. Masakannya memang enak, tidak heran
sampai sekarang masih rame.
Setelah
makan, kami melanjutkan perjalanan selanjutnya ke Pantai Gesing. Pantai pasir
putih di selatan Yogya. Pantai ini memang agak jauh tapi sudah yang paling
dekat diantara pantai lain yang berpasir putih dan belum pernah saya kunjungi. Jadi
walaupun agak lama tetep diputuskan untuk kesana.
Waah..
pantai ini memang bagus. Ketika kami sampai cuaca memang agak mendung tetapi
tidak mengurangi kecantikan pantainya yang diapit dua tebing besar di kanan
kirinya sehingga ombak relatif tenang. Banyak kapal nelayan berada di pantai
dan bisa jadi obyek foto yang bagus.
Puas
foto-foto dan menikmati pantai, kami segera bergegas menuju tujuan selanjutnya
yaitu Hutan Pinus Mangunan. Sampai di sini hari sudah sore dan cuaca habis hujan
sehingga menjadi gloomy tetapi kami puas karena tetapi bisa mendapat foto
bagus.
Untuk makan
malam kami mampir ke Gudeg Sagan, gudeh basah yang tidak terlalu manis dan setelah
itu menuju hotel Prima In yang terlokasi dekat stasiun Tugu.
Istirahat
dan tidur nyenyak supaya besok bisa jalan-jalan lagi seharian.
No comments:
Post a Comment