Wednesday, 14 April 2021

Sentul Trail Running and Hiking - Januari 2021

 


Semenjak pandemi yang masih terus berlanjut di tahun 2021, upaya untuk menghibur diri bagi yang belum bisa berwisata keluar kota adalah dengan melakukan kegiatan yang tidak terlalu jauh dari Jakarta.

Sentul adalah destinasi favorit penduduk Jakarta untuk sekedar melepas lelah dari kegiatan yang semuanya serba online alias di rumah saja. Dengan waktu tempuh yang hanya sekitar 45 menit lewat tol dalam kota (ini kalau diukur dari Semanggi tempat tinggal saya) kita sudah bisa sampai di Sentul.

Sejak melihat status teman saya Ina yang hampir setiap weekend ke Sentul, saya jadi pengen ikutan. Sebelumnya saya juga sudah pernah ikutan trail run dengan teman saya yang lain tetapi waktu itu tujuannya bukan ke Sentul melainkan ke Pancawati, Bogor. Daerah seputar Kopi Daong. Waktu tahun lalu kesana, saya dijemput teman karena lokasinya yang agak jauh. Sedangkan kalau di Sentul saya berani bawa mobil sendiri karena relatif lebih dekat dari Jakarta. 

Beruntung awal Februari Ina mengajak saya ikutan ke Sentul. Ini bersama rombongan yang santai jadi larinya lebih sedikit. Kalau bersama rombongan Ina yang lain wah gawat... pasti ketinggalan jauh karena mereka beneran lari. Ini rombongan trail run ala-ala alias hiking aja.

Rute hiking kali ini adalah : sentul nirwana (tempat parkir mobil) –  Bukit Paniisan – balik lagi ke Sentul Nirwana.

Rutenya melewati daerah perumahan di Sentul City yang terbengkalai, lanjut terus sampai masuk ke area pegunungan bukit Sentul dengan melewati jalan setapak yang (lebih banyak) tanjakannya, melewati sawah dengan ditemani pemandangan yang menghijau serta birunya pegunungan di sepanjang jalan.










Akhirnya setelah melewati tanjakan yang sepertinya tidak ada ujungnya, sampailah kami di warung Pak Jajang yang terletak di puncak Bukit Paniisan. Wah, pemandangannya bagus sekali. Capek nanjak langsung terbayar lunas dengan disuguhi pemandangan pengunungan yang meyegarkan mata. Terlebih lagi sambil menikmati es cincau asli made in warung Pak Jajang yang legendaris benar-benar menjadi pengganti tenaga yang terkuras karena tanjakan.











Karena baru pertama kali sampai di sini, saya dan teman-teman asyik berfoto ria sampai puas. Kami duduk di kursi bagian luar warung karena di dalam warung penuh dengan pemotor trail yang sedang istirahat. Jalur yang kami lalui tadi memang bisa dilalui motor trail sehingga menjadi jalur favorit bagi mereka.

Puas beristirahat, minum es cincau, makan gorengan dan foto-foto, kami melanjutkan perjalanan pulang melewati jalan berangkat tadi tetapi karena ada Ina sebagai petunjuk jalan kami sepertinya melewati jalan pintas melalui hutan. Di sini kami melewati tanaman kopi dan pandan karena daunnya memancarkan wangi pandan yang khas. Jadi pengen makan kolak pisang. Hehe..

Perjalanan pulang kali ini end up melewati gunung pancar dengan deretan hutan pinusnya membuat saya dan Ida agak tertinggal karena sibuk foto-foto.




Akhirnya setelah melewati jalan perkampungan tiba-tiba saja kami sudah muncul di belokan dekat sentul Nirwana tempat kami parkir tadi.  Untuk ganti baju dan sedikit bilas bisa dilakukan di Indomaret dan setelah semua selesai kami segera kembali ke Jakarta.

Untuk perjalanan tadi kami menempuh jarak sekitar 15 km dengan lama hiking sekitar 7 jam. Memang untuk melakukan aktivitas  ini harus menyediakan waktu yang panjang karena kita tidak bisa memprediksi keadaan di lapangan. Bisa saja ada yang cedera sehingga perjalanan menjadi lebih lama, atau para peserta semuanya merasa lelah sehingga lebih banyak istirahat dan leyeh-leyeh menikmati alam dan tidak ingin buru-buru pulang. Yang jelas, semua peserta harus mempunyai daya tahan tubuh yang prima karena walaupun dilakukan dengan berjalan kaki, medan di sentul ini naik turun yang cukup menghabiskan energi.


No comments:

Post a Comment