Semenjak pandemi yang masih terus berlanjut di tahun 2021,
upaya untuk menghibur diri bagi yang belum bisa berwisata keluar kota adalah
dengan melakukan kegiatan yang tidak terlalu jauh dari Jakarta.
Sentul adalah destinasi favorit penduduk Jakarta untuk
sekedar melepas lelah dari kegiatan yang semuanya serba online alias di rumah
saja. Dengan waktu tempuh yang hanya sekitar 45 menit lewat tol dalam kota (ini
kalau diukur dari Semanggi tempat tinggal saya) kita sudah bisa sampai di Sentul.
Sejak melihat status teman saya Ina yang hampir setiap weekend
ke Sentul, saya jadi pengen ikutan. Sebelumnya saya juga sudah pernah ikutan
trail run dengan teman saya yang lain tetapi waktu itu tujuannya bukan ke
Sentul melainkan ke Pancawati, Bogor. Daerah seputar Kopi Daong. Waktu tahun lalu kesana, saya dijemput teman karena lokasinya yang agak jauh. Sedangkan kalau di
Sentul saya berani bawa mobil sendiri karena relatif lebih dekat dari Jakarta.
Beruntung awal Februari Ina mengajak saya ikutan ke Sentul.
Ini bersama rombongan yang santai jadi larinya lebih sedikit. Kalau bersama
rombongan Ina yang lain wah gawat... pasti ketinggalan jauh karena mereka beneran
lari. Ini rombongan trail run ala-ala alias hiking aja.
Rute hiking kali ini adalah : sentul nirwana (tempat parkir
mobil) – Bukit Paniisan – balik lagi ke
Sentul Nirwana.
Rutenya melewati daerah perumahan di Sentul City yang terbengkalai,
lanjut terus sampai masuk ke area pegunungan bukit Sentul dengan melewati jalan
setapak yang (lebih banyak) tanjakannya, melewati sawah dengan ditemani
pemandangan yang menghijau serta birunya pegunungan di sepanjang jalan.
Akhirnya setelah melewati tanjakan yang sepertinya tidak ada
ujungnya, sampailah kami di warung Pak Jajang yang terletak di puncak Bukit Paniisan.
Wah, pemandangannya bagus sekali. Capek nanjak langsung terbayar lunas dengan disuguhi
pemandangan pengunungan yang meyegarkan mata. Terlebih lagi sambil menikmati es
cincau asli made in warung Pak Jajang yang legendaris benar-benar menjadi pengganti
tenaga yang terkuras karena tanjakan.
Karena baru pertama kali sampai di sini, saya dan teman-teman
asyik berfoto ria sampai puas. Kami duduk di kursi bagian luar warung karena di
dalam warung penuh dengan pemotor trail yang sedang istirahat. Jalur yang kami
lalui tadi memang bisa dilalui motor trail sehingga menjadi jalur favorit bagi
mereka.
Puas beristirahat, minum es cincau, makan gorengan dan foto-foto,
kami melanjutkan perjalanan pulang melewati jalan berangkat tadi tetapi karena
ada Ina sebagai petunjuk jalan kami sepertinya melewati jalan pintas melalui hutan.
Di sini kami melewati tanaman kopi dan pandan karena daunnya memancarkan wangi
pandan yang khas. Jadi pengen makan kolak pisang. Hehe..
Perjalanan pulang kali ini end up melewati gunung pancar
dengan deretan hutan pinusnya membuat saya dan Ida agak tertinggal karena sibuk
foto-foto.
Akhirnya setelah melewati jalan perkampungan tiba-tiba saja
kami sudah muncul di belokan dekat sentul Nirwana tempat kami parkir tadi. Untuk ganti baju dan sedikit bilas bisa dilakukan
di Indomaret dan setelah semua selesai kami segera kembali ke Jakarta.
Untuk perjalanan tadi kami menempuh jarak sekitar 15 km dengan
lama hiking sekitar 7 jam. Memang untuk melakukan aktivitas ini harus menyediakan waktu yang panjang
karena kita tidak bisa memprediksi keadaan di lapangan. Bisa saja ada yang
cedera sehingga perjalanan menjadi lebih lama, atau para peserta semuanya
merasa lelah sehingga lebih banyak istirahat dan leyeh-leyeh menikmati alam dan
tidak ingin buru-buru pulang. Yang jelas, semua peserta harus mempunyai daya
tahan tubuh yang prima karena walaupun dilakukan dengan berjalan kaki, medan di
sentul ini naik turun yang cukup menghabiskan energi.
No comments:
Post a Comment