Day 1
Setelah menunggu berbulan-bulan sejak pertama kali mendaftar, Bali Marathon akhirnya tiba juga. Hari Jumat, 12 September 2014, jam 17.30
saya sudah barada di Bandara untuk keberangkatan dengan pesawat Air Asia
jam 19.30. Makan sore sekalian makan malam saya melipir ke Bakmi GM.
Sebelum melakukan lari untuk kategori Full Marathon kita
memang diharuskan untuk mengumpulkan cadangan glikogen melalui makanan,
istilahnya carboloading. Jadilah saya
yang selama ini makannya sedikit harus membiasakan diri makan banyak.
Sebenernya seneng sih bisa makan segala tapi karena selama ini perut sudah
terbiasa dengan porsi kecil, cukup kaget juga makan dengan porsi banyak. Perut
jadi terasa penuh dan akibatnya jadi sering ke kamar mandi. Saya tidak terlalu
mengukur sesuai teori yang saya baca tentang pembagian antara karbohidrat,
protein dan lemak dalam makanan yang saya makan. Pokoknya makan saja seperti
biasa. Tapi di minggu terakhir saya lebih banyak makan pasta. Pasta sangat
dianjurkan karena mudah diserap oleh tubuh.
Setelah makan, saya segara menuju ke ruang tunggu yang sudah
penuh. Pastinya sih ada banyak yang akan ke Bali untuk ikutan Marathon tapi
saya tidak melihat teman yang saya kenal. Menurut pemberitahuan, pesawat
terlambat 30 menit jadi akhirnya pesawat baru lepas landas sekitar jam 20. Di
atas pesawat saya baru bertemu dua orang teman yang saya kenal, yaitu Bu Yus
dan Dhika. Tapi kita duduknya berjauhan
sehingga tidak bisa ngobrol.
Pesawat mendarat dengan mulus tepat pukul 23.00, sms dari
pak Komang, driver yang menjemput masuk ke HP segera setelah dinyalakan. Beliau
sudah menunggu di depan airport, supaya lebih mudah saya janjian di depan
Alfamart.
Wah, ternyata drivernya masih muda loh, bukan bapak-bapak.
Malam pertama di Bali, saya akan menginap di rumah temannya Dessy di daerah
Jimbaran. Jadi, saya menjemput Dessy terlebih dahulu, yang malam itu sedang
keluar bertemu saudaranya, di depan Hard Rock untuk bersama-sama menuju ke
rumah temennya Dessy. Ah, akhirnya saya bertemu lagi dengan Dessy. Senang
sekali ada teman yang bersama-sama ikut Bali Marathon, walau Dessy ikut HM dan
bukan FM. Bersama dengan mang Koez yang ikut 10 K, mereka akan menemani saya
yang pertama kali ikut FM. Kalau tidak ada mereka apa jadinya saya harus
menghadapi marathon ini sendirian.
Sehabis menjemput Dessy, kami segera menuju Jimbaran. Saya
akan memakai mobil ini tanpa supir sehingga Bli Komang hanya mengantar saya
sampai di Mc Donald Jimbaran dan setelah itu saya yang menyetir mobil sampai ke
kompleks rumah temannya Dessy, yang bernama Ketut. Sampai di rumah Ketut, saya
segera mandi, beres-beres, ngobrol sebentar dan tidur.
Day 2
Paginya, setelah sarapan pagi nasi goreng dengan telur mata
sapi serta pie susu sebagai dessert, kami segera bersiap-siap untuk menuju
Sanur.
Oh iya, Bli Ketut ini mempunyai usaha industri rumahan Pie
Susu “Roempi”. Jadi sambil ngobrol kami melihat Bli Ketut dan istrinya
memanggang Pie Susu yang hendak dijual pagi itu dengan dititipkan di beberapa
tempat. Wiih, pie susunya enaakk.. lebih besar dari pie susu yang biasa saya
beli di Bali. Ini bukan promosi tapi beneran enak kok. Ada 3 rasa yang
tersedia, rasa original, cocopandan dan keju. Yang keju favorit
bangettt...manis gurihnya pas. *mabok pie deh.. hehehe...
Dalam perjalanan menuju Sanur, kami mampir ke warung nasi
ayam Ibu Oky di Jimbaran yang cukup terkenal. Karena dekat itu kami sengaja
mampir, biar sah. Saya hanya icip-icip sedikit, karena menjelang race tidak
boleh makan sembarangan, apalagi yang pedas. Dan kebanyakan lauk yang disajikan
di sini termasuk kategori pedas dan spicy. Jadi untuk menghindari sakit perut
lebih baik tidak memakannya.
Selesai makan, kami berdua meluncur ke arah Sanur dan
melalui jalan tol di Bali untuk pertama kalinya. Emang dasar jadul, daripada
liat google map atau waze yang canggih kami lebih baik memakai cara tradisional
yaitu bertanya. Pepatah malu bertanya sesat di jalan masih berlaku. Pemandangan
laut yang menakjubkan menemani kami sepanjang jalan, jadi saya sengaja menyetir
perlahan-lahan di jalur sebelah kiri.
Pemandangan pantai dari jalan tol |
Pemandangan Pantai dari jalan tol |
Sampai di hotel Puri Dalem, Sanur, si Mang sudah menunggu di
depan hotel dan kami langsung meluncur kembali menuju arah Nusa Dua. Kali ini
saya bebas tugas karena yang menyetir adalah si mang. Asyik, jadi bisa menikmati
pemandangan laut dengan puas waktu lewat jalan tol lagi.
Kami menuju hotel Sofitel, Nusa Dua, untuk mengambil race
pack Bali Marathon. Sesampai disana, kami bertemu dengan teman-teman sesama
pelari dari Jakarta dan sibuk ngobrol sana sini. Dessy sih yang lebih banyak
ngobrol, saya dan mang kebagian dikenalin dan akhirnya sibuk foto-foto.
Pengambilan racepack berjalan lancar dan setelah itu kami memutuskan untuk
berjalan-jalan ke pantai Nusa Dua sekalian makan siang.
Pengambilan Race Pack |
Antrii.. |
Setelah berputar-putar mencari arah pantai, akhirnya kami
bertanya dan sampailah di area tempat parkir. Cuaca Bali siang itu panas
sekali, ah, nggak kebayang deh gimana besok waktu lari.
Setelah parkir, kami menuju area pantai yang berada di
sebelah kiri. Baru kali ini saya berkunjung ke Pantai Nusa Dua di Bali.
Pantainya relatif tenang dan tidak berombak. Kami foto-foto dan akhirnya makan
siang di Bebek Bengil yang berada di dekat situ, di area The Bay, Nusa Dua.
Ternyata hampir semua teman-teman yang mengambil race pack Bali Marathon makan
siang disana.
Pantai Nusa Dua |
Abis Makan di Bebek Bengil |
Dua teman saya makan nasi bebek dan saya masih setia dengan
menu Pasta dalam rangka carboloading, yang langsung habis dalam sekejap. Maklum it’s
late lunch dan saya sudah lapar sekali. Selesai makan siang, kami mampir ke
pantai Nusa Dua di sisi yang satu lagi. Di sini pantainya agak lebih berombak.
Berbeda dari sisi pantai yang tadi, di sini terdapat pemandangan kursi pantai
dan payung-payungnya. Puas menikmati pantai, kami menuju ke arah mobil dan
ternyata kami melihat pelataran luas dengan patung yang cocok untuk foto-foto.
Pemandangan sekitarnya juga bagus sekali..dengan lapangan rumput yang luas
dan pohon-pohon yang cabang-cabangnya terlihat eksotis. Lokasi ini bernama Bali Tourism
Development Corporation (BTDC), Peninsula Nusa Dua, Bali dan patung yang
terdapat di sana adalah patung Kresna dan Arjuna setinggi 17 meter. Lokasi ini biasa menjadi area berlangsungnya
Nusa Dua Fiesta. Saat itu juga sedang
ada acara yang belangsung disana, jadinya rame.
Pemandangan di Nusa Dua |
Karena pas kami sampai di sana, lautnya sedang surut dan hari sudah menjelang sore dan
matahari sangat terik, jadinya kita tidak berkunjung ke Water Blow . Water blow
ini bagian pantai berkarang yang bila terhempas air laut maka akan timbul
percikan ombak yang besar. Ini juga
taunya setelah liat foto-foto di google. Hehe...Jadi setelah puas foto-foto
dengan berbagai gaya, kami langsung kembali ke hotel di Sanur.
Sampai di hotel, saya segera minum obat sakit kepala karena
kepala saya sakit. Mungkin karena telat makan dan terpapar sinar matahari yang
panas. Saat saya distrap di kamar untuk istirahat karena besoknya race saya
paling jauh, Dessy dan Mang pergi ke Kuta untuk bertemu teman-teman untuk carboloading
di sana. Pokoknya, paling lambat jam
19.30 harus sudah tidur, pesan mereka dengan tegas. Tadinya saya mau minum
Lelap supaya bisa tidur, ternyata si mang melarang dan lebih baik mencoba tidur
secara alami. Caranya dengan mensugesti diri sendiri bahwa saya harus segera
tidur. Hadeh.. jadi stress nih..
Untungnya di kamar hotel ada bathtub jadi saya bisa berendam air hangat
dan minum susu supaya cepat tidur.
Ini flashback
dari bagian sebelumnya, My First Full Marathon
- Pie Susu “Roempi”
Pesan
di HP : 081805378385
- Nasi Ayam ibu Oky
Jl.
Uluwatu II, Jl. Celagi Basur No.
3y, Jimbaran.
- Bebek Bengil The Bay, Area BTDC Lot C - 0 Nusa
Dua Bali
Telp: 0361 8948111
No comments:
Post a Comment