Thursday 20 November 2008

One Day @ Bandung




Setelah beberapa kali ganti-ganti tanggal, gw dan Finka memutuskan untuk pergi ke Bandung, hari Rabu kemarin. Sebenernya sih yang bingung nentuin tanggal adalah gw, biasalah mesti menyesuaikan dengan kerjaan kantor dan jadwal kedatangan bos. Dan dengan catatan, nggak janji deh.. ih jamdul banget, bukan itu, dengan catatan kalau pagi saat keberangkatan nggak hujan, kalau hujan berarti batal Tapi Finka protes keras, karena bisa pake payung katanya.jadi nggak ada alasan hujan. Tapi kan kalo hujan bangunnya males banget.
Yah, tapi ternyata rabu kemarin matahari bersinar dengan cerah dan tandanya hari yang oke untuk pergi ke Bandung.
Berangkat dengan travel Baraya dari depan Melawai Plaza. Lokasi keberangkatan juga nyari tempat di tengah-tengah antara rumah gw di Bendungan Hilir dan rumah Finka di Pondok Indah, dan terpilihlah lokasi ini, biar adil. Hihi...mau pergi ke Bandung aja banyak banget peraturannya.

Perjalanan lancar, sampai Bandung, pemberhentian terakhir di Jl Lombok sekitar jam 9.30an, dijemput Mila, trus langsung ke tempat tujuan pertama : De’Risol di Jl. Citarum. Gw ketemuan sama Sandra alias Iyung, temen SMA dulu, yang berarti udah sekitar 17 tahun nggak ketemu. Setelah reuni dan ngobrol-ngobrol kilat (waktu memang dibatasi karena daftar list tempat yang mau didatengin masih panjang) dan sarapan risolesnya yang yummy langsung cabut ke Kriste Bakery di Jl Kemuning No 2, di sini kita penasaran dengan bolu gulungnya dengan rasa yang beraneka ragam, ada strawberry, pisang, nanas eh trus apa lagi ya... pokoknya gw beli yang rasa pisang, dengang ujungnya berlapis coklat cair. Bolunya lembut dengan krim dan potongan pisang di dalemnya yang yumy banget.
Lanjut ke Macaroni Salsa di Jl Culan No. 1. Ini neng Finka yang request ke sini gara-gara liat infonya di bonus femina tentang makanan di Bandung. Ternyata harganya lumayan maharani, untuk ukuran yang paling kecil. Tapi ternyata isinya lumayan padat dan mengeyangkan juga walau nggak special-special banget, tapi diakui krim kejunya memang banyak ditambah parutan kejunya yang melimpah. Dan di sini, selain macaroni ada lasagna juga. Dari sana lanjut lagi ke RM Ibu Haji Ciganea, Jl Merak, beli ayam goreng pesenan keluarganya Finka. Dibeli dalam keadaan mentah, untuk digoreng kemudian. Yang unik, sambelnya juga mentahan, jadi dikasih cabe, tomat, terasi mentah dan mesti diulek sendiri di rumah. Selain ayam goreng, tersedia juga aneka pepes.
Berikutnya langsung menuju ke Warung Lela di Ranca Kendal. Ternyata ada dua bangunan, kita memilih yang viewnya lebih bagus. Pesan mie yamin manis bakso dan minumnya es teh manis. Mienya kecil-kecil dan coklat karena kucuran kecap manis dengan taburan ayam cincang. Hmm.enak deh. Walau kata orang-orang, konon, dulu rasa minya lebih enak lagi. Karena masih pemiliknya sendiri yang meracik, si bu Lelanya itu kali ya, sekarang mah asistennya. Bu Lelanya tinggal leha-leha aja menikmati keuntungan. Hehe... oiya, di deket kasir dijual juga coklat homemade merk Black.
Tidak lupa berfoto-foto sebelum hujan deras turun. Interior Wale ini memang bagus, dengan meja kursi kayu yang ditata ala suasana rumah jaman dulu dengan lampu temaram. Bikin betah untuk duduk lama-lama sambil ngobrol-ngobrol tapi kali ini dengan sangat menyesal tidak bisa dinikmati lama-lama karena tujuan berikutnya sudah menanti : Es Durian Kantin Sakinah, Jl Tubagus Ismail. Loksinya sudah pindah, di sebuah ruko yaang kelihatannya baru berdiri, memisahkan diri dari si kantin sakinah, memakai nama baru Es Durian Pak Aip, di Jl Tubagus Ismail Nomor 5. Pilihan langsung dijatuhkan kepada Strawberry Crush yang berupa beberapa butiran durian utuh dengan kucuran susu kental manis, sirup cocopandan dengan 1 scoop es krim strawberry. Hmmmm.....sedaaaappppp!! rasa manis duriannya konsisten sekali, sama dengan yang pernah dirasakan sewaktu gw membelinya di festival jajanan Bango kemaren. Manis yang legit.
Setelah dari tadi makan mulu, blanja-blanja nggak boleh lupa dong, FO Anakecil, jl Cimandiri, tujuan selanjutnya. Biasa, kalo emaknya jalan-jalan nggak boleh lupa sama anak. Beres blanja-blanja, mampir beli Bakso Tomat, Jl Sentot Alibasa, deket gedung sate. Ini pesenan adik gw, dan kebetulan aja nemu pas lewat jalan ini. Soalnya kalo nggak dibeliin bisa ngambek. Dan ternyata rasanya B aja. Maklum makannya di rumah sih, pastinya jadi nggak enak-lah, dibanding langsung dimakan di tempat. Selain bakso tomat ada bakso keju juga.
Selanjutnya, kalo ini beneran yang kepengen bukan gw, karena gw nggak terlalu suka cireng, Cireng Cipaganti, yang lokasinya deket pom bensin. Sesuai perkembangan saat ini, cireng diisi dengan isian yang beraneka ragam, ada isi keju, abon, sambel kacang, sosis, kornet. Perut gw udah full, jadi cuma beli 1 biji ngerasain yang isi keju, harga seribu perak doang. Finka ama Mila tuh yang ngeborong.
Dari Cipaganti, selanjutnya dilakukan pencarian tempat jualan Bagelen Merbabu, yang karena lokasinya memang di jalan kecil yang bernama Jl Karang Mulya No. 5 Setiabudi, agak susah ditemukan. Dari buku panduan, ancer-ancernya deket ikan bakar Cianjur. Lagi-lagi, ini requestnya Finka, dia tergila-gila ama bagelen ini, promosinya lebih renyah dan enak dari bagelen Abadi yang juga ngetop itu. Rasanya macem-macem, selain keju, garlic butter, ada rasa kopi dan strawberry. Trusss bentuknya juga lucu, seperti roti tawar ukuran mini dan sudah dipotong seukuran dua kali gigitan. Praktis. Malah yang rasa strawberry dibuat dalam bentuk hati. Ada juga 1 kotak yang isinya campuran bermacam-macam rasa. Untuk icip-icip tester gw udah nggak mampu banyak-banyak, kenyang banget. Masih request bu Finka, dari bagelen, mampirlah ke Diaz, tempat jual tas dan sepatu. Dan setelah cuci mata aja, menuju ke tempat berikutnya dimana gw janjian dengan teman di Warung Pasta, Jl Ganesha. Di sini Finka beli lasagna untuk dibawa pulang dan setelah temen gw dateng, langsung pintong ke Cafe Ngopi Doeloe di Jl Teuku Umar. Sedangkan Finka dan Mila, ke FO seputaran Dago. Di sini gw cuma pesen minum Ice Coffee Blue, berupa campuran kopi, susu dan (mungkin) kahlua atau sebangsanya karena rasanya jadi agak pahit tapi masih enak-lah. Dan kemungkinan karena minum ini gw jadi nggak bisa tidur malemnya.
Karena hari semakin malam dan ngobrol-ngobrolnya udah lumayan lama, ditambah udara Bandung yang makin dingin karena hujan nggak berenti-berenti, gw minta dijemput Finka di Ngopi Doeloe jam 19.30 dan langsung pulang ke Jakarta. Tambahan info makanan, Finka sempet beli Evieta Klappertaart di FO Jetzet, di jalan dago.


19 comments:

  1. waaaaaaaaaaaaaa...... ini yummy banget pastinya.....

    ReplyDelete
  2. dulu sih ga pake ice cream strawberry..standar aja...es serut biasa+duren+susu kental manis
    sesuai trend kynya jadi ky gini hehehe

    ReplyDelete
  3. sepiii...
    secara kmu kesini hr rabu ya..
    coba pas weekend..beeuuhh penuh banget

    ReplyDelete
  4. justru itu daatengnya hari biasa.......biar nggak penuh..

    ReplyDelete
  5. sekarang banyak banget jenisnya, ran, ada yg pake es krim coklat or vanilla juga...

    ReplyDelete
  6. ngga ajak2 euy ka bandung
    hehehehehehehhe

    ReplyDelete
  7. HAYANGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

    ReplyDelete
  8. lagi bosen di kantor, jadi ngabur ke bandung deh...

    ReplyDelete
  9. hahahahaaaaaa... teh ijoel hadir neeehhh????
    temen SMA? beneran?

    ReplyDelete
  10. Yang temen sma namanya sandra, yg ktm di derisol, coba ya diliat lagi..hehe..

    ReplyDelete
  11. mbak vita jualan cireng toh sekarang?

    ReplyDelete
  12. hehehe... sudah seperti film india mbak

    ReplyDelete
  13. emang orang JSer paling pinter kalo soal rasa....he...heee....

    ReplyDelete