Udah
lama nggak nulis tentang Hotel, kali ini saya ingin membuat tulisan tentang salah
satu hotel di Bandung yang sudah membuat saya cukup terkesan.
Sejak
anak saya kuliah di Bandung, saya jadi cukup sering kesana. Yang sebelumnya
paling 1x setahun ke Bandung, ini bisa beberapa kali. Apalagi sudah ada kereta
Whoosh yang cepet banget itu.
Kali
ini saya ke Bandung dalam rangka menengok kost dia dan membelikan beberapa
peralatan untuk kamarnya. Sudah 1 semester lebih tetapi saya belum
lihat kamarnya lagi, karena waktu awal kamarnya masih tahap finishing.
Untuk
hotel yang awalnya ingin memesan hotel di daerah Bandung atas, akhirnya batal dan memilih
hotel dekat stasiun saja. Ini adalah keputusan yang tepat karena kereta saya
terhambat di stasiun Sasaksaat, hujan deras yang turun menyebabkan longsor di beberapa titik, sehingga kereta terlambat 1,5 jam. Hahh... menyebalkan, akhinya
baru sampai di stasiun Bandung pukul 17.30 sore.
Untung
saja saya sudah booking di Hotel Citradream yang hanya berjarak 500 m dari Stasiun.
Saya segera menuju hotel dengan berjalan kaki dan karena saya membawa koper
kecil memang lumayan juga jalannya karena aspal tidak rata dan jalan sangat ramai. Agak
susah untuk menyeberang jalan, jadi harus hati-hati.
Sampai
di hotel saya langsung check in karena sudah booking via Agoda dan di
keterangan sudah saya info kalau saya menginginkan kamar di lantai atas dan
pemandangan kota atau view gunung (kalau ada).
Sesampai
di kamar, pemandangan sudah tidak terlalu kelihatan, tetapi samar-samar dilihat
dari lampu-lampu yang terlihat berkelip di kejauhan ada bayangan pengunungan. Jendelanya
memang tidak terlalu besar tetapi cukuplah untuk menikmati pemandangan dengan
menarik kursi ke dekat jendela.
Saya
tidak akan review keadaan kamar dan kamar mandinya, yang jelas cukup nyaman dan
affordable dengan harga yang saya bayar. Perlengkapan amenities di kamar mandi standar saja, seperti hotel bintang 3 lainnya dan ada sendal kamar juga. TVnya juga lumayan channelnya jadi cukup menghibur. Internet juga cepat.
Setelah
mandi dan ganti baju saya rebahan di kasur sambil menonton TV, menunggu anak
saya datang. Cukup jauh dari kostnya di daerah Buah Batu sana.
Selain
letak hotel yang strategis karena dekat stasiun, di sekitarnya juga terdapat
banyak tempat makan enak.
Untuk
makan malam saya tinggal menyeberang dan makan Mie Babat di Mie Radjim. Asli emang enak sih ini mie ayamnya, babatnya juga banyak di letakkan
di mangkuk terpisah. Gurih dan mienya kenyal, babatnya juga empuk, recommended pokoknya.
Kalau
anak saya dia minta dibelikan nasi goreng dan disebelah mie ayam ada kedai
nasi goreng, jadi saya beli disana aja. Soal rasa kayaknya lumayan aja karena
anak saya gak komen apa-apa.
Pagi-pagi,
ketika bangun, benar saja, pemandangan gunung sudah terbentang di depan mata. Bayangkan
saja dengan harga hotel hanya 300 ribu sudah dapat view gunung yang cantik.
Memang bukan weekend karena saya menginap hari Jumat, tetapi kalau booking jauh
hari untuk weekend pasti harganya juga sekitar itu. Jangan lupa minta kamar di
atas dan view pegunungan, jadi memang untung-untungan juga sih. Hotel ini juga
bisa murah karena tidak ada fasilitas kolam renang dan untuk space parkirnya
kecil. Kunci mobil harus dititip di lobi tetapi ditukar dengan kartu khusus
yang sudah di program, jadi aman.
Untuk
sarapan saya mencari di sekitar hotel dan menemukan pedagang kupat tahu di
jalan kecil sebelah circle K di depan hotel. Saya melanjutkan perjalanan saya
sebentar untuk melihat keadaan dan menemukan beberapa makanan yang cukup
terkenal, yaitu : Mie Bandung Kejaksaan, Lo Mie Karuhun, Batagor Sukajadi dan Bolu Bakar Tunggal yang cocok untuk oleh-oleh.
Hmm,
jadi laper nih, kemaren pengen nyoba makan Lomie belum kesampaian karena harus
buru-buru check out untuk liat kost anak. Next time deh kalo balik ke Bandung
lagi.
No comments:
Post a Comment