Monday, 8 January 2024

Traveling to Japan (Part 4)




Senangnya, hari ini saya tidak sendirian karena janjian lagi dengan teman lari saya yang tinggal di Tokyo. Sesuai itinerary hari ini saya akan eksplore Ginza dan sekitarnya. Seperti biasa perjalanan menggunakan MRT tidak terlalu sulit untuk mencapai Ginza dan setelah keluar stasiun saya langsung berjalan ke arah Kabukiza, trus lanjut menyusuri jalan dan bertemu dengan taman yang ada Chirori Statue.  Chirori adalah patung perunggu yang didirikan pada tahun 2007 untuk menghormati Chirori, anjing terapi pertama di Jepang. 








Berikut berturut-turut saya mampir ke obyek wisata ini :

Tsukiji Hongwanji Temple – disini saya bertemu dengan teman saya dan berjalan bersama -sama menuju ke :

-          Namiyoke Shrine

-          Tsukiji Market

Pasar ikan paling terkenal di Jepang, suasananya ramai tapi seru. Beraneka ragam ikan ada di sini plus banyak kedai yang berjualan sushi dan sashimi.

Kata temen saya dia nanti mau traktir makan sushi tapi bukan di sini.  Di tempat langganan dia aja.  Saya sih ikutan aja.




 

-          Ginza Yonchome Intersection

-         Ginza Shopping District

-          Ginza Six

Itu semua adalah pusat dari Ginza dimana terdapat deretan toko-toko dan butik mewah.



Setelah melalui Ginza, sampailah kami di

-          Hibiya Park

Setelah saya pulang ke Indonesia, suhu di Tokyo drop dan sempat turun hujan salju menyebabkan air di danau yang ada di Hibiya Park menjadi beku.

 

Dari sini kami melanjutkan perjalanan untuk makan siang di sebuah resto sushi yang letaknya seperti di bawah jalur MRT. Nama resto sushinya lupa gak dicatet, yang jelas disini saya mencicipi sushi mentah yang segar. Sambil ngobrol seputar dunia lelarian.

 


Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan dan melewati patung Godzila kecil di Godzila Square. Dan setelah puas foto-foto di sini saya melanjutkan perjalanan sendiri ke

-          Imperial Palace

Untuk masuk ke sini sepertinya harus daftar sebelumnya karena pengunjung dibatasi. Saya hanya foto-foto di luar saja dan melihat banyak orang yang masih lari-lari di seputar Imperial Palace, padahal sudah siang.  Disini orang bisa lari-lari sepanjang hari karena cuaca sangat mendukung.

 


Saya melanjutkan perjalanan dan sampailah di Tokyo Station. Disini saya duduk di halamannya untuk istirahat dan foto-foto.



Bangunan Tokyo Station yang unik cantik banget untuk obyek foto-foto. Saya yang sendirian ini sibuk selfie dengan HP yang disenderin ke tas dengan berbagai gaya. Mau minta tolong foto kok agak sungkan ya. Haha… jadi ya sudahlah foto-foto sendiri aja.

Tokyo Station mulai dibangun pada tahun 1908 dan selesai pada Tahun 1914. Berdiri megah dengan 3 lantai, Tokyo Station membentang lebih dari 300 meter dengan konstruksi batu bata merah dan beton.

Di sekitar Tokyo Station terdapat gedung-gedung megah yang memanjakan mata seperti : Marunouchi Building, JP Tower, Tokyo International Forum.

 


Dari Tokyo Station saya menuju ke tujuan berikutnya :  Tokyo Tower. Tokyo Tower adalah menara pemancar sinyal berketinggian 333 meter, lebih tinggi 13 meter dari Menara Eiffel di Paris. Menara ini memancarkan gelombang sinyal untuk siaran TV dan radio FM. Tokyo Tower dibangun pada tahun 1957 dan selesai pada tahun 1958. Tokyo Tower sempat menjadi Menara tertinggi di Tokyo sebelum Tokyo Skytree dibangun.

 


Puas menikmati suasana di Tokyo Station saya menuju ke tujuan akhir saya hari ini yaitu Roppongi Hills. Tempat ini tidak terlalu jauh dari Tokyo Tower sehingga dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Suasana Roppongi sore itu benar-benar asyik untuk dinikmati, very chill and relax membuat betah berlama-lama. Tetapi setelah foto-foto saya segera menuju ke stasiun terdekat untuk kembali ke penginapan.



 

No comments:

Post a Comment