Monday, 31 July 2023

Traveling to Japan (Part 1)

 


Setelah Jepang open border, tiba-tiba saja saya sudah pesan tiket ke Jepang.  Padahal bukan harga gledek, setelahnya nyesel sedikit, tapi karena pas harga gledek kebanyakan di bulan Feb-Maret, saya menghibur diri kalau saya memang pengen berangkat bulan Januari tepatnya 18-25 Januari 2023 dengan maskapai Philippine Airlines.

Sejak memesan tiket sekitar bulan September, saya mengumpulkan info sebanyak-banyaknya untuk menyusun itinerary. Untuk penginapan saya memilih 3 penginapan, hari pertama karena sampai di Tokyo pada malam hari saya memesan penginapan dorm di Narita, Narita Sando Guesthouse. Hari berikutnya saya pesan hostel di Asakusa, Sakura Hostel Asakusa 5 malam dan malam terakhir saya menginap di Ryokan, penginapan tradisional Jepang di Asakusa bernama,  Taito Ryokan.

Sehari sebelum keberangkatan saya mendapat pemberitahuan dari Traveloka kalau pesawat Phillipine Arlines Jakarta-Narita di reschedule menjadi transit di Manila selama 20 jam dari yang awalnya 8 jam. Saya yang awalnya rencana mau menunggu di airport saja karena takut gak bisa keluar akhirnya mencari info yang lebih lengkap untuk jalan-jalan ke Manila. Lumayan deg-degan juga karena cuma sendirian tapi ya sudahlah, nanti pas check in saya rencana mau complain ke mbaknya supaya dapat jalan keluar yang lebih baik.



Ketika saya sampai di airport terminal 3 dan menuju counter Phillipines Airlines ternyata antrian sudah lumayan panjang. Saya ikut antri sambil melihat orang-orang dalam antrian, banyak juga yang membawa koper besar-besar. Ketika giliran saya, langsung saja saya memberitahu mbaknya kalau saya mendapat info reschedule dengan transit yang lama sekali.  Mbaknya bilang kalau saat itu transit di Manila tidak bisa keluar dan akan diberi kamar hotel atau akan dipindah ke maskapai lain. Wah, jelas saja saya pilih dipindah ke maskapai lain dan saya diminta untuk menulis di daftar dan ternyata daftar tersebut untuk dipindah ke maskapai Japan Airlines. Asyiiiik… rejeki anak sholehah. Tapi karena pesawat baru berangkat jam 6.30 pagi, saya harus menunggu di airport sampai waktu check in tiba sekitar jam 3 pagi.  Dengan senang hati saya menunggu di kursi dekat counter JAL, duduk-duduk dan mencoba tidur sebentar.  Ketika counter sudah buka, saya segera antri dan akhirnya boarding pass sudah di tangan ditambah dengan voucher di Saphire Lounge untuk makan. Duh bener-bener rejeki tidak terduga. Seneng banget rasanya, nggak jadi transit berlama-lama dan  bisa terbang direct langsung ke Tokyo.

Ketika check in tadi saya meminta tempat duduk dekat jendela dan ternyata sebelah saya tidak ada penumpang, jadi bisa bebas duduk santai.  Pesawat dilengkapi dengan TV sehingga tidak membosankan, setelah tidur pada awal penerbangan saya menghabiskan waktu dengan menonton film. Lumayan banget ada film yang belum ditonton di bioskop.

Sampai di Narita, sore sekitar jam 16. Antrian imigrasi lancar, saya sudah daftar lebih dulu di visit japan web, sampai ada tulisan warna biru, Review Completed. Itu yang dilihat petugasnya. Untuk bea cukai saya isi form kertas yang dibagikan di pesawat. Petugas bea cukai sempat bertanya ke saya ada acara apa di Tokyo, saya jawab untuk liburan.

Lolos imigrasi dan bea cukai, saya mencari bagian informasi dan bertanya tempat beli kartu Suica. Lokasinya turun 1 lantai dan ada tulisan dengan jelas counter tempat beli suica crd tersebut. Suica Card saya isi sejumlah 5000 yen.  Saya cuma modal yen dari Jakarta sebesar 10000 yen, sisanya ambil di Jepang pakai Jenius.




·       Karena saya cuma keliling seputar Tokyo modal saya hanya Suica Card ini saja yang bisa dipakai disemua provider MRT. Sebenarnya ada jenis pass lain yang lebih murah jika dipakai 3 hari untuk keliling seputar Tokyo. Tetapi karena saya ingin praktis, saya hanya membeli Suica Card ini saja.

·        MRT di Jepang memang rumit. Tiap provider ada pintu masuknya sendiri-sendiri. Kalau googling tujuan kemana, biasanya keluar beberapa alternatif, biasanya saya pilih yang paling murah harganya kalau lagi santai. Kalau jaraknya dekat maksimal 1,5 km saya pilih jalan kaki.

      Malam ini saya menginap di Narita Sando Guesthouse yang dekat dengan Narita Airport. Karena jadwal awal dengan pesawat PAL malam hari baru tiba di Narita. Sudah terlanjur bayar juga adi tetap menginap di sini. Guesthouse nya di dorm dengan kunci elektronik yang kombinasinya diinfo by email setelah isi form. Jadi tidak ada resepsionisnya.  Tempatnya di jalan kecil kira-kira 800 meter dari Narita Station, tapi bagus dan bersih. Booking lewat Agoda.






Setelah meletakkan barang di kamar saya keluar lagi untuk berjalan-jalan dan membeli makan. Saya hanya pergi ke dekat stasiun dan membeli makan di kombini, sebutan untuk minimarket di Jepang. Saya mampir ke Family Mart dan membeli onigiri serta minuman teh di dalam botol seperti teh pucuk di sini. Ternyata teh yang saya pilih rasanya tawar. Huhu… salah pilih nih..  (setelahnya baru saya tau yang manis itu yang rasa lemon tea) saya juga membeli beberapa roti dan cemilan lain. Setelah itu saya duduk-duduk di depan family mart karena ada beberapa tempat duduk disana yang menghadap ke jalan yang berupa perempatan.  Ada gedung-gedung juga disana tetapi tidak terlalu tinggi. Di trotoar ada mesin yang menjual berbagai jenis minuman botol dan ada juga mesin yang menjual berbagai jenis rokok.  Udara yang dingin membuat saya tidak bisa berlama-lama duduk menikmati malam, jadi setelah makan dan foto-foto keadaan sekitar, saya segera kembali ke hostel. Wih, yang membuat saya senang adalah toiletnya yang hangat dan ada beberapa tombol yang tidak biasa. Seperti tombol untuk membasuh bagian depan ketika kita habis pipis, tombol untuk membasuh bagian belakag untuk setelah bab. Ada juga tombol bunyi-bunyian untuk menyamarkan ketika kita sedang bab. Ah, pokoknya seru.






Tempat saya tidur di hostel ini adalah dormitory yang di dalam 1 ruangan terdapat 4 tempat tidur berupa bunk bed yang saling berhadapan. Semuanya tertutup tirai sehingga privasi tetap terjaga. Kasurnya juga empuk dan selimutnya hangat.  Sehingga tidak terlalu lama saya segera terlelap.

 

No comments:

Post a Comment