Tahun
2013 telah lewat dengan total 15 kegiatan lari. Ditutup dengan lari HM di
Bandung dalam acara lari Solidarity Run.
Bulan
Januari saya tidak mengikuti race apapun, baru di awal bulan Fabruari saya
mengikuti race. Sepertinya di awal tahun ini saya masih belum berminat
mengikuti lari Full Marathon. Tetapi karena motivasi saya yang sangat rendah
untuk latihan lari, saya harus menentukan target race yang lebih tinggi supaya
ada motivasi untuk berlatih. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti FM di
Bali. Bali adalah lokasi favorit saya untuk traveling dan jika saya mengambil
FM disana, pasti akan menjadi race yang sangat memorable.
Jadi
sambil menunggu pengumuman mengenai tanggal pasti race tersebut akan diadakan,
saya akan berlatih lebih giat. Sepertinya saya harus lebih rajin untuk
mengikuti long run. Saya juga sempat berlatih bersama grup lari Runners Nation
di Gelanggang Sumantri, Kuningan, supaya bisa berkenalan dengan pelatih lari
yang memberi teori-teori lari yang tepat.
Thanks to my coach koh JP yang telah berbaik hati memberi saya program latihan lari secara khusus, walaupun saya kadang masih suka males latihan.
Yak,
kembali ke cerita-cerita lari di tahun 2014.
Run
2 Remember
Awalnya
saya tidak berminat untuk ikut acara lari ini, tetapi karena diajak oleh Della
dan Ardi akhirnya saya ikut juga. Biaya murah sih, Cuma Rp. 50 ribu sebagai
pengganti kaos. Acara lari ini diselenggarakan oleh Barisan Pengingat untuk menuntut penuntasan kasus-kasus pelanggaran HAM dan melawan
ketidakadilan. Sebagai icon dari kasus pelanggaran HAM ini adalah seniman yang
sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya yaitu Widji Tukul.
Start dan Finish lari Run 2 Remember
ini berada di area yang berlainan, karena start dilakukan di depan halte busway
Gelora dan finish line-nya di Jl Imam Bonjol, tidak terlalu jauh dari Bundaran
HI.
Sayang, saya tidak mendapatkan
medali karena hanya diperuntukkan bagi 50 finisher pertama. Tidak apa-apalah,
kan niatnya memang Cuma fun run setelah satu bulan tidak ikut race lari.
Race ini benar-benar minimalis,
karena setelah finish tidak disediakan air minum. Jadi ya, beli sendiri di
tukang minuman. Hehe..
Di area sekitar finish line, sudah
ada panggung dengan hiasan lukisan wajah Widji Tukul dan nantinya akan ada
pembacaan puisi karyanya.
Setelah menunggu Dela dan Ardi, kami
foto-foto dan berjalan kaki kembali ke area start di senayan, karena mereka
parkir motor disana.
Di tengah perjalanan mampir beli
somay di Somay Pink yang berjualan di mobil di daerah Dukuh Atas. Udah lama
penasaran sama somay ini kalau lagi lari di CFD dan akhirnya kesampean juga.
Run For Cervix
Acara lari ke dua adalah Run For
Cervix, tanggal 23 Februari. Di acara lari-lari ini saya mengajak teman saya,
Lindriani, yang memang sudah lama minta diajak. Lin adalah teman traveling dan
sudah sejak lama ingin diajak lari kalo ada race lagi. Jadi pas kebetulan
waktunya bisa ya udah deh kita barengan ikut race ini. Pagi-pagi Lin udah
dateng ke rumahku dan kita barengan ke senayan dengan jalan kaki. Kita sampai
pas ketika start dimulai dan saya menemani Lin selama race sampai akhirnya
finis 45 menit kemudian.
Walaupun di race ini tidak
disediakan medali finisher tetapi peminatnya cukup banyak. Ada lomba grup lari
dengan kostum terunik jadi banyak juga grup pelari yang memakai kostum
lucu-lucu.
Karena setelah itu saya ada acara
jadi setelah foto-foto saya pulang untuk buru-buru berangkat ke acara saya
berikutnya di daerah Pal Batu. Hehehe.. jadwal padat nih..
Run For Love
Dalam rangka hari Valentine, website
UrbanMama mengadakan acara lari Run For Love yang bisa dilakukan dengan
pasangan, bisa pasangan suami, istri, pacar, teman, sodara dll. Pokoknya waktu
daftar harus sepasang. Karena misua nggak bakal mau ikut acara kayak gini, saya
mengajak Dessy sebagai partner in crime, hehe.. Untung doi bisa hari itu, masih
belum dibooking acara lari yang laen. Karena bertema Valentine jadi kaos racenya
bernuansa pink dan ungu. Trus pas kita lari dikasih balon warna pink untuk
dibawa lari sampe finish. Imut-imut banget deh pokoknya, seru. Ada lomba kostum
juga yang bikin acara larinya tambah seru.
Chubby on The Road
Ini adalah acara lari yang diselenggarakan
oleh grup lari Chubby yang asal muasal dari grup ini kalo nggak salah karena
Race Allianz yang membentuk grup-grup lari untuk berlomba mengumpulkan km
dimana pemenangnya akan berangkat ke Penang Bridge Marathon. Waktu itu sih saya
nggak join dengan grup ini, tetapi lomba ini memang terbuka untuk umum, jadi
semua bebas mendaftar walau bukan peserta grup Chubby dari awal.
Saat itu saya sudah menetapkan hati
untuk ikut Full Marathon di Bali, jadi saya memilih jarak terjauh yang
dilombakan di race ini yaitu 16 km. Sekalian untuk latihan.
Cara lombanya cukup unik. Yang
menjadi batasan adalah waktu dan bukan kmnya sendiri. Misalnya, untuk kategori
16 K diberi batasan waktu maksimal 2,5 jam. Jadi dalam 2,5 jam itu harus bisa
lari maksimal 16 K atau lebih. Pemenangnya adalah yang bisa menempuh jarak
terjauh dalam 2,5 jam itu.
Untuk mencari jarak sepanjang 16 K,
saya berlari dari Driving Golf Senayan tempat acara sekaligus start, berlari ke
arah bunderan senayan, lalu ke monas dan kembali lagi ke bunderan senayan,
berputar dan kembali lagi ke Driving Range. Yak, ternyata tepat 16 K. Untung
saja, endomondo di BB saya nggak ngadat jadi bisa mencatat dengan tepat km yang
ditempuh, kalau tidak bisa-bisa nggak dapet medali.
Mandiri Run 2014
Tanggal 4 Mei ada acara Mandiri Run.
Tadinya nggak mau daftar, tetapi seperti biasa, Bank Mandiri menawarkan
pointnya untuk ditukar dengan slot lari gratis. Tetapi memang mesti cepat,
karena dibukanya per batch dimulai dari jam 12 siang. Sewaktu batch pertama saya
nggak dapet karena langsung sold out, tetapi akhirnya bisa juga dapat slot
untuk 10 K.
Start race ini dimulai di parkir
timur senayan. Saya bertemu dengan teman kuliah satu angkatan di garis Start.
Sepertinya satu-satunya teman dari kuliah yang seneng lari juga. Rute larinya
mirip rute lari waktu acara Nike tahun kemarin. Jadi lewat daerah SCBD dan
Semopati lalu menuju Bunderan Senayan. Lari saya lumayan ada peningkatan sehingga saya berhasil memperbaiki PB saya di sini menjadi 1:09. Mungkin karena rutenya beda dari biasanya :)
Rottary Thalassemia
Pada hari ini, 25 Mei 2014 banyak
sekali race yang bersamaan waktunya. Teman-teman saya pada ikut Wine and Cheese
di Kelapa Gading. Saya memang agak malas ikut. Jadi rencana mau lari sendiri di
CFD sekalian latian untuk FM saya di Bali nanti. Tetapi ternyata detik-detik
terakhir ada pembukaan untuk free run dari Rottary dalam rangka menyambut hari
Thalassemia, salah satu penyakit kelainan darah. Sekalian nanti ada test darah
untuk mengetahui apakah kita merupakan carrier Thalassemia. Jadilah saya iseng
daftar, toh gratis ini tetapi dapet medali dan Cuma 5 K.
Sewaktu start saya mendapatkan
pengalaman unik. Sewaktu antri untuk daftar untuk diambil darahnya, di depan
saya ada seorang perempuan yang ngajak ngobrol. Sepertinya dia sendirian juga
seperti saya.Tetapi di sana dia bertemu dengan temannya juga. Setelah diambil
darah kami berpisah tetapi sewaktu menunggu start ternyata ketemu lagi dan
meneruskan ngobrol sekalian kenalan dengan teman-teman yang lain. Ternyata
teman Sien Lie adalah teman dari Dessy teman lari yang biasa lari bareng. Aduh,
dunia itu sempit sekali ya..
Seneng akhirnya bisa dapet
temen-temen baru karena setelah itu kami jadi sering janjian kalau ada race.
Hasil test darahnya dikirim lewat
email dan hasil darah saya normal.
IFEX
Run
Sepertinya bulan Juni merupakan bulan yang padat dengan race lari. Tanggal
1 Juni yang merupakan awal bulan bertepatan dengan hari Minggu yang merupakan
hari lomba lari. Pada tanggal tersebut ada dua lomba lari dan saya sudah daftar
untuk mengikuti IFEX Run yang lokasi startnya di Balai Kartini. Lokasi
merupakan salah satu alasan saya mengikuti lomba tersebut karena dekat dengan
rumah saya yang terletak di Karet Semanggi. Jadi ke lokasi tinggal jalan
kaki sejauh kurang lebih 1 km.
Saya datang kira-kira 15 menit sebelum waktu start dimulai. Di meja panitia
mereka menyediakan air mineral gelas, sehingga para peserta terhidrasi dengan
baik. Start dimulai tepat pukul 6 pagi dan para peserta 10 K lari terlebih
dulu. Sepertinya jumlah peserta 10 K tidak terlalu banyak, hanya sekitar 337
orang. Selang 10 menit setelahnya baru start untuk peserta 5 K yang jumlahnya
sekitar 435 orang.
Rute larinya adalah menyusuri jalan Denpasar Raya sampai tembus ke jl Dr
Satrio melewati depan Mall Ambasador dan masuk ke dalam kompleks Mega Kuningan,
melewati depan Ritz Carlton, masuk ke depan Kantor Taman, berputar di depannya
dan masuk ke jalan sebelah gedung the East dan berputar lagi di taman belakang
gedung, masuk ke jalan kantor taman bagian belakang. Untuk peserta 5 K setelah
itu berbelok ke kanan untuk menuju ke Balai Kartini sedangkan pelari 10 K
melalui Jl Denpasar Raya dengan rute yang sama sekali lagi.
Saya sangat hafal rute tersebut karena setiap hari lewat jalan tersebut
kalau ke kantor. Alasan saya supaya bisa menghafalkan rute tersebut untuk
dipakai kalau lari disana lagi. Hehehe... Cuma kalau lari biasa ya hanya bisa
lari di trotoarnya saja, kalau pas race kemarin kan jalanan bisa cukup steril.
Kalau pagi dan hari libur jalan di kompleks Mega Kuningan memang relatif sepi
sehingga aman untuk race. Kecuali ketika lewat depan mall Ambasador. Lumayan
bisa mempercepat pace sedikit supaya cepat lewat karena terganggu bau asap
kendaraan.
Water station tersedia di dua ditempat dan ada pilihan antara air mineral
dan isotonik. Mungkin karena peserta tidak terlalu banyak jadi tidak ada
antrian dan sampah langsung dibuang ke tempatnya, sehingga lokasi tetap bersih.
Tampak beberapa panitia yang bertugas memotret peserta terlihat cukup sigap
memotret peserta, baik sepanjang race maupun di keramaian peserta setelah
finish.
Km terakhir mendekati finish saya mencoba untuk menambah kecepatan dan
akhirnya bisa memperoleh waktu 1:10. Cukuplah karena di km 7, 8, 9 adalah
kilometer paling lambat bagi saya kalau jika race 10 K. Sepertinya saya harus
lebih giat latihan lagi jika ingin mempercepat waktu. Setelah finish, peserta
langsung diarahkan untuk ke bagian penyerahan medali dan ada pembagian fit bar
serta minuman isotonik dan air mineral. Medalinya sendiri biasa saja, tipis dan
tidak dibedakan untuk 5 dan 10 K. Untuk kategori pendaftaran Rp. 200 ribu
sepertinya kurang worthed ya. Kaosnya juga sama ukurannya untuk seluruh peserta
tidak dibuat bodyfit untuk yang wanita. Padahal saya kira karena
penyelenggaranya adalah event Fitness Expo mestinya bisa lebih baik dari ini.
Oh iya, bagi peserta yang ingin mengikuti kelas Mass Workout terbuka untuk 300
peserta pertama yang mendaftarkan diri. Tetapi saya tidak mengikutinya. Kata
teman saya sih dapat goodie bag dan medali juga setelahnya yang lebih bagus
dari medali lomba larinya.
Jakarta International 10 K
Ini adalah race lari terakhir sebelum puasa, seperti tahun kemarin acara
lari ini gratis, jadi yang ikut banyak banget. Dan medali disediakan terbatas.
Saya lupa kenapa tepatnya, saya jadi males lari banget hari itu. Jadi saya
tidak mencapai PB. So, ya nggak dapet medali dan piagam penghargaan deh.
Mungkin karena pelarinya banyak banget, mau lari jadi susah, so udah down
duluan waktu larinya jadi pelan. Padahal sih bisa aja kalo emang niat. Hehehe..
Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini Indo Runner juga mengadakan lomba kostum untuk para member Indo Runner. Walaupun tahun ini pesertanya jauh berkurang dari pada tahun lalu, tetapi kostum-kostumnya tetap menarik dan bikin acara lomba larinya lebih seru.
|
Bersama peserta lomba kostum, Nenek Gayung! |
Run For River
Ini acara lari yang diselenggarakan oleh Mapala UI dalam rangka pelestarian
sungai Ciliwung. Kali ini saya ikut HM sebagai persiapan untuk mengikuti lari
Full Marathon di Bali bulan September. Syarat untuk lari FM adalah setidaknya
sudah pernah lari HM sebanyak 3 kali. Dan lari HM kali ini adalah yang ke 3
kalinya.
Pagi-pagi saya sudah berada di depan Bintaro Plaza karena janjian dengan
Mang dan Dessy untuk berangkat bareng ke Depok. Depok jauh euy jadinya saya
mesti menginap di rumah nyokap demi berangkat bareng.
Sampai di kampus UI, Depok, suasana mulai rame dengan para peserta race
yang sudah berdatangan. Start dilakukan pukul 6 yang agak molor sedikit karena
harus menunggu pengibar bendera start, saya lupa siapa.
Saya memilih race ini selain untuk latihan HM sebelum FM nanti juga karena
rutenya yang melalui kampus UI Depok yang terkenal rimbun dengan pepohonan dan
danaunya. Jadi jika cuaca panas tidak terlalu terasa. Tetapi waktu itu cuaca
cukup bersahabat karena mendung. Saya mencoba terus berlari dan berhasil sampai
di km 20, karena setelah itu kaki saya sakit sehingga harus berjalan sebentar
dan meneruskan berlari lagi sampai akhirnya finish. Lumayan, bisa finish di
2:40 lebih cepat dari sebelumnya yang 3 jam.
Setelah race dan foto-foto, sebelum pulang mampir dulu di Roti Bakar Edi, Margonda,
Depok untuk sarapan dan setelah itu diantar Mang pulang kembali ke rumah
nyokap. Kayak jaman sekolahan deh dianter temen pulang ke rumah nyokap. Hehe..
ASEAN Fun Run
Another fun run yang tiba-tiba. Mestinya minggu ini long run tapi karena
ada ASEAN Fun Run jadinya batal. Free running race yang diadakan oleh
Kementrian Luar Negeri dalam rangka ulang tahun ASEAN yang ke 47. Cukup menarik
karena gratis dan Cuma 5 K.
Walaupun Cuma 5 K, karena saya harus latihan untuk persiapan FM, dari rumah
ke Monas saya akhirnya berlari. Lumayan dapet sekitar 10 K hari itu.
Racenya sendiri cukup unik, karena sebelum race kita diberikan bendera
kecil negara-negara ASEAN dan sehelai karton yang harus ditempel stiker bendera
ASEAN di setiap perhentian pada jalur lari. Setelah karton tersebut lengkap
pada saat Finish ditukar dengan medali finisher.
Racenya jadi seru banget, karena pengen cepet, saya mengambil semua stiker
bendera dahulu dan baru menempelnya ketika sudah finish. Hehe.. Yang lain ada
yang berhenti dulu untuk menempel baru lanjut lari lagi.
Setelah semua teman finish dan mendapat goodie bag berisi roti dan minum,
kami berjalan-jalan melihat-lihat pameran bertema ASEAN yang ada di sana. Ada
beberapa informasi beasiswa dari negara-negara ASEAN dan negara-negara ASEAN
yang berpartisipasi membuka booth di sana. Ada boot dari negara Vietnam yang
menjual kopi. Wah, hampir aja beli.
Setelah puas melihat-lihat dan mengumpulkan berbagai macam brosur kami
melanjutkan perjalanan dengan sarapan di Rumate, Sabang. Waduh, gagal total
acara latihan hari ini karena saya pulangnya pun nebeng si Mang dan gak jadi melanjutkan pulang dengan lari lagi.