Akhirnya tiket pengganti dari Mandala Air untuk ke Pekanbaru
sampai juga di inbox email pada hari Selasa
12 Februari 2013. Waah, senangnya...
Alhamdulilah, tetap bisa berangkat kesana. Tidak perlu mengeluarkan uang
sepeser pun karena tiket langsung
diganti. Bahkan jam kepulangan yang awalnya agak malam, 2 hari sebelumnya
diganti menjadi jam 15.30 sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama.
Sebelum mengunjungi suatu tempat yang baru, seperti biasa saya
selalu menanyakannya ke mbah Google, tetapi dari hasil yang saya temukan di
sana, obyek wisata di dalam kota PKU
ternyata tidak terlalu banyak ditemukan. Tetapi karena di sana nanti akan ada
keluarga yang menemani jalan-jalan, saya pasrah saja sama tuan rumah hendak
diajak kemana.
Perjalanan perdana saya dengan Mandala Air berjalan dengan
lancar dan mendarat tepat waktu di Bandara Sultan Syarif Kasim. Bandara ini memang baru direnovasi tahun lalu
seiring dengan diadakannya PON di provinsi tersebut. PON yang heboh karena pada saat terakhir
masih banyak lapangan untuk pertandingan yang belum siap.
Cuaca yang panas menyambut saya di bumi Lancang Kuning.
Berbeda dengan Jakarta yang terkadang masih hujan, selama di PKU cuaca sangat
panas. Jalan-jalan di kotanya teratur
rapi dan relatif bersih. Mungkin karena
efek dari PON kemarin, jadi semuanya di poles menjadi lebih menarik. Sempat
melalui asrama atlit tempat menginap peserta PON. Tetapi tidak sempat mampir ke stadionnya
karena letaknya agak di pinggir kota.
Sebelum menuju rumah untuk beristirahat, kami mampir dulu
maka es durian di Bofet Yamin di Jalan HM Yamin.
Semangkuk es serut dengan toping bubur durian kental serta
kucuran susu kental manis menghapus dahaga di siang yang panas.
Acara hari itu ditutup dengan makan malam di RM Pondok Patin
H Yunus yang mempunyai hidangan spesial Gulai Patin. Sepertinya tidak sah kalau berkunjung ke
Pekanbaru tidak mecicipi gulai Patin di sini. Rumah makan yang terletak di Jl
Kaharuddin Nasution No 1, Simpang Tiga, Pekanbaru ini menempati area yang cukup
luas. Untuk menuju ke area resto harus
melewati jembatan karena ada area kolam di bawahnya. Jembatan ini di kiri kanannya di beri pagar
jadi pas banget deh untuk lokasi foto-foto. Hehe...
Setelah duduk manis di meja kami dihampiri pelayan yang
menanyakan pesanan minuman, kalau makanannya bermacam lauk langsung diletakkan
di meja dan kami tinggal memilih sesuai keinginan. Diantara yang saya makan adalah : Gulai Telur
Ikan, Ikan Silais Goreng, Dendeng Batokok dan Gulai Patin – tentu saja. Sebenarnya masih ada menu lain seperti Udang
Goreng yang besar sekali, tetapi demi menjaga berat badan, terpaksa menu
tersebut dilewatkan. Disediakan pencuci
mulut berupa puding buah yang segar.
Sayang sekali, Es yang menjadi favorit di rumah makan ini
yaitu Es Laksamana Mengamuk sudah habis.
Usai makan, setelah mampir ke beberapa rumah saudara, kami
melanjutkan perjalanan dengan mncoba es cappucino cincau yang memang sedang
hits disana. Sepupu saya sangat penasaran dengan penampakan es tersebut
sehingga oleh tuan rumah kami diajak mampir kesalah satu gerainya. Yaah, biasa
aja sih sebenernya, hanya cappucino mirip pop ice yang dikasih cincau. Ada
cappucino rasa durian dan es milo.
Setelah putar-putar kota menikmati Pekanbaru di waktu malam,
barulah kami pulang karena esok pagi kami akan sarapan di lontong sayur Lintau
dan menuju Siak untuk mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura.
No comments:
Post a Comment