Nice moment with my son, Raiyan Faizan
Tuesday, 30 January 2007
Tour Ke Pabrik Keju Gouda Sukabumi
Akhirnya tiba juga hari yang dinanti-nanti, tgl 27 Januari 2007 saya akan ikutan tour JalanSutra ke Sukabumi. Sesudah bangun jam 5.30, mandi pakai air panas dan menunggu dijemput adikku dengan manis sambil menonton TV. Tetapi ternyata, seperti biasa, adikku telat bangun dan kayaknya nggak mungkin sempat untuk sampe di rumah jam 6 tet, yang ada saya naik ojek ke Pintu 5 Senayan…Sampai di sana, sudah banyak orang yang datang, karena sudah hampir jam 6.30, cepet2 deh saya daftar ke mbak Titin dan dapet di bus 2. Saya nggak langsung naik ke bis tapi nunggu di luar dulu sambil ngobrol2 dengan Mas Wasis yang dengan PDnya saya sapa dengan Cak Uding. Nggak berapa lama, adek saya dateng, huh, BT banget deh…dengan tampang sok innocent, nggak ngaku kalo bangun kesiangan.
Bis berangkat jam 6.40, perjalanan lancar sampai Rancamaya berhenti ngambil snack yang dibeli di
Jalan masuk ke Bukit Baros Cempaka adalah belokan ke kiri setelah jalan ke Pelabuhan Ratu, masih agak jauh juga ke dalam, jalannya kecil berliku-liku. Akhirnya kami sampai juga. Sehabis ke toilet, kami langsung ke tempat pertemuan di atas, dan diberi minuman es kelapa muda., lalu kami mendengar penjelasan dari Panitia mengenai proses pembuatan keju
Perjalanan dilanjutkan ke
Di tengah perjalanan pulang, mampir ke pepes Rafflesia, di
Tour Ke Pabrik Keju Gouda Sukabumi
Tanggal 27 Januari 2007 bersama teman-teman Milis JalanSutra
Akhirnya tiba juga hari yang dinanti-nanti, tgl 27 Januari 2007 saya akan ikutan tour JalanSutra ke Sukabumi. Sesudah bangun jam 5.30, mandi pakai air panas dan menunggu dijemput adikku dengan manis sambil menonton TV. Tetapi ternyata, seperti biasa, adikku telat bangun dan kayaknya nggak mungkin sempat untuk sampe di rumah jam 6 tet, yang ada saya naik ojek ke Pintu 5 Senayan…Sampai di sana, sudah banyak orang yang datang, karena sudah hampir jam 6.30, cepet2 deh saya daftar ke mbak Titin dan dapet di bus 2. Saya nggak langsung naik ke bis tapi nunggu di luar dulu sambil ngobrol2 dengan Mas Wasis yang dengan PDnya saya sapa dengan Cak Uding. Nggak berapa lama, adek saya dateng, huh, BT banget deh…dengan tampang sok innocent, nggak ngaku kalo bangun kesiangan.
Bis berangkat jam 6.40, perjalanan lancar sampai Rancamaya berhenti ngambil snack yang dibeli di Bogor, ada tulisannya Bogor Permai. Lega banget, soalnya ni perut dah keroncongan dari tadi.
Jalan masuk ke Bukit Baros Cempaka adalah belokan ke kiri setelah jalan ke Pelabuhan Ratu, masih agak jauh juga ke dalam, jalannya kecil berliku-liku. Akhirnya kami sampai juga. Sehabis ke toilet, kami langsung ke tempat pertemuan di atas, dan diberi minuman es kelapa muda., lalu kami mendengar penjelasan dari Panitia mengenai proses pembuatan keju Gouda tersebut. Menarik juga sih…setelah penjelasan dan berbagai macam games ada icip2 produk Gouda ini, ada lidah kucing, kastengels, chessestik, dll, lalu kita diberi daftar untuk memesan. Setelah itu kami dibagi menjadi 4 kelompok untuk peninjauan ke Pabrik. Saya termasuk kelompok 4. Pabriknya kecil dan ternyata hanya boleh melihat proses pembuatan keju dari atas, tidak bisa lebih dekat, jadi sebenarnya kurang memuaskan. Setelah itu kami mendapat compliment keju, yoghurt dan pisang goreng keju. Setelah dari pabrik, makan siang sudah menanti, dengan menu nasi timbel, lauknya : empal, tempe, tahu, sayur asem dan kerupuk, lumayan, setelah menguras tenaga di jalanan yang menanjak selepas dari pabrik, bisa beristirahat sambil makan siang bersama. Setelah makan siang, dimulailah demo masak dengan Chef Adi, yang pernah masuk TV dalam acara masak bersama Rommy Rafael. Saya sih nggak pernah nonton jadinya gak tau Chef Adi ini. Menu pertama Sup Kentang. Ketika akan masuk ke menu berikutnya, saya agak mulai bosan, dan melihat-lihat ke kejauhan tampak air sungai mengalir dengan batu-batu yang bertaburan di sana sini. Wah, kayaknya enak deh kalo merendam kaki di sungai. Apalagi sebelumnya saya lihat ada bapak dengan anaknya berjalan ke bawah ke arah sungai, berarti bukan saya saja kan yang melarikan diri dari demo masak? Hehe… dengan pura-pura cuek, saya ngeloyor aja ke bawah, menuruni undakan tanah, yang berujung di jalan raya kecil, turun lagi melalui jalan semen dan sampai di lapangan rumput yang luas, yang merupakan tempat Out Bound, Memang pabrik keju ini selain mempunyai acara berkunjung ke pabrik keju juga ada outboundnya dan mereka juga mempunya group hotel di Anyer dan Sukabumi. Sungai sudah dekat dan akhirnya kesampaian juga duduk di batu dan merendam kaki. Aduh segarnya…sambil melamun, melihat air sungai mengalir, merasakan desir angin pegunungan, panas jam 1 siang tidak terlalu dirasakan. Hampir setengah jam saya berada di sungai, begitu bapak dan anak yang berada di sungai naik ke atas, mereka mendapat pemberitahuan kalo demo masak sudah hampir selesai, saya yang tadinya ingin berlama-lama sebentar segera ikutan ke atas. Takut juga sih, jangan2 ada ular atau ada banjir bandang tiba2, kalo sampe ilang kan kasian panitianya. Begitu sampai di tempat demo masak, ternyata masakan dari Chef kedua yaitu Ari Parikesit sudah selesai, jadi langsung saja saya ikut beramai-ramai mencoba canapé dengan keju yang lezat sekali, apalagi sehabis panas-panas di sungai. Setelah demo masak usai, dan mengambil serta membayar barang pesanan berupa keju dan kawan-kawannya, kami semua berfoto bersama Panitia Pabrik Keju Gouda dan segera masuk bis untuk menuju ke tempat berikutnya, yaitu Pabrik Moci. Ternyata selepas dari pabrik keju hujan turun dengan derasnya, huh..untung saja kita semua sudah berada di bus sehingga tidak kehujanan. Tak terasa, bisa sudah sampai di pabrik moci, jalan Otista 39, saya turun untuk antri membeli moci yang sudah dijual paket untuk para peserta. Dibawah guyuran hujan saya rela mengantri dan akhirnya moci sampai juga di tangan.
Perjalanan dilanjutkan ke kota Sukabumi dan berakhir di Alun-alun, dimana kami semua dibagi dalam kelompok-kelompok untuk berpencar membeli makanan dan oleh-oleh. Saya 1 rombongan dengan Arie dan pertama kali menuju ke Toko kopi, selanjutnya mobil yang menjual abon dan paru, sayang combro sudah habis, padahal saya sangat ingin makan combro. Setelah itu kami jalan kembali ke bis. Ketika sedang membeli bakso dekat bis, datang pak Icay membawa combro dan menawarkan kepada saya, akhirnya rasa penasaran saya terjawab sudah dengan gigitan pertama combro yang luar biasa empuk dan nikmat. Nggak jadi ngidam deh…
Di tengah perjalanan pulang, mampir ke pepes Rafflesia, di sana saya membeli pepes Tahu dan pepes Ayam. Sebenarnya pengen beli pepes Ikan sih, tapi karena yang bumbu iris sudah habis, saya hanya membeli pepes ayam dan tahu saja. Dinginnya udara AC menemani sepanjang perjalanan pulang, terjebak kemacetan di perempatan Ciawi dan Cawang akhirnya kami sampai di Pintu 5 Senayan jam 20.30 malam dengan selamat.
Sunday, 28 January 2007
Forbidden Citi Resto and Lounge
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | International |
Location: | Jl. Wijaya I No 55 |
Setelah menelusuri daftar-daftar makanan yang ada di buku menu, untuk appetizer, kami memilih Chicken Caesar Salad (25.000) untuk minumnya, saya memilih Speciality Tea dengan rasa cranberries, sedangkan suami rasa Apel. (22.500)
Salad datang tidak lama, diletakkan dalam piring datar berupa campuran fillet ayam, daun selada, garlic bread disiram caesar dressing. Soal rasa, lumayan enak, perpaduan saus dengan fillet ayam dan daun selada yang renyah menjadi appetizer yang pas.
Untuk cranberries tea, the rasa buah cranberries dengan potongan2 buah cranberries yang tenggelam di dasar gelas. Segar. Untuk apple teanya standard, hanya the rasa apel tidak ada potongan buah atau semacamnya.
Setelah puas menyantap appetizer kami mulai memilih-milih menu untuk makan malam, saya menjatuhkan pilihan ke Hainanese Chicken Rice (39.000) dan suami memilih Fried Beef Kway Teow (35.000), dua-duanya ada tulisan The Emperor’s Favorites. Tanpa menunggu lama, makanan datang, Fried Beef Kway Teow dihidangkan di atas piring yang berbentuk wajan, sedangkan Hainanese Chicken Rice diletakkan di piring keramik yang panjang, dengan urutan mangkuk kecil berisi kecap asin, sambal, potongan ayam, mangkuk kaldu, dan nasi.
Kwetiauwnya enak, bumbu dan rasa manisnya juga pas, tetapi sayang untuk nasi ayam hainamnya biasa saja, tidak terlalu istimewa.
Yang dashyat adalah dessertnya, saya memilih Choco Volcano (20.000) karena di daftar menu tertulis seperti ini chocholate timbale served with a scoop of vanilla ice cream and chocholate Hershey sauce. Memang menunggu dessert ini agak lama, karena ketika saya tanya ke mbak pelayannya, cake dimasak setelah dipesan supaya coklat masih cair ketika dipotong…dan benar saja ketika akhirnya cake Choco Volcano ini tiba, rasa coklatnya benar2 mantap berpadu serasi dengan ice cream vanilla, sehingga setiap suapnya memberi sensasi yang luar biasa.
O iya, untuk yang suka hang out, loungenya kelihatannya cukup asyik, selain karena lagu-lagunya yang cukup asyik, terdengar sampai resto-nya, pengunjung terlihat ramai.
Monday, 22 January 2007
Puisi
Suatu kali, Singgahlah
Suatu kali, sempatkan singgah ke hatiku
Menjenguk rindu – yang kerap mengetuk-ngetuk pintu
Tidurmu, siapa tahu, berharap untuk menyiasati kenangan
Agar terperangkap nun di masa yang jauh di depan
Tolong, jangan ucapkan, satu patah kata pun
Pada tibamu. Sebab persentuhan kita toh hanya
Pertemuan dua ujung musim yang silam oleh arus
Dan kata-kata, alangkah fana
Tapi di
Geliat kesibukan, aku hanya selokan
Di keliling sebuah taman
Menerima segala pun yang tiba,
Menebarkan aroma yang menyesakkan : terabaikan
Di hunian yang tak mampu lagi membaca ibarat
Dan terlalu sibuk untuk sempat, betapa pun singgahlah
Agar dapat kucermati wajahmu, agar dapat kuyakini
Jauh dalam hati – jejak rindumu…
(AGS)
Thursday, 18 January 2007
Sop Buntut Dapur Nyonya
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Other |
Location: | Jl Tebet Raya |
Recommended.
Untuk harganya Sop Buntut BIasa Rp. 20.000, Sop Buntut Bakar Rp. 25.000
Alamat Jl Tebet Raya (saya lupa nomornya), sebelah kiri jalan, sebelum perempatan yang ada warung warmo.
Tuesday, 16 January 2007
Kandank Jurank Doank
Rencana ke Tanah Tingal tidak terlaksana karena setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh sampai disana, tutup untuk umum karena dipakai pernikahan. Untuk mengobati kekecewaan, sewaktu melintas di jalan Merpati Baru saya melihat plang bertuliskan Kandank Jurank Doank. Wah ini,
Monday, 15 January 2007
Soto Bakar
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Other |
Location: | Sarinah Thamrin |
Wah, terpaksa dengan cepat kami berpikir untuk mencari tempat lain yang berlawanan arah. Untung saya segera dapat ide untuk ke arah Sarinah Thamrin, Sabang dan sekitarnya. Langsung saya teringat dengan spanduk Soto Bakar yang ada di resto Burger Cooker, Sarinah Thamrin. Teman saya langsung setuju dan meluncurlah kami ke sana. Benar saja, jalanan tidak macet dan tidak berapa lama kami sudah duduk memesan makanan. Suasana restoran tidak ramai. Tanpa perlu lama memilih saya sudah memesan Soto Bakar (Rp. 16.000an) dan teman saya akhirnya memutuskan untuk memesan Grilled Chicken Burger (Rp. 11.000an). Minumnya Ice Lemon Tea (Rp. 3500). Tidak berapa lama, pesanan datang, Soto Bakar datang dengan potongan daging yang berwarna kehitaman, bersama dengan nasi, acar, dan emping. Kuahnya di mangkuk terpisah, berwarna kuning dan berisi potongan kentang. Suapan pertama, dagingnya lumayan empuk dengan rasa agak manis. Sewaktu menonton di TV yang meliput Soto Bakar ini, cara pembuatannya daging terlebih dahulu direbus dengan bumbu2 sampai meresap baru setelah itu dibakar, sehingga menghasilkan cita rasa daging yang mantap. Sayang, untuk kuahnya rasanya standar, mungkin mereka sengaja menonjolkan cita rasa dagingnya dan tidak terlelu memperhatikan rasa kuah. Untuk Burger saya tidak bisa mencicipi, tetapi saya pernah makan Burger Cooker yang di Jl. Ahmad Dahlan dan menurut saya rasanya biasa saja. Masih lebih enak Blenger Burger. Recommended untuk dicoba
Thursday, 11 January 2007
Bebek Goreng
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Other |
Location: | Jl Raya Arteri Pondok Indah |
Pesanan datang tidak lama, bebek datang dalam keadaan digoreng kering berwarna kecoklatan + nasi putih dan lalapan yg lumayan banyak di wadah bambu, tetapi sayang saya tidak suka lalapan, jd sama sekali tidak disentuh, hampir aja saya bungkus karena nggak mau rugi. Suapan pertama, bebek terasa empuk, kulitnya garing dan tidak terlalu berminyak. Sambalnya sambal hijau, pedasnya pas dan menambah kenikmatan makan siang. Tetapi sayang, ukuran bebeknya kecil, jadi bebeknya sudah habis, nasinya masih banyak. Tetapi secara keseluruhan, lumayan enak. Untuk sup Iganya saya tidak mencicipi, tapi kelihatannya juga tidak mengecewakan.
Untuk alamatnya saya lupa mencatat, karena keasyikan ngobrol, tetapi tepatnya di Jl Raya Arteri Pondok Indah, seberang toko Pastel Mak Cik dan Resto Harvest, sederetan dengan Hyundai dan Ivans Motor, ada tulisan Bebek Goreng besar warna merah dengan latar belakang kuning.
Monday, 8 January 2007
Naik Kereta Pakuan ke Bogor
Tanggal 2 Januari 2007 saya mengambil cuti dan sudah berencana untuk mengajak anak saya jalan2 naik kereta api. Pagi jam 9an, berangkat dari rumah naik Bajaj ke depan Benhil, dari
Sunday, 7 January 2007
Firepot
Rating: | ★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Japanese / Sushi |
Location: | Plaza Semanggi lt 3A |
Secara keseluruhan biasa saja.
Wednesday, 3 January 2007
Mbah Jingkrak
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Other |
Location: | Jl Mahakam Bulungan |
Singkat cerita tibalah kami di sana dan begitu masuk disambut interior khas jawa dengan suara sinden yang mendayu2, meja dan kursi terbuat dari kayu. Makan di gelar di mangkok yang berbentuk wajan dari tanah liat dengan dialasi daun pisang, pelayan yang cekatan segera mendatangi kami untuk mencatat pesanan dan menerangkan makanan yang terhidang. Untuk tulisan menu tidak dibuat di kertas tapi ditulis di papan tulis kayu yang digantung di dinding. Karena suami tidak boleh makan pedas, jadi dia sibuk bertanya mana saja menu yang pedas, dan ternyata sebagian besar makanan tersebut pedas. Akhirnya suami memilih botok teri, dan empal, untuk sayurannya oseng-oseng pare, oseng-oseng kacang panjang dan tahu, sedangkan saya memilih teri buto ijo dan ayam rambut setan, Menu yang lain standard rasanya kecuali ayam rambut setan yang hadir dengan sambal yang pedas dan teri buto ijo yang manis dan renyah berpadu dengan pedasnya potongan cabai ijo.
Untuk total kerusakan hampir Rp. 100.000,- dengan minumannya The Es Manis, Juice melon dan Aqua, sedangkan pilihan nasi ada dua nasi putih dan nasi merah. Kami berdua memilih nasi merah.
Secara keseluruhan rasa makanan cukup memuaskan, hanya untuk yang tidak suka pedas pilihan makanan tidak banyak. Karena tidak terlalu suka pedas saya juga tidak memilih sambal setan yang terkenal di sini, karena sudah membayangkan bagaimana pedasnya.
Mix Grilled
Rating: | ★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | BBQ / Ribs |
Location: | Citos lt 2 |
Jadi sambil nunggu makanan datang kita ngemil calamari, lumpia udang dan fish stik. Dicocol saus mayonnaise, enak…Steaknya sendiri datang tidak lama kemudian, dengan saus black pepper, dagingnya empuk, walaupun tidak sampai juicy sebanding dengan harganya yang Rp. 56.000,-
Malah ketika sausnya habis, mbaknya menawarkan tambahan saus. Untuk dessernya standard, es cream 3 rasa vanilla, chocholate, strawberry.
Stone Grill
Rating: | ★★★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | BBQ / Ribs |
Location: | Mega Kuningan |
Restoran ini tidak luas, tapi ditata lumayan cozy. Ketika buku menu diberikan, saya agak bingung dengan menu2nya jd saya ikut pesenan teman saya aja, sirloin steak dengan pepper sauce dan untuk appetizernya temen saya pesan Jamur. Untuk minum saya pesan Ice Cappucino. Jamur datang pertama di atas baki dengan batu hitam berbentuk kotak yang pastinya panas, Jamur yang masih mentah tersebut lalu di panggang sendiri sampai matang dan dicelupkan di saus. Saya tidak terlalu suka jamur jd menurut saya biasa saja. Steak datang tidak lama kemudian. Daging sirloin mentah diletakkan di piring, disertai dengan batu panas berbentuk kotak dan kita memasak sendiri daging tersebut di atas batu panas sampai dengan tingkat kematangan yang kita inginkan. Dagingnya jenis prime sirloin sehingga benar2 empuk dan juicy. Saus black peppernya sendiri diletakkan di sebuah mangkuk dan sebelum dimakan daging yang sudah matang dicelupkan dahulu ke saus tersebut. Enak banget. Tapi pelengkap seperti kentang dan sayur2annya hanya sedikit, Cuma sepotong kecil kentang rebus, wortel dan buncis. Untuk dessertnya saya memilih es krim coklat. Untuk pengalaman makan steak dengan cara yang berbeda, Stone Grill ini boleh dicoba. O iya, pelayanannya juga ramah dan cepat. Total kerusakan saya tidak bisa menyebutkan karena ditraktir.