Monday, 16 September 2024

Weekend at Penang

 


Tiba-tiba saja adik saya memberi kabar kalau saya akan diajak ke Penang untuk traveling dalam rangka perayaan ulang tahun anaknya yang juga keponakan saya. Karena saya berulang tahun di bulan yang sama sekalian saja jadi hadiah ulang tahun. Namanya rejeki sudah pasti nggak boleh ditolak dong, so jadilah tanggal 17 November 2023 saya berangkat ke Penang dengan pesawat Air Asia bersama keluarga adik saya, jadi kami ber 4.  Waktu bertemu di Airport yang bikin seru adalah, tanpa janjian warna baju kami sama hijau tosca. Pas banget kesannya jadi 1 grup.


Karena saya diajak jadinya saya cuma ikut saja, semua itinerary adik saya yang arrange. Pokoknya saya tinggal ikut  dan diwanti-wanti supaya tidak misah walaupun kenyataan di lapangan berbeda. Wkwkw.. 

Siang menjelang sore kami sampai di Penang Airport dan segera memesan Grabcar untuk menuju ke penginapan di Rope Walk Guest House. Kami bersama di 1 kamar yang terdiri dari 2 bed besar.  Penginapannya cukup nyaman, walau kadang kalau mau masuk tapi tidak ada orang yang ada di resepsionis cukup sulit karena tidak ada yang membukakan pintu.







Setelah beres proses check in,  saatnya mencari makan siang. Adik saya telah memilih untuk makan di Nasi Kandar Hameediyah yang terkenal di sana. Antriannya saja sudah panjang sekali ketika kami sampai.  Setelah antri sekitar 30 menit tiba juga giliran kami memesan dan kami diarahkan ke meja untuk duduk. Kami memesan menu nasi kandar dengan bermacam-macam lauk. Lupa apa saja karena yang pesan adik saya, cukup enak, walau saya tidak suka kalau kuahnya terlalu banyak.



Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan keliling kota tua George Town dengan berjalan kaki. Kami foto-foto di depan bangunan bernuansa jadul yang khas di tengah cuaca Penang yang panas.








Kami mampir di Mesjid Kapitan Keling untuk sholat ashar dan Kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai. Kami melewati bangunan Penang Town Hall Dimana ada flyer besar bertuliskan kerja sama Penang dengan Adelaide, Australia. Wah kebetulan sekali, karena sebelumnya kami pernah ke Adelaide. Anggun pernah sekolah S2 disana.









Kami duduk di pantai menikmati suasana sore dan foto-foto di depan kapal pesiar yang sedang berlabuh. Setelah itu kami meneruskan perjalanan dan bertemu dengan Penang Clock Tower. Clock tower ini adalah Menara Jam Memorial Ratu Victoria yaitu menara jam Jubilee bergaya Moor di George Town. Terletak di persimpangan Light Street dan Beach Street , menara ini dibangun untuk memperingati Jubilee Berlian Ratu Victoria pada tahun 1897. Dekat pantai juga ada Fort Cornwalis, benteng terbesar yang masih ada di Malaysia. Tetapi saat kami disana kompleks benteng sedang ditutup karena renovasi.








Setelah puas foto-foto kami melanjutkan perjalanan dengan naik bus gratis yang lewat di halte dekat clock tower yang ternyata menuju ke terminal. Jadilah kami menunggu bus selanjutnya yang menuju arah penginapan supaya sekalian balik. Busnya nyaman dan yang penting gratiiis.

Malamnya kami tidak kemana-mana dan hanya di hotel saja, saya saja yang keluar sebentar melihat-lihat suasana malam di sana yang cukup ramai dengan food streetnya.

Hari Kedua

Saya bangun pagi sekali dan lari pagi di sekitar hotel. Di tengah jalan saya berhenti jika menemukan mural yang lucu dan khas. Ada suatu rumah yang di dalamnya ada seekor kucing dan di temboknya ada mural gambar kucing yang lucu.









Di tengah jalan tanpa sengaja saya bertemu dengan teman lari, Bu Sri, yang sedang berada di sana untuk check up kesehatan. Saya berlari bersama dan melewati bangunan ikonik Central Fire Station. Saya juga berfoto di depan bangunan khas lainnya dan berlari menuju pantai lagi. Puas sekali rasanya menikmati pagi hari di kota tua Penang dengan bangunan tua nya yang khas. Udara masih sejuk dan segar.

Habis mandi dan ganti baju saya segera bergabung dengan Cantik yang sudah antri di Toh Soon Café. Selama menunggu mereka antri saya iseng ke kedai kopi dekat sana juga yang bernama Kedai Kopi Seng Thor. Kedai kopi ini lebih sederhana dan tidak antri. Yang membedakan di kedai kopi ini ada menu non halalnya. Saya memesan es kopi susu dan roti srikaya. Selesai makan saya bergabung dengan Cantik, makan lagi di kedai kopi Toh Soon itu.







Setelah itu kami walking tour keliling kota dengan tujuan foto-foto di mural yang khas. Ada beberapa mural yang letaknya tersebar di beberapa tempat, jadi kita harus jeli untuk menemukan lokasi-lokasi tersebut. Muralnya memang lucu-lucu dan unik jadi kami juga harus pose kreatif supaya bagus hasilnya. Ada suatu jalan dengan ornamen payung warna warni yang digantung di atas. Kami juga mampir di Pelabuhan kecil Chew Jetty Dimana terdapat kuil kecil dan ada mural unik juga. Disini kami duduk-duduk sebentar melepas lelah sambil menikmati udara pantai.














Dengan menggunakan mobil kami menuju ke tempat makan siang yang sudah ditentukan oleh Cantik, yaitu Laksa yang cukup terkenal di Penang, Laksa Air Itam. Tempat makan laksa ini sederhana dan hanya berada di pinggir jalan. Tetapi rasa laksanya memang enak dan khas. Setelah makan laksa dengan menggunakan bus kami Kembali menuju pusat kota Penang dan mencoba Penang Road Famous Teochew Chendul, cendol khas penang yang isinya bermacam-macam. Setelah itu dalam perjakanan ke penginapan kami juga membeli durian penang yang dijual di mobil. Durennya enak dan manis. Memuaskan pokoknya.

Sampai di penginapan, istirahat sebentar, lalu sorenya kami pergi lagi menuju Mall The Top Komtar untuk merasakan ketinggian di Rainbow Sky Walk. Dalam perjalanan mampir ke Penang Road Famous Laksa untuk sekedar icip-icip makanan di sana, pesan 2 menu, Laksa dan Char Kwe Tiauw untuk dimakan bersama.



Sampai di Mall kami mencari Lokasi untuk membeli tiket dan akhirnya menuju lantai 65 ke Obsevatory Deck. Disana terdapat lantai kaca tempat kita bisa berfoto dengan pemandangan bangunan-banguan dan jalan raya kota Georgetown yang dibawah kita. Rasanya deg-degan dan bikin lemes kalau melihat ke bawah, serasa mau jatuh. Tapi setelah terbiasa kami bisa berpose dengan bebas, tidak terlihat takut seperti sebelumnya.





Setelah puas foto-foto kami naik ke lantai paling atas, lantai 68, di sini terdapat tempat terbuka dimana kita bisa bebas melihat pemandangan kota Penang sejauh 360 derajat. Pemandangan kota yang cantik dengan lampu-lampunya memanjakan mata.











Setelah puas, kami turun ke lantai bawah dan makan malam di Fried Chicken Marry Brown, ini merk ayam goreng yang sepertinya hanya ada di Malaysia. Karena setau saya sih di Jakarta nggak ada ayam goreng merk itu. Hehe…




Mall yang ada di Komtar Tower tempat Rainbow Sky Walk ini berada hanya mall biasa yang isinya tidak terlalu banyak. Jadi tidak banyak juga yang bisa dilihat.

Dengan berjalan kaki kami menuju ke penginapan untuk beristirahat.

Hari Ketiga

Pagi hari kami sarapan di stall roti cane dekat penginapan dimana banyak orang yang makan disana. Kami makan roti cane dengan kuah kari dan kopi susu. Menu standard sarapan pagi di sana.






Setelah sarapan, balik ke penginapan untuk check out dan langsung menuju ke nasi kandar Deens Maju yang terkenal juga. Kami datang pertama, karena restonya masih tutup, langsung antri no 1 dan tidak berapa lama sudah banyak orang yang antri di belakangnya, sampai berbelok ke jalan kecil di sebelah resto.




Makanannya enak2 juga dan sedikit beda dari Nasi Kandar yang waktu itu kita coba. Setelah kenyang kami langsug ke Airport untuk pulang ke Jakarta.

 

Day 1

Penang Airport

Rope Walk Guest House

Nasi Kandar Hameediyah

Kota tua George Town – Mesjid Kapitan Keling, Pelabuhan, Jam antik

Day 2

Breakfast Toh Soon Café, Kedai Kopi Seng Thor

Foto di mural

Lunch Laksa Air Itam

Penang Road Famous Teochew Chendul

Durian

Penang Road Famous Laksa

Rainbow Sky Walk

The Top Komtar

Fried Chicken Marry Brown

Day 3

Sarapan roti cane di kaki lima

Nasi kandar Deens Maju