Tiba-tiba
saja adik saya memberi kabar kalau saya akan diajak ke Penang untuk traveling
dalam rangka perayaan ulang tahun anaknya yang juga keponakan saya. Karena saya
berulang tahun di bulan yang sama sekalian saja jadi hadiah ulang tahun.
Namanya rejeki sudah pasti nggak boleh ditolak dong, so jadilah tanggal 17
November 2023 saya berangkat ke Penang dengan pesawat Air Asia bersama keluarga
adik saya, jadi kami ber 4. Waktu
bertemu di Airport yang bikin seru adalah, tanpa janjian warna baju kami sama
hijau tosca. Pas banget kesannya jadi 1 grup.
Karena saya
diajak jadinya saya cuma ikut saja, semua itinerary adik saya yang arrange.
Pokoknya saya tinggal ikut dan
diwanti-wanti supaya tidak misah walaupun kenyataan di lapangan berbeda.
Wkwkw..
Siang
menjelang sore kami sampai di Penang Airport dan segera memesan Grabcar untuk
menuju ke penginapan di Rope Walk Guest House. Kami bersama di 1 kamar yang
terdiri dari 2 bed besar. Penginapannya
cukup nyaman, walau kadang kalau mau masuk tapi tidak ada orang yang ada di
resepsionis cukup sulit karena tidak ada yang membukakan pintu.
Setelah beres
proses check in, saatnya mencari makan
siang. Adik saya telah memilih untuk makan di Nasi Kandar Hameediyah yang
terkenal di sana. Antriannya saja sudah panjang sekali ketika kami sampai. Setelah antri sekitar 30 menit tiba juga
giliran kami memesan dan kami diarahkan ke meja untuk duduk. Kami memesan menu
nasi kandar dengan bermacam-macam lauk. Lupa apa saja karena yang pesan adik
saya, cukup enak, walau saya tidak suka kalau kuahnya terlalu banyak.
Setelah makan siang kami melanjutkan perjalanan keliling kota tua George Town dengan berjalan kaki. Kami foto-foto di depan bangunan bernuansa jadul yang khas di tengah cuaca Penang yang panas.
Kami mampir di Mesjid Kapitan Keling untuk
sholat ashar dan Kembali melanjutkan perjalanan menuju pantai. Kami melewati
bangunan Penang Town Hall Dimana ada flyer besar bertuliskan kerja sama Penang
dengan Adelaide, Australia. Wah kebetulan sekali, karena sebelumnya kami pernah
ke Adelaide. Anggun pernah sekolah S2 disana.
Kami duduk
di pantai menikmati suasana sore dan foto-foto di depan kapal pesiar yang sedang
berlabuh. Setelah itu kami meneruskan perjalanan dan bertemu dengan Penang
Clock Tower. Clock tower ini adalah Menara Jam Memorial Ratu Victoria yaitu
menara jam Jubilee bergaya Moor di George Town. Terletak di persimpangan Light
Street dan Beach Street , menara ini dibangun untuk memperingati Jubilee
Berlian Ratu Victoria pada tahun 1897. Dekat pantai juga ada Fort Cornwalis,
benteng terbesar yang masih ada di Malaysia. Tetapi saat kami disana kompleks
benteng sedang ditutup karena renovasi.
Setelah puas
foto-foto kami melanjutkan perjalanan dengan naik bus gratis yang lewat di
halte dekat clock tower yang ternyata menuju ke terminal. Jadilah kami menunggu
bus selanjutnya yang menuju arah penginapan supaya sekalian balik. Busnya
nyaman dan yang penting gratiiis.
Malamnya
kami tidak kemana-mana dan hanya di hotel saja, saya saja yang keluar sebentar
melihat-lihat suasana malam di sana yang cukup ramai dengan food streetnya.
Hari Kedua
Saya bangun
pagi sekali dan lari pagi di sekitar hotel. Di tengah jalan saya berhenti jika
menemukan mural yang lucu dan khas. Ada suatu rumah yang di dalamnya ada seekor
kucing dan di temboknya ada mural gambar kucing yang lucu.
Di tengah
jalan tanpa sengaja saya bertemu dengan teman lari, Bu Sri, yang sedang berada
di sana untuk check up kesehatan. Saya berlari bersama dan melewati bangunan
ikonik Central Fire Station. Saya juga berfoto di depan bangunan khas lainnya
dan berlari menuju pantai lagi. Puas sekali rasanya menikmati pagi hari di kota
tua Penang dengan bangunan tua nya yang khas. Udara masih sejuk dan segar.
Habis mandi
dan ganti baju saya segera bergabung dengan Cantik yang sudah antri di Toh Soon
Café. Selama menunggu mereka antri saya iseng ke kedai kopi dekat sana juga
yang bernama Kedai Kopi Seng Thor. Kedai kopi ini lebih sederhana dan tidak
antri. Yang membedakan di kedai kopi ini ada menu non halalnya. Saya memesan es
kopi susu dan roti srikaya. Selesai makan saya bergabung dengan Cantik, makan
lagi di kedai kopi Toh Soon itu.
Setelah itu
kami walking tour keliling kota dengan tujuan foto-foto di mural yang khas. Ada
beberapa mural yang letaknya tersebar di beberapa tempat, jadi kita harus jeli
untuk menemukan lokasi-lokasi tersebut. Muralnya memang lucu-lucu dan unik jadi
kami juga harus pose kreatif supaya bagus hasilnya. Ada suatu jalan dengan
ornamen payung warna warni yang digantung di atas. Kami juga mampir di
Pelabuhan kecil Chew Jetty Dimana terdapat kuil kecil dan ada mural unik juga.
Disini kami duduk-duduk sebentar melepas lelah sambil menikmati udara pantai.
Dengan
menggunakan mobil kami menuju ke tempat makan siang yang sudah ditentukan oleh
Cantik, yaitu Laksa yang cukup terkenal di Penang, Laksa Air Itam. Tempat makan
laksa ini sederhana dan hanya berada di pinggir jalan. Tetapi rasa laksanya
memang enak dan khas. Setelah makan laksa dengan menggunakan bus kami Kembali
menuju pusat kota Penang dan mencoba Penang Road Famous Teochew Chendul, cendol
khas penang yang isinya bermacam-macam. Setelah itu dalam perjakanan ke
penginapan kami juga membeli durian penang yang dijual di mobil. Durennya enak
dan manis. Memuaskan pokoknya.
Sampai di
penginapan, istirahat sebentar, lalu sorenya kami pergi lagi menuju Mall The
Top Komtar untuk merasakan ketinggian di Rainbow Sky Walk. Dalam perjalanan
mampir ke Penang Road Famous Laksa untuk sekedar icip-icip makanan di sana,
pesan 2 menu, Laksa dan Char Kwe Tiauw untuk dimakan bersama.
Sampai di
Mall kami mencari Lokasi untuk membeli tiket dan akhirnya menuju lantai 65 ke
Obsevatory Deck. Disana terdapat lantai kaca tempat kita bisa berfoto dengan
pemandangan bangunan-banguan dan jalan raya kota Georgetown yang dibawah kita.
Rasanya deg-degan dan bikin lemes kalau melihat ke bawah, serasa mau jatuh.
Tapi setelah terbiasa kami bisa berpose dengan bebas, tidak terlihat takut
seperti sebelumnya.
Setelah puas
foto-foto kami naik ke lantai paling atas, lantai 68, di sini terdapat tempat
terbuka dimana kita bisa bebas melihat pemandangan kota Penang sejauh 360
derajat. Pemandangan kota yang cantik dengan lampu-lampunya memanjakan mata.
Setelah
puas, kami turun ke lantai bawah dan makan malam di Fried Chicken Marry Brown,
ini merk ayam goreng yang sepertinya hanya ada di Malaysia. Karena setau saya
sih di Jakarta nggak ada ayam goreng merk itu. Hehe…
Mall yang
ada di Komtar Tower tempat Rainbow Sky Walk ini berada hanya mall biasa yang
isinya tidak terlalu banyak. Jadi tidak banyak juga yang bisa dilihat.
Dengan
berjalan kaki kami menuju ke penginapan untuk beristirahat.
Hari Ketiga
Pagi hari
kami sarapan di stall roti cane dekat penginapan dimana banyak orang yang makan
disana. Kami makan roti cane dengan kuah kari dan kopi susu. Menu standard
sarapan pagi di sana.
Setelah
sarapan, balik ke penginapan untuk check out dan langsung menuju ke nasi kandar
Deens Maju yang terkenal juga. Kami datang pertama, karena restonya masih
tutup, langsung antri no 1 dan tidak berapa lama sudah banyak orang yang antri
di belakangnya, sampai berbelok ke jalan kecil di sebelah resto.
Makanannya
enak2 juga dan sedikit beda dari Nasi Kandar yang waktu itu kita coba. Setelah
kenyang kami langsug ke Airport untuk pulang ke Jakarta.
Day 1
Penang
Airport
Rope Walk
Guest House
Nasi Kandar
Hameediyah
Kota tua
George Town – Mesjid Kapitan Keling, Pelabuhan, Jam antik
Day 2
Breakfast
Toh Soon Café, Kedai Kopi Seng Thor
Foto di
mural
Lunch Laksa
Air Itam
Penang Road Famous Teochew Chendul
Durian
Penang Road
Famous Laksa
Rainbow Sky
Walk
The Top
Komtar
Fried
Chicken Marry Brown
Day 3
Sarapan roti
cane di kaki lima
Nasi kandar
Deens Maju