Saturday 28 June 2008

Mie Aceh di Pasar Benhil




Akhirnya setelah ratusan kali melewati pasar Benhil, kesampaian juga makan mie aceh yang dijual di gerobak depan pasar benhil.
Pasar benhil ini emang surganya makanan kaki lima. Dari sate padang, ada 3 gerobak yang berjejer, sate ayam, bubur ayam, pecel lele, sop kambing, martabak, kerak telor (jajanan khas betawi) sampai pisang aroma dan jajanan khas padang, bika simariana dijual di sini dari sore menjelang malam.
Jadi setelah capek ber aerobik ria, dan dalam keadaan lapar berat, mampirlah gw dan Ida di pasar Benhil. Ida pesen sate padang dan gw mie aceh seperti rencana awal.
Ternyata mie acehnya tampil polos, maksudnya tanpa tambahan apa-apa, nggak pake telor, udang, apalagi kepiting seperti di Meutia. Hanya dikasih irisan bawang merah dan beberapa potong emping. Pantes aja harganya cuma 7000 perak. Rasanya sih nggak jauh beda-lah sama yang di Meutia. Porsinya juga pas, kelihatannya sedikit tapi setelah dimakan, lumayan kenyang kok. Dia juga jual nasi goreng aceh, harganya 8000. Kalau yang mau nyobain, gerobaknya mangkal di deretan penjual makanan depan pasar, ada spanduk kecil tulisan mie aceh warna merah dengan latar belakang kuning.


Tuesday 24 June 2008

Nonton Film Horor

Karena nggak ada temen yang bisa dan mau nemenin nonton film horor ini, akhirnya gw nonton ajah di rumah. Beli DVDnya. Sebenernya Meifta mau nemenin nonton, tapi dia sibuk ujian so nggak bisa deh.

Dan ternyata film ini, The Shutter versi remake dari film sebelumnya, yang asli Jepang eh salah Thailand ya, nggak begitu seram. Mungkin karena remake jadi udah tau ceritanya. Sama lah seperti film-film horor versi barat yang dibuat dari versi  Jepang atau Thailand.  

Gak tau nih, gw emang hobby banget nonton film horor, rasanya seru aja kalo pas ada adegan yang menyeramkan. Biasalah kalo udah pas hantu-hantu itu menampakkan diri. Soalnya hantu sekarang siang-siang pun bisa keliatan.

Bersyukur juga gw bukan orang yang bisa liat-liat ’dunia lain’ di kehidupan nyata,  jadi gak keganggu yang aneh-aneh. Makanya jadi berani nonton film horor. Deg-degannya itu bikin asyik dan seru.

Hampir semua film horor yang serem-serem udah khatam gw tonton, dari jamannya Ringu, Ring O, The Eye, The Ring dan teman-temannya.  Yang paling seram, menurut gw adalah The Grudge. Tapi untuk film The Grudge 2 gw nekat loh nonton sendirian di bioskop. Sebenernya sih udah janjian sama temen gw yg juga doyan nonton film horor tapi trus dia sakit demam berdarah dan nggak tau sampai kapan sembuhnya, dari pada nanti filmnya keburu abis di puter di bioskop ya gw nonton aja sendirian. Emang nekat bener deh.

Gw pikir yang nonton sendirian cuma gw, ternyata waktu milih tempat duduk ada kursi deket tangga yang ada isinya 1 orang, ya udah gw pilih duduk di sebelahnya. Waktu sampe di kursi, eh ternyata dia cewek juga. Lumayan ada temennya. Sampai film selesai kursi itu masih ada orangnya kok, nggak tiba-tiba menghilang. J 

Shabu Tei Plaza Semanggi




Memanfaatkan cash back dari HSBC, pantesan aja suamiku ngajak makan ke sini, di Shabu Tei, waktu ke Plaza Semanggi kemaren. Soalnya seumur2 walau sering banget ke Plangi, nggak pernah makan shabu-shabu-an. Favorit kita kalo nggak Solaria, Rice Bowl, Pizza Hut, Es Teler 77. Pokoknya standard banget, yang cepat.
Ternyata setelah dicoba enak juga, masak dan merebus segala macam sayuran, jamur, daging dan seafood. Soalnya pesennya dua paket, NZ Beef dan Sea Food. Paket yang besar lumayan juga harganya, 65.000 dan 100ribu. Seafoodnya isi udang (lumayan besar-besar), ikan, cumi, trus ada mie soba yang gendut. Tapi menurut gw mendingan shabu-shabu di all you can eat deh, lebih puasss.. kalo gak karena cash back sih kayaknya gak ke sini deh... hehe...
Kecuali Raiyan, dia mantap memesan nasi goreng, favoritnya.
Terakhir, dapet cash backnya dua lembar voucher @ Rp. 100 ribu, lumayanlah…

Thursday 19 June 2008

Wisata Fotografi di Kota Tua Banten

Start:     Jul 19, '08 07:00a
End:     Jul 20, '08
Location:     Banten, Anyer
Waaa.....udah tinggal 2 hari lagi niii....
It's my ME TIME, sejenak melepaskan diri dari kesibukan mengurus anak dan tugas-tugas di rumah.
Bersama majalah Tamasya daku ikutan trip wisata fotografi di kota Tua Banten - Mesjid Agung Banten, Benteng Surosowan, Istana Kaibon, Vihara Avalokiteswara, Kawasan Bukit Rawa Dano, Menara Mercusuar Banten, Pantai Anyer dan Lembah Bandulu. Ada workshop fotografinya juga bersama Sony CyberShot, plus outbound dan fun games.
Menginap di Pondok Layung Resort.
Hmmm.....kayaknya bakalan seru ya.........jarang-jarang soalnya punya kesempatan pergi tanpa anakku. Terakhir pergi tanpa anak, acara kantor bulan Desember tahun lalu di Puncak. Moga-moga nggak ada halangan.

Tuesday 17 June 2008

Lumpia Bamboo

Rating:★★★
Category:Restaurants
Cuisine: Other
Location:Jl. Bendungan Jatiluhur Nomor 74, Bendungan Hilir, www.bamboo-id.com
Gw dapet informasi tentang lumpia Bamboo di jl Bendungan Jatiluhur dari milis JS. Dan karena lumayan deket rumah, sabtu kemaren, gw nyempetin mampir ke sini.
Menempati sebuah paviliun kecil di samping sebuah rumah, berukuran sekitar 3 x 3 meter, berdinding kaca, dengan nuansa dinding hijau muda dan putih. Hanya berisi meja untuk menerima order dan di belakangnya kitchen set minimalis nuansa putih untuk menggoreng lumpia dan dilengkapi dengan microwave. Di teras terdapat beberapa kursi kayu desain minimalis, untuk pembeli yang makan lumpia di tempat.
Menurut informasi dari si mbak penerima order, lumpia Bamboo ini baru buka 3 bulanan. Pemilik di sebelah rumah adalah cucu pemilik lumpia Bamboo ini.
Di brosurnya tertulis (brosurnya bagus dengan gambar sumpit menjepit sepotong Lumpia), dengan tagline Delight in every bite. Sudah ada sejak tahun 1962 di Semarang. Bukanya hari senin sampai sabtu, dari jam 9 pagi sampai jam 7 malem. Hari Minggu libur hanya terima order delivery saja.
Pemilihan lokasinya benar-benar strategis karena tepat disebelahnya ada praktek dokter kulit Titi yang terkenal dan ramai pasien. Sudah pasti para pasien yang setelah antri menunggu dokter dan kelaparan akan menyempatkan diri untuk mampir membeli lumpia.
Hmm.. lumpianya sendiri memang tidak terlalu besar, dibandingkan dengan lumpia mataram yang baru gw coba di rest soto Bangkong, masih lebih kecil sedikit. Saosnya juga beda, bukan memakai saos lumpia kebanyakan yang warnanya coklat tua kental. Saos lumpia Bamboo ini warnanya coklat muda seperti bumbu kacang. Tapi tetep dikasih acar mentimun dan cabai hijau.
Kelebihan Lumpia Bambo ini biarpun kecil tapi ada udangnya, sedangkan lumpia mataram cuma rebung, ayam dan telor saja. Rasanya yah beda-beda tipis lah. Sama-sama enak, walau lebih enak sedikit lumpia mataram.
O iya, harga sepotong Lumpia Rp 6000,-


Monday 16 June 2008

Acara Launching Buku Kuliner Jalansutra ke 4 Mie Enak di Jakarta




Walaupun hujan dari subuh tidak menyurutkan semangat teman-teman dari Jalansutra untuk ikutan acara Ngupas alias Ngubek Pasar Benhil. Gw sendiri baru bangun waktu dapet telepon dari Cindy jam 8.30 pagi. Mentang-mentang deket rumah, jadinya (sengaja) telat bangun, apalagi ujan-ujan gitu, enakkan tidur.
Jam 9an gw baru sampe pasar dan bergabung dengan kelompoknya Cindy yang bersiap menuju Bopet Mini, yang terkenal dengan bubur kampiunnya. Gw ketinggalan babak pertama di rumah makan Surya Baru, makanan padang.
Di Bopet Mini, semua makanan di pesan, bubur kampiun, lontong sayur padang dan soto padang. Setelah itu bergerak lagi ke Gado-gado Bu Bambang. Di sini pesan gado-gado, rujak cingur, rujak, pecak ayam dan pecak ikan mas.
Gak terasa waktu udah menunjukkan jam 10.30, kita semua harus sudah kumpul di RM Aceh Meutia untuk acara pembagian buku Serial Ke 4 Kuliner Jalansutra. Buku ke 4 ini membahas tentang Mie enak di Jakarta, dari mie khas Aceh, Padang, Ramen, Mie Bangka, Belitung, Bagansiapi-api dan lain-lain. Pokoknya lengkap. Yang penasaran silahkan beli ya...
Sambil ngobrol-ngobrol, kami semua makan segala macam mie aceh yang dihidangkan, dari mie rebus sampe mie kepiting dan mie udang.
Menjelang siang datanglah Nayla babynya Adi yang baru 3.5 bulan.
O iya, kayaknya di JS bakalan ada Fans Club baru tuh... :) (gimana, pak kapten, di launching nggak nih.... hehe....

Sunday 15 June 2008

Ce Wei BBQ Rest - Wisma Dharmala




Waktu gw karaokean ternyata temen-temen satu fitness gw makan di Ce Wei BBQ Restaurat di Wisma Dharmala. Karena ada cash back dari HSBC.
Kemaren itu mereka ternyata habis 200 ribuan trus dapet voucher cash back Rp 200 ribu juga. Bu RT pengen makan dimsum yang cuma ada siang, jadilah kita makan siang ber 3 hari jumat kemaren. Gw, Ida ma Ratna alias Bu RT, Jo gak ikutan karena nggak enak badan.
Sebelum Ce Wei, nama sebelumnya adalah Wu Fu Lin. Lebih ke Chinese Food sedangkan Ce Wei ini lebih ke BBQ. Ini kata mbak pelayannya. Interior restaurannya khas resto-resto Chinese dengan bebek yang bergelantungan di area kitchen.
Makanan yang di pesan adalah Nasi Bebek Panggang dan Bubur Bebek (32000), berbagai jenis dimsum pangsit udang mayonaise (13800), somay (13800) dan hakau (13800) minumnya standar ice lemon tea dan ice tea.
Rasa makanannya standar aja, nggak terlalu special. Tetapi bebek panggangnya bolehlah, empuk dan crispy kulitnya. Buburnya seperti model di rest Ta Wan Setiabudi 1.
Semuanya habis 237ribu, so cuma nombok 37ribu, bo’…

Wednesday 11 June 2008

Soto Bangkong cabang Bendungan Hilir




Soto Bangkong buka cabang di Bendungan Hilir, lumayan deket dari rumah gw. Sebelum ditempati Soto Bangkong, lokasi rumah makan ini diisi oleh RM Sate Balibu yang sudah bangkrut dengan sukses karena selama buka kurang lebih 2 tahun selalu sepi. Kalau tidak menyajikan sesuatu yang spesial bisnis rumah makan memang susah bertahan lama.
Suatu hari di pagar resto ini ada tulisan, sedia gudeg Gama cabang Simpang Lima Semarang, selain itu ada spanduk gede bertuliskan sedia Lunpia Mataram 100% asli 100% halal.
Wah, patut di coba niii....dan suatu malam akhirnya kita ke sana. Pesen soto, gudeg dan lumpia. Soto Bangkongnya enak. Biasalah, soto bening gitu, pake bihun, toge pendek dan taburan bawang putih goreng.
Paket gudeg komplit terdiri dari nasi, gudeg, krecek, telor, ayam, dan sambal, harganya 17500 perak. Gudegnya biasa aja, type gudeg basah, jadi rasanya nggak terlalu manis dan yang mengecewakan kreceknya nggak ada, cuma tahu doang...payah.
Untung ajah, lunpianya enak, 1 buah harganya 6500 perak. Kata yang jual ini lunpia Mataram yang di Semarang. Kelihatannya dipasok langsung dari sana.
Malem itu Raiyan sok jadi juru foto.. liat gw motret-in makanan dia ikut-ikutan.


Sunday 8 June 2008

Naik Kereta Api ke Bogor




Waktu ditanya ke Raiyan, besok mau berenang atau naik kereta api, spontan dia memilih untuk naik kereta api. Jadilah hari Sabtu kemarin, jam 9.30 pagi udah sampai Stasiun Gambir, menunggu kereta api Pakuan Express AC Jakarta – Bogor, harga tiketnya Rp. 11000. Keretanya sendiri baru tiba jam 10.00 dan lumayan penuh. Banyak penumpang yang pelesiran sambil bawa keluarga dan anak-anak. Kalo nggak pake mobil gw emang paling seneng ke Bogor naik kereta Pakuan ini, soalnya selain cepat, keretanya juga bersih dan ACnya dingin. Walau cuma kereta bekas hibah dari Jepang, kondisinya masih bagus banget.
Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit sampailah di Stasiun Bogor jam 10.45. Tujuan pertama adalah Mie Ayam Apollo. Mie ayam ini ada di buku wisata kulinernya Jalansutra dan memilih makan di sini karena dekat stasiun. Nggak perlu pusing nyari-nyari jalannya karena gw kan naik angkutan umum. Lokasinya di Pasar Anyar Blok CD. Dari stasiun naik becak dan berhenti pas di samping kios mie ayam tersebut, yang sudah penuh pengunjung.
Tapi jangan salah, walau penuh, pelayanannya cepat, jadi nggak perlu nunggu lama-lama untuk mendapatkan semangkuk mie ayam.
Model mie ayamnya adalah mie yamin yang manis, jadi buat yang nggak suka manis bisa ditambah kuah. Mienya enak, kenyal dan lembut, topingnya daging ayam cincang dan bawang goreng, lumayan banyak. Top deh. Kualitas mienya emang bagus, soalnya waktu dimakan keesokan harinya (gw bungkus untuk dibawa pulang) mienya tetap kenyal dan rasanya hampir nggak berubah. Untuk bihun baksonya rasanya standard. Selain mie ayam, es telernya juga enak, walau agak manis, tapi kelapa yang dipakai kualitasnya bagus, empuknya pas, alpukatnya berlimpah dan nangkanya manis.
Setelah makan mie ayam, tujuan berikutnya adalah ke rumah sakit Azra, jenguk anaknya teman yang sedang dirawat karena DB. Dan setelah dari sana langsung balik lagi ke stasiun supaya nggak kesorean.
Dalam perjalanan ke stasiun, mampir dulu di depan Istana Bogor karena melihat ada rusa yang bisa diberi makan dari balik pagar. Raiyan semangat banget mengelus-ngelus dan memberi makan rusa yang sudah jinak. Di situ ada penjual wortel dan kangkung, yang menjual 1 ikat kangkung dan 1 ikat wortel isi 3 batang, dengan harga Rp 500,-
Tapi sebenernya boleh nggak ya, rusa Istana Bogor ini dikasih makan, soalnya ibu penjual makanan tadi juga manggil-manggil rusa yang ada di tengah lapangan. Mungkin supaya banyak anak-anak datang karena banyak rusa yang bisa dikasih makan.
Perjalanan ke stasiun dilanjutkan dengan naik becak dan beruntung hanya menunggu beberapa menit, datanglah kereta AC Pakuan ke Jakarta. Hore! Mana keretanya lumayan kosong pula. Enak deh, legaaa... 30 menit perjalanan sudah sampai di stasiun Gambir lagi. Lebih cepat dari waktu berangkat.


Sunday 1 June 2008

Gebyar Wisata Nusantara 2008




Hari Sabtu, datang ke acara Gebyar Wisata Nusantara di Balai Kartini Expo. Diikuti oleh hampir semua provinsi di Indonesia, satu stand tidak hanya perwakilan dari satu provinsi saja tetapi kabupaten yang mempunyai potensi wisata mempunyai stand sendiri.
Karena mempunyai rencana liburan ke Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, saya hanya mampir ke stand-stand daerah tersebut. Diantaranya Kutai Kartanegara, Kep Derawan, Samarinda dan lain-lain.
Tetapi menurut saya informasi yang ditawarkan, masih kurang, sebagian besar tidak mempunyai info mengenai paket-paket tour yang ditawarkan atau travel yang bisa bekerja sama. Jadi hanya sekedar membagikan brosur berisi informasi wisata daerah yang bersangkutan. Malah di satu stand penjaganya tidak tahu sama sekali, karena hanya sekedar menjaga souvenir daerah yang dijual. Selain souvenir dijual juga aneka makanan khas daerah setempat.
Untuk beberapa daerah standnya dihias unik dengan model pelaminan yang bisa dibuat foto-foto. Sebagian besar pengunjung kebanyakan adalah siswa sekolah SMIP dan akademi pariwisata.